• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.2. Hasil Penelitian

4.2.2. Hasil Analisis Data

4.2.1.1. Subjek 1

1. Memberi kesempatan anak belajar hal baru

Subjek 1 mengajari anak hal baru dengan mengajari anak menulis, bahkan ketika anak belum diajari untuk menulis di sekolahannya, juga mengajari anak komputer, yang kemudian digunakan anak untuk mengetik tulisan-tulisannya. Selain itu, subjek 1 juga memberi kesempatan anak untuk belajar hal baru dengan mengikutkan anak Komunitas Penulis Cilik, memberi dorongan dan bimbingan kepada anak untuk berani mengirim karyanya ke penerbit dan ke majalah, berjualan komik dan sticker kepada teman-temanya, mengikuti les-les tertentu, dan wall climbing untuk melatih fisik anak.

2. Berusaha memahami anak

Subjek 1 berusaha memahami anak dengan memperhatikan setiap tahap perkembangan anak, seperti kapan anak mulai mampu untuk menulis dan menggambar, kapan gambar anak memiliki pola dan kapan anak dapat menghasilkan satu tulisan utuh. Selain itu subjek 1 juga memperhatikan setiap tahap perkembangan anak melalui laporan yang diberikan tempat les mengenai tahap yang telah dicapai anak.

Subjek 1 juga berusaha memahami anak dengan memperhatikan kebiasaan anak ketika berkarya, yaitu ketika anak sering tidak makan apabila sedang menulis, berapa lama waktu yang dihabiskan anak untuk menulis dan perilaku apa yang ditampilkan anak ketika sedang ada masalah dan tidak mood untuk menulis.

Perilaku anak diobservasi, seperti perilaku anak yang menyukai buku, anak yang mulai kehilangan fokus untuk menulis ketika memasuki kelas 6 Sekolah Dasar, mainan macam apa yang menarik perhatian anak, bagaimana anak berani membuat karya agar mendapat aptresiasi di kelasnya, kebiasaan anak yang sering lupa makan ketika manulis, perilaku anak ketika pertama belajar komputer, perilaku ayang ditunjukkan ketika sedang ada masalah atau tidak mood berkarya, kebiasaan anak meminta buku sebagai oleh-oleh, perilaku anak ketika bermain dengan teman dari dunia maya, perilaku anak terhadap artis favoritnya, bagaimana perilaku belajar anak, dan perilaku anak yang jarang mengobrol dengan papanya.

Dengan mengobservasi perilaku, subjek 1 jadi lebih memahami karakteristik anak, diantaranya kesukaan anak terhadap buku bergambar dan buku cerita bergenre fantasi, hobi anak menggambar, sifat anak yang pendiam, sifat anak yang sulit mengerti apabila dinasehati, kekreatifan anak, bahwa anak menganggap menulis itu dunianya, dan kebiasaan yang ditunjukkan anak ketika ada masalah. Dengan mengobservasi perilaku tersebut, subjek 1 juga mencari ketertarikan anak, dan hasilnya subjek 1 mengetahui ketertarikan anak terhadap dunia menulis, ketertarikan anak terhadap angka, ketertarikan anak terhadap mainan berwarna, dan ketertarikan anak terhadap grup penyanyi tertentu.

Subjek 1 mendengarkan keinginan anak ketika ingin dibelikan buku, ketika ingin sekolah di bidang multimedia, ketika anak ingin sendirian dalam mengerjakan karyanya, dan ketika anak ingin mengikuti wall climbing. Selain keinginan anak, subjek 1 juga mendengarkan keluhan anak, seperti saat anak mengeluh mengalami kesulitan dalam pergaulan. Subjek 1 melihat hasil karya

anak, dan dengan melihat hasil karya anak, subjek 1 tahu coretan yang dibuat anak saat kecil, gambar seperti apa yang dihasilkan anak ketika masa pertama menggambar, bacaan anak yang menurut subjek 1 menghayal dan tidak masuk akal, karya gambar subjek 1 yang mulai memiliki pola dan alur, dan ketika karya subjek 1 memiliki aspek curhatan.

3. Menyediakan fasilitas (Materiil dan Non Materiil )

Subjek 1 menyediakan fasilitas materiil seperti media untuk belajar menulis dan membaca, seperti buku untuk belajar, buku untuk menulis dan alat tulis. Subjek 1 juga menyediakan materi pemenuhan hobi dan bakat anak, seperti buku untuk hobi anak membaca, sarana tulis menulis untuk bakat anak menulis, dan peralatan gambar untuk hobi anak menggambar. Selain itu subjek 1 juga menyediakan media yang dibutuhkan anak untuk sekolah, yaitu peralatan sekolah seperti buku dan laptop. Subjek 1 juga menyediakan fasilitas yang memang diinginkan dan diminta oleh anak, seperti kamus bergambar dan buku cerita.

Selain fasilitas materiil, subjek 1 menyediakan fasilitas non materiil, yaitu dengan mempertemukan dengan orang yang lebih tahu tentang bidangnya, misalnya les mata pelajaran untuk bertemu guru yang menguasai di bidang pelajaran, dan komunitas penulis cilik. Selain fasilitas materiil, subjek 1 juga memberi fasilitas non materiil, berupa esempatan untuk anak bertemu dengan orang yang lebih tahu tentang bidangnya seperti menyekolahkan anak agar anak dapat belajar dari guru bahasa Indonesia dan mengikutkan anak komunitas penulis cilik untuk anak belajar dari pembina di sana. Subjek 1 juga menyimpan koleksi

buku anak, baik yang berbentuk komik ataupun novel. Selain itu, subjek 1 juga mengikutkan anak kegiatan yang mendukung perkembangan kemampuan anak, baik di bidang menulis seperti komunitas penulis cilik, ataupun di luar bidang menulis seperti wall climbing.

4. Memancing anak untuk meningkatkan kemampuannya.

Subjek 1 memberi contoh karya orang lain, seperti majalah dann buku yang berisi karya penulis cilik seperti anak, agar anak termotivasi untuk berkarya. Subjek 1 juga memberi tantangan pada anak untuk membuat karya tertentu dengan iming-iming buku atau kesempatan jalan-jalan. Selain itu, subjek 1 menstimulasi anak untuk mengembangkan kemampuannya dengan memberi mainan edukatif, kalender untuk anak belajar angka, dan CD interaktif untuk anak belajar secara otodidak.

5. Memberi motivasi anak untuk berkarya

Subjek 1 memberi motivasi dengan mengapresiasi anak, seperti memuji anak dan mengajak anak berjalan-jalan. Subjek 1 juga memberi motivasi anak dengan menyimpan hasil karya anak dan mengingat benar-benar kapan anak menghasilkan suatu karya, baik itu hasil karya dalam bentuk gambar ataupun tulisan. Dari hasil karya tersebut, subjek 1 juga menunjukkan ketertarikan terhadapnya, dengan bertanya mengenai karya itu, untuk menunjukkan bahwa subjek 1 ingin tahu mengenai karya itu. Subjek 1 juga memotivasi anak dengan tidak mengatakan tidak bisa terhadap harapan masa depan anak, subjek 1 ingin

anak berpikir bahwa anak memiliki kesempatan, seperti harapan anak untuk bersekolah dengan asrama. Sekalipun subjek 1 tidak bisa memberi kesempatan itu, subjek 1 tidak menolak secara langsung, melainkan memberi alasan mengapa subjek 1 tidak bisa memberi kesempatan itu. Misalnya ketika subjek 1 ingin kuliah di jurusan multimedia di luar negeri, subjek 1 menjelaskan bahwa keluarga memiliki keterbatasan ekonomi untuk memenuhi itu.

6. Mendampingi anak dalam berkarya

Subjek 1 mendampingi anak dalam berkarya dengan menjawab pertanyaan yang diajukan anak, mengusahakan untuk mempermudah dan mempercepat anak dalam melakukan tugasnya, dan memberi instruksi kepada anak. Subjek 1 juga mencari tahu jalur dan proses memproduksi karya anak oleh penerbit, karena itu subjek 1 tahu kriteria apa yang diinginkan penerbit, syarat apa yang harus dipenuhi, dan proses pengeditan apa saja yang terjadi hingga karya anak terbit. Subjek 1 jgua mendorong anak untuk berprestasi dengan mengikutkan anak lomba di berbagai bidang. Subjek 1 juga tidak memaksakan pendapat tentang bagaimana berkarya yang baik. Subjek 1 akan memberi saran dan pendapat mengenai bagaimana berkarya yang baik, namun apabila anak menolaknya, maka subjek 1 tidak memaksakannya. Seperti ketika subjek 1 menyarankan anak untuk segera mengirim karyanya, anak menolak, jadi subjek 1 tidak memaksa.

Subjek 1 memberi dukungan pada anak untuk berkarya dan mendorong kontinuitas anak untuk terus berkarya dengan mengusahakan anak untuk menghasilkan dan menyelesaikan karya, kadang subjek 1 memberi iming-iming

hadiah darinya atau apresiasi dari sekolah. Kadang dukungan diberikan dengan menawarkan bantuan, seperti ketika subjek 1 menawarkan untuk mengirim karya anak. Subjek 1 juga memberi instruksi ketika dibutuhkan. Hal-hal tersebut dilakukan secara kontinu agar kontinuitas anak dalam berkarya tidak terputus.

7. Memberi kebebasan untuk anak fokus pada bidangnya

Subjek 1 memberi kebebasan untuk anak fokus pada bidangnya dengan memberi anak fleksibilitas waktu untuk melakukan hobi dan bidang bakat anak, yaitu menulis dan menggambar. Subjek 1 tidak memberi batasan waktu untuk makan, mandi atau belajar dan memberi kesempatan anak untuk melakukan hal-hal tersebut dari pulang sekolah hingga akan tidur. Subjek 1 juga memberi kebebasan untuk anak fokus pada bidangnya dengan tidak memaksakan anak untuk menguasai bidang lain, karena itu, les-les yang diikuti anak dihentikan ketika anak memasuki kelas 6, dan subjek 1 juga tidak memaksa anak untuk belajar terus-terusan belajar walaupun sedang menghadapi ujian nasional.

8. Memiliki rencana ke depan dan mengusahakannya

Sujbek 1 mencari info untuk mengetahui fasilitas yang dapat diberikan kepada anak seperti sekolah dan tempat kuliah, juga fasilitas belajar menulis untuk anak dan kegiatan wall climbing untuk olahraga anak.

9. Tidak menekan anak

Subjek 1 tidak memaksakan anak untuk berkarya, ketika anak sedang tidak

mood,, maka subjek 1 tidak memaksakannya untk menulis. Subjek 1 juga tidak membandingkan anak dengan anak lain, subjek 1 memenuhi kebutuhan anak berdasarkan keingina dan kebutuhan anak, bukan berdasarkan pembanding anak lain. Selain itu, subjek 1 memberi penjelasan kepada anak ketika ada masalah, seperti ketika subjek 1 tidak bisa memberikan kesempatan anak untuk kuliah di luar negeri karena keterbatasan ekonomi, atau ketika subjek 1 tidak bisa mengantarkan anak ke suatu tempat karena keterbatasan alat transportasi dan kegiatan les anak, atau ketika subjek 1 tidak bisa membiarkan anak untuk menonton konser yang juga karena keterbatasan ekonomi atau ketika anak disisihkan oleh temannya di sekolah.

10. Melakukan kontrol

Subjek 1 melakukan kontrol terhadap anak dengan memberikan pengertian bagaimana berkarya yang baik, seperti karya yang belum selesai lebih baik diapakan agar jadi lebih bagus, atau behawa berkarya yang baik adalah berkarya namun tidak melupakan kewajiban makan dan belajar. Subjek 1 juga melakukan kontrol terhadap anak dengan mengetahui alasan anak menghasilkan suatu karya, seperti ketika anak membuat karya utnuk tugas sekolah, ketika anak membuat karya untuk temannya, atau ketika anak membuat karya demi mendapatkan penghargaan di sekolah. Subjek 1 juga menyuruh anak merapikan koleksi

bukunya sendiri, baik itu komik ataupun novel. Selain itu, subjek 1 memberi teguran untuk anak melakukan kegiatan rutin seperti makan dan belajar.

Dokumen terkait