• Tidak ada hasil yang ditemukan

6. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

6.2. Rekomendasi

1. Analisa transmisi harga dengan menggunakan model ECM hanya mampu menjelaskan peristiwa asimetri harga dari sisi waktu penyesuaian. Sementara apabila melihat data data harga GKP di level petani dan harga harga beras di level konsumen yang menunjukkan disparitas harga yang semakin melebar, kemungkinan transmisi harga asimetri tidak hanya terjadi dari sisi waktu melainkan juga dari sisi besaran. Untuk itu, dalam penelitian selanjutnya dapat digunakan model transmisi harga asimetris lain yang dapat memetakan peristiwa asimetri harga dalam hal besaran penyesuaian.

Universitas Indonesia

2. Kebijakan pengetatan impor yang ditetapkan Pemerintah di tahun 2004 menyebabkan disparitas harga GKP di level petani dengan harga beras di level konsumen semakin melebar. Hal ini disebabkan posisi tawar pedagang perantara menjadi semakin tinggi, sehingga pedagang perantara dapat dengan bebas menetapkan harga jual beras ke konsumen. Untuk mengatasi hal tersebut, maka direkomendasikan kepada Pemerintah untuk membuat kebijakan yang mampu membatasi market power pedagang perantara, seperti :

a. Kebijakan ceilling price yang terbatas, dimana ceilling price hanya diberlakukan pada saat musim tanam atau musim paceklik (saat harga beras mengalami peningkatan). Kebijakan ini dinilai tidak akan merugikan petani karena kenaikan harga yang terjadi pada saat musim tanam atau musim paceklik tidak akan dinikmati oleh petani. Sebagaimana yang sudah dipaparkan sebelumnya bahwa petani Indonesia umumnya akan menjual seluruh hasil produksinya pada saat musim panen. Sehingga meskipun harga beras pada saat musim tanam atau musim paceklik relatif tinggi namun petani tidak memiliki produk yang dapat dijual. Di sisi lain, kebijakan ini diharapkan dapat menghindari perilaku eksploitasi yang dilakukan pedagang perantara, dalam bentuk penentapan harga beras yang terlampau tinggi di level konsumen.

b. Kebijakan price band, dimana Pemerintah menetapkan suatu rentang/disparitas harga yang wajar antara harga di level petani dengan harga di level konsumen. Untuk menentukan rentang yang wajar maka Pemerintah perlu memperhatikan tingkat harga yang tidak eksploitatif bagi konsumen namun tetap memberikan margin yang ideal bagi pedagang perantara.

c. Kebijakan yang dapat mendorong pelaku usaha baru untuk masuk ke sektor perdagangan beras. Sebagaimana disebutkan bahwa masih terdapat entry barrier alami dalam perdagangan beras di Indonesia, yaitu berupa jaringan pemasaran. Dalam hal ini Pemerintah diharapkan mampu mengurangi entry barrier tersebut,

Universitas Indonesia

sehingga peluang bagi pelaku usaha baru untuk masuk ke perdagangan beras menjadi semakin terbuka.

d. Mengintensifkan peran lembaga stabilisasi harga, sehingga intervensi harga beras baik di tingkat petani maupun di tingkat konsumen akan lebih efektif. Dengan demikian, jaminan harga beras yang tinggi di level petani namun tetap terjangkau di level konsumen akan tercapai.

120

Acharya, R.N. (August, 2000). Market Power and Asymmetry in Farm-Retail Price Transmission. Paper presented at AAEA Annual Meetings, Tampa.

Acquah, H. G. dan E.E. Onumah. (2010). A Comparison of the Different Approaches to Detecting Asymmetry in Retail-Wholesale Price Transmission. American-Eurasian Journal of Scietific Research 5(1) : 60-66, 2010.

Aguiar, D. dan J.A. Santana, (2002). Asymmetry in Farm to Retail Price Transmission: Evidence for Brazil. Agribusiness, Vol 18 (1), 37-48.

Alam, M.J. et al., (2010). Testing Asymmetric Price Transmission in the Vertical Supply Chain in De-Regulated Rice Markets In Bangladesh. Paper presented at American Association of Agricultural and Applied Economics 2010 AAEA, CAES & WAEA Joint Conference, Colorado, USA.

Amikuzuno, J. dan K. Ogundari. (April, 2012). The Contribution of Agricultural Economics to Price Transmission Analysis and Market Policy in Sub-Sahara Africa: What Does the Literature Say?. Paper presented at the 86th Annual Conference of the Agricultural Economics Society, United Kingdom.

Arifin, B., (December, 2011). The Regulation of Rice Market in Indonesia. Presented at Conference G20 Agriculture, Paris, France.

Arifin, B., et al. (2006). Analisis Kebijakan Tataniaga Beras Indonesia. Jurnal SOSIO EKONOMIKA, Vol 12, No 2, Desember, 2006.

Bailey, D. V. dan B. W. Brorsen, (1989). Price Asymmetry in Spatial Fed Cattle Markets. Western Journal of Agricultural Economics. Vol 14 (2), 246-252.

Ball, L. dan N.G. Mankiw, (1994). Asymmetric Price Adjustment and Economic Fluctuations, The Economic Journal 104, 247-261.

Bernard, J.C. dan L.S. Willett, (1996). Asymmetric Price Relationship in the U.S. Broiler Industry. Journal of Agricultural and Applied Economics, Vol 28, 279-289.

Boyd, M.S. dan B.W. Brorsen. (1988). Price Asymmetry in the U.S. Pork Marketing Channel, North Central Journal of Agricultural Economics, Vol 10, 103-109.

Universitas Indonesia

Bustaman, A.D. (2003). Analisa Integrasi Pasar Beras di Indonesia. Skripsi. Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Conforti, P. (2004). Price Transmission in Selected Agricultural Markets. Working Paper FAO Commoditiy and Trade Policy Research, No 7, March, 2004. http://www.fao.org/es/ESC/

Ditjen PPHP. (2011). Keragaan Database Kinerja Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian 2011, Ditjen PPHP - Kementerian Pertanian.

Dodge, E. dan S. Gemessa. (2012). Food Security and Price Stabilization in Indonesia – Analysis of Policy Responses. Harvard Kennedy School of Government.

Girapunthong, N., et al. (2003). Price asymmetry in the United States fresh tomato market. Journal of Food Distribution Research, Vol 34 (3), 51-59.

Goodwin, B.K. (April, 2006). Spatial and Vertical Price Transmission in Meat Markets. Paper presented at Workshop of Market Integration and Vertical and Spatial Price Transmission in Agricultural Markets. Kentucky, 2004.

Goodwin, B. K. dan M. T. Holt. (1999). Asymmetric Adjustment and Price Transmission in the U.S. Beef Sector. American Journal of Agricultural Economics. Vol 79, 630-637.

Hassouneh, I., et al. (2012). Recent Developments in the Econometric Analysis of Price Transmission, Working Paper Transparency of Food Pricing No 2, January, 2012.

Indrayani, R. (2008). Analisis Pola Kemitraan Dalam Pengadaan Beras Pandanwangi Bersertifikat (Kasus Gapoktan Citra Sawargi dan CV Quasindo). Tesis. Program Studi Industri Kecil Menengah, Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.

Irawan, A. dan D. Rosmayanti. (2007). Analisis Integrasi Pasar Beras di Bengkulu. Jurnal Agro Ekonomi, Vol 25, No 1, 37-54.

Jensen, J.D. dan A.S. Møller, (2007). Vertical Price Transmissin in the Danish Food Marketing Chain. Mogens Lund, Institute of Food and Resources Economics, Production and Technology Division.

Karantininis, K. et al. (August, 2011) Price Transmission in the Swedish Pork Chain: Asymmetric non linear ARDL. Paper presented at the EAAE 2011 Congress, Zurich, Switzerland.

Universitas Indonesia

Kinnucan, H.W. dan O.D. Forker. (1987). Asymmetry in Farm-Retail Price Transmission for Major Dairy Products. American Journal of Agricultural Economics, Vol 69, No 2, 285-292. Kitaro, N. et al. (1999). Current Situation of Rice Distribution System in Indonesia. Research

Institute for Development and Finance – Japan Bank for International Cooperation.

Kompas Online, www.kompas.com, “Konsumsi Beras Indonesia Tertinggi di Asia Tenggara, 7 Februari 2012

Kompas Online, www.kompas.com, “Beras Impor 90.000 ton gagal masuk Riau”, 21 Januari 2004

KPPU, (2007). Kajian Industri dan Perdagangan Sektor Industri Beras.

Kusumaningrum, R. (2008). Dampak Kebijakan Harga Dasar Pembelian Pemerintah terhadap Penawaran dan Permintaan Beras di Indonesia. Tesis. Program Studi Ilmu Ekonomi Pertanian, Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.

Lloyd, T., McCorriston, S., Morgan, C. W. and Rayner, A. J. (August, 2003). The Impact of Food Scares on Price Transmission in Inter-Related Markets. Paper presented to the 25th IAAE Conference, Durban, South Africa.

Mardianto, S. (2005). Dinamika Pola Pemasaran Gabah dan Beras di Indonesia. Forum Penelitian Agro Ekonomi. Vol 23, No 2, 116 – 131.

Mardianto, S. dan M. Ariani. (2004). Kebijakan Proteksi dan Promosi Komoditas Beras di Asia dan Prospek Pengembangannya di Indonesia. Analisis Kebijakan Pertanian Edisi Desember, 2004, Vol 2, No 4, 340-353.

McCorriston, S. (2002). Why Should Imperfect Competition Matter to Agricultural Economists?, European Review of Agricultural Economics, Vol 29 (3), 349-371.

Meyer, J. dan S. von Cramon-Taubadel (2004). Asymmetric Price Transmission: A Survey. Journal of Agricultural Economics, Vol 55, No 3, 581-611.

Pindyck dan Rubinfeld (2009) Microeconomics, Seventh Edition. Pearson Prentice Hall.

Peltzman, S. (2000). Prices Rise Faster than they fall. Journal of Political Economy, Vol 108, No 3, 466-502.

Universitas Indonesia

Prastowo et al. (2008). Pengaruh Distribusi Dalam Pembentukan Harga Komoditas dan Implikasinya Terhadap Inflasi. Working Paper BI Edisi WP/07/2008. Juni, 2008.

www.bi.go.id

Pratiwi, P. (2008). Efektivitas dan Perumusan Strategi Kebijakan Beras Nasional. Skripsi. Program Studi Manajemen Agribisnis, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Rapsomanikis, G. et al. (2003). Market Integration and Price Transmission in Selected Food and Cash Crop Markets of Developing Countries : Review and Applications. Commodity Markets Review 2003 – 2004, 51-75, FAO Commodities and Trade Division.

Reagan, P.B. dan M.L. Weitzman. (1982). Asymmetries in Price and Quantity Adjustments by the Competitive Firm, Journal of Economic Theory 27, 410-420.

Republika Online, www.republika.co.id, “Mentan: Konsumsi Beras Indonesia Terlalu Banyak”, 4 April 2012

Sasli, R. (2003). Kebijakan Penetapan Harga Dasar. Makalah. Magister Ekonomi dan Keuangan Syariah, PSKTTI UI.

Sawit, M.H. (2005) Melindungi Industri Padi/Beras: Menerapkan Tarif Quota dan Memerankan STE. Analisis Kebijakan Pertanian Edisi Desember 2005. Vol.3 No.4.

Serra, T., dan B.K. Goodwin, (January, 2002). Price Transmission asn Asymmetric Adjustment in the Spanish Dairy Sector. Paper presented at 2002 AAEA-WAEA Annual Meeting.

Sidik. (2004). Indonesia Rice Policy in View of Trade Liberalization. Paper presented at FAO Rice Conference, Rome, Italy.

Timmer, P. (2004). Food Security in Indonesia : Current Challenges and The Long Run Outlook. Working Paper Center for Global Development No. 48.

Vavra, P. dan B.K. Goodwin (2005). Analysis of Price Transmission Along Food Chain. Working Papers OECD Food, Agriculture and Fisheries, No 3, OECD Publishing.

Von Cramon-Taubadel, S. (1998). Estimating Asymmetric Price Transmission with the Error Correction Representation: An Application to the German Pork Market, European Review of Agricultural Economics. Vol 25, 1-18

Universitas Indonesia

Wixson, S.E. dan A.L. Katchova. (February, 2012). Price Volatility and Farm Income Stabilisation – Modelling Outcomes and Assesing Market and Policy Based Responses. Paper presented at 123rd EAAE Seminar, Dublin.

Yonekura, H. (2005). Institutional Reform in Indonesia’s Food Security Sector : The Transformation of BULOG into a Public Corporation. Journal The Developing Economies XLIII – 1 : 121-48.

Dokumen terkait