• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.2. Hasil Penelitian

4.2.2. Hasil Analisis Data

4.2.1.3. Subjek 3

1. Memberi kesempatan anak belajar hal baru

Subjek 3 memberi kesempatan anak untuk belajar hal baru dengan mengajari anak untuk menggunakan pensil yang benar sejak usia 1 tahun. Cara yang diajari subjek 3 tersebut kemudian terus digunakan oleh anak subjek, dan hal itulah yang membantu subjek 3 untuk mengidentifikasi keberbakatan pada anaknya. Subjek 3 juga memberi kesempatan anak belajar hal baru, seperti belajar sendiri memegang kuas dan mencorat-coret pada usia satu setengah tahun,

mengikuti kursus menggambar pada tetangga dan mengikuti ekstrakulikuler robotika beserta lomba-lombanya.

2. Berusaha memahami anak

Subjek 3 berusaha memahami anak dengan memperhatikan setiap tahap perkembangan kemampuan anak, mulai dari anak baru bisa memegan pensil, mulai bisa membuat lingkaran, mulai bisa menggambar, dan mulai bisa membuat robot-robotan dari kertas koran. Subjek 3 juga memperhatikan sejak kapan anak menggunakan tanda tangannya secara konstan. Selain memperhatikan sendiri, subjek 3 juga berusaha memahami kemampuan anak dengan membandingkan hasil karya anak dengan hasil karya orang lain dan kemudian didapatkan kesimpulan bahwa gambar dan tulisan anak berbeda dibanding anak seusianya.

Subjek 3 memperhatikan kebiasaan anak ketika berkarya, yaitu selalu melukis dari detailnya terlebih dahulu, selalu ingin karyanya berbeda dari orang lain, suka melukis di semua media maupun non media, suka membuat robot-robotan dari kertas koran, bagaimana ketika anak mengalami blocking, bagaimana anak dapat membagi waktunya dengan baik antara melukis dan belajar, juga bahwa anak tidak suka lukisannya dikritik.

Salah satu cara untuk memahami anak adalah mengobservasi perilaku anak. Dengan mengobservasi perilaku anak, subjek 3 dapat mengetahui kesukaan anak terhadap robot, ketidaksukaan anak apabila lukisannya dikritik, kebiasaaan anak bermain game, kebiasaan anak melukis di media apapun maupun non media, bagaimana anak menghormati yang leibh tua, bagaimana anak meberi tanda pada

lukisannya, bagaimana anak tidak suka lukisannya diteruskan orang lain, berkurangnya jangka waktu anak melukis karena kegiatan lain, bagaimana anak apabila mengalami blocking atau tidak mood untuk melukis, apa saja hal positif yang muncul dari kebiasaan anak melukis, dan tanggung jawab anak terhadap diri sendiri.

Dengan mengobservasi anak, subjek 3 dapat memahami karakteristik anak, yaitu sifat anak yang pemalu, bagaimana anak selalu ingin karyanya berbeda dari anak lain, memiliki imajinasi tinggi, kritis, menghormati orang yang lebih tua, suka memberontak, tidak sabaran, tidak bisa diatur, sangat berhati-hati dalam mengambil keputusan, daya ingat anak yang kuat, kurang peduli orang lain dan egois.

Subjek 3 mencari tahu apabila anak mempunyai masalah, baik itu di masyarakat, di tempat les, di sekolah, maupun di diri anak sendiri. Salah satunya dengan mendengarkan keluhan anak terhadap masalah itu.

Subjek 3 mendengarkan keinginan anak untuk bersekolah di jurusan seni rupa. Subjek 3 juga melihat hasil karya anak, karena itu subjek 3 dapat memahami karakteristik anak yang kreatif dan memiliki imajinasi tinggi. Subjek 3 juga jadi dapat memahami karakeristik karya anak yang berbeda dan khas dibanding orang lain, baik dibanding pelukis lain, maupun dibanding anak-anak seusia anak subjek.

3. Menyediakan fasilitas (Materiil dan Non Materiil )

Subjek 3 menyediakan fasilitas materiil berupa materi pemenuhan hobi dan bakat anak, yaitu melukis. Materi-materi tersebut berupa kanvas, cat dan ruangan khusus melukis.

Subjek 3 juga menyediakan fasilitas non materiil dengan mempertemukan dengan orang yang leibh tahu tentang bidangnya, yaitu ayah subjek 3 yang bekerja sebagai pelukis selama puluhan tahun. Subjek 3 juga menyediakan fasilitas non materiil berupa kesempatan untuk mengikuti kegiatan yang mendukung perkembangan kemampuan anak, seperti les menggambar.

4. Memancing anak untuk meningkatkan kemampuannya

Subjek 3 memacu anak untuk berpikir dengan tidak langsung menjawab pertanyaan anak dan membuat anak mencari sendiri jawabannya, sehingga anak akan lebih paham mengenai hal yang ditanyakan tersebut.

Subjek 3 juga memancing anak untuk meningkatkan kemampuannya dengan memberi anak contoh karya orang lain berupa buku kumpulan lukisan terkenal dan mendiskusikannya, saat diskusi, subjek 3 meyakinkan bahwa anak dapat melukis lukisan seperti yang ada di buku contoh karya tersebut. Buku tersebut juga dapat memancing imajinasi anak.

5. Memberi motivasi anak untuk berkarya

Subjek 3 memberi motivasi anak untuk berkarya salah satunya dengan mengapresiasi anak dengan mengatakan bahwa anak dapat melakkan hal yang

orang lain tidak bisa lakukan. Selain itu subjek 3 juga menyimpan hasil karya anak dalam bentuk file di ponsel agar anak merasa karyanya dianggap penting.

Subjek 3 juga memotivasi anak dengan tidak mengatakan tidak kepada harapan masa depan anak, yaitu ketika anak mengungkapkan keinginannya untuk kuliah di universitas khusus seni rupa, subjek 3 bahwa smenawarkan untuk sekolah khusus seni rupa sejak SMA.

6. Mendampingi anak dalam berkarya

Subjek 3 mendampingi anak dalam berkarya dengan menemani anak ketika mengerjakan karyanya sambil mendengarkan cerita yang disampaikan anak mengenai karya yang sedang dibuatnya, lalu subjek 3 membantu memberi ide dan memberi saran serta komentar atas karya yang sedang anak kerjakan. Namun ketika anak tidak menerima saran tersebut, maka subjek 3 tidak memaksakan pendapat subjek 3 tersebut pada anak.

Subjek 3 juga mendampingi anak dengan mendorong kontinuitas anak untuk terus berkarya. Subjek 3 menjelaskan pentingnya terus melatih bakat anak agar tidak hilang. Subjek 3 juga memberi dukungan pada anak untuk terus berkarya ketika orang lain menghalangi anak untuk berkarya, seperti ayah anak dan masyaraat sekitar yang berpendapat bahwa melukis itu haram dan menyuruh anak untuk berhenti melukis, maka subjek 3 akan terus mendorong anak untuk berkarya tidak terpengaruh dengan apa kata orang lain.

Subjek 3 menyokong kepercayaan diri anak ketika anak kalah lomba dan berpikir bahwa lukisannya berbeda dibanding dengan milik teman-temannya.

Subjek 3 menyokong kepercayaan diri anak dengan mengikutkan anak lebih banyak lomba, dan mengatakan pada anak bahwa anak bisa melakukan yang orang lain tidak bisa lakukan. Dan dengan mengikutkan lomba, subjek 3 juga sedang mendrong anak untuk berprestasi. Subjek 3 rajin mencari informasi di internet untuk mencari tahu lomba apa yang bisa diikuti anak.

7. Memberi kebebasan untuk anak fokus pada bidangnya

Subjek 3 3 memberi fleksibilitas waktu pada anak untuk melukis. Subjek 3 tidak menekankan kapan harus berhenti untuk makan, mandi ataupun belajar. Subjek 3 menekankan pentingnya kesadaran anak sendiri untuk melakukan hal-hal tersebut setiap harinya.

Subjek 3 juga tidak memaksa anak menguasai bidang lain dengan hendak menyekolahkan anak di sekolah khusus seni rupa agar anak dapat fokus untuk mengembangkan bakatnya dan belajar dari orang yang lebih ahli di bidang yang merupakan bakatnya. Dan ketika orang lain memaksakan anak untuk menguasai bidang lain, seperti guru anak, maka subjek 3 akan mencoba menjelaskan pada guru anak, bahwa anak memiliki bakatnya sendiri.

8. Memiliki rencana ke depan dan mengusahakannya

Subjek 3 memiliki rencana terkait bakat anak, yaitu menyekolahkan anak di sekolah khusus seni rupa. Untuk itu, subjek 3 mencari info untuk mengetahui fasilitas yang bisa diberikan kepada anak dengan bertanya-tanya kepada orang lain dan mencari informasi di internet mengenai sekolah yang sesuai.

9. Tidak menekan anak

Subjek 3 tidak menekan anak dengan tidak memaksakan anak untuk berkarya. Subjek 3 memang akan terus memancing agar anak terus melatih bakatnya, namun ketika anak subjek 3 tidak langsung melakukannya dan masih terdistraksi dengan game, subjek 3 tidak memaksa anak untuk melukis saat itu juga, melainkan terus berusaha menjelaskan hingga anak sadar pentingnya melatih bakatnya.

Subjek 3 juga memberi penjelasan kepada anak apabila ada masalah. Jadi subjek 3 tidak memarahi anak ketika anak berbuat salah, misalnya memarahi adiknya. Melainkan subjek 3 memberi penjelasan kepada anak, bahwa apabila anak subjek 3 tidak suka dimarahi, maka anak subjek 3 tidak seharusnya memarahi adiknya.

10. Melakukan kontrol

Subjek 3 melakukan kontrol dengan memberi batasan aktu untuk anak bermain melalui penggunaan charger. Subjek 3 akan mengambil charger dari gadget yang dipakai anak agar anak dapat dengan sendirinya berhenti bermain ketika baterai gadget tersebut habis. Subjek 3 juga melakukan kontrol dengan memberi pengertian kepantasan sesuai umur. Anak subjek 3 pernah menggambar hal yang dinilai tidak sesuai dengan usia subjek, karena itu subjek 3 menjelaskan pada anak mengapa hal itu tidak sesuai usia anak subjek. Seperti, apabila anak subjek 3 merasa malu ketika orang-orang mengetahui gambar itu, berarti gambar itu tidak seharusnya anak subjek 3 gambar. Subjek 3 juga mengetahui alasan anak

menghasilkan sebuah karya, termasuk karya yang dinilai tidak sesuai tersebut, yang kemudian diakui anak digambarnya karena mencoba.

Subjek 3 memberikan pengertian bagaimana berkarya yang baik, seperti sarana melukis yang benar dan bagaimana bakat anak harus terus dilatih agar tidak hilang.

Dokumen terkait