• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.2. Hasil Penelitian

4.2.2. Hasil Analisis Data

4.2.1.2. Subjek 2

1. Memberi kesempatan anak belajar hal baru

Subjek 2 memberi kesempatan anak untuk belajar hal baru seperti mengikuti les melukis dan menggambar, yang anak inginkan karena ingin ikut dengan kakaknya. Selain itu subjek 2 memberi banyak kesempatan untuk belajar hal baru kepada anak, karena anak suka mencoba hal baru, seperti mengikuti Jambore UKS, menjadi pengurus OSIS, mencadi panitia bagian dekorasi di acara perpisahan kelas 3, mengikuti ekstrakulikuler jurnalistik, dan bahkan ketika anak menjual komik yang dibuatnya kepada teman-temannya, subjek 2 tidak melarang, subjek 2 bahkan mengetahui harga komik yang dijual anak.

2. Berusaha memahami anak

Subjek 2 berusaha memahami anak dengan memperhatikan setiap tahap perkembangan kemampuan anak melalui laporan yang didapatkannya dari tempat les. Subjek 2 juga berusaha memperhatikan perkembangan kemampuan anak dengan melihat hasil karya anak dan melihat perkembangan kuantitas dan kualitasnya, juga melihat dari keberanian anak mengikutkan hasil karyanya kompetisi.

Subjek 2 mengobservasi perilaku anak, karena itu subjek 2 dapat mengetahui karakteristik anak, misalnya bagaimana anak melihat awan untuk

mencari inspirasi, bagaimana anak mulai berani ikut lomba, bagaimana anak lebih betah di rumah baru, dan bagaimana anak tidak tegaan terhadap orang lain.

Subjek 2 mendengarkan keinginan anak, seperti ketika anak ingin mengikuti event pecinta karya seni Jepang, ketika anak ingin masuk sekolah tertentu, ketika anak mengatakan bahwa anak tidak inginn ditemani saat menggambar, dan fasilitas-fasilitas yang diinginkan anak. Selain keinginan anak, subjek 2 juga mendengarkan keluhan anak ketika anak kalah lomba dan gambarnya dikatakan menakutkan oleh temannya. Apabila anak tidak mengeluh, maka subjek 2 akan mencari tahu masalah yang dialami anak dengan bertanya langsung kepada anak.

Subjek 2 memperhatikan kebiasaan anak ketika berkarya, seperti gambar jenis apa yang biasa dihasilkan anak, bagaimana anak mencari inspirasi dengan melihat awan atau membongkar lemari baju subjek, kuantitas karya yang dihasilkan anak, dan bahwa anak sering lupa waktu dan lupa lingkungan sekitar apabila sedang menggambar. Dengan begitu, subjek 2 lebih memahami karakteristik karya anak yang cenderung seperti manga karena berisi gambar khas karakter Jepang dan berwarna hitam putih.

3. Menyediakan fasilitas (Materiil dan Non Materiil )

Subjek 2 menyediakan fasilitas materiil seperti materi pemenuhan hobi dan bakat anak, seperti uang untuk mengikuti event pecinta karya seni Jepang maupun alat untuk anak menggambar, seperti pensil dan penghapus khusus menggambar, dan kertas yang selalu tersedia di rumah. Subjek 2 juga menyediakan media yang

diinginkan anak seperti fasilitas internet, les menggambar, sekolah yang ingin dimasuki anak, laptop dan ponsel.

Subjek 2 juga menyediakan media yang dibutuhkan anak untuk sekolah, yaitu motor dan ojek dan anak diberi kebebasan untuk memilih menggunakan yang mana. Subjek 2 juga mengasuransikan pendidikan anak agar anak dapat terjamin untuk menyelesaikan pendidikan dengan layak hingga selesai.

Subjek 2 menyediakan fasilitas materiil salah satunya dengan mempertemukan anak dengan orang yang lebih tahu tentang bidangnya, karena itu subjek 2 mempertemukan anak dengan guru gambar bernama pak Sigit dan memberi kesempatan anak untuk belajar padanya. Selain pak Sigit, subjek 2 mengikutkan anak berbagai les lain seperti les menggambar, lek mata pelajaran, les komputer, les bahasa Inggris untuk memberi kesempatan anak belajar dari guru lesnya.

Subjek 2 juga memberi anak fasilitas materiil dengan menyimpan hasil karya anak di kardus dan mengikutkannya saat pindah rumah sehingga anak mengerti bahwa subjek 2 menganggap gambar anak itu penting. Juga dengan dengan mengikutkan kegiatan yang mendukung perkembangan kemampuan anak, seperti les menggambar, lek mata pelajaran, les komputer, les bahasa Inggris, perlombaan, menjadi pengurus OSIS, ekstrakulikuler jurnalistik, dan event

4. Memancing anak untuk meningkatkan kemampuannya

Subjek 2 memancing anak untuk meningkatkan kemampuannya dengan mengikutkan anak lomba dan menginstruksikan anak untuk melihat-lihat buku.

5. Memberi motivasi anak untuk berkarya

Subjek 2 memotivasi anak untuk berkarya dengan mengapresiasi anak dengan pujian aupun hadiah. Subjek 2 juga memotivasi anak dengan menyimpan hasil karya anak di kardus dan mengikutkannya saat pindah rumah sehingga anak mengerti bahwa subjek 2 menganggap gambar anak itu penting. Selain itu, subjek 2 menunjukkan ketertarikan terhadap karya anak dengan bertanya mengenai karya anak, baik mengenai gambar anak sebelum anak menyelesaikannya, maupun menanyakan kemungkinan gambar anak untuk memenangkan lomba.

Subjek 2 tidak mengatakan tidak bisa terhadap harapan masa depan anak untuk bersekolah di Institut Seni Indonesia. Subjek 2 mendukung harapan tersebut dengan mencari info dan mau memfasilitasi anak apabila anak jadi kuliah di sana.

6. Mendampingi anak dalam berkarya

Subjek 2 mendampingi anak dalam berkarya dengan memberi pendapatnya mengenai karya anak. Subjek 2 memberi dukungan pada anak untuk berkarya dengan mengajak anak jalan-jalan untuk mencari inspirasi, mentoleransi kebiasaan anak yang lupa sekitar ketika sudah fokus menggambar, mendukung keinginan anak untuk bersekolah di institut seni, menginstruksi anak untuk mencari lebih banyak inspirasi di internet dan menyokong kepercayaan diri anak

dengan menghibur anak ketika kepercayaan diri terhadap gambarnya turun, dengan mengatakan bahwa selera orang terhadap gambar itu berbeda-beda, juga menyokong kepercayaan diri anak ketika kalah lomba dengan mengatakan bahwa gambar anak itu bagus, hanya saja yang lebih bagus itu banyak. Hal-hal tersebut dilakukan agar anak kontinu dalam berkarya.

Di samping itu, subjek 2 juga mendorong anak untuk berprestasi dengan mengikutkan anak lomba. Lomba itu tidak hanya lomba cipta karakter, namun juga lomba di bidang lain seperti lomba bahasa Inggris.

7. Memberi kebebasan untuk anak fokus pada bidangnya

Subjek 2 tidak menekan anak dengan memberi fleksibilitas waktu untuk anak menggambar selama anak tidak melakukannya di waktu anak seharusnya tidur. Subjek 2 juga tidak memaksa anak untuk menguasai bidang lain. Anak diberi kebebasan untuk memilih bidan apa yang ingin anak geluti, termasuk jurusan apa yang ingin diambil anak saat SMA.

8. Memiliki rencana ke depan dan mengusahakannya

Subjek 2 memiliki rencana ke depan terkait bakat anak, yaitu menguliahkan anak di Institut Seni Indonesia. Untuk hal itu, subjek 2 mencari info dari orang lain mengenai sayarat masuk ISI, termasuk dari anak sulung subjek 2 yang sedang berada di Yogyakarta.

9. Tidak menekan anak

Subjek 2 tidak menekan anak dengan tidak membandingkan anak dengan anak-anak lain. Kemampuan anak diukur dengan kemampuan sujek sendiri untuk menggambar. Subjek 2 juga memberi penjelasan kepada anak apabila ada masalah, seperti ketika anak tidak percaya diri ketika gambarnya kalah lomba atau ketika gambarnya dikatakan jelek oleh temannya. Subjek 2 menjelaskan bahwa gambar anak memang bagus, namun gambar yang lebih bagus banyak. Subjek 2 juga menjelaskan bahwa selera orang terhadap gambar itu berbeda-beda.

10. Melakukan kontrol

Subjek 2 memberi terguran untuk melakukan kegiatan rutin seperti makan dan tidur, kadang subjek 2 akan mematikan wifi apabila anak masih meneruskan kegiatannya di waktu anak seharusnya tidaur.

Dokumen terkait