• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB VI PENUTUP

C. Saran

Berdasarkan penelitian di atas, peneliti berharap novel Lintang dapat dijadikan sebagai salah satu pilihan bahan pembelajaran bagi guru bahasa dan sastra Indonesia. Sebagai bahan pembelajaran, novel Lintang sarat akan nilai-nilai kehidupan, baik nilai pendidikan, nilai agama, atau nilai budaya.

Bagi peneliti yang lain diharapkan dapat mengadakan penelitian yang berkaitan dengan ini tetapi dengan objek dan metode penelitian yang berbeda, misalnya penelitian dapat diarahkan pada pendekatan sosiologi sastra terhadap tokoh utama ataupun tokoh bawahan. Melalui pendekatan yang sama dapat diteliti juga apakah kejadian yang dihadirkan pengarang dalam novel Lintang benar-benar mencerminkan penggambaran kehidupan nyata .

DAFTAR PUSTAKA

Aminuddin. 1991.Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung: Sinar Baru. BNSP. 2006. Badan Standar Nasional Pendidikan Panduan Penyusunan KTSP

Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta; BNSP. Deradjat, Zakiah. 1986.Kesehatan Mental. Jakarta: Gunung Agung.

Devy, Maria Bukit Shintawati. 2010. Konflik Batin Tokoh Dimas dalam Menghadapi Kemelut Hidup pada Novel Pacarku Ibu Kosku Karya Wiwik Karyono (Suatu Tinjauan Psikologis) dan Implementasinya dalam Pembelajaran Sastra Di SMA. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Dirgagunarsa, Singgih. 1983.Pengantar Psikologi. Jakarta: Mutiara.

Endraswara, Suwardi. 2008. Metode Penelitian Psikologi Sastra:teori, Langkah, dan Penerapannya. Yogyakarta: FBS Universitas Negeri Yogyakarta. Goble, Frank. 1987. Mazhab Ketiga Psikologi Humanistik Abraham Maslow.

Yogyakarta: Kanisius.

Hartoko, Dick dan B. Rahmanto. 1986. Pemandu di Dunia Sastra. Yogyakarta: Kanisius.

Heerdjan, Soeharto. 1987.Apa Itu Kesehatan Jiwa. Jakarta: FKUI.

Heru, Wijaya Santosa dan Wahyun ingtyas, Sri. 2010. Pengantar Apresiasi Prosa. Surakarta: Yuma Pustaka.

Indah, Fenty Nurhandayani. 2005. Unsur-unsur Pembentuk Konflik Batin Tokoh Lasi dalam Novel Belantik Karya Ahmad Tohari (Suatu Pendekatan Psikologi Sastra). Skripsi. Yogyakarta: Unive rsitas Sanata Dharma.

Kutha Ratna, Nyoman. 2004. Teori, Metode dan Teknik Penelitian Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Misiak, Henryk dan Sexton, Virginia Stault. 2005. Psikologi, Fenomenologi, Eksistensial dan Humanistik: suatu survei historis. Bandung: Rafika Aditama.

Moleong, Lexy. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Muslich, Mansur. 2007. KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual. Jakarta: Bumi Aksara.

Naisaban, Ladislaus. 2004. Para Psikolog Terkemuka Dunia. Jakarta: Grasindo. Nurgiyantoro, Burhan. 1995. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gajah Mada

University Press.

___________________. 2002. Teori Pengkajian Fiksi.Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

___________________ . 2005.Sastra Anak: Pengantar Pemahaman Dunia Anak. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

___________________. 2007. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Rahmanto, B. 1988.Metode Pengajaran Sastra. Yogyakarta: Kanisius.

Rina, Nana. 2012. Lintang: Perjalanan Getir Seorang Perempuan. Yogyakarta: Mara Pustaka.

Sayuti, A. Suminto. 2000. Berkenalan dengan Prosa Fiksi. Yogyakarta: Gama Media.

Schultz, Duane. 1991.Psikologi Pertumbuhan. Yogyakarta: Kanisius.

Stanton, Robert. 2007.Teori Fiksi: Robert Stanton. Yogyakarta: Puataka Pelajar. Sudjiman, Panuti. 1988.Memahami Cerita Rekaan. Jakarta: Pustaka Jaya. Suyitno. 1986.Sastra Tata Nilai dan Eksegesis. Yogyakarta: Hanindita.

Wahyuningtyas, Sri dan Heru, Wijaya Santosa. 2011. Sastra: Teori dan Implementasi. Surakarta: Yuma Pustaka.

Walgito, Bimo. 2010.Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi.

Wati, Linda. 2007. Konflik Batin Tokoh Midah dalam Novel Simanis bergigi Emas Karya Pramoedya Ananta Toer suatu Pendekatan Psikologis Sastra. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

SILABUS 1

Nama Sekolah :

Mata Pelajaran : Bahasa dan Sastra Indonesia

Kelas/ Semester : XI/1

Standar Kompetens : Membaca

7. Memahami berbagai hikayat, novel Indonesia/novel terjemahan

Alokasi Waktu : 4 X 45’

Kompetensi Dasar Indikator

Pencapaian Materi Pokok

Kegiatan Pembelajaran Penilaian Alokasi Waktu Sumber Belajar 7.2 Menganalisis unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik novel Indonesia/terjemahan Menganalisis unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik (alur, tema, penokohan, sudut pandang, latar dan amanat) novel Indonesia Menemukan nilai-nilai (budaya, moral, agama, dll) Novel Indonesia  Unsur-unsur intrinsik (alur, tema, penokoha n, sudut pandang, latar dan amanat) dalam novel  Membaca novel Indonesia  Menganalisi s unsur-unsur ekstrinsik dan intrinsik (alur, tema, penokohan, sudut pandang, latar dan Teknik  Tugas kelompok  Tugas kelompok  ulangan Bentuk  uraian bebas  pilihan ganda  jawaban singkat 4 Novel Lintang karya Nana Rina

dalam novel Indonesia. Menemukan konflik batin tokoh utama dalam novel Lintang Mengaitkan nilai-nilai yang ditemukan dengan kehidupan sehari-hari. Menceritakan kembali isi novelLintang karya Nana Rina menggunakan bahasa sendiri. Lintang  Unsur ekstrinsik dalam novel (nilai budaya , sosial, moral, dll) dalam novel Lintang amanat) novel Indonesia dan terjemahan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

( R P P 7.2)

Satuan Pendidikan :

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester : X/I

Alokasi Waktu : 2 Jam Pelajaran (1 X Pertemuan)

Standar Kompetensi :Membaca

7. Memahami berbagai hikayat, novel Indonesia/novel terjemahan

Kompetensi Dasar : 7.2 Menganalisis unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik novel Indonesia/ novel terjemahan

Indikator :

 Menemukan unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik (alut, tema, penokohan, sudut pandang, latar, dan amanat) novelLintang

Menemukan nilai-nilai (budaya, moral, agama, dll) dalam novelLintang

Menemukan konflik batin tokoh utama dalam novel Lintang

Mengaitkan nilai-nilai yang ditemukan dengan kehidupan sehari-hari

Menceritakan kembali isi novel Lintang karya Nana Rina menggunakan bahasa sendir i

A. Tujuan Pembelajaran:

1. Setelah membaca novel Lintang siswa mampu menemukan unsur intrinsik yang terdapat dalam novel tersebut dengan tepat.

2. Setelah menemukan unsur intrinsik novelLintang siswa mampu menemukan unsur ekstrinsik yang terdapat dalam novel tersebut dengan tepat.

3. Setelah menemukan unsur intrinsik dan ekstrinsik, siswa mampu menemukan konflik batin tokoh utama pada novel Lintang.

4. Siswa mampu mengaitkan nilai-nilai yang ditemukan dalam novel Lintang dengan kehidupan sehari -hari.

5. Siswa mampu menceritakan kembali isi novel Lintang karya Nana Rina menggunakan bahasa sendiri.

B. Materi Pembelajaran

Novel atau roman merupakan bentuk karya sastra yang mengungkapkan sisi -sisi kehidupan manusia. penciptaan novel dipengaruhi oleh latar belakang pengarang, lingkungan, dan kepribadian pengarang itu sendiri. Unsur -unsur pembangun novel dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu unsur intrinsik dan dan ekstrinsik.

1. Unsur-unsur intrinsik dalam karya sastra

Unsur intrinsik adalah unsur yang yang secara langsung membangun sebuah cerita.

a. Tokoh

Tokoh adalah individu rekaan yang mengalami dan menyebabkan peristiwa atau berlakuan di dalam berbagai peristiwa cerita. Dilihat dari segi fungsi dan peran, tokoh dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:

1) Tokoh utama atau tokoh sentral adalah tokoh yang diutamakan penceritaannya dalam karya sastra. Intensitas keterlibatan tokoh ini dalam peristiwa -peristiwa yang membangun cerita lebih banyak dibanding tokoh tambahan.

2) Tokoh tambahan adalah tokoh yang mendukung cerita dan perwatakan tokoh utama. Pemunculan tokoh tambahan dalam keseluruhan cerita lebih sedikit, tidak dipentingkan, dan ia hadir apabila ada kaitannya dengan tokoh utama secara langsung maupun tidak langsung.

b. Alur

Alur merupakan jalan cerita sebuah peristiwa yang berurutan dan saling berkaitan secara logis dan kronologis yang dihubungkan oleh adanya sebab akibat, yaitu peristiwa satu disebabkan atau menyebabkan terjadinya peristiwa lain, yang dilikakukan atau diakibatkan oleh para pelaku. Secara umum struktur alur terbagai menjadi tiga, yaitu awal, tengan dan akhir.

c. Latar (setting) merupakan gambaran tempat, waktu dan suasana terjadinya peristiwa. Latar tempat menunjuk pada lokasi terjadinya peristiwa dalam cerita. Latar waktu menunjukkan pada waktu, atau kapan peristiwa itu terjadi, sedangkan latar sosial berkaitan dengan kehidupan sosial suatu masyarakat tertentu dalam cerita.

d. Tema merupakan gagasan, ide, pikiran utam a, pokok pembicaraan, atau makna dalam sebuah cerita. Tema-tema yang dalam novel Indonesia, misalnya tema cinta tak sampai dalam novel Azab dan Sengsara karya Merari Siregar dan Sitti Nurbaya karya Marah Rusli.

e. Penokohohan atau perwatakan adalah pelukisan sikap, tingkah laku, perangai, atau dapat disebut juga watak tokoh dalam cerita.

f. Amanat merupakan pesan ajaran moral yang akan disampaikan penulis karya sastra kepada pembaca. Amanat dapat disampaikan secara eksplisit dan implisit.

g. Sudut pandangan merupakan cara memandang tokoh -tokoh cerita dengan menempatkan dirinya pada posisi tertentu. Secara garis besar, sudut pandang dibedakan menjadi dua macam, yaitu orang pertama gaya “aku” dan orang ketiga gaya “dia”.

2. Unsur-unsur ekstrinsik dalam karya sastra

Unsur ekstrinsik adalah unsur dari luar cerita yang membangun cerita. Yang termasuk unsur ekstrinsik adalah:

a. Nilai moral adalah pelajaran yang berkaitan dengan tindakan atau perbuatan baik dan buruk yang terdapat dalam sebuah karya sastra dan menjadi dasar kehidupan manusia dan lingkungannya.

b. Nilai budaya, yaitu nilai yang berkaitan dengan cara berpikir, adat istiadat atau kebiasaan, dan hasil karya cipta manusia dan lingkungannya.

c. Nilai agama merupakan nilai yang berkaitan dengan aturan dan norma agama yang terdapat dalam sebuah karya sastra.

d. Nilai politik berkaitan dengan kehidupan manusia dalam bermasyarakat dan bernegara untuk meraih kekuasaan.

e. Latar belakang pengarang mempengaruhi ha sil karya sastra yang dibuatnya .

C. Metode Pembelajaran 1. Diskusi 2. Tanya jawab 3. Penugasan D. Langkah-langkah Pembelajaran Pertemuan ke-1

No. Kegiatan Pembelajaran Alokasi

waktu

1.

2.

Pendahuluan

Orientasi

Guru mengabsen siswa, dan menanyakan kesiapan untuk belajar. Motivasi

Orang yang berjiwa besar adalah orang yang mau menyadari dan meminta maaf setelah apa yang telah diperbuat.

Apersepsi

Siapa yang sudah sering atau hobi mambaca novel? Tujuan

Siswa mampu membedakan unsur -unsur intrinsik-ekstrinsik karya sastra dan menganali sis novel berdasarkan unsur intrinsik -ekstrinsiknya.

Mekanisme

 Diskusi tentang unsur intrinsik dan ekstrinsik novel Lintang

 Menyampaikan hasil diskusi

Kegiatan inti Eksplorasi

a. Guru menanyakan tentang unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik karya sastra.

b. Guru meminta siswa untuk membentuk kelompok (4 orang/ kelompok)

Elaborasi

a. Siswa mendapat sinopsis novelLintang.

5’ 2’ 5’ 3’ 10’ 5’ 5’

3.

b. Siswa membaca sinopsis novel yang telah diterima.

c. Siswa menganalisis unsur -unsur intrinsik dan ekstrinsik yang terdapat dalam novel Lintang.

Penutup Kolaborasi

a. Siswa bersama guru menyimpulkan unsur -unsur intrinsik dan ekstrinsik dalam novel Lintang.

b. Siswa diminta mencari nilai-nilai yang terdapat pada karya sastra sebagai bahan pertemuan berikutnya.

10’ 30’

10’ 5’

Pertemuan ke-2

No. Kegiatan Pembelajaran Alokasi

waktu 4. 5. 6. Pendahuluan Orientasi

Guru mengabsen siswa, dan menanyakan kesiapan untuk belajar. Motivasi

Berpikir sebelum bertindak menghindarkan dari rasa penyesalan . Apersepsi

Siapa yang memahami unsur intrinsik dan ekstrinsik novel yang telah dibahas pertemuan yang lalu?

Tujuan

Siswa mampu menemukan nilai-nilai dan konflik batin tokoh utama dalam novel Lintang.

Mekanisme

 Diskusi mengenai nilai-nilai dan konflik batin tokoh utama yang terdapat pada novel Lintang.

 Menyampaikan hasil diskusi

Kegiatan inti Eksplorasi

a. Guru menanyakan tentang nilai-nilai apa saja yang terdapat dalam sebuah karya sastra (novel).

b. Guru meminta siswa untuk membe ntuk kelompok (kelompok pada pertemuan pertama)

Elaborasi

a. Siswa menganalisis nilai-nilai pendidikan, agama, dan sosial yang terdapat dalam novel Lintang.

b. Siswa menganalisis konflik batin tokoh utama yang terdapat pada novel.

c. Salah satu siswa menyampaikan hasil pekerjaannya di depan kelas sedangkan siswa lain menanggapi.

Penutup 5’ 5’ 5’ 5’ 5’ 5’ 5’ 15’ 20’ 15’

Kolaborasi

c. Siswa bersama guru menyimpulkan pelajaran yang dapat dipetik dari novel Lintang.

d. Siswa diminta mencari novel terjemahan dan menganalisisnya.

5’ 5’

E. Alat/bahan/sumber belajar

1. Alat : Buku Paket

2. Bahan : Penggalan teks novel Lintangkarya Nana Rina 3. Sumber belajar :

Rina, Nana. 2012. Lintang: Perjalanan Getir Seorang Perempuan. Yogyakarta: Mara Pustaka.

Sudjiman, Panuti. 1988. Memahami Cerita Rekaan. Jakarta: Pustaka Jaya. Suryanto, Alex dan Agus Harya nta. 2007. Panduan Belajar Bahasa dan

Sastra Indonesia untuk SMA dan MA Kelas X. Jakarta: Esis.

F. Penilaian

1. Penilaian Afektif

No Aspek yang dinilai Skor

1 2 3 4 5 Keaktifan Minat belajar

Kesiapan menerima pelajaran Ketepatan mengerjakan tugas Etika/ sopan santun

4 : sangat baik 3 : baik 2 : cukup 1 : kurang

2. Penilaian kognitif (Penilaian proses)

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan tepat!

No Pertanyaan Skor

1. 2. 3. 4.

Sebut dan jelaskan unsur-unsur intrinsik yang terdapat dalam novel Lintang!

Sebutkan dan jelaskan nilai -nilai apa saja yang dapat kita ambil dari novelLintang yang telah kalian baca!

Tuliskanlah konflik batin yang dialami tokoh utama dalam novelLintang.

Ceritakanlah kembali secara singkat novel Lintang karya Nana Rina menggunakan bahasamu sendiri dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

30 25 25 20

Jumlah Skor 100

Tindak Lanjut

1. Siswa diminta mencari contoh novel terjemahan kemudian menganalisis unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik yang terdapat dalam novel terjemahan tersebut.

2. Guru menggunakan materi pembelajaran sebagai bahan ulangan.

Catatan Refleksi

... ... ... ...

……….…………...,………

Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran,

Kunci Jawaban:

1. Unsur intrinsik karya sastra , yaitu unsur dari dalam atau yang secara langsung membangun karya sastra itu sendiri , seperti tema, tokoh, penokohan, alur, setting, dan juga amanat.

2. Unsur intrinsik dalam novel Lintang, yaitu: a. Tokoh dan penokohan pada novel Lintang

1) Tokoh utama: Lintang

Lintang digambarkan sebagai orang islam namun tidak pernah menjalankan sholat, tetapi berjalannya waktu ia men jadi sosok manusia yang agamis. Cantik, anggun, dan pintar , merupakan gambaran fisiologis Lintang. Lintang merupakan anak tunggal yang berbakti da n dan sangat menyayangi ayahnya, selain itu dia memiliki sifat sabar dan tegas .

2) Tokoh tambahan

a) Eyang Sulastri adalah nenek dari Lintang yang kurang memiliki sifat pilih kasih tetapi juga perhatian terhadap Lintang dalam hal mempelajari agama.

b) Toto Wibowo, yang merupakan bapak dari Lintang . Tokoh bapak adalah anak kedua yang hanya tamatan sekolah teknik, hanya bekerja sebagai tukang reparasi barang-barang elektronik di pasar, dan memiliki sifat pekerja keras tetapi emosional .

c) Roro Satiti adalah ibu tokoh utama yang memiliki sifat penyayang, sabar, perhatian, dan bijaksana.

d) Aji Prayoga digambarkan sebagai seorang mahasiswa kedokteran yang manis, memiliki sifat humoris , cerdas dan supel, taat beribadah, dan bertanggung jawab. Setelah menikah Aji digambarkan sebagai seorang suami yang tidak peduli terhadap istrinya .

e) Wiwoho Anggit adalah seorang yang berperawakan tampan dan tinggi dan memiliki sikap hormat pada orang lain. Ia adalah seorang mahasiswa fakultas ekonomi yang memiliki kekay aan materi, jelas garis keturunan dan status sosialnya, tetapi berpikaran kolot dan memiliki ego yang tinggi. f) Utari digambarkan sebagai seorang wanita cantik yang berpendidikan

rendah dan orang yang merusak kebahagiaan rumah tangga Lintang. g) Doktor Anggoro Bekti Setiawan, digambarkan sebagai seorang

berpangkat, ramah, supel, berwibawa, memiliki kharisma, taat beragama, dan mudah akrab dengan siapa saja. Dia adalah orang yang berselingkuh dengan Lintang, tetapi berani mengakui kesalahannya di hadapan suami Lintang.

h) Tokoh Katriningasih digambarkan memiliki hubungan yang tidak baik dengan Lintang dan suka menggunjing teman sekantor. Katriningsih adalah seorang wanita yang dimadu dan memiliki banyak masalah sehingga harus minum obat untuk mmenenangkan diri .

Alur pada novel Lintangkarya Nana Rina saling susul menyusul yang bersifat kronologis. Unsur alur pada novel ini sebagai berikut.

1) Tahap awal

Pada tahap ini dimulai dari perkenalan nama tokoh yang terdapat dalam novel , yaitu tokoh Lintang. Awal cerita pada novel ini di mulai dari tokoh utama masih kecil, beranjak remaja, sampai akhirnya menikah. Konflik mengenai ketidak setiaan Aji pada Lintang mulai dimunculkan.

2) Tahap tengah

Tahap tengah ditandai dengan konflik batin yang dialami oleh Lintang. Perselingkuhan Lintang dengan Anggoro merupakan akibat konflik batin tokoh utama yang tidak mendapatkan perhatian Aji sebagai suaminya. Pada tahap ini konflik mulai memuncak ketika Lintang sebagai tokoh utama mencoba untuk jujur kepada suaminya mengenai hubungannya dengan Anggoro. Kejujuran tokoh utama yang diperlihatkan dengan menyerahkan secarik kert as buram bertuliskan From Cilacap with Love, membuat suaminya marah.

3) Tahap akhir

Tahap akhir atau selesaian pada novel ini ditunjukkan dengan suasana haru ketika akhirnya Lintang merasakan perhatian dari suaminya. “Bu, kamu sudah memberikan yang terbaik untuk keluarga ini. Kamu telah menjadi bintang yang sesungguhnya,” adalah kata-kata suami Lintang yang menandakan bahwa Lintang mendapatkan perhatian dari suaminya kembali.

c. Latar

1) Latar tempat novel Lintang menunjuk kota Yogyakarta, tepatnya rumah pendopo di Kota Gede. Selain itu latar tempat novel ini juga berada di panggung Gelanggang Mahasiswa UGM, vila daerah Kaliurang, rumah sakit Mangkuyudan Yogyakarta, Cilacap, dan Perumahan Nusa Wangi.

2) Latar waktu novel ini pada tahun 1965 -2006.

3) Latar sosial dalam novel ini menggam barkan lingkungan kehidupan masyarakat Jawa keluarga juragan batik yang sudah bangkrut dan baragama islam, tetapi tidak pernah menjalankan ibadah. Di sisi lain, ditunjukkan latar sosial yang berbeda yaitu dari keluarga beragama islam yang taat beribadah. Latar sosial keluarga yang taat beragama juga diperlihatkan pada keluarga tokoh utama setelah menikah .

d. Tema

Tema novel Lintang Nana Rina ini adalah perjuangan dan ketegaran seorang wanita dalam menghadapi berbagai masalah hidupnya.

e. Amanat

Amanat yang terkandung dalam novel Lintang, yaitu janganlah menyia -nyiakan keluarga karena keluarga adalah harta paling berharga dan harus dijaga walau banyak masalah yang harus dihadapi.

3. Unsur ekstrinsik dalam novelLintang, yaitu:

a. Nilai moral berkaitan dengan novel Lintang, yaitu seseorang yang melakukan kesalahan dan tindakannya bertentangan dengan norma yang berlaku di

masyarakat akan berhadapan dengan gunjingan masyarakat. Lintang yang telah bersuami tetapi menjalin hubungan dengan Anggoro harus mendengar gunjingan teman-teman sekantornya.

Nilai moral yang juga ada dalam novel ini, yaitu tidak jangan mencari kesenangan semata jika ingin menyeleseikan masalah . Rasa kasih sayang dalam sebuah keluarga sangatlah penting.

b. Nilai budaya yang terdapat dalam novel ini yaitu masih adanya pemikiran bahwa seorang wanita harus berpendidikan lebih rendah dari seorang laki -laki. c. Nilai agama dalam novel ini, yaitu seorang yang beragama harus melaksanakan ibadah sesuai dengan agama dan iman kepercayaannya. Dalam segala situasi seseorang harus berserah kepada Tuhan dan bertobat setelah menyadari segala kesalahannya. Inilah yang dilakukan oleh Lintang, ia bertobat dan menekuni agamanya setelah menyadari kesalahan yang telah diperbuatnya. Lintang berserah kepada Tuhan atas apa yang menimpa keluarganya.

4. Ringkasan novel Lintang

Lintang adalah seorang gadis cantik, lincah menari, dan pandai. Orang tuanya menaruh harapan besar kepadanya, yaitu menj adi orang yang dapat membanggakan dan menjunjung kehormatan orang tua. Masa remaja dilaluinya dengan bahagia ketika ia menjalin hubungan dengan Anggit. Akan tetapi kebahagiaan tersebut hanya sementara karena ia harus memilih antara cita -cita dan cinta dan akhirnya ia memilih menggapai cita-citanya menjadi seorang insinyur.

Dalam perjalanannya menempuh studi, Lintang menjalin hubungan dengan Aji Prayogo. Kekecewaan dirasakan orang tua Lintang ketika mengetahui kehamilannya bersama Aji meskipun akhirnya mereka menikah. Kehidupan rumah tangganya bersama Aji penuh dengan masalah. Setelah menikah, Aji tidak lagi memperhatikan istri dan keluarganya. Kurangnya kasih sayang dan perhatian suami membuat Lintang terjerumus dalam perselingkuhan dengan Anggoro. Perselingkuhan ini membawa Lintang pada tekanan batin yang berkepanjangan hingga membuatnya stres.

Penyesalan yang mendalam pada diri Lintang membawanya pada sebuah pertobatan. Ia semakin mendalami ilmu agama. Ketegaran dan kesabarannya dalam menghadapi masalah membuatnya me ndapatkan kembali perhatian dan kasih sayang dari suaminya.

SINOPSIS NOVEL LINTANG

Karya Nana Rina

Lintang Sumunar adalah seorang gadis cantik, lincah menari, dan pandai. Nama yang diberikan oleh orang tuanya itu merupakan harapan untuknya ketika besar nanti, yaitu menjadi seperti bintang yang menyinari tanpa pamrih, menjadi penerang bagi keluarganya kelak setelah ia m enikah nanti. Ia hanya seorang anak tukang reparasi barang-barang elektronik, sedangkan ibunya bekerja staf tata usaha di UGM. Keluarga Lintang tinggal di sebuah pendopo, di Kota Gede Yogyakarta. Masa anak-anak dilaluinya dengan kurang bahagia. Eyang Sulastri, neneknya bersikap pilih kasih, sedangkan teman -temannya sering mengejeknya karena ia tidak bisa mengaji dan sholat.

Dalam keluarganya, Lintang merupakan anak tunggal. Terkadang luapan kasih sayang dari bapak dan ibunya ia rasakan, namun tak jarang pu la ia menjadi pelampiasan amarah kedua orang tuanya. Bapak bertabiat keras. Pernah suatu kali karena marah, ayahnya mengapit tubuhnya kemudia membekap mulutnya. Seperti orang kalap, Lintang diseret ayahnya ke kamar tidur. Pisau yang diambil ayahnya dari atas lemari dacungkan tepat di mukanya. Seketika itu, tubuh Lintang gemetar dan tangisnya tertahan. Saat-saat menyenangkan semasa kecil ia dapatka ketika berlatih menari, baik di sekolah maupun di kampung.

Masa remaja Lintang dilalui dengan bahagia ketika ia menjalin hubungan dengan Anggit. Akan tetapi kebahagiaan tersebut hanya sementara karena ia harus memilih antara cita-cita dan cinta dan akhirnya ia memilih menggapai cita -citanya menjadi seorang insinyur. Berpisah dengan Anggit membuat ia sangat sedih, n amun kesibukannya kuliah di UGM membuat ia dapat melupakan Anggit. Agus dan Syukur merupakan teman kuliah yang menyukai Lintang, namun Lintang sama sekali tidak tertarik kepada keduanya. Atas usulan ayahnya, ia bersandiwara telah bertunangan dengan Aji seorang pemuda yang berasal dari Jepara dan kuliah di kedokteran yang juga pernah menyukainya untuk menghindari Agus dan Syukur. Berjalannya waktu, mereka benar-benar menjalin hubungan, sampai pada akhirnta Lintang hamil. Kehamilan Lintang membuat kaget dan m arah kedua orang tuanya, namun Aji mau

Dokumen terkait