• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

1.5 Ruang Lingkup

Penelitian yang akan dilakukan memiliki batasan masalah yaitu, mengevaluasi kualitas situs web Perpustakaan UMA berdasarkan metode WebQual 4.0 yakni, dimensi kualitas kegunaan (usability quality), dimensi kualitas informasi (information quality), dan dimensi kualitas layanan interaksi (service interaction quality)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA 2.1 Situs Web Perpustakaan

2.1.1 Pengertian Situs Web Perpustakaan

Website merupakan suatu sarana media komunikasi tanpa adanya batasan waktu dan tempat dalam mengakses berbagai informasi maupun transaksi oleh pengguna dengan menggunakan jaringan internet.

Situs web merupakan gabungan dari halaman informasi yang terdiri dari teks, gambar, dan suara animasi yang disediakan sebagai sumber informasi yang bisa dimanfaatkan di seluruh dunia dengan mengaksesnya menggunakan koneksi jaringan internet (Anshari, 2011) .

Dalam perkembangan dunia perpustakaan sebutan perpustakaan digital (Digital Library) adalah sebutan yang sangat dikenal dari situs web perpustakaan.

Perpustakaan digital merupakan perpustakaan yang lebih banyak memiliki koleksi buku dalam format digital.

Perpustakaan digital atau eletronik merupakan sebuah perpustakaan sebagai pusat informasi menyediakan koleksi dalam berbagai jenis (dokumen, gambar, suara, dan video) yang disimpan dalam bentuk elektronik yaitu media komputer dan dapat diakses menggunakan jaringan internet atau lokal (Hasugian, 2009)

Sementara dari beberapa sudut pandang, yaitu seperti database bahwa pengertian perpustakaan digital merupakan gabungan dari berbagai database. Dari sudut pandang hiperteks (hypertxt) perpustakaan digital merupakan aplikasi

khusus dari teknologi hiperteks (hypertext) yang dapat menampilkan teks secara link ke teks lainnya. Dari sudut pandang layanan informasi melalui jaringan wide area network, perpustakaan digital merupakan penerapan world wide web. Dan dari sudut pandang ilmu perpustakaan bahwa perpustakaan digital merupakan kelanjutan dari automasi perpustakaan (Siregar, 2004)

Kedua pendapat di atas menunjukkan bahwa perpustakaan digital tidak terlepas dari internet yang digunakan untuk mengakses sumber informasi yang disediakan bagi pemustaka yang disimpan dalam bentuk elektronik.

2.1.2 Peran Situs Web Perpustakaan dalam Layanan Perpustakaan

Layanan perpustakaan merupakan aspek penting bagi perpustakaan dalam membantu pengguna agar dapat memanfaatkan sumberdaya informasi yang dimiliki perpustakaan untuk berbagai kebutuhan pengguna seperti pendidikan, penelitan ataupun rekreasi.

Seiring dengan kemajuan teknologi informasi, perpustakaan sebagai penyedia layanan informasi harus terus berkembang sesuai kemajuan teknologi informasi yang dapat meneyebarkan informasi dan memberikan akses informasi secara efektif dan efisien. Peran situs web perpustakaan dalam layanan perpustakaan adalah memberikan kemudahan bagi pustakawan dalam mempublikasikan sumberdaya informasi perpustakaan dan juga kemudahan bagi pemustaka yang dapat mengakses sumber daya informasi

Pendistribusian sebuah informasi bisa dilaksanakan melalui peningkatan akses dan transfer pengetahuan melalui salah satu media seperti membuat situs web (Dewiyana, 2008).

Selanjutnya peran website perpustakaan yaitu, sebagai salah satu sarana pencarian informasi untuk pengguna perpustakaan yang berada di kawasan perguruan tinggi. Sehingga, website perpustakaan harus menyelaraskan dengan kebutuhan pengguna perpustakaan, khususnya untuk melakukan penelitian (Satiawardana, 2016)

Dari uraian di atas sehingga dapat dinyatakan bahwa peran situs web perpustakaan dalam layanan perpustakaan merupakan sebagai media yang menyediakan penelusuran informasi dengan berbagai format yang dapat diakses secara global melalui jaringan internet.

2.1.3 Unsur-unsur Situs Web Perpustakaan

Situs Web perpustakaan adalah layanan informasi berkesinambungan, sehingga layanan informasi yang diberikan harus efektif dan efisien dengan memperhatikan unsur tertentu agar tampilan sesuai dengan standar. Beberapa Unsur-unsur utama yang harus tesedia dalam membangun sebuah situs web, yaitu nama domain, web hosting, bahasa program, desain website, publikasi website, dan pemeliharaan website (Utama, 2011)

Selanjutnya beberapa hal yang harus diperhatikan dalam perancangan situs web perpustakaan antara lain:

1. HomePage, yaitu berkaitan dengan; nama instansi, logo instansi, alamat kantor serta kontak perpustakaan, gambar (landmark), jargon perpustakaan, link dan alat penelusuran pada situs web.

2. Data dan Informasi, yaitu disediakan dalam format teks dengan syarat;

teks lebih kontras dari latar belakang berwarna, menjauhi latar belakang mendetail, tidak menggunakan flash, dan harus berbentuk statis,

3. Penyajian Teks, yaitu dengan beberapa ketentuan pemilihan huruf seperti; ukuran huruf tidak dispesifikasi, secara umum menggunakan format Arial, Helvetica, dan Times New Roman; penggunaan huruf kapital dan miring; tidak menggunakan warna putih dan warna harus kontras dengan warna latar belakang

4. Warna, yaitu dengan ketentuan menghindari warna merah dan warna hijau secara bersamanan

5. Format Citra (Image), yaitu disaranan menggunakan format .gif dan .jpg, yang dapat menjadikan gambar berukuran lebih keci dari 30kb (Suyanto, 2007)

Mengikuti pendapat di atas, halaman situs web perpustakaan dapat diklasifikasikan kedalam empat bagian, yang terdiri dari:

1. Homopage: adalah dokumen terbaik yang berhubungan dengan situs perpustakaan virtual.

2. Directional pages: adalah halaman yang menyediakan petunjuk, menjawab pertanyaan singkat, atau kebijakan, misalnya halaman yang mencantumkan perpustakaan cabang, memberikan gambaran umum

tentang koleksi dan layanan, jam buka, misi perpustakaan, kebijakan sirkulasi.

3. Reference pages: merupakan halaman-halaman yang menyediakan data substantif.Misalnya, panduan terperinci untuk menggunakan kumpulan atau database tertentu, panduan untuk sumber daya Internet, dan kumpulan data

4. Combination pages: merupakan halaman yang menggabungkan data directional dan reference type, seperti newsletter perpustakaan. Pada newsletter perpustakaan, harus dihitung terlebih dahulu sesuai dengan jenis informasi yang mendominasi. Misalnya, jika lebih dari separuh isi newsletter dianggap terarah (misalnya, bagaimana cara mendapatkan kartu perpustakaan), hitung sebagai "terarah", tapi jika lebih dari setengahnya ditujukan untuk diskusi substantif (misalnya, memberikan instruksi dalam penggunaan database baru), keseluruhan halaman newsletter harus dihitung sebagai "referensi" (Hightower, 1998)

Dari pendapat ini dapat didefenisikan bahwa ada 4 bagian web perpustakaan. Pertama, beranda (home page) yaitu dokumen tingkat atas yang berkaitan dengan situs perpustakaan virtual. Kedua, directional yaitu halaman-halaman yang memberi arahan. Ketiga, reference yaitu halaman-halaman-halaman-halaman yang menyediakan data substantif, dan keempat, combination yaitu halaman yang menggabungkan data directional dan reference type, seperti newsletter.

2.1.4 Fasilitas Situs Web Perpustakaan

Situs web perpustakaan yaitu sebagai sarana penunjang kegiatan penelusuran sumber informasi melalui jaringan internet. Raju (2008menunjukkan

bahwa terdapat beberapa fitur yang berguna pada situs web perpustakaan, antara lain:

Optimizing the user experience,Frequently Asked Question (FAQs), “Time out” feature at the web site, The home page, Link back to home page, News and events feature, Navigation, Global navigation, Embedded navigation, Local navigation, Breadcrumb navigation, Links, Graphics, image and multimedia, Availability of multimedia features, Logo of the library web sites, and Search.

Fitur yang tersedia pada perpustakaan digital sama dengan fitur yang terdapat pada situs web perpstakaan, yaitu:

1. Fitur Keanggotaan

Pengguna terdaftar sebagai anggota perpustakaan bisa mengakses seluruh informasi yang disediakan perpustakaan dan membatasi akses informasi bagi pengguna yang bukan terdaftar sebagai anggota perpustakan

2. Fitur Pencarian

Berupa katalog yaitu alat bantu dalam melakukan penelusuran koleksi, atau informasi lainnya yang tersedia di perpustakaan dengan cara menginput kata kunci (keyword) ke dalam fitur pencarian dalam situs web perpustakaan.

3. Fitur Link

Adalah fitur yang menyediakan rujukan (link) ke situs lain yang bertujuan agar pengguna dapat melakukan penelusuran informasi yang lebih luas.

4. Fitur Dwi Bahasa

Merupakan fitur yang membantu pengguna situs web yang berjenis domestik atau internasional agar mudah dalam melakukan akses informasi 5. Fitur Artikel

Merupakan fitur yang menyediakan artikel yang bervariasi dari yang populer sampai berjenis ilmiah sesuai dengan kebutuhan pengguna.

6. Folder dan Arsip

Merupakan fitur yang dimiliki perpustakaan untuk menyimpan dokumen yang sudah lama namun mempunyai nilai jual informasi tinggi dan cenderung tidak mudah untuk temu baliknya (Winarko, 2009).

Kedua pendapat di atas menunjukkan bahwa semakin lengkap fitur yang tersedia pada situs web perpustakaan maka akan semakin baik situs web perpustakaan berperan sebagai sarana yang memudahkan penelusuran sumber informasi.

2.2 Situs Web Perpustakaan Perguruan Tinggi

2.2.1 Peran Situs Web Perpustakaan Perguruan Tinggi

Situs web tentunya harus mengacu pada visi misi lembaga induk perpustakaan, maka perpustakaan harus dapat mendukung visi dan misi lembaga yang menaunginya. Peranan situs web perpustakaan perguruann tinggi yang dikemukan oleh (Stover, 1997) berpendapat bahwa misi dari situs web perpustakaan adalah dapat terhubung dengan jenis perpustakaan yang diwakili.

Dengan demikian, situs web perpustakaan akademik, umum, dan khusus memiliki tujuan yang berbeda-beda. Konsep situs web perpustakaan akademik terkait tiga misi dari perguruan tinggi adalah: penelitan, pendidikan dan pengabdian masyarakat adalah mampu menyokong research di perguruan tinggi dengan memberikan akses melalui Internet research tools dan database full-text.

Selanjutnya menyokong pendidikan lewat materi pembelajaran secara online, dan

mendukung layanan bagi masyarakat agar masyarakat secara luas (dan perpustakaan lainnya) dapat melakukan akses secara online ke sumberdaya yang tersedia.

Pengembangan fungsi situs web bagi perpustakaan diinginkan benar-benar bisa mewakili fungsi perpustakaan yang merupakan jantung institusi pendidikan, dan mempunyai pekerjaan yang sama seperti public relation untuk memajukan perguruan tinggi yang tidak memungkinkan untuk menyediakan informasi yang detail tentang produk tridharma perguruan tinggi. Perpustakaan merupakan salah satu instansi yang harus disediakan ruang agar dapat menyesuaikan diri dengan pekembangan, supaya bentuk perguruan tinggi dapat maksimal ( Hasbana, 2016 ).

Sedangkan menurut Su dan Kuo (2010) situs web perpustakaan berperan sebagai media tutorial literasi informasi yaitu, tutorial literasi informasi yang berbasis web sebagai alternatif karena perpustakaan tidak memiliki staf yang memadai untuk mengakomodasi sejumlah besar mahasiswa atau mahasiswa yang relatif disibukkan dengan berbagai kegiatan. Memberikan tutorial literasi informasi berbasis web tidak hanya sebagai alternatif untuk mahasiswa yang sibuk dengan berbagai kegiatan, tapi juga menjadi keuntungan tersendiri dalam mempromosikan literasi informasi (information literacy) bagi generasi internet.

Melalui pendangan di atas bisa dikatakan peran situs web perguruan tinggi berperan dalam media alternatif pencarian informasi dalam mendukung peroses pendidikan di perguruan tinggi dan sebagai media promosi literasi informasi.

2.2.2 Konten Situs Web Perpustakaan Perguruan Tinggi

Konten atau isi merupakan informasi dan pengalaman yang tersaji bagi pengguna melalui suatu media. Pada umumnya konten atau isi situs web perpustakaan berbentuk referensi atau informasi yang dimiliki perpustakaan.

Konten situs web perpustakaan tergantung pada koleksinya, layanan, fasilitas, dukungan administrasi, dan kebijakan pembaharuan, dan lain-lain. Fitur-fitur ini secara kolektif disebut sebagai kesadaran konten situs web perpustakaan.

Kesadaran konten menunjukkan aspek kualitatif dan kuantitatif dari informasi yang disediakan di situs web perpustakaan (Shukla, 2010).

Kemudian istilah koleksi terpenting pada suatu perpustakaan digital bebarapa diantaranya yaitu:

1. Karya ilmiah seperti skripsi, tesis, disertasi, dan jurnal dialihmediakan dalam format digital.

2. Gray Literature, merupakan koleksi perpustakaan yang tidak disajikan sebagai komersial, seperti: hasil karya ilmiah, laporan penelitian, makalah seminar, dan sebagaianya

3. Video Clip atau sejenisnya yang dimanfaatkan dalam kegiatan belajar mengajar.

4. Electronic-Book (E-Book), merupakan koleksi buku dalam format digital 5. Electronic-Journal (E-Journal), merupakan jurnal nasional dan

internasional tersaji sebagai format digital.

6. Lainnya semacam: gambar, brosurus, kliping koran/majalah dan sejenis dokumen arsip lembaga yang membolehkan agar disajikan dalam format digital (Suprihadi, 2005)

Dari uraian di atas dapat dinyatakan bahwasanya konten situs web perpustakaan berupa koleksi yang berbentuk elektronik atau digital yang dapat di akses melalui internet. Koleksi dapat berupa e-book, e-journal, vidio dan lain-lainnya yang dapat dimanfaatkan melalui situs web perpustakaan.

2.3 Evaluasi Situs Web Perpustakaan

Evaluasi merupakan suatu aktivitas yang dilaksanakan berkaitan dengan tahapan dalam menetapkan suatu nilai dari objek yang dievaluasi. Evaluasi dilakukan dengan membandingkan suatu hasil dari implementasi dengan standar yang ditetapkan. Selanjutnya evaluasi merupakan aktivitas yang dilakukan dalam mengumpulkan informasi untuk menetapkan cara yang tepat dalam mengambil kebijakan terhadap bekerjanya sesuatu, sehingga evaluasi memiliki fungsi penting dalam menghasilkan informasi yang bernilai untuk mengabil kebijakan atau dikenal dengan istilah decision making (Arikunto, 2006).

Pengertian lainnya tentang evaluai juga, bahwa evaluasi adalah aktivitas yang direncanakan dalam dengan mengimplementasikan instrument dan membandingkan hasil dengan standar untuk mendapatkan pengetahuan dan kesimpulan dari kondisi objek (Thoha, 2003).

Kedua definisi di atas memiliki persamaan tentang definisi evaluasi secara umum yaitu kegiatan mengumpulkan informasi yang bertujuan untuk memperoleh kesimpulan atau kebijakan.

Sejalan dengan pendapat di atas bahwa pengertian evaluasi website yaitu sebagai penggunaan penelitian atau prosedur investigasi secara sistematis untuk menentukan efektivitas sistem informasi berbasis web secara berkelanjutan (Thompson, 2003).

Selanjutnya pengertian yang lebih spesifik tentang pengertian evaluasi situs web perpustakaan menurut Adora C, (2017,154) yaitu:

The evaluation of library website is worthy judgment by its utility with several of the component element on the webpage that enhance browsing, navigation, search locations to get desired information. Website evaluation, is the assessment of the worth and values of the site to its users, it is a measure of what is available against user’s expectations . Dari pendapat Adora C, tersebut dapat diartikan evaluasi situs web perpustakaan merupakan pengukuran yang layak terhadap kegunaannya dengan beberapa elemen komponen aktif halaman web yang meningkatkan penelusuran, navigasi, dan search location untuk mendapatkan informasi yang diinginkan.

Evaluasi situs web adalah penilaian dari nilai dan nilai dari pengguna situsnya, ini adalah ukuran dari apa yang tersedia terhadap ekspektasi pengguna.

Dari pengertian yang dipaparkan di atas, dapat diartikan evaluasi situs web perpustakaan merupakan suatu kegiatan yang terencana dengan menggunakan instrumen atau standar yang sudah ditetapkan untuk mengetahui informasi atau keadaan suatu obyek yang kemudian menghasilkan kesimpulan .

Tujuan evaluasi adalah untuk menghasilkan suatu kesimpulan yang digunakan untuk bahan pertimbangan dalam menetapkan sebuah kebijakan.

Terkait tujuan evaluasi sehingga terdapat dua tujuan, yang pertama adalah tujuan

umum yang diinstruksikan kedalam program secara keseluruhan, dan yang kedua tujuan khusus lebih diutamakan bagi tiap-tiap komponen (Arikunto, 2006).

Evaluasi situs web perpustakaan dilaksanakan dalam memperoleh umpan balik dari pengguna situs web perpustakaan sehingga memberikan masukan bagi pengelola perpustakaan untuk mengambil kebijakan atau melakukan suatu perbaikan terhadap situs web, dan pada akhirnya pengguna merasa puas karena dapat memanfaatkan situs web secara efektif dan efisien.

Dalam melakukan evaluasi kualitas situs web perpustakaan terdapat beberapa macam metode yang digunakan. Metode tersebut biasanya menggunakan proses yang sesuai dengan persyaratan penelitian secara ilmiah.

Berbagai metode evaluasi situs web, satu diantaranya yang telah sering aplikasikan oleh banyak peneliti adalah metode WebQual 4.0.

2.4 Metode WebQual 4.0

WebQual adalah metode hasil dari ekspani metode ServQual. metode WebQual adalah metode penilaian kualitas situs web yang dilandaskan oleh tanggapan pengguna akhir situs web.

Pengukuran kualitas mengimplementasikan WebQual 4.0 sebagai metode dilakukan pada tiga indikator yaitu, indikator kegunaan (usability), indikator informasi (information), dan indikator layanan (service).

1. Indikator kegunaan (usability)

Indkator kegunaan (usabiliy) merupakan kualitas yang berkaitan terhadap kegunaan serta desain website, misalnya tampilan, mudah digunakan,

kemudahan navigasi, dan gambaran yang disampaikan untuk pengguna (Barnes & Vidgen, 2002).

2. Indikator informasi (information),

Kualitas informasi (information quality) sebagai indikator yangKberhubungn terhadap konten situs web, kecocokan informasi bagi pengguna, misalnya ketepatan, format, dan relevansi (Barnes dan Vidgen, 2002).

3. Indikator layanan (service)

Indikator layanan merupakan indikator yang pengguna rasakan saat pengguna menelusuri lebih jauh terhadap sebuah situs web, dibuktikan oleh kepercayaan dan empati, misalnya problem keamanan transaksi dan informasi, personalisasi, dan komunikasi ke pada pengelola situs web (Barnes dan Vidgen, 2002).

Tabel 2.1 Instrumen Penelitian

Variabel No. Indikator

Kualitas Kegunaan

1 Dapat belajar dengan mudah menggunakan situs web 2 Pengguna dengan situs web berinteraksi secara jelas

dan dapat dipahami

3 Situs web mudah dinavigasi

4 Kemudahan situs web untuk digunakan 5 Tampilan situs web menarik

6 Kesesuaian desain dengan jenis situs web 7 Situs web mengandung nilai kompetensi

8 Situs web memberikan pengalaman positif pada pengguna

Kualitas Informasi

9 Informasi yang disediakan situs web akurat 10 Informasi yang disediakan situs web terpercaya 11 Informasi yang disediakan situs web tepat waktu 12 Informasi yang disediakan situs web mudah dimengerti 13 Informasi yang disediakan situs web relevan

14 Informasi yang disediakan situs web detail

15 Informasi yang disajikan situs web dalam format yang tepat

Kualitas Interaksi Layanan

16 Reputasi yang dimiliki situs web baik

17 Saat melakukan transaksi penggguna merasa aman 18 Pengguna merasa aman dengan informasi pribadi 19 Situs web menyediakan ruang personalisasi 20 Situs web menyediakan ruang komunitas

21 Kemudahan berkomunikasi pada organisasi yang disediakan situs web

22 Pengguna merasa yakin layanan yang diperoleh sesuai yang dijanjikan

Sumber: (Barnes, 2002) 2.5 Penelitian Terdahulu

Penelitian menggunakan WebQual 4.0 sudah dimanfaatkan oleh banyak peneliti terdahulu untuk mengukur kualitas suatu situs web. Peneliti yang paling populer adalah Barnes dan Vidgen dan merupakan pengembang dari metode WebQual yang telah banyak melakukan evaluasi situs web.

Penelitian yang dilakukan oleh Nasution dan Mudjahidin (2013) menerapkan indikator WebQual 4.0 dan ditambah dengan satu indikator tambahan yaitu indikator kualitas kegunaan, kualias informasi, kualitas layanan dan indikator tambahan yaitu desain. Penelitian yang memanfaatkan WebQual 4.0 sebagai metode pengukuran juga digunakan peneliti Roliani, Tristiyanto, dan Heningtyas (2018) dalam mengukur kualitas situs web UPT Perpustakaan UNILA. Satu dari beberapa hasil temuannya adalah bahwa terdapat hubungan positif dan signifikan antara kualitas informasi dengan kepuasan pengguna.

Selanjutnya penelitian terdahulu yang memanfaatkan WebQual 4.0 sebagai metode juga digunakan peneliti Agnes Manik, Irma Salamah, dan Eka Susanti dalam penelitiannya tentang menggunakan metode WebQual 4.0 pada situs web Politeknik Negeri Sriwijaya. Hasil temuan penelitiannya bahwa indikator kegunaan dan informasi berpengaruh positif terhadap kepuasan

pengguna, sementara indikator layanan interaksi berpengaruh negatif terhadap kepuasan pengguna situs web.

Dari keseluruhan penelitian di atas yang mengimplementasikan WebQual 4.0 sebagai metode penilaian terhadap kualitas situs web dengan indikator WebQual 4.0 sehingga dapat dikatakan bahwa untuk mengukur terhadap kualitas situs web dapat mengimplemenetasikan metode WebQual 4.0.

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Prosedur sistematis dan lmiah yang di terapkan oleh peneliti dalam rangka mencari jawaban atas apa yang menjadi rumusan masalah penelitiannnya disebut sebagai metode penelitian.

Kaidah-kaidah ilmiah dalam memperoleh suatu data yang absah, yang bertujuan untuk ditemukan, dikembangkan, serta dibuktikan adalah merupakan metode penelitian (Sugiyono, 2010) .

Selanjutnya pada penelitian ini metode yang diimplementasikan yaitu metode deskriptif-kuantitatif. Disebut sebagai metode deskriptif karena merupakan metode yang mendeskripsikan seluruh mengenai subjek yang diamati. Penelitian deskriptif merupakan sebuah metode penelusuran fakta kedudukan-kedudukan dari sekumpulan orang-orang, berupa objek, berupa sistem pemikiran ataupun berupa kejadian saat masa sekarang dengan penjelasan secara tepat (Sedarmayanti, 2011)

3.2 Lokasi dan waktu penelitian

Penelitian dilakuan di Perpustakaan UMA Jl. Kolam No.1 Medan Estate.

Waktu penelitian direncanakan akan dimulai dari tanggal 8 Juli sampai tanggal 22 Juli 2019.

1.3 Populasi dan Sampel

1.3.1 Populasi

Populasi dapat artikan sebagai sekelompok indiviu, subyek, atau wilayah yang memiliki ciri tertentu yang di tetapkan untuk dilakukan penelitian. Populasi adalah total keseluruhan objek yang diteliti yang memiliki kaunikan dan bobot tertentu yang telah peneliti tetapakan (Sujarweni, 2014).

Populasi dari penelitian ini yaitu semua pengguna situs web Perpustakaan Universita Medan Area yang mengunjungi dan membuka angket online selama kurun waktu 2 minggu (8 Juli 2019-22 Juli 2019) yaitu berjumlah sebesar 584 pengunjung.

1.3.2 Sampel

Cara penetapan sampel penelitian ini adalah dengan teknik aksidental sampling, yang merupakan cara pentapan sampel secara kebetulan. Total sampel terjaring yang mengisi angket online dalam kurun waktu 2 minggu (8 Juli 2019-22 Juli 2019) yaitu sebesar 86 responden atau 14% dari jumlah pengunjung yeng mengisi angket online.

1.4 Jenis dan Sumber Data

Data yang akan diolah yaitu berjenis dan bersumber melalui :

1. Data primer, adalah data yang didapat melalui responden penelitian dari angket online.

2. Data sekunder (pendukung data primer), yang didapat melalui buku, dokumen, jurnal, dan lainnya yang berhubungan teradap penelitian.

1.5 Instrumen Penelitian

Pengumpulan data dalam sebuah penelitian membutuhkan suatu alat atau instrumen, dan instrumen yang digunakan yaitu angket online. Angket online ini berisi pernyataan yang disusun berdasarkan indikator dalam metode WebQual 4.0.

Pada penelitian ini angket yang diimplementasikan yaitu angket yang bersifat tertutup yaitu telah menyediakan pilihan pada angket dimana responden hanya bisa memberikan tanda pada kolom/tempat yang sesuai (Arikunto, 2000), keadaan ini disebabkan oleh pengetahuan atau pengalaman dari responden yang tidak sama.

1.6 Kisi-kisi Angket

Untuk mengevaluasi web perpustakan UMA, maka ditentukan beberapa pernyataan dari indikator dalam WebQual 4.0, kisi-kisi angket bisa diperhatikan dari tabel di bawah:

Tabel 3.1: Kisi-kisi Angket

Variabel Indikator Nomor Item Jumlah

pertanyaan

1.7 Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang diimplementasikan untuk mengumpulkan data yaitu:

a. Angket online, adalah dengan mencantumkan lembar pernyataan yang berhubungan terhadap penelitian pada halaman website perpustakaan.

b. Studi kepustakaan, adalah data ilmiah yang dikumpulkan berasal dari buku, artikel, jurnal atau sumber informasi lain.

1.8 Teknik Analisis Data

Data pencantuman angket online pada website perpustakaan UMA yang terkumpul dilakukan analisis deskriptif. Untuk menghitung proporsi jawaban digunakan rumus index % berdasarkan angket skala likert, yaitu:

Rumus Inde

Total Skor = Total Responden secara keseluruhan yang menjawab tiap alternatif jawaban dikalikan masing-masing bobot nilai

Y= yaitu skor likert tertinggi x Jumlah responden (5x 100=500)

Y= yaitu skor likert tertinggi x Jumlah responden (5x 100=500)

Dokumen terkait