• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

C. Rencana Tindakan

Peneliti merencanakan akan ada dua siklus dalam penelitian ini. Setiap siklus terdapat dua pertemuan. Setiap pertemuan mempunyai alokasi waktu 2×35 menit. Pada siklus I siswa difokuskan pada materi pengukuran tinggi, baik mengenai alat ukur tinggi maupun cara mengukur tinggi dengan alat peraga penggaris, roll meter, pengukur tinggi badan, metelin, dan mengukur barang-barang di sekitar siswa dengan menggunakan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI). Sedangkan pada siklus II siswa difokuskan pada materi pengukuran berat, baik mengenai alat ukur berat maupun cara mengukur berat atau menimbang dengan alat peraga timbangan benda, timbangan buah, timbangan berat badan dan siswa menimba benda-benda di sekitar serta menimbang berat badan teman dengan menggunakan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI).

1. Persiapan

a. Peneliti meminta izin kepada Kepala SD Negeri Karangmloko 2 untuk melakukan penelitian tersebut.

c. Melakukan observasi pada siswa kelas III untuk memperoleh gambaran pembelajaran pada mata pelajaran matematika.

d. Melakukan pengamatan mengenai keaktifan dan hasil belajar siswa dalam materi pengukuran.

e. Mengidentifikasi masalah yang muncul dalam kelas tersebut, yaitu kurangnya keaktifan dan hasil belajar siswa dalam materi pengukuran.

f. Menganalisis masalah belajar siswa. g. Merumuskan masalah.

h. Merumuskan hipotesis.

i. Menyusun rencana penelitian dalam tiap-tiap siklus.

j. Mengkaji standar kompetensi, kompetensi dasar, dan materi pokok. k. Menyusun perangkat pembelajaran yang terdiri dari silabus, RPP,

LKS, bahan ajar, instrumen penilaian, kisi-kisi soal, soal evaluasi, instrumen pengamatan.

l. Menyiapkan media pembelajaran. 2. Rencana Tindakan Setiap Siklus

Setelah memperoleh gambaran, maka peneliti melakukan tindakan kelas sebagai berikut:

a. Siklus I

Siklus ini akan dilaksanakan selama dua kali pertemuan, setiap pertemuan memiliki alokasi waktu 2 × 35 menit (2 JP).

1) Perencanaan

a) Peneliti menyiapkan silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), LKS, bahan ajar, soal evaluasi dan kunci jawaban, dan alat peraga.

b) Peneliti memperkenalkan alat peraga pengukuran panjang kepada siswa.

2) Tindakan Pertemuan 1

a) Kegiatan awal yang terdiri dari guru (peneliti) memberikan salam kepada siswa, guru dan siswa berdoa bersama, serta guru melakukan absensi.

b) Guru melakukan apersepsi yakni guru bertanya mengenai materi minggu lalu.

c) Orientasi, yakni siswa mendengarkan penjelasan guru terkait dengan tujuan pembelajaran.

d) Guru mengajak siswa bernyanyi sebagai motivasi untuk siswa sebelum memulai pembelajaran (karakteristik interaktivitas).

e) Kegiatan inti, siswa dibimbing guru untuk mengenal macam-macam alat ukur panjang, seperti meteran, roll meter, metelin, alat ukur tinggi badan (karakteristik penggunaan model).

f) Siswa didampingi guru untuk menemukan benda di sekitar yang bisa diukur, misalnya mengukur tinggi kaki meja

(karakteristik penggunaan konteks).

g) Siswa dibagi dalam kelompok, setiap kelompok terdiri dari 5-6 anggota. Ada lima kelompok yang beranggotakan 5 siswa, dan ada satu kelompok yang beranggotakan 6 siswa

(karakteristik interaktivitas).

h) Setiap kelompok diberi alat peraga metelin, roll meter, dan alat pengukur tinggi badan. Lalu dalam kelompok tersebut siswa diberi tugas untuk mencari benda-benda di sekitar kelas yang yang dapat diukur. Tiap-tiap kelompok mengukur, antara lain mengukur lebar meja, panjang meja, panjang papan tulis, tinggi kursi, lebar rak buku, dengan menggunakan alat ukur yang sesuai (karakteristik penggunaan model).

i) Siswa berdiskusi dalam kelompok (karakteristik interaktivitas).

j) Siswa menuliskan hasil pekerjaan pada kolom yang terdapat dalam LKS yang telah disediakan oleh guru.

k) Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompok.

l) Siswa mengerjakan kegiatan belajar II secara berkelompok, yakni siswa diminta untuk menghubungkan (menarik

garis/menjodohkan) antara panjang dan lebar benda dengan alat ukur panjang yang sesuai (karakteristik interaktivitas). m) Perwakilan kelompok menuliskan hasil pekerjaannya di

papan tulis.

n) Siswa diberi peneguhan oleh guru mengenai materi pengukuran panjang. Setiap panjang suatu benda dapat diukur dengan alat ukur panjang yang berbeda. Seperti, panjang buku dapat diukur dengan penggaris, sedangkan panjang papan tulis dapat diukur dengan roll meter

(karakteristik keterkaitan).

o) Siswa dan guru menarik kesimpulan dari materi yang telah disampaikan.

p) Kegiatan akhir, siswa dibimbing guru untuk merefleksikan kegiatan tersebut, yakni dengan memberikan tanda checklist

(√) pada salah satu simbol sesuai dengan perasaan yang masing-masing siswa rasakan.

q) Siswa diberi kesempatan untuk bertanya.

r) Tindak lanjut, siswa diminta untuk mengukur tinggi badan masing-masing ketika dirumah dengan bantuan orang tua dengan menggunakan alat ukur tinggi badan.

Pertemuan 2

a) Kegiatan awal yang terdiri dari guru (peneliti) memberikan salam kepada siswa, guru dan siswa berdoa bersama, serta guru melakukan absensi.

b) Guru melakukan apersepsi, yakni guru bertanya kepada siswa tentang materi pertemuan 1. Guru bertanya apakah siswa sudah melakukan kegiatan mengukur tinggi seperti yang ditugaskan pada pertemuan 2 (karakteristik interaktivitas).

c) Orientasi, siswa mendengarkan penjelasan guru terkait dengan tujuan pembelajaran

d) Guru mengjak siswa benyanyi sebagai motivasi sebelum pembelajaran dimulai (karakteristik interaktivitas).

e) Kegiatan inti, siswa dibimbing guru untuk membicarakan tentang pengalaman siswa yang berkaitan dengan pengukuran panjang dalam kehidupan sehari-hari. Seperti pada pertemuan 1 guru memberikan tindak lanjut kepada siswa untuk mengukur tinggi badan masing-masing dengan bantuan orang tua dengan menggunakan alat ukur tinggi badan. Lalu guru bertanya, bagaimana cara mengukur tinggi badan? Alat apa yang digunakan untuk mengukur? Selain mengukur tinggi badan, saat di rumah apa saja yang

dapat diukur dengan alat ukur panjang? (karakteristik pemanfaatan hasil konstruksi siswa)

f) Siswa dibagi menjadi 6 kelompok. Setiap kelompok terdari dari 5-6 siswa. Pembagian anggota kelompok seperti pada pertemuan 1. Ada lima kelompok yang beranggotakan 5 siswa, dan ada satu kelompok yang beranggotakan 6 siswa

(karakteristik interaktivitas).

g) Setiap kelompok diberi alat peraga metelin, roll meter, dan alat pengukur tinggi badan.

h) Siswa diberi tugas untuk mencari benda-benda di sekitar kelas yang bisa diukur panjangnya, seperti mengukur lebar meja, lebar papan tulis, panjang rak buku dengan menggunakan alat ukur penggaris dan meteran

(karakteristik penggunaan konteks).

i) Siswa dibimbing oleh guru untuk melakukan kegiatan belajar I, yakni mengukur tinggi badan teman/anggota satu kelompok dengan menggunakan alat ukur tinggi badan

(karakteristik penggunaan model).

j) Siswa berdiskusi dalam kelompok (karakteristik interaktivitas).

k) Siswa menuliskan hasil pekerjaan kelompok dalam LKS yang telah disediakan oleh guru.

l) Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil pekerjaan tiap kelompok.

m) Siswa mengerjakan kegiatan belajar II secara berkelompok, yakni siswa diminta untuk menaksir panjang ke puluhan terdekat. Siswa menuliskan hasil pada LKS yang telah disediakan oleh guru (karakteristik interaktivitas).

n) Perwakilan kelompok menuliskan hasil pekerjaan kelompok di papan tulis.

o) Siswa diberi peneguhan oleh guru mengenai materi pengukuran panjang. Setiap panjang suatu benda dapat diukur dengan alat ukur panjang yang berbeda, seperti tinggi badan dapat diukur denganmenggunakan alat ukur tinggi badan, panjang meja dapat diukur dengan meteran

(karakteristik keterkaitan).

p) Siswa dan guru menarik kesimpulan bersama.

q) Siswa mengerjakan soal evaluasi siklus I untuk mengetahui hasil belajar siswa.

r) Kegiatan akhir, siswa dibimbing guru untuk merefleksikan kegiatan tersebut, yakni dengan memberikan tanda checklist

(√) pada salah satu simbol sesuai dengan perasaan yang masing-masing siswa rasakan.

s) Tindak lanjut, siswa diminta untuk mempelajari pengukuran berat dengan didampingi orang tua saat dirumah.

3) Observasi

Mengobservasi keaktifan belajar siswa siklus I dengan lembar pengamatan yang telah disediakan sebelumnya. Pengamatan keaktifan siswa selama proses pembelajaran dilakukan dengan mengamatati dan mengumpulkan data yang dibantu oleh teman sejawat dengan rubric pengamatan keaktifan. Sedangkan hasil belajar siswa didapatkan dari nilai evaluasi yang diperoleh siswa.

4) Refleksi

Refleksi yang dilakukan oleh peneliti yakni sebagai berikut:

a) Mengevaluasi kegiatan yang dilakukan selama dalam siklus I, keberhasilan apa saja yang telah dicapai, hambatan yang dihadapi oleh siswa.

b) Membandingkan hasil ulangan dan obeservasi keaktifan yang sudah dicapai dengan indikator keberhasilan yang telah ditetapkan serta memutuskan langkah selanjutnya.

c) Merencanakan perbaikan berdasarkan hasil ulangan dan observasi untuk dilakukan pada siklus II.

b. Siklus II

1) Perencanaan

a) Peneliti menyiapkan silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), LKS, bahan ajar, soal evaluasi dan kunci jawaban, dan alat peraga.

b) Peneliti memperkenalkan alat peraga pengukuran berat kepada siswa.

2) Tindakan Pertemuan 1

a) Kegiatan awal yang terdiri dari guru (peneliti) memberikan salam kepada siswa, guru dan siswa berdoa bersama, serta guru melakukan absensi.

b) Guru bertanya mengenai materi pertemuan 2 siklus I. Guru bertanya apakah siswa sudah mempelajari pengukuran berat seperti yang ditugaskan pada pertemuan 2 siklus I

(karakteristik interaktivitas).

c) Orientasi, siswa mendengarkan penjelasan guru terkait tujuan pembelajaran.

d) Siswa diajak bernyanyi oleh guru sebagai motivasi sebelum pembelajaran dimulai (karakteristik interaktivitas).

e) Siswa dibimbing guru untuk mengenal macam-macam alat ukur berat, seperti timbangan barang, timbangan buah, timbangan badan, gambar neraca (timbangan emas), serta gambar timbangan karung beras (karakteristik penggunaan model).

f) Siswa dibimbing guru untuk mencari tahu fungsi dari masing-masing timbangan dan menemukan perbedaannya

(karakteristik pemanfaatan hasil konstruksi siswa).

g) Siswa didampingi guru untuk mencari benda-benda di sekitar yang bisa ditimbang, seperti menimbang empat buah buku (karakteristik penggunaan konteks).

h) Siswa dibagi dalam kelompok, setiap kelompok terdiri dari 5-6 anggota. Ada lima kelompok yang beranggotakan 5 siswa, dan ada satu kelompok yang beranggotakan 6 siswa. Anggota kelompok berbeda dari siklus I (karakteristik interaktivitas).

i) Kelompok dibagikan alat peraga timbangan buah, timbangan barang, dan timbangan badan.

j) Siswa dibimbing guru untuk melakukan kegiatan belajar 1 yakni menimbang gula, jagung, beras, kacang, dan kedelai yang telah disediakan oleh guru menggunakan timbangan barang (karakteristik penggunaan model).

k) Siswa berdiskusi dalam kelompok (karakteristik interaktivitas).

l) Siswa menuliskan hasil pekerjaan pada LKS yang telah disediakan oleh guru.

m) Perwakilan kelompok maju untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok.

n) Siswa mengerjakan kegiatan belajar II secara berkelompok, yakni untuk menghubungkan/menjodohkan antar benda dengan alat ukur berat yang sesuai (karakteristik interaktivitas).

o) Siswa menuliskan hasil pekerjaan pada LKS yang telah disediakan oleh guru.

p) Perwakilan kelompok maju untuk menuliskan hasil pekerjaan di papan tulis.

q) Siswa diberi peneguhan oleh guru mengenai materi pengukuran berat. Setiap berat benda dapat diukur dengan alat ukur berat yang berbeda. Seperti, karung beras dapat diukur dengan timbangan karung beras, sedangkan emas dapat diukur dengan neraca (karakteristik keterkaitan). r) Siswa dan guru menarik kesimpulan bersama.

s) Kegiatan akhir, siswa dibimbing guru untuk merefleksikan kegiatan tersebut, yakni dengan memberikan tanda checklist

(√) pada salah satu simbol sesuai dengan perasaan yang masing-masing siswa rasakan.

t) Tindak lanjut, siswa diminta untuk menimbang berat badan masing-masing ketika di rumah dengan bantuan orang tua dengan menggunakan timbangan badan.

Pertemuan 2

a) Kegiatan awal yang terdiri dari guru (peneliti) memberikan salam kepada siswa, guru dan siswa berdoa bersama, serta guru melakukan absensi.

b) Guru bertanya kepada siswa mengenai materi pertemuan sebelumnya, apakah siswa sudah melakukan kegiatan menimbang berat badan seperti yang ditugaskan sebelumnya (karakteristik interaktivitas).

c) Siswa mendengarkan penjelasan guru terkait dengan tujuan pembelajaran.

d) Siswa diajak bernyanyi sebagai motivasi sebelum memulai pembelajaran (karakteristik interaktivitas).

e) Siswa dibimbing guru untuk membicarakan pengalaman siswa yang berkaitan dengan pengukuran berat dalam kehidupan sehari-hari (karakteristik pemanfaatan hasil konstruksi siswa).

f) Siswa didampingi guru untuk menemukan contoh benda-benda yang dapat ditimbang (karakteristik penggunaan konteks).

g) Siswa dibagi dalam kelompok, setiap kelompok terdiri dari 5-6 anggota. Ada lima kelompok yang beranggotakan 5 siswa, dan ada satu kelompok yang beranggotakan 6 siswa. Anggota kelompok sama seperti pada siklus II pertemuan I

(karakteristik interaktivitas).

h) Setiap kelompok dibagikan timbangan berat badan.

i) Siswa dibimbing guru untuk melakukan kegiatan belajar 1, yakni menimbang berat badan masing-masing anggota kelompok (karakteristik penggunaan model).

j) Siswa berdiskusi dalam kelompok (karakteristik interaktivitas).

k) Siswa menuliskan hasil diskusi kelompok pada LKS yang telah disediakan oleh guru.

l) Perwakilan kelompok maju untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok.

m) Siswa dibimbing guru untuk mengerjakan kegiatan belajar II secara berkelompok, yakni siswa menaksir berat benda ke puluhan terdekat (karakteristik interaktivitas).

n) Siswa menuliskan hasil pekerjaan pada LKS yang telah disediakan.

o) Perwakilan kelompok maju untuk menuliskan hasil pekerjaan kelompok di papan tulis.

p) Siswa diberi peneguhan oleh guru mengenai materi pengukuran berat. Bahwa setiap berat benda dapat diukur dengan alat ukur yang berbeda-beda. Seperti, berat buah dapat ditimbangan dengan timbangan buah, berat badan dapat ditimbang dengan timbangan badan (karakteristik keterkaitan).

q) Siswa mengerjakan soal evaluasi siklus II untuk mengetahui hasil belajar siswa.

r) Siswa dibimbing guru untuk merefleksikan kegiatan tersebut, yakni dengan memberikan tanda checklist(√) pada salah satu simbol sesuai dengan perasaan yang masing-masing siswa rasakan.

3) Observasi

Mengobservasi keaktifan belajar siswa siklus II dengan lembar pengamatan yang telah disediakan sebelumnya. Pengamatan keaktifan siswa selama proses pembelajaran dilakukan dengan mengamatati dan mengumpulkan data yang dibantu oleh teman sejawat dengan rubrik pengamatan keaktifan. Sedangkan hasil belajar siswa didapatkan dari nilai evaluasi yang diperoleh siswa.

4) Refleksi

Refleksi yang dilakukan oleh peneliti yakni sebagai berikut:

a) Mengevaluasi kegiatan yang dilakukan selama dalam siklus II, keberhasilan apa saja yang telah dicapai, hambatan yang dihadapi oleh siswa.

b) Membandingkan hasil ulangan dan obeservasi keaktifan yang sudah dicapai dengan indikator keberhasilan yang telah ditetapkan untuk memutuskan apakah siklus dilanjutkan atau tidak.

D. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen

Dokumen terkait