Dalam hal ini, gairah tidak termasuk dalam konteks perasaan seksual saja, tetapi juga termasuk pada perasaan yang luar biasa, spiritual dan daya tarik.
4.3.6.1 Pasangan terbuka dalam mengutarakan hasrat seksual
Sejak pacaran, pasangan ini sudah terbiasa hidup berjauhan karena adanya faktor pekerjaan. Pada awal-awal hubungan, Yani mengaku tidak mengalami kesulitan dalam hal yang berhubungan dengan gairah seksual. Hal ini disebabkan karena sejak awal pernikahan, mereka membiasakan untuk memiliki waktu berdua terutama ketika Joni pulang bekerja. Waktu berdua secara khusus ini digunakan untuk mendekatkan diri secara intim. Bahkan Yani mengaku pada awal-awal pernikahan Yani sengaja berdandan dan mengenakan baju tidur lebih terbuka dari biasanya untuk menyenangkan Joni.
Tidak hanya dari segi penampilan, Yani berusaha menyenangkan hati Joni. Bagi Yani ini merupakan salah satu bentuk untuk menjaga gairah diantara mereka. Ketika pulang kerja dalam keadaan lelah, Yani akan menghindari bahkan hal-hal kecil yang tidak disukai Joni. Usia pernikahan yang bertambah juga membantu Yani untuk peka kapan waktunya untuk bermanja-manaja, kapan waktunya untuk diam. Yani menjelaskan bahwa Joni mudah terpancing jika Yani mampu membuatnya nyaman.
Yani mengaku setelah permasalahan besar dengan pihak ketiga, pasangan ini berusaha untuk menjaga gairah diantara mereka dan menyemptkan untuk berhubungan intim. Tidak hanya itu, pasangan ini juga berusaha mengkomunikasikan kenyamanan dalam hubungan tersebut. Intinya setiap ada waktu, mereka berusaha untuk melakukan kontak fisik mulai dari yang ringan hingga semakin intens.
Selama menjalani hubungan jarak jauh dengan Joni, Yani mengaku tidak pernah bertukar foto nakal atau video call dengan Joni. Alasannya sudah jelas karena Yani tidak bisa dan tidak suka menggunakan sosial media. Dengan wajah merona Yani mengakui sempat beberapa kali melakukan „telepon nakal‟ dengan Joni dan biasanya dilakukan pada malam hari. Dalam telepon ini biasanya Joni
75
Universitas Kristen Petra bercerita mengenai fantasinya dan biasanya request kepada Yani untuk melakukan atau mengenakan sesuatu saat mereka bertemu.
Berbeda dengan pasangan kedua, yaitu Marsha dan Bryan. Tinggal berjauhan beda benua membuat kedua pasangan ini sempat mengalami penurunan gairah dimana terjadinya kecanggungan saat bertemu dengan pasangan. Sepuluh tahun tinggal berjauhan, tidak pernah bertemu, dan tidak adanya komunikasi tatap muka, membuat hubungan Marsha dan Bryan mengalami kecanggungan.
“Ya waktu jemput di bandara agak canggung, Gladys gitu juga merasa asing. Ngomongnya nggak lancar seperti di telepon, ketemu langsung jadi grogi, ya kayak gitu. Tapi kebanyakan dia yang tanya, ai njawab, dia tanya ai njawab. Karna ya itu apa lama nggak ketemu ya.”
Marsha mengakui bahwa canggung terus bukanlah hal yang baik. Untuk itu harus segera dicari penyelesaiannya. Sehingga baik Marsha maupun Bryan berusaha keras menghabiskan banyak waktu bersama seperti keluar bersama. Pada awal-awal kedatangannya, Bryan sendiri jarang menghabiskan waktu bersama teman-teman dan memilih untuk menghabiskan waktu bersama keluarga terlebih dahulu. Bryan sendiri mengakui bahwa keluarga adalah prioritas utamanya.
“Yaa yaa makanya itu. Dia kan sering di rumahya ngobrol-ngobrol bareng. Terus kalau pergi selalu bertiga, sama-sama. Ya dia pokoknya kalau bisa itu. Kalau bisa waktunya untuk keluarga, dia jarang keluar sama temen-temennya. Dia tipenya memang suka di rumah dari pada jalan-jalan.”
Bukan hanya sebatas menghabiskan waktu bersama saja, Marsha dan Bryan juga mulai memperbaiki exceptional emotional satu sama lain. Sudah terbiasa tinggal di negara yang memiliki perbedaan waktu ekstrim juga menjadi masalah terutama saat menjelang tidur.
76
Universitas Kristen Petra “Terus awal-awal tidurnya itu kan jetlag gitu ya, jadi waktu malem dia tidur ai bangun. Jadi ai ya terganggu juga. Jadi dia bangun ya nonton Tvnya di luar. Ya dia ya apa ya ai ya nggak isa tidur.
“Iya. Yang kemarin itu pulang dari Turki ya gitu juga, kan beda 6 jam to tapi ya lumayan ya gitu juga dia. jadi dia belum ngantuk dia jadi nonton TV di luar. Soalnya nggak kebiasaan.”
Bagi Marsha waktu menjelang tidur adalah waktu yang terbaik untuk memulihkan hubungan terutama hubungan intim yang terjalin diantara mereka berdua. Kedua pasangan ini setuju mungkin hal ini tidak berdampak pada hubungan jangka pendek tetapi bisa berakibat buruk pada hubungan jangka panjang. Gairah merupakan hal yang abstrak dan tidak ada tolak ukur khusus untuk melihatnya. Tanpa terasa gairah satu sama lainh bisa padam dan membuka celah untuk melakukan hal-hal yang tidak baik.
“Ya gitulah. Biasanya dia sebelum tidur terus sering ajak ngobrol lalu lebih bicara yang saying-sayang gitu terus ya seperti itu. Yang jelas usaha untuk mendekatkan diri lebih intim dan dalam.”
Tidak hanya ketertarikan secara fisik jasmani saja, kedua pasangan ini juga terus bersama memiliki kerinduan yang kuat dalam segi spiritual. Marsha meyakini jika keduanya dekat dengan Tuhan, hubungan akan berjalan dengan semakin baik. Karena itu selain usaha dari manusia, mereka melibatkan Tuhan dalam segala sesuatu. Marsha sering mengajak Bryan untuk berdoa dan pergi gereja ersama untuk menguatkan iman mereka terhadap godaan yang berasal dari dalam diri sendiri maupun dari orag lain.
“Iya makanya itu. Nggk usah yang jauh ya, yang deket aja yang tiap hari ketemu aja bisa lo mau berbuat yak an bisa, nggk usah yang jauh, apalagi yang jauh tapi kita punya iman yang kuat yah kita serahkan sama Tuhan.Jadi Tuhan yang bantu untuk tahan hawa nafsu dan keinginan-keinginan yang bukan pada tempatnya.”
77
Universitas Kristen Petra “iya, puji Tuhan lah. Selama dia berapa lama itu. Sampe tahun berapa ya dia pulang itu nggk ada masalah ya.”
Dengan kata lain, gairah mereka juga diletakkan di tangan Tuhan sehingga tidak ada pikiran-pikiran yang tidak patut dipikirkan. Untuk mengatasi hal itu, mereka berdua sepakat untuk menyibukkan diri dan mengelilingi diri mereka dengan orang-orang yang baik seperti Marsha yang memilih untuk sibuk sebagai aktivis gereja. Secara gamblang Marsha mengakui hal ini mampu mengalihkan keinginannya untuk merasakan perasaan dicintai secara langsung dan kontak fisik yang lebih mendalam.