Perusahaan melakukan investasi untuk meningkatkan produk dan layanan. Pengeluaran yang telah dilakukan
mencapai sekitar Rp8 miliar dan Rp13 miliar (US$1
juta) masing-masing untuk tahun 2010 dan 2011. Pada tahun 2011, pengeluaran dilakukan terkait dengan riset dan pengembangan program yang mendukung untuk penerapan Mobile Broadband, Homenetwork, Machine
to Machine, dan Cloud Computing, baik untuk aspek business, service & product serta infrastruktur jaringan
telekomunikasi. Untuk aspek business, service & product, riset dan pengembangan yang telah dilakukan antara lain riset dan pengembangan mengenai Mobile Application, e-Payment, IPTV, m2m, Telkom SmartHome, solusi Smart City, ImS QoS, Product Retirement, Tools dBase Signalling, Integrasi, TENOSS, dan QoS Differentiation
for Internet Service. Untuk aspek infrastruktur jaringan
telekomunikasi, riset dan pengembangan yang telah dilakukan, yaitu terkait dengan IPv6, metro Ethernet,
Internet Exchange, dWdm, Femtocell, LTE, WiFi, GPON,
A. KONSEP DAN LANDASAN
Konsep penerapan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang baik (GCG) dalam organisasi Perusahaan berlandaskan pada komitmen untuk menciptakan Perusahaan yang transparan, dapat dipertanggung jawabkan (accountable), dan terpercaya melalui manajemen bisnis yang dapat dipertanggung jawabkan. Penerapan praktik-praktik GCG merupakan salah satu
langkah penting bagi Telkom untuk meningkatkan dan memaksimalkan nilai Perusahaan (corporate
value), mendorong pengelolaan Perusahaan yang
profesional, transparan dan efisien dengan cara meningkatkan prinsip keterbukaan, akuntabilitas, dapat dipercaya, bertanggung jawab dan adil sehingga dapat memenuhi kewajiban secara baik kepada Pemegang Saham, dewan Komisaris, mitra bisnis, serta pemangku kepentingan.
mengingat pentingnya GCG maka telah dilakukan bentuk penguatan komitmen manajemen seluruh komisaris dan direksi Telkom Group pada acara Rapat Pimpinan Telkom berupa pernyataan dan
penandatanganan komitmen implementasi GCG Telkom Group. Ini menunjukkan kesungguhan
dewan Komisaris dan direksi Telkom Group untuk
memprioritaskan penerapan GCG.
Komitmen Kami untuk menerapkan instrumen GCG tidak hanya untuk mematuhi peraturan yang berlaku di pasar modal namun diyakini sebagai kunci sukses dalam upaya pencapaian kinerja usaha yang efektif, efisien serta berkelanjutan yang sangat diperlukan dalam memenangi persaingan pasar.
Tahun 2011 merupakan tahun penguatan penerapan GCG di seluruh group usaha (tata kelola Anak Perusahaan). menyikapi transformasi organisasi menuju
portfolio bisnis TImE, maka Perusahaan memandang
perlu untuk meningkatkan kualitas praktik GCG yang telah ada untuk dikuatkan lagi dalam sebuah komitmen GCG yang ditandatangani oleh seluruh dewan Komisaris dan direksi Telkom Group. Penguatan GCG dalam hal ini dimaksudkan agar penerapan GCG senantiasa melekat dan selaras dengan tuntutan bisnis dan kondisi industri saat ini. melalui Sub-direktorat Business Effectiveness
Tata Kelola Perusahaan
“Saat ini penerapan Good Corporate Governance (“GCG”) terus Kami
selaraskan dengan dinamika bisnis yang terjadi. Untuk mewujudkannya,
Telkom menerapkan GCG yang terintegrasi dengan pengelolaan kepatuhan,
manajemen risiko dan pengendalian internal. Langkah ini Kami tempuh
agar Perusahaan memiliki pengetahuan dan kapabilitas untuk mengelola
Governance, Risk and Compliance (“GRC”) yang sejalan dengan pengelolaan
kinerja bisnis dan mampu mengantarkan organisasi mencapai kelangsungan
hidup Perusahaan. Terutama penerapan manajemen risiko, meskipun
awalnya tidak mudah dan membutuhkan waktu untuk dapat menguasai
kompetensi, memperoleh keakuratan dalam mengidentifikasi risiko industri
dan organisasi, serta mampu menjadikan budaya risiko sebagai bagian dari
budaya karyawan, akhirnya berkat kesungguhan/konsistensi dan kesabaran
manajemen saat ini diperoleh hasil manajemen risiko telah mewarnai dan
berkontribusi positif dalam proses perencanaan, pengambilan keputusan dan
penguatan penerapan GCG di Telkom Group”.
dan Sub direktorat Organizational development penguatan GCG Telkom Group dibangun sekaligus terus menerus memperbaiki praktik GCG yang telah ada menuju diterapkannya pengelolaan Perusahaan yang beretika (GCG as ethics) dan menjadikan GCG sebagai bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan sehari-hari mengelola Perusahaan (GCG as knowledge) serta terintegrasinya pengelolaan GCG dan manajemen risiko Perusahaan.
Selain itu, sebagai Perusahaan publik yang patuh pada peraturan otoritas pasar modal, baik Bapepam-LK maupun SEC, Telkom menerapkan dan menjunjung tinggi kebijakan serta nilai-nilai yang terkandung dalam praktik tata kelola Perusahaan yang penerapannya mengacu pada international best
practices serta Pedoman Pelaksanaan Tata Kelola
Perusahaan Indonesia (“Indonesia Code of GCG”) yang dikeluarkan oleh Komite Nasional Kebijakan
Governance (KNKG) di Indonesia.
Sebagai Perusahaan yang sahamnya tercatat di NYSE, Telkom berkewajiban untuk mematuhi ketentuan yang dimuat dalam Sarbanes Oxley Act Tahun 2002 (“SOA”) serta peraturan yang masih berlaku lainnya. Peraturan dan ketentuan dalam SOA yang relevan dengan bisnis Telkom di antaranya (i) SOA Seksi 404 yang mensyaratkan manajemen Telkom untuk bertanggung jawab atas dilakukannya dan dipeliharanya pengendalian internal terhadap pelaporan keuangan (“ICOFR”) yang memadai sehingga memastikan keandalan pelaporan keuangan Telkom dan persiapan penerbitan laporan keuangan yang selaras dengan SAK Indonesia. Sejauh ini Telkom beserta Anak Perusahaan telah berkomitmen untuk melakukan kajian dan audit menyeluruh untuk menjamin rancangan dan implementasi ICOFR yang efektif dan terintegrasi dalam laporan keuangan Perusahaan. (ii) SOA seksi 302 yang menghendaki tanggung jawab dari pihak manajemen Telkom terhadap pembuatan, pemeliharaan dan pengevaluasian terhadap efektivitas prosedur dan pengendalian pengungkapan untuk memastikan kesesuaian informasi yang diungkapkan dalam laporan dengan Exchange Act dan telah dicatat, diproses, dirangkum dan dilaporkan dalam periode waktu yang tersedia untuk kemudian diakumulasikan dan dikomunikasikan kepada manajemen Perusahaan, termasuk direktur Utama dan direktur Keuangan,
untuk kepentingan pengambilan keputusan terkait dengan pengungkapan yang diperlukan. Penjelasan lebih lanjut mengenai hasil kajian manajemen terhadap prosedur dan pengendalian pengungkapan ICOFR dan pengungkapan terkait dapat dilihat pada seksi “Prosedur dan Pengendalian”. Kami juga mematuhi dan tunduk terhadap ketentuan yang berlaku di Bapepam-LK dan SEC mengenai independensi anggota Komite Audit.
B. KERANGKA KERJA DAN KINERJA GcG
TELKOM
Komitmen Kami untuk menjalankan GCG tertuang dalam kerangka kerja yang diatur sesuai kebijakan penerapan GCG yaitu Keputusan direksi No.29 Tahun 2007. dalam kerangka kerja tersebut terintegrasi beberapa sistem pengelolaan yang menjadi prasyarat atau bagian yang tidak dapat dipisahkan dari penerapan GCG di Perusahaan, tidak lain adalah untuk menjamin dan memastikan dicapainya penerapan GCG yang efektif sampai pada tingkat operasional yaitu memastikan bahwa setiap transaksi, baik transaksi internal maupun eksternal dijalankan secara beretika dan sesuai dengan praktik tata kelola Perusahaan yang baik dan benar.
Telkom menyadari bahwa keberhasilan Perseroan sangat
didukung oleh terbentuknya nilai-nilai inti dan budaya Perusahaan serta mampu menerapkan GCG, untuk itu Telkom membangun kerangka GCG dan Roadmap untuk memastikan bahwa penerapan GCG disusun berdasarkan kesepahaman bersama antara manajemen dengan seluruh elemen Perusahaan serta terinternalisasi dalam menjalankan usaha Perusahaan berdasarkan 4 (empat) pilar utama yang Kami pandang sebagai pondasi bagi kokohnya penerapan GCG yang meliputi:
a. Pelaksanaan etika bisnis yang didalamnya memuat tata nilai budaya Perusahaan, yang setiap tahun dikomunikasikan dan disurvey pemahamannya kepada karyawan;
b. Pengelolaan kebijakan dan prosedur operasional yang efektif sesuai dengan tuntutan bisnis, sebagai pedoman pengelolaan Perusahaan dan menjadi panduan bekerja karyawan;
c. Penerapan manajemen risiko secara terpadu berbasis COSO Enterprises Risk Management; dan
d. Pengawasan internal dan penerapan pengendalian internal berbasis COSO Internal Control utamanya pengendalian internal atas pelaporan keuangan.
Untuk mencapai hal tersebut Telkom telah menyusun sistem GCG Telkom sebagai berikut:
3. Budaya
menanamkan tata nilai luhur melalui penerapan budaya Perusahaan dan etika bisnis sebagai modal dipraktikkannya etika usaha yang bermartabat dan dimilikinya karyawan dengan integritas dan moral terpuji.
Penerapan GCG di Telkom tidak terlepas dari semangat dan cita-cita Perusahaan yang telah tertanam sejak lama untuk menjadi sebuah Perusahaan yang modern dan profesional. Berikut kurun waktu strategis Telkom melakukan metamorfosa dirinya menuju praktik GCG yang modern dan bermartabat.
• Tahun 1991
Telkom berubah dari Perusahaan Umum menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Telekomunikasi Indonesia bersamaan waktunya Perusahaan dikelola dengan prinsip-prinsip dan ketentuan perseroan di antaranya ketentuan GCG yang harus ditaati sesuai dengan Undang-Undang Perseroan Terbatas. Kinerja
Usaha
BoD
Charter BoCCharter AuditCharter AuditIndependent
Komite Eksekutif
Tata
KelolaPaktaIntegritas JobManual Kebijakan &Prosedur SistemKepemimpinanPengembangankompensasi Penghargaan & Hukuman Hukum &Kepatuhan
SOD* Prudential Komunikasi
Role
Modeling EtikaBisnis Nilai Inti
ERM* PMS* IT Governance
Internal Control & CSA* EarlyWarning
Nota Regularisasi & Discrepancies
Report ProgramAnti Fraud Sistem Whistle blowing Keberlanjutan Organisasi Six Eyes
Principles KuasaNotariil Komite Audit KEMPR*
Struktur Tata Kelola
Proses Tata Kelola
Kultur