• Tidak ada hasil yang ditemukan

DENGAN KEMENTERIAN NEGARA

Lt. Mezzanine Gedung Djuanda I Kementerian Keuangan

19 Maret 2012

Assalamu’alaikum Warahmatullah Wabarakaatuh

Selamat pagi,salam sejahtera untuk kita semua.

Yang terhormat Bapak Presdien Susilo Bambang Yudhoyono, yang kami hormati Bapak/Ibu Pimpinan Lembaga Negara, yang kami hormati Bapak/Ibu Menteri Kabinet Indonesia Bersatu kedua, yang kami hormati Bapak Gubernur DKI Jakarta, Dirjen Pajak dan hadirin yang berbahagia. Pertama-tama mari kita panjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa Allah SWT, atas rahmat dan hidayat-Nya kita semua bisa hadir dan berkumpul bersama di ruangan ini untuk melaksanakan kewajiban perpajakan kita yaitu menyampaikan surat

pemberitahuan tahunan pajak penghasilan wajib pajak orang pribadi tahun pajak 2011.

Bapak Presiden dan para hadirin yang kami hormati perlu kami laporkan bahwa dalam rangka memberikan pelayanan prima kepada wajib pajak Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan telah menyediakan berbagai bentuk layanan penerimaan SPT tahunan pajak penghasilan baik untuk orang pribadi maupun badan meliputi penempatan drop box SPT di lokasi-lokasi strategis di seluruh wilayah Indonesia. Penerimaan langsung di kantor pelayanan pajak dan melalui jasa kurir atau kantor pos, bahkan untuk wajib pajak yang sibuk dan memiliki waktu yang terbatas mereka dapat melaporkan SPT-nya di mana pun mereka berada melalui e- filling atau website pajak www.pajak.go.id. Semua

kemudahan tersebut kami berikan untuk kenyamanan wajib pajak dalam melaksanakan kewajibannya.

Kehadiran Bapak Presiden, para pimpinan Lembaga Negara, para menteri dan para hadirin pada hari ini dalam melaporkan SPT tahunan PPH wajib pajak orang pribadi melalui drop box di gedung Kementerian Keuangan adalah merupakan kebahagiaan bagi kami dan benar-benar merupakan wujud ketaatan penyelenggaraan Negara. Dalam menjalankan kewajiban perpajakannya yang diharapkan menjadi panutan dan teladan bagi seluruh rakyat Indonesia.

Bapak Presiden dan para hadirin yang kami hormati, reformasi birokrasi di lingkungan Kementerian Keuangan yang telah dilakukan sejak tahun 2002 telah dilaksanakan dengan perombakan organisasi, perbaikan proses bisnis, dan peningkatan manajemen sumber daya manusia, keberadaan kantor modern dengan proses pelayanan pajak, yang terintegrasi dan berorientasi pelayanan memudahkan wajib pajak dalam memenuhi kewajibannya.

Upaya perbaikan dalam pengawasan sumber daya manusia di lingkungan Direktorat Jenderal Pajak selama dua tahun terakhir terus ditingkatkan. Dimulai dari kewajiban hampir seluruh aparat pajak untuk menyampaikan laporan hasil kekayaan pejabat Negara, whistleblowing

system peningkatkan fungsi pengawasan internal, termasuk membuat

nota-nota kesepahaman dan kerjasama berbagai pihak antara lain dengan Komisi Pemberantasan Korupsi, Kepolisian, Kejaksaan Agung, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan dan lain-lain.

Reformasi yang telah dilakukan tersebut menunjukkan hasil yang cukup menggembirakan, penerimaan perpajakan pada tahun 2011 kemarin tercatat angka sementara Rp873,7 triliun atau 99,4 persen dari target penerimaan perpajakan tahun 2011, angka tersebut secara nominal mencapai lebih hampir dua setengah kali lipat dari penerimaan perpajakan pada tahun 2005. Besarnya penerimaan perpajakan tersebut adalah sekitar 75 persen dari seluruh penerimaan dalam negeri yang pada tahun 2011 mencapai Rp1.194 triliun. Pada tahun 2012 ini penerimaan perpajakan yang harus dikumpulkan oleh Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan ditingkatkan menjadi Rp1.032 triliun atau menyumbang sekitar 79 persen total penerimaan dalam negeri yang berarti mengalami kenaikan sekitar 18 persen dari realisasi penerimaan perpajakan tahun lalu. Dengan demikian peran penerimaan perpajakan semakin dominan dan penting dalam pengelolaan fiskal pemerintah. Terkendalinya defisit fiskal yang menunjang stabilitas perekonomian dan diakui oleh pasar dunia dengan capaian investment grade Republik Indonesia juga tidak lepas dari kemampuan pajak sebagai sumber utama penerimaan Pemerintah.

Keberhasilan reformasi yang dilakukan juga telah diakui dalam berbagai survey yang dilakukan oleh lembaga independen. Hasil survey integritas sektor publik tahun 2011 yang dilakukan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi Direktorat Jenderal Pajak memperoleh nilai 7,65 dari skala 10 jauh di atas nilai standar minimal integritas yang ditetapkan KPK sebesar 6.

Survey oleh independen institusi yaitu, Institut Pertanian Bogor di tahun yang sama mengenai indeks kuasa layanan wajib pajak menunjukkan WDP memperoleh score 3,79 dari scala 4, hasil yang baik juga ditunjukkan atas survey terkait penilaian inisiatif anti korupsi KPK tahun 2010 dengan hasil 9,73 dari scala 10, untuk kode etik dan 9,82 dari skala 10 untuk promosi anti korupsi. Namun kita juga tidak menutup mata dan tinggal diam dengan berbagai catatan kasus yang menimpa beberapa oknum petugas kami.

Sebagai contoh Kementerian Keuangan telah menerima 93 laporan transaksi keuangan yang mencurigakan dari PPATK sejak tahun 2007 sampai dengan 2011. Terkait pejabat pegawai Kementerian Keuangan yang melibatkan kurang lebih 125 pegawai yang melakukan transaksi mencurigakan dan hal ini telah diambil tindakan, terdapat 37 laporan telah dilakukan audit investigasi dan terhadap pegawai-pegawai yang terbukti melakukan penyimpangan atau penyalahgunakan wewenang telah direkomendasikan penjatuhan hukuman disiplin atas 155 orang dan 7 di antaranya direkomendasikan untuk diberhentikan. Ada dua buah laporan yang tidak dapat diidentifikasi sebagai pegawai Kementerian Keuangan, 9 laporan telah dilakukan pengumpulan bahan dan keterangan tetapi belum ditemukannya petunjuk penyimpangan, 21 laporan yang meliputi 25 pejabat pegawai akan dilakukan klarifikasi oleh pemeriksaan atau investigasi dan 3 laporan mengenai 9 orang telah dilimpahkan ke KPK.

Kasus-kasus yang ada dapat menimbulkan keraguan kepada proses reformasi birokrasi yang telah dilaksanakan. Untuk itu perlu kami tegaskan kembali memang bukan pencapaian pada satu titik dan kurun waktu tertentu, melainkan sebuah proses perbaikan yang harus dilakukan secara konsisten dan terus-menerus. Sebagai institusi pembelajar,

learning organization, adanya sejumlah kasus yang menimpa benar-benar

menjadi feed back bagi kami untuk dilakukan proses perbaikan ke depan dan menjadi penyemangat untuk terus melakukan penyempurnaan. Kami mohon izin untuk menegaskan di sini proses reformasi di Kementerian Keuangan tidak akan berhenti dan tidak akan mundur, kami bertekad untuk terus mengawal dan melaksanakan proses reformasi ini ke depan. Untuk itu pada kesempatan yang baik ini kami tentu mengharapkan dukungan agar Direktorat Jenderal Pajak dan Kementerian Keuangan sebagai institusi dapat terus optimal dalam menjalankan tugas dan fungsinya dalam mengelola keuangan negara, khususnya dalam mengamankan penerimaan negara. Dengan demikian dapat diharapkan kita semua menerapkan kesinambungan keuangan negara ke depan dalam menghadapi berbagai tantangan yang besar ke depan yang sudah menunggu di depan mata, seperti gejolak dunia dan gejolak kenaikan harga minyak dunia.

Bapak Presiden yang terhormat serta para pejabat Negara yang saya hormati, perlu dimaklumi untuk dapat memperluas basis perpajakan sekaligus menggali potensi perpajakan Direktorat Jenderal Pajak akan melanjutkan sensus pajak nasional yang telah dilaksanakan sejak tanggal 30 September 2011, melalui kegiatan ini di samping pelaksanaan inisiatif pelaksanaan strategis lainnya sebagai penggalian potensi pajak sektor-sektor tertentu, pembenahan administrasi, pengusaha kena pajak, edukasi sektor usaha kecil dan menengah diharapkan kita

mampu mencapai target penerimaan pajak yang telah ditetapkan. Kami memohon dan berharap agar seluruh inisiatif strategis yang dilaksanakan dan mendapat dukungan dari seluruh hadirin dan masyarakat pada umumnya memberikan kontribusi kepada negara melalui pajak merupakan wujud kecintaan dan penyatuan hati setiap komponen Bangsa dalam upaya membangun negeri.

Bapak Presiden yang terhormat, demikian kami sampaikan. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa melindungi dan meridhoi segala upaya kita untuk menjadikan Indonesia lebih baik ke depan. Terima kasih.

Kehadiran Bapak Presiden, para pimpinan Lembaga Negara, para menteri dan para hadirin pada hari ini dalam melaporkan SPT tahunan PPH wajib pajak orang pribadi melalui drop box di gedung Kementerian Keuangan adalah merupakan kebahagiaan bagi kami dan benar-benar merupakan wujud ketaatan penyelenggaraan Negara. Dalam menjalankan kewajiban perpajakannya yang diharapkan menjadi panutan dan teladan bagi seluruh rakyat Indonesia.

SAMBUTAN MENTERI KEUANGAN