• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB VII. TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP

7.4. Rekomendasi

Pihak pengelola hendaknya lebih memperhatikan faktor- faktor/alasan-alasan yang mempengaruhi konsumen dalam proses pembelian jasa yang disediakan terutama faktor fasilitas jalan utama menuju lokasi wisata yang masih kurang nyaman dan perlu banyak perbaikan. Fasilitas WC umum didalam lokasi wisata yang tidak terawat, perlu menjadi perhatian agar menempatkan pegawai khusus yang menangani seksi pelayanan dan kebersihan. Karena sebagian besar konsumen menganggap kenyamanan dalam berwisata adalah hal yang sangat penting.

Hendaknya pihak pengelola (Dinas Pariwisata Garut) membuat tempat kotak saran di sekitar lokasi wisata serta melakukan peninjauan ulang tentang fasilitas umum yang tersedia untuk kemudian ditindaklanjuti dengan perbaikan dan penyediaan kualitas layanan jasa yang lebih baik.

BAB VIII

KESIMPULAN DAN SARAN

8.1. Kesimpulan

1. Karakteristik konsumen wisata Cangkuang adalah konsumen yang berusia terbanyak berada antara 21 – 39 tahun (53 persen), dengan tingkat pendidikan terakhir sebagian besar dari mereka adalah SMU (54 persen). Profesi terbanyak yang digeluti oleh konsumen jasa ini adalah pelajar (28 persen) dan pegawai swasta (26 persen) dengan pendapatan rata-rata per bulannya dari sebagian besar konsumen adalah kurang dari Rp 1.500.000 (68 persen).

2. Proses keputusan konsumen wisata Cangkuang, dimulai dari tahap pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, pembelian dan hasil..

Hasil penelitian menunjukan bahwa manfaat dan alasan yang dicari oleh konsumen berkunjung ke wisata Cangkuang pertama ditentukan oleh rekreasi/hiburan sebesar 49 persen. sebagian besar konsumen memperoleh informasi tentang wisata Cangkuang dari keluarga dan teman yang masing-masing berjumlah 37 persen dan 31 persen. Sedangkan sumber informasi dari media cetak sebesar 23 persen, dan sumber informasi lainnya seperti internet sangat kecil sekali menjadi sumber informasi bagi konsumen.

Setelah mencari informasi konsumen melakukan evaluasi alternatif selain wisata Cangkuang konsumen juga berkunjung ke objek wisata Cipanas dengan nilai sebesar 41 persen dari seluruh reponden. Hal ini dilakukan karena lokasi wisata tersebut tidak jauh dari lokasi wisata Cangkuang, selain itu juga alternatif konsumen yang lain adalah lokasi wisata kamojang sebesar 29 persen dan wisata Bagendit sebesar 20 persen. Sebagian besar konsumen yang

datang bersama keluarga atau rombongan mengeluarkan pengeluaran yang lebih banyak di objek wisata tersebut. Pengeluaran konsumen terbanyak yaitu kurang dari Rp 100.000,- digunakan untuk membeli tiket masuk, biaya naik rakit dan delman serta membeli makanan disekitar lokasi wisata dengan jumlah persentase sebesar 46 persen.

Keputusan pembelian oleh konsumen juga ditentukan oleh ketersediaan fasilitas jasa di lokasi wisata Cangkuang. Hal ini terlihat dari konsumen yang menyatakan bahwa mereka akan menggunakan fasilitas lain yang tersedia seandainya fasilitas yang diinginkan tidak ada yaitu sebanyak 74 persen sementara itu ada sebanyak 26 persen akan mencari ketempat lain jika fasilitas yang diinginkan tidak tersedia.

Tingkat kepuasan dapat menumbuhkan loyalitas konsumen terhadap produk jasa wisata. Hal ini dapat dilihat dari tindakan konsumen ketika menghadapi masalah jika harga tiket mengalami peningkatan. Sebanyak 88 persen dari total konsumen akan tetap membeli produk jasa wisata. Sedangkan sisanya sebanyak 12 persen tidak melakukan pembelian lagi. Bagi konsumen yang melakukan pembelian walaupun harga mengalami peningkatan dapat disebabkan karena konsumen merasa bahwa harga bukan merupakan pertimbangan awal dalam melakukan pembelian tetapi lebih kepada kepuasan dalam mengkonsumsi jasa wisata tersebut.

3. Pada Diagram Kartesius Prioritas Utama daerah A yang harus didahulukan pengelola wisata dan di tingkatkan kinerjanya adalah Pelayanan Wisata (3), kelengkapan Fasilitas (9), dan kebersihan (10). Daerah B merupakan Pertahankan Prestasi yang termasuk dalam daerah ini adalah Lokasi wisata

(1), Keamanan (4), dan Kenyamanan (7). Daerah C merupakan Prioritas Rendah yang termasuk dalam daerah ini adalah Harga tiket yang berlaku (2), Promosi (5), dan Pemandu wisata (8). Daerah D merupakan daerah Berlebihan karena dari kepentingan konsumen berada pada tingkat kepentingan yang rendah, tetapi kinerja berada pada tingkat yang tinggi. Variabel yang dinilai berlebihan hanya ada satu yaitu manfaat yang diperoleh (6).

4. Indeks kepuasan pelanggan (customer satisfaction index) yang diperoleh dalam penelitian terhadap konsumen wisata Cangkuang adalah sebesar 52,46 persen. Indeks ini berada pada skala cukup puas, artinya pelanggan merasa cukup puas (belum memasuki taraf puas) dengan kinerja pengelola wisata Cangkuang. Baik buruknya kinerja perusahaan secara umum tercermin pada rasa puas/tidak puasnya konsumen. Sehingga untuk dapat memenuhi harapan pelanggan melalui pelayanan jasa yang berkualitas dapat meningkatkan angka penjualan dan profitabilitas perusahaan ini.

8.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, beberapa saran yang dapat menjadi masukan bagi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Garut beserta Pemda sebagai pihak pengelola Objek Wisata Cangkuang Garut adalah :

1. Nilai indeks kepuasan yang berada pada taraf cukup puas (masih di bawah taraf puas) maka pihak pengelola wisata harus terus meningkatkan performance produk/jasa yang ditawarkan agar lebih sesuai dengan harapan konsumen yang mencakup kualitas pelayanan secara umum (menyeluruh), terutama dalam menanggapi keluhan-keluhan pelanggan.

2. Untuk penelitian terhadap Cangkuang yang akan datang sebaiknya memasukkan atribut budaya dan pendidikan.

DAFTAR PUSTAKA

Asfari, 2000. Kriteria Pengembangan Wisata Agro. Departemen Kebudayaan dan Pariwisata. Jakarta.

Biro Pusat Statistik. 2004. Demografi Wilayah Kabupaten Garut. Badan Pusat Statistik. Garut.

Chandra, G. 2002. Strategi dan Program Pemasaran. ANDI Yogyakarta. Jakarta.

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan. 2003/2004. Penelitian Basis Data Kepariwisataan. Kabupaten Garut.

Engel, J.F. , R. D. Blackwell, dan P. W. Miniard. 1994. Perilaku Konsumen. Jilid 1. Binarupa Aksara. Jakarta.

Kotler, P. 2002. Manajemen Pemasaran. Edisi Milenium. Jilid 1. PT.

Prenhallindo. Jakarta.

Mahfudz, D. 2003. Analisis Preferensi Konsumen Terhadap Atribut Wisata Alam Pantai Anyer. Skripsi. Jurusan Ilmu- ilmu Sosial Ekonomi Pertanian.

Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Marini, E. 2003. Analisis Perilaku Konsumen Restoran Fast Food “Hoka-hoka Bento” Cabang Bogor di Kota Bogor. Skripsi. Jurusan Ilmu- ilmu Sosial Ekonomi Pertanian. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Munawar, Z. 2002. Cagar Budaya Candi Cangkuang dan Sekitarnya.

Rainanto, B.H. 2003. Analisis Kepuasan Pelanggan KRL Ekspres Pakuan Bogor.

Program Megister Manajemen Agribisnis. Institut Pertanian Bogor.

Bogor.

Septriani, M. R. 2001. Analisis Preferensi Konsumen Terhadap Atribut Wisata Agro Gunung Mas. Skripsi. Jurusan Ilmu- ilmu Sosial Ekonomi Pertanian. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Suhadi. 2004. Identifikasi Perilaku Konsumen Dalam Proses Keputusan Pembelian dan Evaluasi Kepuasan Pengguna Kereta Api Pakuan Ekspres Bogor. Skripsi. Jurusan Ilmu- ilmu Sosial Ekonomi Pertanian. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Sumarwan, U. 2003. Perilaku Konsumen. Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran. Penerbit PT. Ghalia Indonesia dengan MMA – IPB. Jakarta.

Supranto, J. 2001. Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan. Rineka Cipta.

Jakarta.

Usman, 2003. Strategi Pengembangan Produk Sirup Markisa di CV. X. Skripsi.

Jurusan Ilmu-Ilmu Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian, IPB.

Bogor.

Wulandari, R. 1996. Peran Wisata Alam yang Berwawasan Lingkungan Dalam Perekonomian Wilayah Pengembangan Wisata Bogor. Skripsi. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Yoeti, O. A. 1996. Pemasaran Pariwisata. Edisi Revisi. Penerbit Angkasa.

Bandung.

LAMPIRAN

Lampiran 1a. Peta Wilayah Garut

Lampiran 1b. Peta Garut dan Sekitarnya

Lampiran 2. Penduduk Kabupaten Garut menurut jenis kelamin tahun 2004.

No Kecamatan Laki-laki Perempuan Jumlah Sex Ratio

1 Cisewu 16,309 15,607 31,916 104.50

2 Caringin 13,509 12,929 26,438 104.49

3 Talegong 15,206 14,683 29,889 103.56

4 Bungbulang 28,408 27,570 55,978 103.04

5 Mekarmukti 7,180 7,031 14,211 102.12

6 Pamulihan 8,504 8,353 16,857 101.81

7 Pakenjeng 30,387 28,813 59,200 105.46

8 Cikelet 18,157 17,512 35,669 103.68

9 Pameungpeuk 17,760 17,786 35,546 99.85

10 Cibalong 18,810 18,940 37,750 99.31

11 Cisompet 24,979 23,548 48,527 106.08

12 Peundeuy 11,221 10,294 21,515 109.01

13 Singajaya 21,239 21,120 42,359 100.56

14 Cihurip 8,923 7,726 16,649 115.49

15 Cikajang 34,038 33,342 67,380 102.09

16 Banjarwangi 26,858 25,090 51,948 107.05

17 Cilawu 46,368 45,558 91,926 101.78

18 Bayongbong 42,013 40,412 82,425 103.96

19 Cigedug 16,704 16,216 32,920 103.01

20 Cisurupan 43,315 40,053 83,368 108.14

21 Sukaresmi 15,387 16,557 31,944 92.93

22 Samarang 33,526 31,675 65,201 105.84

23 Pasirwangi 28,599 27,020 55,619 105.84

24 Tarogong Kidul 44,106 42,273 86,379 104.34

25 Tarogong Kaler 36,400 34,833 71,233 104.50

26 Garut Kota 60,400 59,644 120,044 101.27

27 Karangpawitan 51,858 49,268 101,126 105.26

28 Wanaraja 50,538 49,383 99,921 102.34

29 Sukawening 23,805 24,636 48,441 96.63

30 Karang Tengah 8,323 7,519 15,842 110.69

31 Banyuresmi 36,694 35,711 72,405 102.75

32 Leles 34,836 33,750 68,586 103.22

33 Leuwigoong 20,924 20,297 41,221 103.09

34 Cibatu 33,882 30,383 64,265 111.52

35 Kersamanah 15,177 16,973 32,150 89.42

36 Cibiuk 14,668 13,147 27,815 111.57

37 Kadungngora 39,749 38,554 78,303 103.10

38 Limbangan 36,310 34,939 71,249 103.92

39 Selaawi 18,176 17,328 35,504 104.89

40 Malangbong 53,227 50,677 103,904 105.03

Jumlah 1,106,473 1,067,150 2,173,623 103.68

Sumber : Badan Pusat Statis tik, 2004

Lampiran 3a. Candi Cangkuang, Garut 2005

Lampiran 3b. Candi Cangkuang, Garut 2005

Lampiran 4a. Lokasi Ziarah Makam di Candi Cangkuang, Garut 2005

Lampiran 4b. Situ Cangkuang dan Alat Transportasi Rakit, Garut 2005

Lampiran 5. Pusat Informasi Musium Candi Cangkuang,Garut 2005

Lampiran 6.Karakteristik Umum Konsumen Wisata Cangkuang Garut, 2005

Karakteristik Konsumen Jumlah (Orang) Persentase (%)

Usia

Rp 1.500.000-Rp 3.000.000 Rp 3.000.000-Rp 5.000.000

Jumlah Anggota Keluarga 3 Orang