• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

E. Uji Validitas dan Reliabilitas

8, 12, 15, 16 Sedang 2, 4, 7, 19, 20, 30 Mudah

Jumlah Validasi Soal Siklus II 30

Tabel 3.4 menjelaskan bahwa jumlah soal yang digunakan untuk evaluasi pada siklus II sebanyak 30 soal. Soal evaluasi digunakan untuk mengukur hasil belajar.

E. Uji Validitas dan Reliabilitas 1. Uji Validitas

Surapranata (2004:50) mengatakan bahwa validitas adalah suatu konsep yang berkaitan dengan sejauhmana tes telah mengukur apa yang seharusnya diukur. Selain itu, validitas tes perlu dilakukan untuk mengetahui kualitas dalam kaitannya mengukur hal yang seharusnya diukur. Bentuk validitas menurut Surapranata (2004:51) ada empat bentuk, yakni validitas isi, validitas kontruk, validitas prediktif, dan validitas konkuren. Validitas isi sering juga dinamakan validitas kurikulum yang mengandung arti bahwa suatu alat ukur

dipandang valid apabila sesuai dengan isi kurikulum yang hendak diukur. Validitas konstruk adalah sesuatu yang berkaitan dengan fenomena dan objek yang abstrak, tetapi gejalanya dapat diamati dan diukur. Validitas konstruk juga mengandung arti bahwa suatu alat ukur dikatakan valid apabila telah cocok dengan konstruksi teoritik di mana tes itu dibuat. Validitas prediktif menunjukkan kepada hubungan antara tes ukur yang diperoleh peserta tes dengan keadaan yang akan terjadi di waktu yang akan datang. Validitas konkuren menunjuk pada hubungan antara tes skor dengan yang dicapai dengan keadaan sekarang. Sebuah tes dikatakan konkuren apabila hasilnya sesuai dengan pengalaman. Validitas yang digunakan oleh peneliti adalah validitas isi dan validitas konstruk karena validitas tersebut sering digunakan dalam penelitian.

a. Validitas Isi

Azwar (2007:46) mengemukakan bahwa validitas isi merupakan validitas yang digunakan dengan melakukan pengujian melalui professional judgment. Peneliti mengujikan perangkat pembelajaran berupa silabus, RPP, LKS, dan bahan ajar kepada validator yaitu dua dosen, satu guru, dan satu kepala sekolah.

Peneliti menggunakan skala likert dalam mengukur validasi silabus, RPP, LKS, dan bahan ajar. Arikunto (2012:195) mengatakan bahwa skala likert merupakan skala yang disusun dalam pernyataan dan diikuti dengan skor yang menunjukkan

tingkatan. Tingkatan skor tersebut yakni 1, 2, 3, 4, 5. Skor 1 berarti sangat tidak baik, skor 2 berarti tidak baik, skor 3 berarti cukup, skor 4 berarti baik, dan skor 5 berarti sangat baik.

Penilaian validasi dalam penelitian ini berpedoman pada PAP (Penilaian Acuan Patokan) tipe I dengan persentil minimal 65 (Masidjo, 1995: 151). Kriteria dapa dilihat pada tabel 3.5 berikut ini:

Tabel 3.5 Kriteria Validasi

Rentang Skor Nilai Huruf Kriteria

4,5 – 5 A Sangat Baik

4 – 4,49 B Baik

3,25 – 3,99 C Cukup

2,75 – 3,24 D Kurang Baik 0 – 2,74 E Sangat Tidak Baik

Tabel 3.5 menjelaskan mengenai kriteria validasi yang digunakan untuk menilai instrument penelitian dan perangkat pembelajaran yang digunakan dalam penelitian. Berikut hasil validasi perangkat pembelajaran yang divalidasi oleh validator:

Tabel 3.6 Hasil Validasi Perangkat Pembelajaran

No. Perangkat

Pembelajaran Expert Judgment (validator)

Hasil Penilaian Rata-rata

Keterangan

1 Silabus

Dosen Matematika USD 4

Baik Dosen Matematika Unwidha 3,42

No. Perangkat

Pembelajaran Expert Judgment (validator)

Hasil Penilaian Rata-rata

Keterangan

Guru Kelas III SDN Karangmloko 2 4,42

Rata-rata 4,10

2 RPP

Dosen Matematika USD 3,92

Baik Dosen Matematika Unwidha 3,61

Kepala SDN Karangmloko 2 3,92 Guru Kelas III SDN Karangmloko 2 4,61

Rata-rata 4,01

3 LKS

Dosen Matematika USD 3,83 Dosen Matematika Unwidha 3,5

Baik Kepala SDN Karangmloko 2 4,66

Guru Kelas III SDN Karangmloko 2 4,66

Rata-rata 4,16

4 Bahan Ajar

Dosen Matematika USD 3,75

Baik Dosen Matematika Unwidha 3,25

Kepala SDN Karangmloko 2 4,75 Guru Kelas III SDN Karangmloko 2 4,75

Rata-rata 4,12

Berdasarkan tabel 3.6 di atas, hasil validasi perangkat pembelajaran yang diberikan kepada validator didapatkan rata-rata silabus sebesar 4,10 dengan kriteria baik. Rata-rata perhitungan validasi perangkat pembelajaran RPP sebesar 4,01 dengan kriteria baik. Rata-rata perhitungan validasi LKS sebesar 4,16 dengan kriteria baik. Rata-rata perhitungan validasi bahan ajar sebesar 4,12 dengan kriteria baik.

b. Validitas Konstruk

Purwanto (2009:128) menyatakan bahwa validitas konstruk adalah pengujian validitas yang dilakukan dengan melihat

kesesuaian butir yang ditulis dengan kisi-kisinya. Validitas konstruk digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa dalam materi pengukuran. Uji validitas dilakukan dengan mengujikan soal evaluasi terlebih dahulu kepada siswa kelas IV SD Negeri Karangmloko 2. Jumlah siswa kelas IV sebanyak 32 dengan soal yang diujikan sebanyak 30 soal siklus I dan 30 soal siklus II. Soal yang telah diujikan dihitung dengan menggunakan SPSS 16.

Butir instrumen dianggap valid apabila didapatkan r hitung > r tabel, dan sebaliknya butir instrumen dianggap tidak valid apabila r hitung < r tabel. Perhitungan korelasi product moment

dalam penelitian ini menggunakan SPSS 16. Koefisien korelasi

product moment > r tabel (α; n-2), n = jumlah sampel. Hasil uji validasi di SD Negeri Karangmloko 2 dengan n adalah 32, α = 0,05 sehingga nilai r (0,05, 32-2), pada tabel product moment

adalah 0,349. Hasil penghitungan validitas soal evaluasi siklus I dapat dilihat pada tabel 3.7 berikut ini:

Tabel 3.7 Validitas Soal Siklus I

No

Soal r Hitung r Tabel Keterangan

Tindak Lanjut

No Baru

1 -0,010 0,349 Tidak Valid Dibuang

2 0,143 0,349 Tidak Valid Dibuang

3 0,358* 0,349 Valid 1

4 0,112 0,349 Tidak Valid Dibuang

5 0,193 0,349 Tidak Valid Dibuang

6 0,493** 0,349 Valid 2

7 0,455** 0,349 Valid 3

8 0,308 0,349 Tidak Valid Direvisi 4

No

Soal r Hitung r Tabel Keterangan

Tindak Lanjut

No Baru

10 0,150 0,349 Tidak Valid Dibuang

11 0,003 0,349 Tidak Valid Dibuang

12 0,176 0,349 Tidak Valid Dibuang

13 0,150 0,349 Tidak Valid Dibuang

14 0,536** 0,349 Valid 5

15 0,556** 0,349 Valid 6

16 0,568** 0,349 Valid 7

17 0,644** 0,349 Valid 8

18 0,504** 0,349 Valid 9

19 0,243 0,349 Tidak Valid Direvisi 1

20 0,312 0,349 Tidak Valid Direvisi 11

21 0,358* 0,349 Valid 12

22 0,613** 0,349 Valid 13

23 0,288 0,349 Tidak Valid Direvisi 14

24 0,533** 0,349 Valid 15

25 0,213 0,349 Tidak Valid Dibuang

26 0,382* 0,349 Valid 16

27 0,533** 0,349 Valid 17

28 0,490** 0,349 Valid 18

29 0,662** 0,349 Valid 19

30 0,613** 0,349 Valid 20

Berdasarkan tabel 3.7, pada siklus I dari 30 soal yang diujikan kepada 32 siswa kelas IV SD Negeri Karangmloko 2 terdapat 16 soal valid dan 14 soal tidak valid. Sedangkan dalam penelitian ini, peneliti membutuhkan 20 soal yang akan digunakan untuk melakukan evaluasi pada akhir siklus I. Peneliti melakukan konsultasi kepada guru kelas dan menganalisis sendiri empat soal yang tidak valid untuk direvisi yakni nomor 8, 19, 20, dan 23 serta membuang 10 soal yang tidak valid yakni nomor 1, 2, 4, 5, 9, 10, 11, 12, 13, dan 25. Hasil penghitungan validitas soal evaluasi siklus II dapat dilihat pada tabel 3.8 berikut ini:

Tabel 3.8 Validitas Soal Siklus II

No Soal

R Hitung r Tabel Keterangan Tindak

Lanjut

No Baru

1 0,259 0,349 Tidak Valid Dibuang

2 0,244 0,349 Tidak Valid Dibuang

3 0,383* 0,349 Valid 1

4 0,212 0,349 Tidak Valid Dibuang

5 0,384* 0,349 Valid 2

6 0,492** 0,349 Valid 3

7 0,250 0,349 Tidak Valid Dibuang

8 0,632** 0,349 Valid 4

9 0,307 0,349 Tidak Valid Direvisi 5

10 0,345 0,349 Tidak Valid Direvisi 6

11 0,260 0,349 Tidak Valid Dibuang

12 0,242 0,349 Tidak Valid Dibuang

13 0,276 0,349 Tidak Valid Direvisi 7

14 0,039 0,349 Tidak Valid Dibuang

15 0,275 0,349 Tidak Valid Dibuang

16 0,443* 0,349 Valid 8

17 0,516** 0,349 Valid 9

18 0,166 0,349 Tidak Valid Dibuang

19 0,360* 0,349 Valid 10

20 0,491** 0,349 Valid 11

21 0,540** 0,349 Valid 12

22 0,542** 0,349 Valid 13

23 0,266 0,349 Tidak Valid Dibuang

24 0,421* 0,349 Valid 14 25 0,369* 0,349 Valid 15 26 0,400* 0,349 Valid 16 27 0,499** 0,349 Valid 17 28 0,360* 0,349 Valid 18 29 0,687** 0,349 Valid 19 30 0,595** 0,349 Valid 20

Berdasarkan tabel 3.8, pada siklus II dari 30 soal yang diujikan kepada 32 siswa kelas IV SD Negeri Karangmloko 2 terdapat 17 soal valid dan 13 soal tidak valid. Sedangkan dalam penelitian ini, peneliti membutuhkan 20 soal yang akan digunakan untuk melakukan evaluasi pada akhir siklus II. Peneliti melakukan konsultasi kepada guru kelas dan menganalisis sendiri tiga soal

yang tidak valid untuk direvisi yakni nomor 9, 10, dan 13 serta membuang 10 soal yang tidak valid yakni nomor 1, 2, 4, 7, 11, 12, 14, 15, 18, dan 23..

2. Uji Reliabilitas

Masidjo (2010:209) menyatakan bahwa reliabilitas merupakan taraf dimana suatu tes mampu menunjukkan konsistensi hasil pengukuran yang diperlihatkan dalam taraf ketepatan dan ketelitian hasil.

Pengujian reliabilitas menggunakan teknik Alpha Cronbach.

Taraf reliabilitas suatu tes dinyatakan dalam suatu koefisien yang disebut koefisien reliabilitas. Masidjo (1995:243) koefisien reliabilitas dinyatakan dalam suatu bilangan dari 0 - 1,00. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel 3.9.

Tabel 3.9 Koefisien Reliabilitas Interval Koefisien Kualifikasi

0,91 - 1,00 Sangat Tinggi 0,71 - 0,90 Tinggi 0,41 - 0,70 Cukup 0,21 - 0,40 Rendah

0 - 0,20 Sangat Rendah

Berdasarkan hasil dari perhitungan reliabilitas soal dengan menggunakan SPSS 16, untuk reliabilitas soal awalan siklus I didapatkan nilai reliabilitas sebesar 0,715. Berdasarkan hasil reliabilitas soal siklus I tersebut dapat disimpulkan bahwa reliabilitas

soal siklus I termasuk kategori tinggi karena berada pada koefisien reliabilitas 0,71 - 0,90. Hasil dapat dilihat pada tabel 3.10 berikut:

Tabel 3.10 Hasil Reliabilitas Awalan Soal Siklus I Cronbach’s

Alpha

N of Item

0,715 16

Tabel 3.10 menjelaskan bahwa reliabilitas soal siklus I dengan jumlah 16 butir soal adalah 0,715. Tingkat reliabilitas soal dapat diketahui dengan membandingkan hasil penghitungan reliabilitas soal dengan taraf kualifikasi. Sedangkan untuk reliabilitas soal awalan siklus II didapatkan nilai reliabitas sebesar 0,706. Berdasrkan hasil reliabilitas soal siklus II tersebut dapat disimpulkan bahwa reliabilitas soal siklus II termasuk kategori cukup karena berada pada koefisien reliabilitas 0,41 - 0,70. Hasil dapat dilihat pada tabel 3.11 berikut:

Tabel 3.11 Hasil Reliabilitas Awalan Soal Siklus II Cronbach’s

Alpha

N of Item

0,706 17

Tabel 3.11 menjelaskan bahwa reliabilitas soal siklus II dengan jumlah 17 butir soal adalah 0,706. Tingkat reliabilitas soal dapat diketahui dengan membandingkan hasil penghitungan reliabilitas soal dengan taraf kualifikasi.

Dokumen terkait