• Tidak ada hasil yang ditemukan

B. Tinjauan Tentang Impelementasi Kurikulum 2013 1. Pengertian Implementasi Kurikulum

2) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Sesuai dengan konsep Kurikulum 2013 yang menyelenggarakan pembelajaran berbasis tematik integratif, maka RPP yang disusun guru dalam implementasi Kurikulum 2013 diharapkan RPP tematik yang dapat

45

menggambarkan proses penyajian secara utuh dengan memuat berbagai konsep mata pelajaran yang disatukan dalam tema.

RPP Dibuat oleh masing-masing guru kelas dan pengembangan RPP dapat dilakukan pada setiap awal semester atau awal tahun pelajaran. Hal itu bertujuan agar RPP telah siap dalam setiap awal dari pelaksanaan pembelajaran. Pengembangan RPP dapat dilakukan secara mandiri ataupun secara berkelompok hal ini berdasarkan Permendikbud Republik Indonesia Nomor 81 A Tahun 2013 Tentang Implementasi Kurikulum menyatakan bahwa

Pengembangan RPP yang dilakukan oleh guru secara mandiri dan/atau secara bersama-sama melalui musyawarah guru Mata pelajaran (MGMP) di dalam suatu sekolah tertentu difasilitasi dan disupervisi kepala sekolah atau guru senior yang ditunjuk oleh kepala sekolah.Pengembangan RPP yang dilakukan oleh guru secara berkelompok melalui MGMP antarsekolah atau antarwilayah dikoordinasikan dan disupervisi oleh pengawas atau dinas pendidikan.(2013:38)

Dalam pelaksanaannya, berbagai prinsip harus diperhatikan dalam hal mengembangkan menyusun RPP, berdasarkan Permendikbud Republik Indonesia Nomor 81 A Tahun 2013 Tentang Implementasi Kurikulum. Berbagai prinsip dalam mengembangkan atau menyusun RPP (2013:38) yang akan dijelaskan sebagai berikut.

a) RPP disusun guru sebagai terjemahan dari ide kurikulum dan berdasarkan silabus yang telah dikembangkan.

b) RPP dikembangkan guru dengan menyesuaikan apa kondisi di satuan pendidikan baik kemampuan awal siswa, minat, motivasi belajar, bakat,

46

potensi, kemampuan sosial, emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai, dan/atau lingkungan siswa, mendorong partisipasi aktif siswa.

c) Proses pembelajaran dalam RPP dirancang dengan berpusat pada siswa untuk mengembangkan kreativitas, inisiatif, inspirasi, kemandirian, semangat belajar, keterampilan belajar dan kebiasaan belajar.

d) Mengembangkan budaya membaca dan menulis. e) Memberikan umpan balik dan tindak lanjut.

f) RPP memuat rancangan program pemberian umpan balik positif, penguatan, pengayaan, dan remedi.

g) Keterkaitan dan keterpaduan, RPP disusun dengan memperhatikan keterkaitan dan keterpaduan antara KI dan KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar. Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi. h) RPP disusun dengan mempertimbangkan penerapan teknologi informasi dan

komunikasi secara terintegrasi.

Selanjutnya, berdasarkan Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013 Semester II SD Kelas IV RPP untuk Kurikulum 2013 memuat komponen-komponen sebagai berikut (2013:129-130):

a) Identitas sekolah yaitu nama satuan pendidikan. b) Identitas tema/subtema.

c) Kelas/semester. d) Materi pokok.

e) Alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian KD dan beban belajar dengan mempertimbangkan jumlah jam pelajaran yang tersedia dalam silabus dan KD yang harus dicapai.

47

f) Kompetensi Inti (KI), merupakan gambaran secara kategorial mengenai kompetensi dalam aspek sikap, pengetahuan,dan keterampilan yang harus dipelajari siswa untuk suatu jenjang sekolah, kelas, dan matapelajaran.

g) Kompetensi Dasar dan Indikator pencapaian kompetensi.

h) Kompetensi Dasar; merupakan kemampuan spesifik yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang terkait muatan pelajaran;

i) Indikator pencapaian merupakan penanda pencapaian kompetensi dasar yang ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

j) Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik siswa, satuan pendidikan, dan potensi daerah. Indikator digunakan sebagai dasar untuk menyusun alat penilaian. Dalam merumuskan indikator perlu memperhatikan beberapa hal di bawah ini.

(1) Keseluruhan indikator memenuhi tuntutan kompetensi yang tertuang dalam kata kerja yang digunakan dalam KI-KD.

(2) Indikator dimulai dari tingkatan berpikir mudah ke sukar, sederhana ke kompleks, dekat ke jauh, dan dari konkrit ke abstrak (bukan sebaliknya). (3) Indikator harus mencapai tingkat kompetensi minimal KD dan dapat

dikembangkan melebihi kompetensi minimal sesuai dengan potensi dan kebutuhan siswa.

(4) Indikator harus menggunakan kata kerja operasional yang sesuai.

k) Tujuan pembelajaran yang dirumuskan berdasarkan KD, dengan meng- gunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur, yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Tujuan dapat diorganisasikan mencakup seluruh KD atau diorganisasikan setiap pertemuan. Tujuan pembelajaran yang dinyatakan dengan baik mulai dengan menyebut Audience siswa untuk siapa tujuan itu dimaksudkan. Tujuan itu kemudian mencantumkan Behavior atau kemampuan yang harus didemonstarsikan dan Condition seperti apa perilaku atau kemampuan yang akan diamati. Akhirnya, tujuan itu mencantumkan Degree keterampilan baru itu harus dicapai dan diukur, yaitu dengan standar seperti apa kemampuan itu dapat dinilai.

l) Materi pembelajaran adalah rincian dari materi pokok yang memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator ketercapaian kompetensi.

m)Metode pembelajaran merupakan rincian dari kegiatan pembelajaran, digunakan oleh pendidik untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai KD yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan KD yang akan dicapai.

n) Media, Alat dan Sumber Pembelajaran

(1) Media pembelajaran, berupa alat bantu proses pembelajaran untuk menyampaikan materi pelajaran.

(2) Alat pembelajaran adalah alat bantu pembelajaran yang memudahkan memberikan pengertian kepada siswa.

(3) Sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam sekitar, atau sumber belajar lain yang relevan.

48

(1) Pertemuan pertama, berisi pendahuluan; kegiatan Inti, dan penutup. (2) Pertemuan kedua, berisi pendahuluan, kegiatan inti, dan penutup. p) Penilaian

(1) Berisi jenis/teknik penilaian. (2) Bentuk instrumen.

(3) Pedoman perskoran.

Menurut Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 Semester II SD Kelas IV (Kemdikbud, 2013:130-131) menyatakan bahwa “Penyusunan RPP Tematik idealnya dilakukan dengan tahapan sebagai berikut: (a) menentukan tema yang akan dikaji bersama siswa; (b) memetakan KD-KD dan indikator yang akan dicapai dalam tema-tema yang telah disepakati; (c) menetapkan jaringan tema; (d) menyusun Silabus Tematik; dan (e) menyusun RPP pembelajaran tematik.” ` Menurut Kemdikbud dalam Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013 Semester II SD Kelas IV (2013:131-134) menjelaskan bahwa untuk keperluan penerapan pembelajaran tematik terpadu di kelas, guru dapat mengembangkan RPP Tematik dengan memperhatikan silabus tematik, buku guru, dan buku siswa yang telah tersedia serta mengacu pada format dan sistematika RPP yang berlaku. RPP tematik adalah rencana pembelajaran tematik terpadu yang dikembangkan secara rinci dari suatu tema dengan tahapan sebagai berikut.

(1) mengkaji silabus tematik.

Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu mata pelajaran atau tema tertentu dalam pelaksanaan kurikulum SD.Komponen silabus mencakup: kompetensi inti, kompetensi dasar, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar.Silabus berfungsi sebagai rujukan bagi guru dalam penyusunan rencana pelaksanaan

49

pembelajaran (RPP). Pada Kurikulum 2013, silabus tematik telah disiapkan oleh pemerintah, guru tinggal menggunakan sebagai dasar penyusunan RPP. Guru memilih kegiatan-kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan tema/subtema yang akan dilaksanakan pada satu pertemuan atau lebih. Kegiatan yang dipilih harus mencakup kegiatan pembelajaran sesuai dengan standar proses.

Secara umum, untuk setiap materi pokok pada setiap silabus terdapat 4 KD sesuai dengan aspek KI (sikap kepada Tuhan, diri sendiri dan terhadap lingkungan, pengetahuan, dan keterampilan). Untuk mencapai 4 KD tersebut, di dalam silabus dirumuskan kegiatan siswa secara umum dalam pembelajaran berdasarkan standar proses. Kegiatan siswa ini merupakan rincian dari eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi, yakni: mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi/ mengolah informasi, dan mengkomunikasikan. Kegiatan inilah yang harus dirinci lebih lanjut di dalam RPP, dalam bentuk langkah-langkah yang dilakukan guru dalam pembelajaran yang membuat siswa aktif belajar. Pengkajian terhadap silabus juga meliputi perumusan indikator KD dan penilaiannya.

(2) mengidentifikasi materi pembelajaran.

Mengidentifikasi materi pembelajaran yang menunjang pencapaian KD dengan mempertimbangkan: (1) potensi siswa; (2) relevansi denga karakteristik daerah; (3) tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial dan spiritual siswa; (4) kebermanfaatan bagi siswa; (5) struktur keilmuan; (6) aktualisasi, kedalaman, dan keluasaan materi pembelajaran; (7)

50

relevansi dengan kebutuhan siswa dan tuntutan lingkungan; dan (8) alokasi waktu. Kegiatan mengidentifikasi materi pembelajaran dilakukan dengan mengkaji buku guru dan buku siswa untuk SD.

(a) mengkaji buku guru SD Buku guru SD berisi tentang:

(i) Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dan Kompetensi Inti (KI). (ii) Pemetaan Kompetensi Dasar (KD) 1 dan 2 serta KD 3 dan 4. (iii) Ruang lingkup pembelajaran untuk satu subtema yang terdiri dari

6 pembelajaran dalam 1 minggu (untuk kelas I).

(iv) Pemetaan indikator pembelajaran untuk setiap pembelajaran.Setiap pembelajaran berisi tentang uraian kegiatan pembelajaran yang mencakup, nama kegiatan, tujuan pembelajaran, media dan alat pembelajaran, langkah-langkah kegiatan, dan penilaian.

(v) Setiap akhir pembelajaran, guru hendaknya melakukan kegiatan refleksi untuk melakukan kegiatan remedial dan pengayaan.

(b) mengkaji buku siswa SD.

Buku Seri Pembelajaran Tematik Terpadu untuk siswa disusun mengacu pada kurikulum berbasis kompetensi. Buku siswa memuat rencana pembelajaran berbasis aktivitas. Didalamnya memuat urutan pembelajaran yang dinyatakan dalam kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan siswa. Buku ini mengarahkan yang harus dilakukan siswa bersama guru untuk mencapai kompetensi tertentu, bukan buku yang materinya dibaca, diisi, atau dihapal.

51

Beberapa catatan yang berkaitan dengan buku guru, buku siswa, dan sistematika RPP sebagai berikut.

(i) Sistematika RPP berbeda dengan sistematika urutan pada buku guru dan buku siswa.

(ii) Metode pembelajaran belum disajikan secara eksplisit dalam buku guru.

(iii)Cakupan materi sangat luas berbasis aktivitas.

(iv) Kegiatan pembelajaran belum terinci, pendahuluan, inti, dan penutup. (v) Pendekatan scientific belum terlihat secara nyata.

(3) menentukan tujuan.

Tujuan pembelajaran yang dinyatakan dengan baik mulai dengan menyebut Audience siswa untuk siapa tujuan itu dimaksudkan. Tujuan itu kemudian mencantumkan Behavior atau kemampuan yang harus didemonstarsikan dan Condition seperti apa perilaku atau kemampuan yang akan diamati. Akhirnya, tujuan itu mencantumkan Degree keterampilan baru itu harus dicapai dan diukur, yaitu dengan standar seperti apa kemampuan itu dapat dinilai.

(4) mengembangkan kegiatan pembelajaran.

Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antar siswa, siswa dengan guru, lingkungan, da sumber belajar lainnya dalam rangka pencapaian KD. Pengalaman belajar yang dimaksud dapat terwujud melalui penggunaan pendekatan pembelajaran yang bervariasi dan berpusat pada

52

siswa. Pengalaman belajar memuat kecakapan hidup yang perlu dikuasai siswa.

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengembangkan kegiatan pembelajaran adalah sebagai berikut.

(a) Kegiatan pembelajaran disusun untuk memberikan bantuan kepada pada pendidik, khususnya guru, agar dapat melaksanakan proses pembelajaran secara profesional.

(b) Kegiatan pembelajaran memuat rangkaian kegiatan manajerial yang dilakukan guru, agar siswa dapat melakukan kegiatan seperti dalam silabus.

(c) Kegiatan pembelajaran untuk setiap pertemuan merupakan skenario langkah-langkah guru dalam membuat siswa aktif belajar. Kegiatan ini diorganisasikan menjadi kegiatan: pendahuluan, inti, dan penutup.

(5) penjabaran jenis penilaian.

Penilaian pencapaian KD siswa dilakukan berdasarkan indikator. Penilaian dilakukan dengan menggunakan tes dan nontes dalam bentuk tertulis maupun lisan, pengamatan kinerja, pengukuran sikap, penilaian hasil karya berupa tugas, proyek dan/ atau produk, penggunaan portofolio, dan penilaian diri. Oleh karena pada setiap pembelajaran siswa didorong untuk menghasilkan karya, maka penyajian portofolio merupakan cara penilaian yang harus dilakukan untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah.

53

(a) Penilaian diarahkan untuk mengukur pencapaian kompetensi yaitu KD-KD pada KI-3 dan KI-4.

(b) Penilaian menggunakan acuan kriteria, yaitu berdasarkan apa yang bisa dilakukan siswa setelah mengikuti proses pembelajaran, dan bukan untuk menentukan posisi seseorang terhadap kelompoknya.

(c) Sistem yang direncakan adalah sistem penilaian yang berkelanjutan. Berkelanjutan dalam arti semua indikator ditagih, kemudian hasilnya dianalisis untuk menentukan KD yang telah dimiliki dan yang belum, serta untuk mengetahui kesulitan siswa.

(d) Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindak lanjut. Tindak lanjut berupa perbaikan proses pembelajaran berikutnya, program remedi bagi siswa yang pencapaian kompetensinya di bawah ketuntasan, dan program pengayaan bagi siswa yang telah memenuhi ketuntasan.

(e) Sistem penilaian harus disesuaikan dengan pengalaman belajar yang ditempuh dalam proses pembelajaran. Misalnya, jika pembelajaran menggunakan pendekatan tugas observasi lapangan maka evaluasi harus diberikan baik pada proses misalnya teknik wawancara, maupun produk berupa hasil melakukan observasi lapangan.

(6) menentukan alokasi waktu.

Penentuan alokasi waktu pada setiap KD didasarkan pada jumlah minggu efektif dan alokasi waktu mataelajaran per minggu dengan mempertibangkan jumlah KD, keluasan, kedalaman, tingkat kesulitan, dan tingkat kepentingan KD. Alokasi waktu yang dicantumkan dalam silabus

54

merupakan perkiraan rerata untuk menguasasi KD yang dibutuhkan oleh siswa yang beragam. Oleh karena itu, alokasi tersebut dirinci dan disesuaikan lagi dalam RPP.

(7) menentukan sumber belajar.

Sumber belajar adalah rujukan, objek dan/ atau bahan yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran, yang berupa media cetak dan elektronik, nara sumber, serta lingkungan fisik, alam, sosial, dan budaya.

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa komponen yang berkaitan erat dengan perencanaan pembelajaran adalah silabus dan RPP yang dibuat tematik untuk memenuhi kebutuhan Kurikulum 2013 di SD yang menyajikan pembelajaran tematik integratif. Sedangkan untuk langkah-langkah perencanaan pembelajaran berupa RPP dalam Kurikulum 2013 antara lain: 1) Menetapkan /memilih tema yang akan dikaji bersama dengan siswa. 2) Menganalisis SKL,KI, KD.

3) Membuat indikator.

4) Melakukan pemetaan kompetensi dasar, indikator dengan tema. 5) Membuat jaringan kompetensi dasar.

6) Mengkaji silabus.

7) Menyusun RPP dengan langkah-langkah mengidentifikasi materi pembelajaran (di dalam mengidentifikasi materi pembelajaran guur mengkaji buku guru SD dan buku Siswa SD), menentukan tujuan, pembelajaran, mengembangkan kegiatan pembelajaran, menentukan jenis penilaian, menetukan alokasi waktu, dan menentukan sumber belajar.

55

Segala kegiatan dalam perencanaan pada dasarnya digunakan guru sebagai acuan untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran agar dapat berjalan terarah dan efektif sehingga tujuan pendidikan dapat tercapai.

b. Pelaksanaan Pembelajaran Kurikulum 2013

Pelaksanaan pembelajaran dalam implementasi Kurikulum 2013 merupakan kegiatan perwujudan dari RPP yang memuat keseluruhan proses belajar, pembentukan kompetensi, dan karakter siswa. Untuk kepentingan tersebut, kompetensi inti, kompetensi dasar, materi standar, indikator hasil belajar, dan waktu dibuat dengan memperhatikan kepentingan pembelajaran sehingga siswa diharapkan memperoleh kesempatan dan pengalaman belajar yang optimal dan dapat mencapai tujuan pendidikan. Pelaksanaan pembelajaran memuat interaksi antara guru dan siswa serta dengan lingkungan sekitarnya. Sehingga diharapkan nanti perilaku positif akan terbentuk pada diri siswa, dengan memanfaatkan pengalaman mereka pada saat interaksi tersebut berlangsung. Pada saat pelaksanaan pembelajaran berlangsung akan muncul model-model pembelajaran yang sebelumnya sudah dibahas pada konsep dasar Kurikulum 2013. Pada implementasi Kurikulum 2013, siswa sekolah dasar tidak lagi memperlajari mata pelajaran secara terpisah karena pelaksanaan pembelajaran dalam kurikulum baru dilaksanakan berbasis pembelajaran tematik integratif untuk kelas I sampai VI. Akan tetapi, untuk tahun ini masih diujicobakan untuk kelas I dan IV saja.

Berdasarkan Permendikbud Republik Indonesia Nomor 81A Tahun 2013 Tentang Implementasi Kurikulum, Tahap kedua dalam pembelajaran menurut

56

standar proses yaitu pelaksanaan pembelajaran yang meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup (2013:43). Kegiatan-kegiatan tersebut akan dijelaskan secara terperinci sebagai berikut (2013:43-44).

1) Kegiatan Pendahuluan

Dalam kegiatan pendahuluan, guru:

a) menyiapkan siswa secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran;

b) mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang materi yang sudah dipelajari dan terkait dengan materi yang akan dipelajari;

c) mengantarkan siswa kepada suatu permasalahan atau tugas yang akan dilakukan untuk mempelajari suatu materi dan menjelaskan tujuan pembelajaran atau KD yang akan dicapai; dan

d) menyampaikan garis besar cakupan materi dan penjelasan tentang kegiatan yang akan dilakukan siswa untuk menyelesaikan permasalahan atau tugas.

2) Kegiatan Inti

Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai tujuan, yang dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi siswa untuk secara aktif menjadi pencari informasi, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis siswa.

Kegiatan inti menggunakan metode yang disesuaikan dengan karakteristik siswa dan matapelajaran, yang meliputi proses observasi, menanya, mengumpulkan informasi, asosiasi, dan komunikasi. Untuk pembelajaran yang berkenaan dengan KD yang bersifat prosedur untuk melakukan sesuatu, guru memfasilitasi agar siswa dapat melakukan pengamatan terhadap pemodelan/demonstrasi oleh guru atau ahli, siswa menirukan, selanjutnya guru melakukan pengecekan dan pemberian umpan balik, dan latihan lanjutan kepada siswa.

Dalam setiap kegiatan guru harus memperhatikan kompetensi yang terkait dengan sikap seperti jujur, teliti, kerja sama, toleransi, disiplin, taat aturan, menghargai pendapat orang lain yang tercantum dalam silabus dan RPP. Cara pengumpulan data sedapat mungkin relevan dengan jenis data yang dieksplorasi, misalnya di laboratorium, studio, lapangan, perpustakaan, museum, dan sebagainya. Sebelum menggunakannya siswa harus tahu dan terlatih dilanjutkan dengan menerapkannya.

3) Kegiatan Penutup

Dalam kegiatan penutup, guru bersama-sama dengan siswa dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan pelajaran, melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram, memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran,

57

merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar siswa, dan menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.

Perlu diingat, bahwa KD-KD diorganisasikan ke dalam empat KI. KI-1 berkaitan dengan sikap diri terhadap Tuhan Yang Maha Esa. KI-2 berkaitan dengan karakter diri dan sikap sosial. KI-3 berisi KD tentang pengetahuan terhadap materi ajar, sedangkan KI-4 berisi KD tentang penyajian pengetahuan. KI-1, KI-2, dan KI-4 harus dikembangkan dan ditumbuhkan melalui proses pembelajaran setiap materi pokok yang tercantum dalam KI-3, untuk semua matapelajaran. KI-1 dan KI-2 tidak diajarkan langsung, tetapi indirect teaching pada setiap kegiatan pembelajaran.

Berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran terutama dalam kegiatan inti guru diharapkan dapat melaksanakan proses kegiatan pembelajaran yang mencerminkan pendekatan saintifik. Seperti yang sudah dijelaskan, kegiatan-kegiatan yang termasuk dalam proses kegiatan-kegiatan pendekatan saintifik antara lain kegiatan mengamati, menanya, mengumpulkan informasi/eksperimen, mengasosiasikan/mengolah informasi, dan mengkomunikasikan.

1) Mengamati

Dalam Kurikulum 2013, guru dituntut agar dapat membangkitkan rasa ingin tahu siswa. Dalam rangka memfasilitasi rasa ingin tahu siswa ditempuhlah kegiatan pengamatan. Berdasarkan Permendikbud Republik Indonesia Nomor 81A Tentang Implementasi Kurikulum (2013:35) kegiatan belajar dalam langkah pembelajaran mengamati meliputi membaca, mendengar, menyimak, melihat (tanpa atau dengan alat). Lalu komptensi yang dikembangkan meliputi melatih kesungguhan, ketelitian, dan mencari informasi. Selanjutnya, Permendikbud yang sama juga menjelaskan bahwa “Dalam kegiatan mengamati, guru membuka secara luas dan bervariasi kesempatan siswa untuk melakukan pengamatan melalui kegiatan: melihat,

58

menyimak, mendengar, dan membaca. Guru memfasilitasi siswa untuk melakukan pengamatan, melatih mereka untuk memperhatikan (melihat, membaca, mendengar) hal yang penting dari suatu benda atau objek” (2013:43).

2)Menanya

Berdasarkan Permendikbud Republik Indonesia Nomor 81A Tentang Implementasi Kurikulum (2013:36) dalam langkah pembelajaran menanya, kegiatan belajar yang dilakukan siswa adalah mengajukan pertanyaan tentang informasi yang tidak dipahami dari apa yag diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati. Kompetensi yang dikembangkan pada langkah pembelajaran menannya adalah mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikirn kritis yang pelu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat. Selanjutnya, Permendikbud yang sama juga menjelaskan bahwa,

Dalam kegiatan mengamati, guru membuka kesempatan secara luas kepada siswa untuk bertanya mengenai apa yang sudah dilihat, disimak, dibaca atau dilihat. Guru perlu membimbing siswa untuk dapat mengajukan pertanyaan: pertanyaan tentang yang hasil pengamatan objek yang konkrit sampai kepada yang abstrak berkenaan dengan fakta, konsep, prosedur, atau pun hal lain yang lebih abstrak. Pertanyaan yang bersifat faktual sampai kepada pertanyaan yang bersifat hipotetik. Dari situasi di mana siswa dilatih menggunakan pertanyaan dari guru, masih memerlukan bantuan guru untuk mengajukan pertanyaan sampai ke tingkat di mana siswa mampu mengajukan pertanyaan secara mandiri. Dari kegiatan kedua dihasilkan sejumlah pertanyaan. Melalui kegiatan bertanya dikembangkan rasa ingin tahu siswa. Semakin terlatih dalam bertanya maka rasa ingin tahu semakin dapat dikembangkan. Pertanyaan terebut menjadi dasar untuk mencari informasi yang lebih lanjut dan beragam dari sumber

59

yang ditentukan guru sampai yang ditentukan siswa, dari sumber yang tunggal sampai sumber yang beragam. (2013:43-44)