• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IX KESIMPULAN DAN SARAN

9.2 Saran

Konsepsi tentang kesuksesan di masa tua ini, khususnya dalam pemahaman bangsa Indonesia tidak terlepas dari konstruksi sosial yang ada. Atas dasar banyak aspek yang membentuk pribadi, kemudian hidup dalam masyarakat, hal ini tidak hanya dapat diartikan sebagai kebahagian secara material. Konsepsi successful aging ini haruslah menyangkut segala sesuatu yang berguna dan dibutuhkan masyarakat terkait dengan kesejahteraan hidupnya secara keseluruhan . Baik bersifat rohani maupun jasmani, agar setiap anggota masyarakat maupun golongan dapat mengusahakan kesejahteraan, terutama untuk di masa tuanya, tanpa menghalangi usaha sesamanya.

Pengembangan aktivitas sosial di hari tua dari konsepsi ini hendaknya meperhatikan hambatan rendahya pendidikan, ketiadaan jaminan pensiun sehingga

masih harus tetap produktif untuk memenuhi kebutuhan hidup meski tanpa target tertentu. Pengembangan kelembagaan dan jejaring pengajian ibu-ibu mejadi suatu kelembagaan politik untuk menyalurkan aspirasi politik. Pelibatan PKK untuk mengembangkan keterampilan rumah tangga tetapi juga dapat meningkatkan kesadaran gender dengan mengadakan pelatihan. Peningkatan kesadaran gender diharapkan mampu meningkatkan kesadaran perempuan Lansia untuk menyalurkan aspirasi politiknya secara penuh dan efektif dalam kehidupan ekonomi, sosial dan politik.

Kelemahan dari penelitian ini adalah penggunaan indikator- indikator untuk mengukur variabel- variabel sikap, persepsi dan kepercayaan. Penulis mendorong penelitian terkait selanjutnya dalam penggunaan ukuran yang lebih valid dan reliabel. Salah satu permasalahan yang masih menggantung dari penelitian ini yang tidak mampu memberikan gambaran yang jelas bagaimana interaksi antara secara sosial politik antara Lans ia dengan generasi muda khususnya elite Lansia dalam menggerakkan partisipasi politik. Hal ini sekaligus mengarahkan penelitian selanjutnya untuk mengkaji tentang bagaimana jaringan politik kyai dan keterkaitannya dengan budaya religi-kultural pada masyarakat sunda. Guna mengembangkan konsepsi tentang successful aging peneliti juga menyarankan untuk mengkaji lebih jauh tentang bagaimana peran Lansia dalam menjalankan voluntary work dalam kelembagaan sosial.

DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik. 2005. Survey Sosial Ekonomi Indonesia Tahun 2004. Jakarta: BPS.

Bearon, Lucille B. Successful Aging: What does the "good life" look like?. The Forum Journal. Vol. 1, No. 3, Summer 1996.

Budiarjo, Miriam.1972. Pengantar Ilmu Politik. Jakarta: Penerbit Sinar Harapan.

Dung Do-Le, Kim and Yulfita Raharjo. Community-Based Support for the Elderly in Indonesia: The Case of PUSAKA. Paper presented at the 2002 IUSSP Regional Population Conference on “Southeast Asia’s Population in A Changing Asian Context”. Bangkok, Thailand, 10-14 June 2002.

Cernea, Michael. 1988. Mengutamakan Manusia di dalam Pembangunan: Variabel- variabel Sosiologi di dalam Pembangunan Desa. Jakarta: UI Press.

Fachrozy, Afdhal. 2002. Tingkat Partisipasi Masyarakat Nelayan Kecamatan Babakan, Kabupaten Cirebon, Provinsi Jawa Barat. Skripsi. Jurusan Sosial Ekonomi Perikanan. Institut Pertanian Bogor. Tidak diterbitkan.

Farida, Rokhila. 2005. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persepsi Perempuan Sunda terhadap Kepemimpinan Perempuan (Kasus Desa Cikarawang, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat). Skripsi. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Tidak Diterbitkan.

Handayani, Trisakti dan Sugiarti. 2001. Konsep dan Teknik Penelitian Gender. Pusat Studi Wanita dan Kemasyarakatan. Universitas Muhammadiyah Malang.

Horton, dan Paul Hunt. 1999. Sosiologi: Jilid 2. Alih bahasa: Amiruddin Ram. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Hofsteede, W. 1994. Pembangunan Masyarakat: Kumpulan Karangan. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Indawati, Rachmah. Identifikasi Beberapa Faktor yang Berkaitan dengan Banyaknya Lansia Di Kabupaten Lamongan (Studi Eksplorasi Data). Laporan Penelitian. Airlangga University Library Online.

Jutaan Lansia Butuh Pelayanan Sosial.http://www.suarakaryaonline.htm/wanita.htm Diakses tanggal 29 Mei 2006.

Lansia Lebih Banyak Daripada Balita. 2004. www.harianterbit.com/02062004/15:16.htm. Diakses tanggal 29 Mei 2006.

Madrie. 1986. Beberapa Faktor Penentu Partisipasi Anggota Masyarakat dalam Pembangunan Pedesaan (Kasus: Desa-desa di Kecamatan Palas, Lampung). Disertasi. Sekolah Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor. Tidak Diterbitkan.

Muljono, Pudji. 2003. Bahan Ajar Mata Kuliah Metode Penelitian Sosial. Departemen Ilmu- ilmu Sosial Ekonomi Pertanian. Institut Pertanian Bogor.

Murniati, A. Nunuk P. 2004. Getar Gender; Buku Pertama [Perempuan Indonesia dalam Perspektif Sosial, Politik, Ekonomi, Hukum dan HAM]. Magelang: Indonesiatera

Ollenburger, Jane C., Helen A. Moore. 1996. Sosiologi Wanita. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Powell, Jason Powell L. 2001.Theorising Social Gerontology: The Case Of Social Philosophies Of Age. The Internet Journal of Internal Medicine. Volume 2 Number 1.

Prijono, Tjiptoherijanto, Yumiko M. Prijono. 1983. Demokrasi di Pedesaan Jawa. Jakarta: Penerbit Sinar Harapan.

Purwatiningsih, Annisa. 2003. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Partisipasi Politik Masyarakat dalam Pembangunan Desa (Suatu Kajian Dalam Kebijakan Program Dana Pembangunan Desa Wringin Anom Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang). http://publik.brawijaya.ac.id/simple/us/jurnal/pdffile/Annisa-

%20partisipasi%20politik%20dalam%20pembangunan%20desa.pdf. Diakses

Rahmi, Elfi. 1998. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Partisipasi Ibu-ibu Lansia dalam Kegiatan Bina Keluarga Lansia (Kasus: Kelompok Bina Keluarga Lansia di Kotamadya Bogor, Jawa Barat). Tesis. Program Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor. Tidak diterbitkan.

Rohmad, Zaini. 1998. Peran Pemuda dalam Pembangunan Masyarakat Pedesaan (Kasus Penelitian Desa-desa Wilayah Perkotaan, Pinggiran dan Pedesaan di Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur). Disertasi. Sekolah Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor. Tidak diterbitkan.

Rusli, Said. 1984. Pengantar Ilmu Kependudukan. Jakarta: LP3ES.

Rush, Michael, Phillip Althoff. 2003. Pengantar Sosiologi Politik. Alih bahasa: Kartini Kartono. Edisi 1 Cetakan 10. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada

Rully, R. 2003. Fasilitas dan Pelayanan Kesehatan Lansia di Rumah Sakit Umum dalam Perspektif HAM.

http://www.balitbangham.go.id/JURNAL/Jurnal%20HAM%20I%20RULLY.do c. Diakses tanggal 5 Mei 2006.

Sastroadmodjo, Sudijono. 1995. Perilaku Politik. Semarang: IKIP Press.

Scott, James C. 1981. Moral Ekonomi Petani: Pergolakan dan Subsistensi di Asia Tenggara. Jakarta: LP3ES.

Siegel, Sidney. 1990. Statistik NonParametrik untuk Ilmu-ilmu Sosial. Jakarta: PT Gramedia.

Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi (editor). 1989. Metode Penelitian Survai. Jakarta: LP3ES.

Sitorus, M.T. Felix. 1998. Penelitian Kualitatif: Suatu Perkenalan. Kelompok Dokumentasi Ilmu Sosial. Institut Pertanian Bogor.

Soemardjan, Selo. 1964. Setangkai Bunga Sosiologi. Jakarta: Lembaga Penerbit FE UI.

Soetarto, Endriatmo. 1999. Dialog Kritis anatara Golongan Elite dan Warga Desa dalam Pembangunan Masyarakat Desa (Studi Kasus: Desa Situ Raja, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat). Disertasi.Program Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor.

Suhartini, Ratna. 2004. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ketergantungan Lansia. (http://www.damandiri.or.id/file/ratnasuhartiniunair.pdf. Diakses tanggal 20 Juni 2006.

Tonny, Fredian. 2004. Perspektif Kelembagaan dalam Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Citanduy (Studi Desentraliasi Pengelolaan dan Sistem Tata Pemerintahan Sumberdaya Alam). Project Working Paper Series No.4. Pusat Studi Pembangunan. Institut Pertanian Bogor.

_____________. 2003. Diktat Kuliah Pengembangan Masyarakat. Program Studi Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat. Institut Pertanian Bogor.

UlHaq, M. Zia. 2002. Kelembagaan, Modal Sosial, dan Pola Adaptasi Ekologi dalam Masyarakat Pesisir dan Lautan. Tesis. Sekolah Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor. Tidak diterbitkan.

Wahyuni, Ekawati Sri. 2003. Kajian terhadap Kesejahteraan Penduduk Lanjut Usia di Pedesaan (Laporan Akhir Riset Unggulan Terpadu Tahun 2003). Kementerian Riset dan Teknologi dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.

Walsh, Anthony. 1990. Statistics for The Social Sciences; With Computer Applications. New York: Harper & Row, Publisher, Inc.

Lampiran 2. Pengkategorian variabel, ukuran, batasan gambaran pertanyaan dan penilaian

No Variabel Ukuran Batasan Pertanyaan Nilai 1. Tingkat

pendidikan

Rendah 1.Tidak sekolah 2.Tidak lulus SD 3.Lulus SD Sedang 4.Tidak lulus SMP

5.Lulus SMP 6.Tidak lulus SMA 7.Lulus SMA Tinggi 8.Diploma/akademi 9.S-1/ S-2/ S-3 2. Pengalaman Berorganisa si Rendah (skor: 1)

Tidak pernah mengikuti organisasi, kelompok maupun perkumpulan dalam masyarakat Keikutsertaan dalam organisasi/kelompok atau perkumpulan: 1. Ya 2. Tidak 2 1 Sedang (skor: 5-9) Ikut organisasi, kelompok, maupun perkumpulan dalam masyarakat; lama

keikutsertaan lebih dari 5 tahun; hanya menjadi anggota saja

Banyak

organisasi/kelompok atau perkumpulan yang pernah diikuti:

1.1-2

organisasi/perkumpulan 2.lebih dari dua organisasi

atau perkumpulan 1 2 Tinggi (skor: 10- 13)

Ikut organisasi, kelompok atau perkumpulan

masyarakat; pernah menjabat sebagai pengurus, pemimpin, ketua, atau kepala; lama keikutsertaan lebih dari 5 tahun Jabatan/posisi dalam organisasi/kelompok atau perkumpulan: 1.anggota 2.pengurus/panitia 3.ketua/pemimpin/kepala 1 2 3 Lama keikutsertaan dalam organisasi/kelompok/perku mpulan:

1.kurang dari lima tahun 2.lebih dari lima tahun

1 2 3. Pendapatan Rendah Masih memperoleh

pendapatan tiap bulan; kurang dari Rp 100.000; Pendapatan baik berasal dari santunan/

sumbangan/dana BLT, dari anak/kerabat

Berasal dari manakah pendapatan yang diperoleh setiap bulannya :

1. Uang Pensiun 2. Uang santunan dari

anak/kerabat 3.Uang

santunan/BLT_BBM 4.Bekerja

5.Lainnya Sedang Masih memperoleh

pendapatan dari bekerja

Besar pendapatan yang diperoleh setiap bulannya:

atau uang pensiun maupun dari uang santunan/sumbangan; besar pendapatan antara Rp 100.000 sampai Rp 500.000

1. kurang dari Rp 100.000 2. Rp 100.000-Rp 500.000 3. lebih dari Rp 500.000

Tinggi Memperoleh pendapatan dari bekerja atau uang pensiun maupun uang santunan atau

sumbangan; besar pendapatan lebih dari Rp 500.000

4. Tempat tinggal dan

care giving

Mandiri Tinggal dirumah sendiri; tidak dirawat orang lain (mandiri)

Tempat tinggal saat ini: 1.Rumah sendiri 2.Menumpang dirumah anak 3.Menumpang dirumah kerabat/saudara Tergantun g Menumpang di rumah anak/kerabat; dirawat oleh anak, kerabat/sanak saudara atau orang lain

Caregiving:

1.mandiri/tinggal sendiri/ suami atau istri

2.dirawat anak 3.dirawat kerabat/saudara 5. Status pernikahan 1.Menika h 2. Duda atau Janda 3. Tidak Menika h/selibat perman en 6. Jenis Kelamin 1. Laki- laki 2. Peremp uan 7. Usia 1. Lanjut usia Usia 60-74 tahun 2. Lanjut usia tua Usia 75-90 tahun 3. Usia sangat tua

Usia lebih dari 90 tahun

8. Tingkat Partisipasi

Rendah (skor: 1)

Tidak pernah mengikuti rapat formal desa

Keikutsertaan dalam rapat formal desa:

dalam rapat formal desa 1. pernah 2 2. tidak pernah 1 Frekuensi keikutsertaan: 1. 1-2 kali 1 2. lebih dari dua kali 2 Sedang

(skor 5-9)

Pernah mengikuti rapat formal desa, bentuk rapat desa yang diikuti berupa sosialisasi atau penyuluhan program/proyek/kegiatan pembangunan atau kemasyarakatan, bisa juga mengikuti perencanaan atau penyusunan namun perannya hanya sebagai peserta saja;

Bentuk rapat desa yang diikuti: 1. sosialisasi/penyuluhan proyek/program/kegiata n pembangunan maupun kemasyarakatan untuk pelaksanaannya 1 2. perencanaan, penyusunan, dan perencanaan 2 3. pengambilan keputusan 3 4. mengikuti semua 4 Tinggi (skor 10- 16)

Pernah mengikuti rapat formal desa; frekuensi keikutsertaan lebih dari dua kali; mengikuti rapat penyusunan atau

perencanaan maupun ikut dalam pengambilan keputusan; berperan sebagai pemberi masukan maupun pengambil keputusan

Peranan yang ditampilkan 1. peserta saja 1 2. ikut memberikan

usulan/pendapat

2 3. ikut dalam pengambilan

keputusan 3 9. Tingkat partisipasi dalam dewan desa (pamong desa, kader, kepala desa, BPD) Rendah (skor 1)

Tidak pernah aktif menjadi pamong/kader

Keikutsertaan dalam dewan desa: 1. pernah 2 2. tidak pernah 1 Pernah menjadi kader/pamong desa/kepengurusan RT/RW baik ditunjuk, dipilih masyarakat maupun inisiatif pribadi

Posisi atau jabatan yang pernah ditempati: 1. Pamong desa/

kader/kepengurusan RT/RW

1

2. Kepala desa atau BPD 2 Keikutsertaan berdasarkan: 1. Ditunjuk oleh pihak desa

atau pihak atas desa 2. Dipilih masyarakat 3. Inisiatif Pribadi 1 2 3 Tinggi (skor 4-7)

Pernah menjadi kepala desa, dan anggota BPD baik ditunjuk, inisiatif pribadi maupun dipilih oleh masyarakat

partisipasi dalam musyawarah informal desa

(skor: 1) musyawarah musyawarah informal desa:

1. pernah 2 Sedang (skor: >2=5) Pernah mengikuti musyawarah informal desa; frekuensinya rendah; tidak pernah menjadi pemrakarsa diadakan musyawarah

2. tidak pernah 1 Frekuensi keikutsertaan

musyawarah informal desa: 1. 1-2 kali

1 2. lebih dari dua kali 2 Tinggi

(skor > 5)

Pernah mengikuti musyawarah informal desa; frekuensi tinggi; menjadi pemrakarsa atau penyelenggara kegiatan

Bentuk kegiatan

musyawarah informal yang sering diikuti: 1. kegiatan keagamaan 2. perencanaan kegaiatan kemasyarakatan/pemban gunan 3. penyelesaian masalah/konflik 4. pemilihan/penunjukkan calon/ketua RT/RW 5. pengaturan pemanfaatan

SDA atau fasilitas umum serta norma- norma

Pemrakarsa musyawarah: 1. para pemimpin desa

(kepala desa, pamong, kader, ketua RT/RW, tokoh masyarat) 1 2. pribadi 2 11. Tingkat partisipasi dalam Pemilu 2004 dan partai politik Rendah (skor 1-6)

Hanya memilih saja dalam Pemilu 2004

Keikutsertaan dalam Pemilu 2004: 1. Ya 2 2. Tidak 1 Sedang (skor 7- 10)

Ikut Pemilu 2004; tapi berperan minimal dalam partai politik, kampanye politik.

Partai yang dipilih: 1. PKS 2. Golkar 3. PPP 4. PDI-P 5. Partai Demokrat 6. PBB 7. PKB 8. Lainnya

Peran dalam partai politik: 1. Simpatisan 1 Tinggi (skor 11- 14) Ikut Pemilu 2004; menjadi juru kampanye Pemilu; kader maupun pengurus partai;

mengikuti penghitungan

2. Kader 2

3. Pengurus 3 Peran dalam kampanye

suara Pemilu: 1. Tidak ikut 1 2. Ikut pawai kampanye 2 3. Juru Kampanye 3 Keikutsertaan dalam

penghitungan suara Pemilu 2004: 1. Tidak ikut 2. Ikut 1 2 12 Tingkat keterdedaha n terhadap media massa Rendah (skor : =2)

Tidak memiliki akses terhadap media massa (tidak memiliki sarana), tidak pernah mengikuti perkembangan berita politik

Kepemilikan sarana media massa: 1. Televisi 1 2. Radio 1 3. Media cetak 1 4. Tidak punya 0 Mengikuti perkembangan berita politik di media massa:

1. Ya

2 Memiliki sarana untuk

mengakses media massa, tapi tidak pernah

mengikuti perkembangan berita politik

2. Tidak 1

Tinggi (skor 3-5)

Memiliki sarana untuk mengakses media massa serta selalu mengikuti perkembangan berita politik 13. Sikap terhadap politik Positif (skor 2-5) Menganggap bahwa politik menyangkut pencapaian tujuan bersama, tata cara dalam mengatur masyarakat dan tertarik untuk terjun dan terlibat dalam politik; menyatakan masih berminat berpartisipasi aktif dalam politik desa

Pernyataan sikap tentang politik:

1. Saya enggan dan merasa risih jika harus

membicarakan segala sesuatu yang ’berbau’ politik

-1

2. politik itu tabu untuk dibicarakan

-1 3. politik itu jahat, penuh

intrik, dan saling menjatuhkan

-1

4. Saya mau/tertarik/ingin selalu terlibat dalam dunia politik

1 Netral

(skor 0-1)

Menyatakan bahwa tidak mengerti dan tidak tahu apa itu politik karena merasa ’orang kecil’ jadi tidak perlu mengetahui apa itu politik;

menganggap bahwa

5. politik itu diperlukan untuk pencapaian tujuan bersama

1

6. politik itu menyangkut tata cara dalam

politik itu hanya

menyangkut partai politik dan pemilu. Cenderung masih berminat terlibat dalam kegiatan politik desa.

mengatur kehidupan masyarakat

7. saya tidak tahu dan mengerti apa itu politik, karena saya ’orang kecil’ jadi tidak perlu tahu 0 Negatif (skor -3 s/d -1) Menganggap bahwa politik itu tabu untuk dibicarakan dan enggan untuk berbicara politik, tidak tahu dan tidak mau tahu tentang politik; menyatakan tidak berminat lagi untuk terlibat atau berpartisipasi dalam politik desa

8. politik itu partai dan pemilu

0 Minat berpartisipasi dalam kelembagaan politik desa

1. berminat 2 2. tidak berminat 1 14. Kepercayaa n terhadap kelembagaa n politik desa Percaya (skor 3-5)

Menganggap bahwa rapat desa mudah untuk diakses dan memiliki kontrol terhadapnya; menganggap bahwa kinerja perangkat desa baik atau sukses serta puas terhadap kinerjanya

Anggapan terhadap aksesibilitas rapat serta musyawarah desa:

1. Sulit diakses serta tidak memiliki kontrol

1

2. dapat diakses tetapi tidak memiliki kontrol

2

3. dapat diakses serta memiliki kontrol

3 Tidak

percaya (skor 2)

Menganggap bahwa rapat desa sulit untuk diakses dan tidak memiliki kontrol maupun dapat diakses tetapi tidak memiliki kontrol; menyatakan kinerja perangkat desa tidak baik dan tidak puas terhadap kinerjanya.

Penilaian terhadap kinerja perangkat desa: 1. puas/baik/sukses 2. tidak puas/belum sukses/buruk 2 1 15. Persepsi terhadap lansia aktif Positif (skor: 1-3)

Menganggap lansia lebih dapat memenuhi kriteria sebagai pemimpin desa; menganggap lansia yang aktif masih dibutuhkan dan masih layak berperan dalam kelembagaan desa

Yang lebih memenuhi kriteria sebagai pemimpin atau orang-orang yang terlibat dalam kelembagaan politik desa: 1. golongan tua (lansia) 3 2. sama saja 2 3. golongan muda 1

Negatif (skor : 4- 6)

Menganggap bahwa golongan muda lebih memenuhi kriteria sebagai pemimpin desa; menganggap bahwa lansia tidak perlu berpartisipasi.

Anggapan terhadap lansia yang masih berpartisipasi aktif dalam kelembagaan politik desa:

1. tidak cocok/pensiun saja

1

2. boleh, tapi lebih baik yang muda

2 3. boleh, tidak masalah 3 16. Tingkat partisipasi dalam kelembagaa n politik desa

Rendah Skor total dari

keikutsertaan dalam rapat desa, musyawarah serta dewan desa yakni 3-5 Sedang Skor total dari

keikutsertaan dalam rapat desa, musyawarah serta dewan desa yakni 6-15 Tinggi Skor total dari

keikutsertaan dalam kelembagaan politik desa yakni 16-26

Lampiran 3. Kuesioner. Nama Pewawancara: Tanggal Wawancara:

Berikan tanda silang [ X ] pada kotak yang telah disediakan ataupun pilihan yang sesuai dengan pilihan anda.

A. Karakteristik Pribadi Lansia

I. Identitas Diri

1. Nama : 2. Tempat Tanggal Lahir : 3. Alamat :

4. Jenis Kelamin : ? Laki- laki ? Perempuan

II. Tingkat Pendidikan : Tidak Sekolah ? SD : ? Tidak Lulus ? Lulus SMP : ? Tidak Lulus ? Lulus SMA : ? Tidak Lulus ? Lulus Perguruan Tinggi : ? Sarjana (S1) ? Diploma

/Akademi

III. Pengalaman Berorganisasi

5. Apakah Bapak/Ibu saat ini atau pernah mengikuti organisasi atau perkumpulan dalam masyarakat?

? Ya/Pernah, ? Tidak/Tidak Pernah (langsung ke pertanyaan no.8

6. Jika Ya/Pernah, berapa banyak organisasi atau perkumpulan yang diikuti? Sebutkan! ? 1-2 organisasi : ______________________________________________ ? Lebih dari 2 : ______________________________________________ 7. Apa jabatan/posisi Bapak/Ibu dalam kepengurusan organisasi maupun perkumpulan

dalam masyarakat tersebut? Berapa lamakah Bapak/Ibu menduduki jabatan atau posisi tersebut?

No. Nama Organisasi/Perkumpulan Jabatan/Posisi Lama (Tahun)

IV. Pendapatan

8. Apakah Ibu/Bapak setiap bulannya memperoleh pendapatan? ? Ya ? Tidak

9. Berasal dar imanakah pendapatan yang diperoleh setiap bulannya? ? Uang Pensiun ? Uang santunan/sumbangan

? Anak ? Bekerja/Usaha ? Lainnya (sebutkan),____________

10. Berapa besar pendapatan yang Bapak/Ibu peroleh setiap bulannya?

? Kurang dari Rp 100.000 ? Rp 100.000 sampai Rp 500.000 ? Lebih dari Rp 500.000

V. Tempat tinggal dan Caregiving

11. Dimanakah Bapak/Ibu saat ini bertempat tinggal?

? Rumah Sendiri ? Menumpang di rumah anak ? Menumpang di rumah sanak saudara

12. Siapa yang merawat Bapak/Ibu?

? Mandiri/tinggal sendiri ? Sanak saudara (adik, keponakan, sepupu, dsb.)

? Anak ? Cucu/Cicit

? Orang lain, sebutkan hubungannya______________________

VI. Status Pernikahan

13. Saat ini, bagaimanakah status pernikahan Bapak/Ibu?

? Menikah ? Tidak menik ah (selibat permanen) ? Janda/Duda

B. Partisipasi dalam Kelembagaan Politik Desa

14. Apakah Bapak/Ibu pernah mengikuti rapat atau pertemuan yang diadakan oleh pemerintah desa (Kelurahan)?

? Pernah ? Tidak Pernah, (langsung ke pertanyaan no. 18)

15. Berapa kali Bapak/Ibu mengikuti rapat atau pertemuan yang diadakan oleh pemerintah desa (Kelurahan)?

? 1-2 kali ? Lebih dari 2 kali

16. Rapat atau pertemuan tersebut diadakan dalam rangka kegiatan apa? Sebutkan! ___________________________________________________________________ ___________________________________________________________________ 17. Peranan apa sajakah yang Bapak/Ibu tampilkan dalam mengikuti rapat atau

pertemuan

tersebut?__________________________________________________________ _________________________________________________________________ 18. Apakah Bapak/Ibu pernah atau saat ini menjadi lurah, pamong ataupun kader desa? ? Ya/Pernah, sebutkan menjadi apa?

______________________________

? Tidak/Tidak pernah (langsung ke pertanyaan no.19)

19. Jika ya/pernah, bagaimanakah Bapak/Ibu dapat menjadi lurah, pamong atau kader desa?

? Ditunjuk oleh pemerintah desa/pemerintah atas desa ? Dipilih oleh warga masyarakat

20. Apakah Bapak/Ibu pernah mengikuti rapat atau musyawarah yang diadakan oleh masyarakat (diadakan secara informal)?

? Pernah ? Tidak pernah (langsung ke pertanyaan no.24) 21. Berapa kali Bapak/Ibu mengikutinya?

? 1-2 kali ? lebih dari 2

22. Musyawarah tersebut diadakan dalam rangka kegiatan apa? Sebutkan!

__________________________________________________________________ __________________________________________________________________ __________________________________________________________________ 23. Siapa yang memprakarsai kegiatan tersebut?_______________________________ 24. 1. Apakah Bapak/Ibu mengikuti Pemilu tahun 2004? ( ) Ya ( ) Tidak

2. Partai apa yang Bapak/Ibu pilih pada Pemilu 2004?_______________________ 25. Apa peran Bapak/Ibu dalam partai tersebut?

? Simpatisan ? Kader Parpol ? Pengurus

26. Bagaimana dengan pelaksanaan kampanye, apa peran Bapak/Ibu? ? Hanya ikut pawai

? Juru kampanye ? Tidak mengikuti

27. Apakah Bapak/Ibu ikut saat penghitungan suara? ? Ya ? Tidak

28. Apakah Bapak/Ibu masih mengikuti perkembangan berita politik di media massa? ? Ya, (sebutkan medianya________________________)

? Tidak, (Alasan,_______________________________________________________) 29. Apa yang terlintas pertama kali dibenak bapak/ibu ketika mendengar kata ’politik’?

30. Apakah Bapak/Ibu masih berminat untuk berpartisipasi dalam politik di desa? ______________________________________________________________________ ______________________________________________________________________

31. Menurut Bapak/Ibu orang yang seperti apakah yang masih pantas terjun dalam dunia politik?

______________________________________________________________________ ______________________________________________________________________ 32. Bagaimana gambaran masa tua yang ideal/sukses menurut pendapat Bapak/Ibu? ______________________________________________________________________ ______________________________________________________________________ 33. Apa pandangan Bapak/Ibu mengenai kelembagaan politik yang terdapat di Desa ini?

a. Rapat-rapat desa

? Bisa diakses, tapi tidak punya kontrol ? Bisa diakses, dan punya kontrol

? Sulit untuk diakses, dan tidak punya kontrol

? Sukses/Baik

? Belum Sukses/Buruk ? Tidak tahu

34. Apakah sarana dan prasarana politik yang terdapat di Desa ini sudah cukup menunjang partisipasi bagi semua warga desa? Sebutkan alasannya!

a. Jarak

? Dekat dan bisa diakses dengan berjalan kaki

? Jauh, tapi masih bisa diakses drngan alat transportasi (contoh: ojek) ? Jauh, tidak bisa diakses

35. Posisi apakah yang layak diberikan bagi para lansia yang aktif dalam kelembagaan politik di desa ini? Alasannya?

______________________________________________________________________ ______________________________________________________________________

Lampiran 3. Panduan pertanyaan

1. Kapan terpilih menjadi kepala desa? Alasan mengapa ingin menjadi kepala desa?(coba gali soal adanya kecenderungan hubungan kekerabatan dalam hal ini) 2. bagaimana proses untuk dapat terpilih menjadi kepala desa? Persyaratannya apa

saja, ceritakan tentang proses pencalonan? Adakah kampanye, jika iya bagaimana prosesnya?

3. mana yang lebih diselenggarakan lebih dahulu, pemilihan BPD atau pemilihan kepala desa?

4. Apa saja tugas, wewenang serta tanggung jawab seorang kepala desa Situ Udik baik secara formal maupun informal?

5. Dalam menjalankan pemerintahan kepala desa dibantu oleh perangkat desa, apa saja peranan yang dijalankan oleh perangkat desa ini? Bagaimana proses pemilihan para pamong atau perangkat desa?

6. Rapat-rapat formal apa saja yang diselenggarakan di Desa Situ Udik? Bentuk kegiatannya seperti apa? Siapa saja yang dapat mengikuti rapat formal desa? Rapat yang seperti apa yang bisa diikuti oleh seluruh warga?

7. Bagaimana proses pengambilan keputusan politik dilakukan? 8. Bagaimana pola hubungan antara BPD dengan kepala desa?

9. Siapa ketua BPD sekarang? Apa syarat (formal dan informal—individu yang seperti apa menurut masyarakat Desa Situ Udik) jadi BPD? Bagaimana penilaian anda tentang lembaga ini?

10.Seberapa sering diskusi-diskusi informal diselenggarakan? Siapa saja yang kerap berdiskusi secara informal? Dimana diskusi ini seringkali dilakukan? Topik apa saja yang menjadi bahan pembicaraan dalam diskusi-diskusi tersebut?

11.Bagaimanakah posisi, peran serta status lansia dalam kelembagaan politik desa? Dalam hal atau permasalahan apa lansia biasanya dilibatkan? Lansia seperti apa

Dokumen terkait