• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.2. Saran

5.2.1. Bagi Orangtua

Orangtua yang memiliki anak talented dapat melakukan hal-hal di bawah ini kemampuan seni anak dapat teroptimalkan.

a. Memberi kesempatan anak untuk belajar hal baru, baik dengan mengajarkannya pada anak, atau membiarkan anak mencoba hal baru sesuai keinginannya

b. Berusaha memahami anak, dengan mengobservasi kemampuan anak, perkembangannya, kebiasaan, perilaku, karakteristik, ketertarikan, keinginan, karakteristik karya, dan hasil karya anak, juga mendengarkan keluhan anak serta mencari tahu apabila anak mempunyai masalah

c. Menyediakan fasilitas materiil seperti menyediakan media untuk belajar menulis dan membaca, materi pemenuhan hobi dan bakat anak, media yang dibutuhkan anak ketika sekolah dan fasilitas yang diinginkan anak, ataupun fasilitas non materiil seperti mempertemukan dengan orang yang lebih tahu tentang bidangnya, menyimpan koleksi buku anak dan mengikutkan kegiatan yang mendukung perkembangan kemampuan anak.

d. Memancing anak untuk meningkatkan kemampuannya, seperti memacu anak untuk berpikir, memberi anak contoh karya orang lain, memberi tantangan pada anak dan menstimulasi anak untuk mengembangkan kemampuannya

e. Memberi motivasi anak untuk berkarya dengan menyimpan hasil karya anak, mengingat benar-benar kapan anak menghasilkan suatu karya, tidak mengatakan tidak bisa kepada harapan masa depan anak, dan menunjukkan ketertarikan terhadap karya anak

f. Mendampingi anak dalam berkarya dengan memberi bimbingan pada anak selama menghasilkan karya, mendorong kontinuitas anak untuk terus berkarya, menyokong kepercayaan diri anak, mencari tahu jalur dan proses memproduksi karya anak oleh penerbit, mendorong anak untuk berprestasi, memberi dukungan pada anak untuk berkarya, menemani anak ketika

mengerjakan karyanya, namun tidak memaksakan pendapat tentang bagaimana berkarya yang baik

g. Memberi kebebasan untuk anak fokus pada bidangnya dengan memberi fleksibilitas waktu dan tidak memaksa anak menguasai bidang lain

h. Memiliki rencana ke depan terkait bakat anak dan mengusahakannya dengan mencari informasi

i. Tidak menekan anak dengan tidak memaksakan anak untuk berkarya. tidak membandingkan anak dengan anak-anak lain, dan memberi penjelasan kepada anak apabila ada masalah

j. Melakukan kontrol dengan memberikan pengertian bagaimana berkarya yang baik, mengetahui alasan anak menghasilkan sebuah karya, menyuruh anak merapikan koleksi bukunya sendiri, memberi pengertian kepantasan sesuai umur, memberi teguran untuk melakukan kegiatan rutin dan memberi batasan waktu untuk anak bermain.

5.2.2. Bagi Peneliti Selanjutnya

Dari hasil penelitian didapatkan bahwa salah satu strategi pengasuhan untuk mengoptimalkan potensi seni anak berbakat istimewa adalah dengan tidak menekan anak dengan tidak memaksakan anak untuk berkarya, namun subjek tetap memberi bimbingan dengan mendorong kontinuitas anak dalam berkarya. Diharapkan bagi peneliti selanjutnya dapat lebih dideskripsikan dengan jelas sampai mana batas dorongan tersebut tidak menjadi paksaan untuk anak berkarya.

DAFTAR PUSTAKA

Akbar-Hawadi, R. (2002). Identifikasi Keberbakatan Intelektual melalui Metode

Tes dengan Pendekatan Konsep Keberbakatan Renzulli. Jakarta: PT

Grasindo.

Akbar-Hawadi, R. (2004). Psikologi Perkembangan Anak. Jakarta: PT Grasindo. Alvino, J. (1995). Considerations and strategies for parenting the gifted child,

September, 1995 (No. RM95218). The National Research Center on The Gifted and Talented.

Astuti, F. (2011). Menggali dan mengembangkan potensi kreativitas seni pada anak usia dini. Jurnal bahasa dan seni vol. 14 no. 2, 52-63

Statistik Indonesia 2015 (online). diakses pada tanggal 10 Juni 2015 dari http://www.bps.go.id

Baumrind, D. (1971). Current patterns of parental authority. Developmental Psychology Mongraph 4 , 1-2.

Berns, R.M. (1997). Child, Family, School, Community: Socialization And Support. USA (US): Rinehart and Winston, Inc.

Betts, M., & Neihart M. (2010). Profiles of the gifted and talented. Amerika Serikat : Colorado.

Bogdan, R., & Taylor, S. J. (1975). Introduction to Qualitative Research. New York: John Wiley and Sons.

Boyatzis, R. E. (1998). Transforming Qualitative Information. California: Sage Publication Inc.

Boyd, H., Orville, W., Walker, C., & Larreche, J. C. (2000). Manajemen Pemasaran Suatu Pendekatan Strategi Dengan Orientasi Global. Jakarta: Erlangga.

Brooks, J. B. (2001). The Process of Parenting. 6th Ed. New York: McGraw Brown, L. L. (2013). Comparing Preschool Philosophies: Play-Based vs.

Academic. Diakses pada tanggal 28 Mei 2016, dari PBS Parents: http://www.pbs.org/parents/education/going-to-school/choosing/comparing-preschool-philosophies/

Clark, G., & Zimmerman, E. (1984). Educating Artistically Talented Students. Syracuse: Syracuse University Press.

Creswell, J. W. (2012). Educational Research: Planning, Conducting, and Evaluating Quantitative and Qualitative Research. Lincoln: University of Nebraska.

Csikszentmihalyi, M. (1997). Finding flow: The psychology of engagement with everyday life. New York: HarperCollins

Darling, N., & Steinberg, L. (1999). Parenting style as context: An integrative model. Psychological Bulletin, 113(3), 487-496. (online). http://ericeece.org. Diakses tanggal 6 Oktober 2015

Distin, K., Carter, P., Conchie, B., Dickinson, C., Divecha, S., Gomme, S., Hambourg, M., Mackay, M., Sanders, B., & Shaw, C. (2006). Gifted Children: A Guide for Parents and Professionals. London: Jessica Kingsley Publisher.

Edward, A. L. (2006). Techniques Of Attitude Scale Construction. New York Appleton-Century-Crofts. Ing. Beffer And Simong International University Feldman, D. H., & Morelock, M. J. (2011). Prodigies. Dalam M. A. Runco, & S.

R. Pritzker, Encyclopedia of Creativity (Second Edition) (hal. 261–265). Massachusets: Academic Press.

Fischer, C. (2006). Learning Strategies in Gifted Education: An Empirical Study of Self Regulated Learning Strategies in Individual Talent Promotion. Jerman: Munster.

Freeman, J. (2006). Giftedness in the long term. Journal for the Education of the Gifted 29 , 384-403.

Gagné, F. (2003). Transforming Gifts into Talents: The DMGT as a Developmental Theory. Dalam N. Colangelo, & G. A. Davis, Handbook of Gifted Education, (3rd ed). Boston: Allyn and Bacon.

GBHN. (1999). Garis-Garis Besar Haluan Negara. Bandung: Citra Umbara. Hawadi, R. A. (2002). Identifikasi Keberbakatan Intelektual melalui Metode Tes

dengan Pendekatan Konsep Keberbakatan Renzulli. Jakarta: PT Grasindo. Halbesleben, J. R. B. (2010). A meta-analysis of work engagement: relationships

with burnout, demands, resources and consequences. In A. B. Bakker, &M. P. Leiter (Eds.), Work engagement: A handbook of essential theory and research. New York: Psychology Press.

Heller, K. (2004). International Handbook of Giftedness and Talent. Oxford: Elsevier Science.

Hoghughi, M. (2004). Parenting-An Introduction. Journal Of Cross Cultural Psychology, Western Washington University.

Hurlock. (2006). Psikologi Perkembangan. Jakarta : Gunung Mulia

International handbook of giftedness and talent (2nd. ed., hal. 367-382). Oxford: Elsevier Science Ltd.

Kammi, C., & DeVries, R. (2003). Using Technology Evaluation to enhance student learning. New York: NY: Teacher College Press.

Seni (online). Diakses pada tanggal 20 Juni 2015 dari http://bahasa.kemdiknas.go.id/kbbi/index.php

Khisbiyah, Y., & Sabardila, A. (2004). Pendidikan Aparesiasi Seni; Wacana dan Praktik untuk Toleransi Pluralisme Budaya. Surakarta: Pusat Studi Budaya dan Perubahan Sosial.

Klein, B. S. (2007). Raising Gifted Kids: Eerything You Need to Know to Help

Your Exceptional Child Thrive. New York: Amacom.

Kuo, C. (2007). Creativity in special education. Dalam A. Tan (ed), Creativity: A

handbook for teachers (hal. 193-208). Singapore: World Scientific

Publishing Co.

Leung, L. & Lee, P. S. N. (2011). The Influences of Information literacy, Internet Addiction, and Parenting Styles on Internet Risks. New Media & society. 2011 (1) 1-21

Lucy, B. (2016). Panduan Praktis Tes Minat dan Bakat Anak. Jakarta: Peneber Swadaya

Marilyn, W. (2012) The Child Development Project: Building Character by Building Community, Action in Teacher Education, 20(4), 59-69.

Marsetyoningrum, I. H. (2014). Gambaran Relasi Sosial Siswa Gifted di Kelas Akselerasi SMP Negeri 1 Surabaya. Surabaya: Universitas Airlangga. Masruroh, H., & Widayat, I. W. (2014). Strategi orangtua dalam mengembangkan

kreativitas anak gifted. Jurnal Psikologi Pendidikan dan Perkembangan 3 , 213-220.

Masunah, J. (2004). Pendidikan Seni; Berbagai Pengalaman Lapangan di tingkar Sekolah Dasar dan Menengah. Dalam Y. Khisbiyah, & A. Sabardila, Pendidikan Apresiasi Seni: Wacana dan Praktik untuk Toleransi Pluralisme Budaya (hal. 123-133). Surakarta: Pusat Seni Budaya dan Perubahan Sosial. Meuler, H.R. (1987). Hubungan Antara Gaya Pengasuhan Orangtua dengan

Tingkah Laku Prososial Anak. Jurnal Psikologi. Vol. 11. No.1.

Meuwissen, A. S. & Englund, M. M. (2015). Executive function in at-risk children: importance of father-figure support and mother parenting. Journal of Applied Developmental Psychology. 44 (1) 72-80

Monks, F. J. (1999). Psikologi Perkembangan : Pengantar dalam Berbagai Bagiannya. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada.

Morawska,, A. & Sanders M. R. (2008). Parenting gifted andd talented children: what are the key child behaviour and parenting issues?. Journal Aust N Z J Psikiatri Vol. 42 No 9 819-827

Morris, A. S., Silk, J. S., Steinberg, L., Myers, S. S., & Robinson, L. R. (2007). The role of the family context in the development of emotion regulation. .

Early Childhood Research Quarterly 36 (2016) 439–451

Mulyadi, S. (2010). Effect of the psychological security and psychological freedom on verbal creativity of Indonesia homeschooling students.

International Journal of Business and Social Science, 1 (2), 72-79.

Mulyani, Y. & Gracinia Y. (2007). Mengembangkan Kemampuan Dasar Balita di Rumah: Kemampuan Fisik, Seni dan Manajemen Diri. Jakarta: Elex Media Komputindo

Munandar, U. (2012). Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta: Rineka Cipta.

Natawijaya, R. (1979). Alat Peraga dan Komunikasi Pendidikan. Jakarta: Ruseefendi.

Definition of Giftedness (online). Diakses pada tanggal 1 Oktober 2015 dari http://www.nagc.org

Neuman, W. I. (2007). Basic of Social Research : Qualitative and Quantitative Approaches. Boston: Allyn and Bacon.

Pfeiffer, S. I. (2008). Handbook of Giftedness in Children. New York: Springer. Piirto, J. (2001). How parents and teachers can enhance creativity in children.

Dalam M.D. Lynch, & C.R. Harris (eds.), Fostering creativity in children, K-8: Theory and practice (hal 49-67). United States: Allyn and Bacon. Poerwandari, K. (2001). Pendekatan Kualitatif untuk Penelitian Perilaku

Rangkuti, F. (2004). Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta: Gramedia Pusat Utama.

Ratnawati, S. (2000). Keluarga : Kunci Sukses Anak. Jakarta: Kompas.

Renzulli, J. S., Smith, L. H., White, A. J., Callahan, C. M., & Hartman, R. K. (1976). Scales for rating the behavioral characteristics of superior

students. Connecticut: Creative Learning Press.

Renzulli, J.S. (2005). The three-ring conception of giftedness. dalam Stenberg, R. J. & Davidson J.E. (2010). Conceptions of Giftedness. New York: Cambridge University Press.

Renzulli, J.S., & Reist, S.M. (2005). The schoolwide enrichment model. Dalam K.A. Heller, F.J. Monks, R.J. Sternberg, & R.F. Subtonik (eds.),

Salam, S. (2001). Pendekatan Ekspresi Diri, Disiplin, dan Multikultural dalam Pendidikan Seni Rupa. Wacana Seni Rupa, Vol. 1 No. 3, 12-22.

Santrock, J.W. (2009). Psikologi pendidikan: Educational psychology (edisi ke-3 buku 1). Jakarta: Salemba Humanika.

Shochib, M. (2010). Pola Asuh Orang Tua (Dalam Membantu Anak Mengembangkan Disiplin Diri sebagai Pribadi yang Berkarakter). Jakarta: Rineka Cipta.

Simatupang, G. L., Mudjijono, Nurdiyanto, Himami, N., Retmawati, C., Suharjo, B., & Buhari.(2012). Pendidikan Karakter Berbasis Pendidikan Seni

Budaya di Kota Surakarta. Yogyakarta: BPNB Daerah Istimewa

Yogyakarta.

Stake, R. (1995). The Art of Case Study Research. California: Sage Publication, Inc.

Sternberg, R., & Zhang, L. (2004). What do We Mean by Giftedness? A Pentagonal Implicit Theory. Dalam R. J. Stenberg, Definitions and Conceptions of Giftedness (hal. 13-19). London: Sage Publication Ltd. Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,

Kuallitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Supriyanti, A. (2013). Meningkatkan kreativitas seni rupa anak melalui kegiatan mencetak dengan bahan alam di paud aisyiyah lansano pesisir selatan.

Spektrum PLS vol. 1 no. 2, 15-34

Sutratinah, T. (2001). Anak Supernormal dan Program Pendidikannya. Jakarta: Bumi Aksara.

Tekin, M., & Tasgin, O. (2009). Analysis of the creativity level of the gifted students. Procedia Social and Behavioral Sciences 1 , 1088–1092.

Termasuk Bentuk Bullying ketika Anak-anak dibandingkan dengan Kawan atau Saudaranya (online). Diakses pada tanggal 16 Mei 2016 dari http://www.ubaya.ac.id

Tiurma, Nelvalerine. (2012). Pendidikan Seni melalui Kegiatan Bernyanyi pada Anak Usia Dini. Jurnal Pendidikan Sendratasik vol. 1 no. 1, 1-11

Torang, S. (2012). Metode Riset struktur dan Perilaku Organisasi. Bandung: Alfabeta.

Umar, H. (2001). Strategic Management in Action. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Vygotsky, L. S. (2004). Imagination and creativity in childhood. Journal of Russian and East European Psychology, 42(1), 7-97.

Wattie, A. M., Sumintarsih, Pantja, W., Hisbaron, Adiyaksa, P., Arum, S., & Rosyid, N. (2012). Pendidikan Karakter Berbasis Pendidikan Seni Budaya Tingkat Sekolah Dasar di Kota Malang Jawa Timur. Yogyakarta: BPNB Daerah Istimewa Yogyakarta.

Winner, E. (1996). Gifted Children: Myths and Realities. New York: Basic Books.

Wong, M. S., Diener, M. L., & Isabella, R. A. (2008). Parents’ emotion related beliefsand behaviors and child grade: associations with children’s

perceptions of peercompetence. Journal of Applied Developmental Psychology, 29, 175–186

Yin, R. K. (2003). Studi Kasus: Desain dan Metode. Jakarta: Rajawali Press. Yusuf, S. (2008). Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung : Remaja

Dokumen terkait