• Tidak ada hasil yang ditemukan

A. Tinjauan Tentang Kurikulum 2013

2. Tujuan Pengembangan Kurikulum 2013

Berdasarkan Permendikbud (2013:4) Nomor 67 Tahun 2013 Tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Dasar/Madrasah

18

Ibtidaiyah tujuan dari pengembangan Kurikulum 2013 adalah sebagai berikut:

Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia.

Sedangkan menurut E Mulyasa berkaitan dengan tujuan diadakannya Kurikulum 2013, dapat dijelaskan sebagai berikut.

....melalui pengembangan Kurikulum 2013 kita akan menghasilkan insan Indonesia yang: produktif, kreatif, inovatif, afektif; melalui penguatan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang terintegrasi. Dalam hal ini, pengembangan kurikulum difokuskan pada pembentukan kompetensi dan karakter pesrta didik, berupa paduan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dapat didemonstrasikan siswa sebagai wujud pemahaman terhadap konsep yang dipelajarinya secara kontekstual. (2013:65)

Sehingga dapat disimpulkan bahwa tujuan dikembangkannya Kurikulum 2013, yaitu untuk mengembangkan sikap, keterampilan, nilai, pengetahuan, pemahaman, kemampuan, dan minat siswa ke dalam bentuk perilaku sehari-hari yang bertanggung jawab.Untuk mencapai tujuan tersebut, berbagai aspek yang masuk dalam implementasi kurikulum dilapangan harus memperhatikan proses pelaksanaannya seperti mulai dari perencanaan pembelajarannya harus lebih dipersiapkan dan dipahami isinya dengan selalu memperhatikan perbedaan karakteristik siswa, pada saat proses pembelajaran diubah mind setnya dari siwa yang diberi tahu menjadi siswa mencari tahu, dan pada proses penilaian, dari berfokus pada pengetahuan menjadi lebih berfokus pada keterampilan dan sikap

19

yang terbentuk dari siswa melalui penilaian proses, portopolio dan penilaian unjuk kerja.

Selanjutnya untuk mengembangkan Kurikulum 2013, pemerintah Indonesia memiliki landasan pengembangan antara lain landasan fiosofis,yuridis, dan konseptual. Berikut penjelasan mengenai masing-masing landasan tersebut. a. Landasan filosofis

1) Filosofis pancasila yang memberikan berbagai prinsip dasar dalam pembangunan pendidikan.

2) Filosofi pendidikan yang berbasis pada nilai-nilai luhur, nilai akademik, kebutuhan siswa, dan masyarakat.

b.Landasan Yuridis

1) RPJMM 2010-2014 Sektor Pendidikan, tentang Perubahan Metodologi Pembelajaran dan Penataan Kurikulum.

2) PP No. 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan INPRES Nomor 1 Tahun 2010, tentang Percepatan Pelakanaan Prioritas Pembangunan Nasional, penyempurnaan kurikulum dan metode pembelajaran aktif berdasarkan nilai-nilai budaya bangsa untuk membentuk daya saing dan karakter bangsa.

c. Landasan Konseptual

1) Relevansi Pendidikan ( link and match)

2) Kurikulum Berbasis Kompetensi , dan karakter

3) Pembelajaran kontekstual (contextual teaching and learning ) 4) Pembelajaran aktif (student active learning)

5) Penilaian yang valid, utuh, dan menyeluruh (E Mulyasa, 2013:64-65). Pengembangan Kurikulum 2013 diadakan bertujuan untuk dapat mengatasi berbagai macam tantangan pendidikan saat ini. Adanya landasan pengembangan dan tujuan Kurikuum 2013 yang telah diuraikan di atas, diharapkan mampu menjadi dasar yang kuat bagi pelaksanaan kurikuum 2013 di lapangan dan nantinya berjalan lancar dan bermanfaat bagi seluruh masyarakat.

20 3. Organisasi Kurikulum

Organisasi kurikulum menurut S. Nasution yaitu merupakan suatu pola bahan pelajaran yang kemudian disusun dan disampaikan kepada para siswa. Organisasi Kurikulum juga merupakan suatu dasar yang penting dalam pembinaan kurikulum dan berkaitan erat dengan tujuan program pendidikan yang hendak dicapai (2003:176).

Organisasi Kurikulum mempunyai berbagai macam bentuk. Menurut Oemar Hamalik beberapa bentuk organisasi kurikulum diantaranya adalah kurikulum mata pelajaran, kurikulum dengan mata pelajaran berkorelasi, kurikulum bidang studi, kurikulum terintegrasi, dan kurikulum inti”(2005:155).

Berdasarkan uraian mengenai konsep Kurikulum 2013 diatas, Organisasi Kurikulum 2013 masuk dalam bentuk kurikulum terintegrasi (integrated curriculum). Menurut S. Nasution, karakteristik dari kurikulum terintegrasi antara lain meniadakan batas-batas antara berbagai mata pelajaran dan menyajikan bahan pelajaran dalam bentuk unit atau keseluruhan (2003:198). Selanjutnya, S. Nasution menjelaskan bahwa ciri-ciri unit yang dimaksud adalah unit merupakan suatu keseluruhan yang bahan pelajaran dan unit menerobos batas-batas matapelajaran. Unit tidak terbatas pada suatu atau beberapa matapelajaran, melainkan menggunakan segala macam bahan untuk memecahkan soal-soal yang terkandung dalam unit itu. Dalam Kurikulum 2013, karakteristik kurikulum terintegrasi digambarkan dalam konsep Kurikulum 2013 yang di dalamnya melaksanakan pembelajaran berbasis tematik integratif. Berdasarkan Permendikbud Nomor 67 tahun 2013 tentang

21

Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Dasar/ Madrasah Ibtidaiyah (2013:132) “Pelaksanaan Kurikulum 2013 pada Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah dilakukan melalui pembelajaran dengan pendekatan tematik-terpadu dari Kelas I sampai Kelas VI”.

Pembelajaran tematik integratif mengintegrasikan berbagai kompetensi dari berbagai matapelajaran ke dalam suatu tema. Tema-tema khusunya untuk pembelajaran di setiap kelas tingkat satuan pendidikan SD dibuat berbeda. Tema-tema disusun menyesuaikan karakteristik siswa pada masing-masing kelas. Berikut tema-tema untuk SD/MI Kelas I-VI berdasarkan Permendikbud Nomor 67 tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Dasar/ Madrasah Ibtidaiyah.

Tabel 1. Daftar Tema Setiap Kelas berdasarkan Kurikulum 2013

Kelas I Kelas II Kelas III Kelas IV Kelas V Kelas VI

1. Diri Sendiri 1. Hidup Rukun 1. Sayangi Hewan Dan Tumbuhan Di Sekitar 1. Indahnya Kebersamaan 1. Bermain Dengan Benda-Benda Di Sekitar 1. Selamatkan Makhluk Hidup 2. Kegemaranku 2. Bermain Di Lingkunganku 2. Pengalaman Yang Mengesankan 2. Selalu Berhemat Energi 2. Peristiwa Dalam Kehidupan 2. Persatuan Dalam Perbedaan 3. Kegiatanku 3. Tugasku Sehari-Hari 3. Mengenal Cuaca Dan Musim

3. Peduli Terhadap Makhluk Hidup

3. Hidup Rukun 3. Tokoh Dan Penemu 4. Keluargaku 4. Aku Dan

Sekolahku 4. Ringan Sama Dijinjing Berat Sama Dipikul 4. Berbagai Pekerjaan 4. Sehat Itu Penting 4. Globalisasi 5. Pengalamanku 5. Hidup Bersih Dan Sehat 5. Mari Kita Bermain Dan Berolahraga 5. Menghargai Jasa Pahlawan 5. Bangga Sebagai Bangsa Indonesia 5. Wirausaha 6. Lingkungan Bersih, Sehat, Dan Asri 6. Air, Bumi, Dan Matahari 6. Indahnya Persahabatan 6. Indahnya Negriku 6. Kesehatan Masyarakat 7. Benda, Binatang, Dan Tanaman Di Sekitarku 7. Merawat Hewan Dan Tumbuhan 7. Mari Kita Hemat Energy Untuk Masa Depan 7. Cita-Citaku 8. Peristiwa Alam 8. Keselamatan Di Rumah Dan Perjalanan 8. Berperilaku Baik Dalam Kehidupan Sehari-Hari 8. Daerah Tempat Tinggalku 9. Menjaga Kelestarian Lingkungan 9. Makanan Sehat Dan Bergizi

22

Berdasarkan Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013 Semester II SD Kelas IV ”Pembelajaran Tematik Terpadu menggunakan salah satu model pembelajaran terpadu menurut Robin Fogarty (1991) Model jaring laba-laba (webbed model)”. Model ini berangkat dari pendekatan tematis sebagai acuan dasar bahan dan kegiatan pembelajaran. Tema yang dibuat dapat mengikat kegiatan pembelajaran, baik dalam mata pelajaran tertentu maupun antarmata pelajaran” (2013:200). Selanjutnya dalam Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013 Semester II SD Kelas IV dijelaskan pula bahwa ciri-ciri pembelaajran tematik integratif antara lain (2013:193-194):

1. Berpusat pada anak

2. Memberikan pengalaman langsung pada anak

3. Pemisahan antara mata pelajaran tidak begitu jelas (menyatu dalam satu pemahaman dalam kegiatan)

4. Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran dalam satu proses pembelajaran (saling terkait antara mata pelajaran yang satu dengan lainnya)

5. Bersifat luwes (keterpaduan berbagai mata pelajaran)

6. Hasil pembelajaran dapat berkembang sesuai dengan minat dan kebutuhan anak (melalui penilaian proses dan hasil belajarnya)

Pembelajaran yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran atau pembelajaran tematik integratif dapat memberikan pengalaman bermakna kepada siswa. Hal tersebut dikarenakan anak pada usia sekolah dasar berada pada tahapan operasi konkret, dan pada tahapan tersebut anak mulai menunjukkan perilaku yang mulai memandang dunia secara objektif, bergeser dari satu aspek situasi ke aspek lain secara reflektif dan memandang unsur-unsur secara serentak, mulai berpikir secara operasional, mempergunakan cara berpikir operasional untuk mengklasifikasikan

benda-23

benda, membentuk dan mempergunakan keterhubungan aturan-aturan, prinsip ilmiah sederhana, dan mempergunakan hubungan sebab akibat. Oleh karena itu pembelajaran yang tepat adalah dengan mengaitkan konsep materi pelajaran dalam satu kesatuan yang berpusat pada tema atau pembelajaran tematik integratif. Selain itu, kegiatan pembelajaran akan bermakna jika dilakukan dalam lingkungan yang nyaman dan memberikan rasa aman, bersifat individual dan kontekstual, anak mengalami langsung yang dipelajarinya, hal ini akan diperoleh melalui pembelajaran tematik.