a. Sambungan Telepon Kabel Tidak Bergerak
Sambungan telepon kabel tidak bergerak Telkom terdiri dari hirarki sentral telepon lokal sampai sentral jarak jauh. Melalui jaringan ini, lokasi pelanggan Kami terhubung dengan sentral telepon lokal melalui fasilitas yang dinamakan
outside plant, yaitu berupa jaringan kabel (serat optik dan tembaga) dan penghubung transmisi lokal nirkabel, serta
fasilitas-fasilitas distribusi yang menghubungkan mereka.
Per tanggal 31 Desember 2011, Telkom mengelola 8,6 juta sambungan telepon kabel tidak bergerak. Namun guna merespon Master Plan Layanan dan Operasional (INSYNC2014 tahun 2008-2014), Kami menargetkan untuk melakukan transisi secara bertahap dari jaringan legacy ke NGN yang mencakup infrastruktur, metode layanan new wave dan operasi jaringan termasuk modernisasi jaringan infrastruktur sampai semua infrastruktur IP. Target Telkom adalah untuk menjadi penyedia layanan NGN yang lengkap pada tahun 2014
Tabel berikut menyajikan data sambungan telepon nirkabel tidak bergerak sejak tahun 2007 sampai dengan tahun 2011: Statistik Operasi 2007 2008 2009 2010 2011 Kapasitas sentral 10.732.304 11.038.818 11.094.063 11.237.229 12.180.214 Sambungan terpasang 9.704.576 9.838.537 10.013.565 10.510.048 11.005.208 Sambungan terpakai(1) 8.684.888 8.629.783 8.376.793 8.302.818 8.688.526 Sambungan berbayar 8.324.197 8.302.730 8.038.294 7.980.337 8.323.175 Telepon umum 360.691 327.053 338.499 322.481 278.505
Sambungan sirkit sewa terpakai(2) 6.338 6.084 4.273 3.988 3.662
Produksi pulsa telepon kabel tidak bergerak kabel (juta)(3) 75.451 62.940 54.186 9.403(5) 8.054(5)
Tingkat kegagalan(4) 3,8 3,5 3,1 2,5 2,2
(1) Sambungan terpakai terdiri dari sambungan pelanggan dan telepon umum, juga termasuk sejumlah sambungan yang Kami operasikan untuk pola bagi hasil. (2) Tidak termasuk sirkit sewa untuk jaringan dan bisnis multimedia.
(3) Terdiri dari pulsa panggilan lokal dan SLJJ, tidak termasuk telepon umum dan telepon seluler. (4) Kesalahan per 100 kali sambungan setiap bulan.
(5) Dalam jutaan menit untuk tahun 2010 dan 2011.
Tabel berikut menyajikan informasi jaringan telepon tidak bergerak di tiap area yang melayani segmen pelanggan pada tanggal 31 Desember 2011:
Area Sumatera Area Jakarta Area Jawa Barat dan Banten Area Jawa Tengah & Jogjakarta Area Jawa Timur Area Kalimantan Area Indonesia Timur Jumlah
Kapasitas sentral lokal 1.435.014 3.947.821 1.918.052 1.222.573 1.966.263 615.138 1.075.353 12.180.214 Total sambungan terpakai 1.192.960 3.003.752 810.170 827.076 1.494.643 453.657 906.268 8.688.526 Kapasitas penggunaan (%)(1) 83,1 76,1 42,2 67,7 76,0 73,7 84,3 71,3 Sambungan terpasang 1.601.598 3.764.827 877.513 1.066.114 2.037.752 568.979 1.088.425 11.005.208
Tingkat utilisasi (%)(1) 74,5 79,8 92,3 77,6 73,3 79,7 83,3 78,9
Populasi (juta)(2) 51,5 20,7 43,9 36,0 37,8 14,1 37,4 241,4
Tingkat penetrasi Telkom (%)(3) 2,3 14,5 1,8 2,3 4,0 3,2 2,4 3,6
(1) Kapasitas penggunaan (sambungan terpakai/kapasitas sentral) dan tingkat utilisasi (sambungan terpakai/sambungan terpasang) kabel tidak bergerak. (2) Sumber: jumlah indeks dari Badan Pusat Statistik Indonesia (angka perkiraan).
(3) Penetrasi Telkom berdasarkan perkiraan populasi.
b. Sambungan Telepon Nirkabel Tidak Bergerak
Telkom mempunyai infrastruktur sambungan telepon nirkabel tidak bergerak yang terdiri dari Mobile Switching Center (“MSC”) yang terhubung dengan setiap sentral trunk lainnya. Setiap MSC terkait dengan Base Station Sub System (“BSS”) yang terdiri dari Base Station Controller (“BSC”) dan Base Transceiver Station (“BTS”). Semuanya menghubungkan perangkat telepon genggam dan terminal telepon nirkabel tidak bergerak pelanggan ke sambungan telepon nirkabel tidak bergerak Telkom. Jumlah sambungan aktif telepon nirkabel tidak bergerak Telkom menurun dari 18,2 juta pada tahun 2010 menjadi sekitar 14,2 juta pada tahun 2011
Tabel berikut menyajikan data sambungan telepon nirkabel tidak bergerak sejak tahun 2007: Sampai dengan akhir 31 Desember
2007 2008 2009 2010 2011 Kapasitas sentral (MSC)(2) 12.831.841 15.885.020 23.393.631 24.048.993 33.261.850 Sambungan terpasang (BTS)(2) 9.383.924 19.861.324 27.653.553 27.344.151 27.635.751 Sambungan terpakai(1) 6.362.844 12.725.425 15.139.057 18.161.278 14.237.522 Sambungan berbayar 6.335.452 12.698.827 15.115.892 18.142.955 14.221.413 Telepon umum 27.392 26.598 23.165 18.323 16.109
Produksi pulsa telepon nirkabel tidak bergerak/produksi menit (juta)(3)
9.144 12.304 14.627 11.768 7.931
(1 ) Sambungan terpakai terdiri dari sambungan pelanggan dan telepon umum, termasuk sambungan yang Kami operasikan untuk pola bagi hasil. (2) Kapasitas BTS dan MSC pada 2007 dan 2008 dihitung dengan asumsi trafik percakapan per pelanggan sebesar 30 mE.
c. jaringan Broadband (Backbone)
Pengembangan jaringan broadband merupakan fokus utama Kami selama tahun 2011 karena perannya sebagai
backbone infrastruktur Telkom Group secara keseluruhan. Jaringan telekomunikasi backbone terdiri dari transmisi,
sentral (switching) jarak jauh dan core routers yang menghubungkan beberapa akses node. Sambungan-sambungan transmisi antara node dan fasilitas switching mencakup transmisi terestrial, yaitu serat optik, gelombang mikro, kabel bawah laut, transmisi satelit, kabel serat optik dan teknologi transmisi lainnya.
Tabel berikut ini menunjukkan kapasitas transmisi backbone per tanggal 31 Desember 2010 dan 2011:
2010 Kapasitas (jumlah sirkit medium transmisi)
E1 STM-1 STM-4 STM-16 STM-64
Jaringan transmisi terestrial
Kabel serat optik 25.467 319 46 26 121
Gelombang mikro 4.566 16 - - -
Kabel bawah laut 2.368 37 7 - 10
Jaringan transmisi satelit 666 - - - -
Jumlah 33.067 372 53 26 131
2011 Kapasitas (jumlah sirkit medium transmisi)
E1 STM-1 STM-4 STM-16 STM-64
Jaringan transmisi terestrial
Kabel serat optik 23.891 327 49 27 194
Gelombang mikro 4.456 16 - - -
Kabel bawah laut 2.245 37 7 - 14
Jaringan transmisi satelit 680 - - - -
Jumlah 31.272 380 56 27 208
Catatan : Satuan transmisi backbone menggunakan satuan E1, STM1 (setara dengan 63 E1), STM4 (setara dengan 4 STM1), STM16 (setara dengan 4 STM4), dan STM64 (setara dengan 4 STM16). STM (Synchronous Transfer Mode) yang merupakan satuan transmisi yang umum diterapkan pada jaringan transmisi backbone. Untuk memfasilitasi layanan broadband, dibutuhkan jaringan transmisi berkapasitas besar dengan satuan nxSTM-1. Satuan E1 digunakan untuk mendukung layanan legacy Perusahaan mengoperasikan satelit Telkom-1 dan Telkom-2 beserta 205 stasiun bumi, termasuk satu stasiun master
kendali satelit. Satelit Telkom-1 mempunyai kapasitas 36 transponder, termasuk 12 transponder extended C-band dan 24 transponder C-band standar, sedangkan satelit Telkom-2 mempunyai berkapasitas 24 transponder C-band standar. Kami menggunakan kedua satelit itu untuk hal-hal sebagai berikut:
• Jaringan transmisi backbone; • Telekomunikasi daerah terpencil;
• Kapasitas transmisi cadangan untuk jaringan telekomunikasi nasional; • Pemancaran satelit, VSAT dan layanan-layanan multimedia;
• Penyewaan kapasitas transponder satelit; • Sewa sirkit berbasis satelit; dan
• Teleport (layanan uplinking dan downlinking stasiun bumi ke dan dari satelit-satelit lain).
Sebagai tambahan, dari dua satelit yang kini digunakan, Telkom juga menyewa beberapa transponder dari penyedia layanan satelit lainnya, seperti GE 23 dengan sebelas transponder, star-1 dengan dua transporder Sinosat dengan dua transponder, dan JCSaT5a dengan sepuluh transponder.
Telkom menyediakan sewa transponder satelit, siaran satelit, VSAT, distribusi audio, sirkit langganan berbasis satelit dan terestrial. Pelanggan layanan jaringan Kami terdiri dari para pelaku bisnis dan operator telekomunikasi lain. Pelanggan dapat mengadakan perjanjian untuk layanan singkat seperti siaran beberapa menit atau perjanjian untuk jangka waktu yang lama untuk periode layanan satu sampai lima tahun. Tarif maksimum tahunan per transponder adalah US$1,20 juta, meskipun dalam beberapa hal Telkom juga menawarkan tarif dengan potongan harga untuk komitmen jangka panjang atau untuk pelanggan setia.
Mengantisipasi pertumbuhan permintaan layanan satelit dan untuk mendukung strategi bisnis Telkom dalam menyediakan layanan TIME, pada tanggal 2 Maret 2009, Telkom telah menandatangani kontrak untuk pengadaan Sistem Satelit Telkom-3 dengan perusahaan Joint Stock Company Academician M.F. Reshetnev Information Satellite
Systems (“ISS Reshetnev“) dari Rusia. Dengan nilai investasi sebesar kurang lebih US$200 juta, satelit Telkom-3 akan menambah kapastitas transponder Telkom sebanyak 42 transponder aktif. Jumlah ini setara dengan 49 transponder dengan BW 36 MHz.
Satelit Telkom-3 yang direncanakan akan diluncurkan pada triwulan-2 tahun 2012 terdiri dari 24 transponder Standard C-band, 8 transponder extended C-Band dan 10 transponder Ku-Band. Cakupan geografis satelit Telkom-3 meliputi Indonesia dan ASEAN (Standar C-Band), Indonesia dan Malaysia (Ext. C-Band) serta Indonesia (Ku-Band). Dari 42 transponder Satelit Telkom-3 sebesar 40 - 45% atau sekitar 20 transponder akan dikomersialkan, sedangkan sisanya digunakan untuk menambah kapasitas seluruh layanan Telkom.
jaringan Seluler
Layanan seluler Kami yang dioperasikan oleh Anak Perusahaan, Telkomsel, memiliki cakupan terbesar dibandingkan operator seluler lainnya di Indonesia. Saat ini Telkomsel mengoperasikan layanan pada jaringan GSM/ DCS, GPRS, EDGE serta 3,5G. Jaringan GSM/DCS terdiri dari
bandwidth 7,5 MHz pada frekuensi 900 MHz dan bandwidth
22,5 MHz pada frekuensi 1.800 MHz. Kedua jaringan tersebut beroperasi sebagai sebuah jaringan dual band yang terintegrasi. Jaringan 3G Telkomsel memanfaatkan
bandwidth 10 MHz pada frekuensi 2,1 GHz.
Per tanggal 31 Desember 2011, jaringan digital Telkomsel diperkuat oleh infrastruktur yang terdiri dari 42.623 BTS dengan kapasitas keseluruhan jaringan yang mampu memfasilitasi kebutuhan komunikasi bagi 107 juta pelanggan.
jaringan Data dan Internet
Telkom mulai mengoperasikan layanan jaringan data pada tahun 1997 serta terus mengembangkan dan memperluas jaringannya secara progresif. Per tanggal 31 Desember 2011, jaringan berbasis-IP Telkom mencakup 2.856 lokasi dengan 2.977 node router dalam lingkup nasional. Perusahaan berkomitmen untuk terus meningkatkan kecepatan akses maupun kualitas jaringan berbasis-IP. Jaringan berbasis-IP ini berfungsi sebagai jaringan penghubung yang digunakan untuk memfasilitasi layanan VPN berkualitas tinggi, VoIP,
dial-up serta layanan internet broadband. Telkom memiliki server
dengan akses jarak jauh (remote access server) di 117 lokasi dengan 167 node dalam lingkup nasional yang digunakan sebagai layanan internet dial-up “TelkomNet Instan” dan layanan internet dial-up Perusahaan.
Kami telah menyediakan layanan akses broadband berbasis telepon kabel tidak bergerak dengan nama dagang “Speedy” berbasis teknologi ADSL sejak 2004. Per tanggal 31 Desember 2011, Telkom melayani 2,0 juta pelanggan Speedy dengan pertumbuhan sebesar 23,4% dibandingkan per tanggal 31 Desember 2010 lalu sebesar 1,6 juta pelanggan. Kecepatan
bandwith Speedy untuk keperluan download paling tinggi
mencapai 3 Mbps.
Selain itu, Telkomsel juga menyediakan layanan broadband dengan nama dagang “Flash”. Per tanggal 31 Desember 2011, Kami melayani 5,5 juta pelanggan. dengan pertumbuhan sebesar 45,7% dibandingkan 3,8 juta pelanggan per tanggal 31 Desember 2010.