• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sales and Production

Dalam dokumen Annual Report 2015 PT Reswara Minergi Hartama (Halaman 158-162)

Penjualan Produksi 6.000.000 5.000.000 4.000.000 3.000.000 2.000.000 1.000.000 Volume (MT) 4.558.502 3.793.068 5.102.566 4.606.062 5.639.514 5.633.830 5.403.557 5.374.290

Untuk dapat bertahan di tengah melemahnya kondisi industri batubara, maka semua unit kerja di TIA telah berkomitmen dan berupaya untuk terus melakukan kegiatan operasional dengan melakukan improvement guna mengurangi biaya produksi namun tetap mengutamakan performance K3LH dan performance produksi.

Beberapa upaya TIA dalam melakukan efisiensi dengan tetap mengedepankan performance K3LH dan produksi antara lain:

1. Menjaga proses operasional tetap lancar dan tidak terhambat.Setiap hambatan yang terjadi, akan mengakibatkan kerugian bagi TIA dikarenakan meningkatnya biaya operasional dari anggaran yang sudah ditetapkan;

2. Menyusun rencana produksi yang disesuaikan dengan rencana penjualan. Antara lain dengan menentukan jadwal pengapalan agar tidak terjadi keterlambatan pengiriman dan bahkan dapat melakukan pengapalan sebelum jangka waktu yang disepakati, sehingga TIA dapat menghasilkan revenue berupa dIspatch.

Sejumlah langkah perbaikan juga telah dilakukan oleh TIA sepanjang 2015 terkait rantai pasokan batubara, antara lain sebagai berikut:

1. Menyinkronisasi jadwal kedatangan kapal dengan rantai pasokan batubara dari pit ke pelabuhan untuk mengurangi demurrage/ deadfreight;

2. Meminimalisasi biaya re-handling batubara ke pelabuhan dengan memaksimalkan direct loading ke unit crusher;

3. Mengoperasikan sendiri Flatback Feeder Breaker;

To cope with the weakening condition of the coal industry, all work units in TIA has been committed and strive to continue to operational activity with some improvement in order to reduce production costs but still prioritizing the OSH performance and production performance.

Several attempts of TIA in efficiency by promoting OSH and production performance, among others:

1. Keeping a smooth operational process and not obstructed. Every obstacle that occurs, will result in losses for TIA due to increased operating costs from the predetermined budget;

2. Develop a production plan that is tailored to the proposed sale. Among others are by determining the shipment schedule to avoid delays in delivery and even commencing the shipment before the agreed period, therefore TIA can generate revenue from despatch.

Series of improvement measures have also been carried out by TIA throughout 2015 regarding coal supply chain, among others are as follows:

1. Synchronizing arrival scheduled of the ship with the coal supply chain from pit to port to reduce demurrage / deadfreight;

2. Minimizing the cost of coal re-handling to the port by maximizing direct loading to the crusher unit; 3. Operates owned Flatback Feeder Breaker;

4. Secara konsisten menerapkan Operation Control Center dan Quality Control Center untuk memantau rantai pasokan dan kualitas batubara dari pit sampai ke atas kapal.

TIA juga berhasil memertahankan sertifikasi sistem manajemen terintegrasi ISO 9001:2008; ISO 14001:2004 dan OSHAS 18001:2007.Di samping itu, di 2015, TIA juga meraih sejumlah penghargaan dari berbagai instansi pemerintah terkait keselamatan dan kesehatan kerja, lingkungan, dan lainnya.

TIA juga telah melakukan upaya penghematan dan penurunan biaya produksi yang meliputi antara lain: 1. Mengoptimalkan penggunaan crusher feeder

breaker dengan produktifitas yang lebih tinggi dan biaya operasional yang lebih murah;

2. Melakukan kontrol terhadap penggunaan hydrosol dan air sebagai “dust suppresant”;

3. Melakukan pemeliharaan yang lebih terencana (planned maintenance) dan mengurangi unplanned maintenance;

4. Melakukan negosiasi kontrak dengan kontraktor-kontraktor utama untuk memeroleh tarif terbaik dengan prinsip “win-win solution.

4. Consistently applying the Operation Control Center and Quality Control Center to monitor the supply chain and the quality of coal from the pit to the vessel.

TIA also managed to maintain an integrated management system certification of ISO 9001: 2008; ISO 14001: 2004 and OSHAS 18001: 2007. In addition, TIA has won some awards from various government agencies related to occupational health and safety, environment, and others in 2015.

TIA has also made efforts in saving and reduction in production costs which include among others:

1. Optimizing the use of crusher feeder breaker with higher productivity and lower operating costs; 2. To control the use of water as a hydrosol and “dust

suppresant”;

3. Perform planned maintenance and reduces unplanned maintenance;

4. Negotiate contracts with prime contractors to obtain the best rates with the principle of “win-win solution.

PT MEDIA DJAYA BERSAMA Tinjauan Operasional Pada 2015, aktifitas operasional PT Media Djaya Bersama (MDB) sudah dilakukan langsung dan terpusat di anak-anak usahanya yaitu PT Mifa Bersaudara (Mifa) dan PT Bara Energi Lestari (BEL). Pada tahun ini, Mifa telah memasuki fase komersialisasi dengan dimulainya ekspor batubara Aceh ke India dan juga Malaysia. Adapun BEL secara konsisten masih mensuplai batubara berkualitas untuk pembangkit tenaga listrik mandiri (independent power producer– IPP) milik PT Energi Alamraya Semesta di Kabupaten Nagan Raya.

Secara konsolidasi, MDB telah menghasilkan 1.467.811 metrik ton batubara selama 2015. Dibandingkan dengan pencapaian pada 2014 sebesar 303.747 metrik ton batubara, volume produksi mengalami peningkatan sebesar 383,23 persen. Peningkatan produksi yang mencapai hampir 400% ini disebabkan oleh beberapa faktor antara lain telah selesainya infrastruktur utama dan pendukung di Mifa sehingga Mifa bisa memulai fase komersialisasi. Oleh karena itu, Mifa bisa meningkatkan produksinya dan memulai ekspor batubara Aceh.

PT MEDIA DJAYA BERSAMA Operational Overview

In 2015, the operational activities of

PT Media Djaya Bersama (MDB) is performed directly and centrally in its subsidiaries, namely PT Mifa Bersaudara (Mifa) and PT Bara Energi Lestari (BEL). This year, Mifa has entered the commercialization phase with the commencement of Aceh coal exports to India and Malaysia. Meanwhile BEL was consistently supplying quality coal for independent power producer- IPP owned by PT Energi Alamraya Semesta in Nagan Raya. On a consolidated basis, MDB has produced 1,467,811 metric tons of coal in 2015. Compared with the achievement in 2014 amounted to 303.747 metric tons of coal, the production volume increased by 383.23 percent. Increased production of nearly 400% is due to several factors like the completion of major infrastructure and supporting facilities at Mifa so it can begin the commercialization phase. Therefore, Mifa could increase its production and start exporting Aceh’s coal.

Produksi

Production

BELMifa

40.567 28.429 129.325 235.827 90.256 213.491 93.818 1.373.993

PT MIFA BERSAUDARA Tinjauan Operasional

Selama 2015, Mifa telah memroduksi 1.373.993 metrik ton batubara. Produksi 2015 meningkat sebesar 543.58 persen dibanding 2014 yang hanya memroduksi 213.491 metrik ton. Peningkatan volume produksi utamanya dikarenakan telah selesainya infrastrutur utama dan pendukung operasional tambang seperti terminal khusus batubara, jalan hauling, crusher plant dan lainnya. Dengan demikian, Mifa pada 2015 telah memasuki fase komersialisasi dan memulai penjualan ke luar negeri.

PT MIFA BERSAUDARA Operational Overview

In 2015, Mifa has produced 1,373,993 metric tons of coal.

Dalam dokumen Annual Report 2015 PT Reswara Minergi Hartama (Halaman 158-162)