• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP

B. Saran-Saran

1. Diharapkan kepada ormas-ormas dalam hal ibadah khususnya dalam menentukan awal dan akhir bulan Qamariyah harus selalu mengedepankan ke hambaannya kepada Allah SWT, bukan mengedepankan keashobiyahan atau fanatisme keormasannya.

2. Bagi para intelektual Muslim/Ulama sekiranya mampu memahami cara menentukan awal dan akhir bulan Qamariyah agar saudara kita yang kurang paham menjadi tahu. Dan

hendaknya mampu melihat akar permasalahan terjadinya perbedaan di antara kaum Muslimin

3. Sekiranya kita sebagai umat Islam umat yang senantiasa dibanggakan oleh Baginda kita Rasulullah SAW. karena paling banyak jumlahnya tidak mudah tertipu oleh tipu daya kaum Kafir untuk memecah belah kaum Muslimin hingga akhirnya saat ini kaum Muslimin sudah sangat jauh dari fitrahnya (Islam).

4. Memberikan pemahaman Islam yang mendalam kepada anak didik kita tentang ilmu-limu falaq ini beserta pentingnya kita mempelajari dan mengamalkannya.

DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur‟an dan Terjemahannya, Jakarta: Al-Huda, 2002

Al Albani, Muhammad Nashirudin, Ringkasan Shahih Muslim Buku I, Jakarta Selatan: Pustaka Azzam, 2003, cet.I

Abdullah, Muhammad Husain, Studi Dasar-Dasar Pemikiran Islam, cet.IV. Bogor: Pustaka Thariqul Izzah, 2010.

Abdu, Abi Al Hasan Nurdin Muhammad bin, Kitab Shahih Al Bukhariy, Beirut-Libanon: Darul Kitab

„Alamiyyah, 1419 H/1998 M.

an-Nabhani, Taqiyuddin, Kepribadian Islam (Asy-syakhsyyah al-Islamiyah), Jilid I (Edisi

Mu‟tamadah), Jakarta Selatan: Hizbut Tahrir Indonesia, 2008, cet.I. ---, Asy-Syakhshiyyah Al-Islamiyyah, Beirut : Darul Ummah, 2005, Jilid III

---, Nizham al Islam, terj Abu Amin, dkk., Perturan Hidup dalam Islam, cet.III. Pustaka Thariqul Izzah, Bogor, 2003.

Ash Shiddieqy, Tengku Muhammad Hasbi, Pedoman Puasa, Semarang: PT. Pustaka Rizki Putra, 1996, cet.I. Edisi Kedua

---, Pengantar Ilmu Fiqih, Semarang: PT. Pustaka Rizki Putra, 1997, cet.I. Edisi Kedua

---, Pokok-Pokok Pegangan Imam Mazhab, Semarang: PT. Pustaka Rizki Putra, 1997, cet.I. Edisi Kedua

---, Hukum-Hukum Fiqih Islam (Tinjauan Antar Mazhab), Semarang: Pustaka Rizki Putra, 2001

Al Asqalani, Imam Al Hafizh Ibnu Hajar, Fathul Baari Penjelasan Kitab Shahih Al-Bukhari, cet.II, Jakarta Selatan: Pustaka Azzam, 2006, Buku no.2

Asseifff, Denny , “Penentuan Awal-Akhir Ramadhan, artikel diakses pada 27 Juli 2010 dari file:///C:/Documents and Settings/Microsoft/Desktop/Matla/penentuan-awal-akhir-ramadhan.html

Bakry, H. Nazar, Fiqih Dan Ushul Fiqh, cet.IV. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2003. Al-Baghdady, Abdurrahman, Umatku Saatnya Bersatu Kembali, Jakarta Timur: INSAN Citra

Bisri, Cik Hasan, Model Penelitian Fiqh, Paradigma Penelitian Fiqh Dan Fiqh Penelitian, Bogor: Kencana, 2003, Jilid I, cet.I.

Direktorat Jenderal Bimas dan Penyelenggraan Haji Direktorat Peradilan Agama, Selayang Pandang Hisab Rukyat, 2004.

El-Reihan Blog's.http://el-reihan.blogspot.com/2010/01/imam-qurthubi.html. di akses pada 22 Januari 2011

“Mathla‟.” Dalam Hasan Muarif Ambary, dkk, ed., Suplemen Ensiklopedi Islam, Jakarta: PT. Ichtiar Baru Van Hoeve, 1999: hal.49-50.

Hawari, Muhammad, Reidoelogi Islam “Membumiklan Islam Sebagai Sistem”, cet.II. Bogor: Al-Azhar Press, 2007.

Hizbut Tahrir, ”Mengenal Hizbut Tahrir Dan Strategi Dakwah Hizbut Tahrir”, Jakarta: Pustaka Thariqul Izzah, 2007, cet.I.

Hilal, Iyad, Studi Tentang Ushul Fiqih, Bogor: Pustaka Thariqul Izzah, 2006, Edisi Bahasa Indonesia, cet.I.

Al-Jawi, M. Shiddiq, Penentuan Awal Bulan Kamariah : Perspektif Hizbut Tahrir Indonesia, artikel ini di akses tanggal 3 Juli 2010 dari www.hizbut-tahrir.or.id

Jurdi, Syarifuddin, Pemikiran Politik Islam Indonesia Pertautan Negara, Khilafah,

Msyarakat Madani Dan Demokrasi”, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008, cet.I.

Lajnah Tsaqafiyyah DPP HTI, Mendudukkan Penetapan Awal dan Akhir Ramadhan, artikel diakses pada 21 Agustus 2010 dari www.hizbut-tahrir.or.id

Maskufa, Cara Mudah Belajar Ilmu Falak, Jakarta: Fakultas Syariah Dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah, 1428 H/2007 M

Nasyrah Hizbut Tahrir, Kesatuan Awal Dan Akhir Ramadhan Merupakan Kewajiban Syar‟iy

Bagi Seluruh Kaum Muslimin, 1999

---, Hukum Perbedaan Penentuan Hari Raya Qurban (Idul Adha), 22 Maret 1999

Al-Nawly, Fathy Syamsuddin Ramadlan, Islam Menjawab!, Jakarta Timur: Budira, 2010, cet.I.

Pendapat Para Ulama Tentang Perbedaan Lokasi Terbitnya Bulan, artikel diakses

pada 25

Juli2010darifile:///C:/DocumentsandSettings/Microsoft/Desktop/MATLA/pengertian matla.htm

Sarwat, Ahmad “Perbedaan Penetapan Awal Puasa Ramadhan”, artikel diakses pada 27Juli 2010 dari file:///C:/Documents and Settings/Microsoft/Destop/MATLA/perbedaan penetapan awal puasa ramdhan 15110.htm.

Setyanto, Hendra, Membaca Langit, Jakarta: Al-Ghuraba, 2008, cet.I.

Shihab, M. Quraish, Tafsir Al-Misbah ”Pesan, Kesan dan Kesaksian Al-Qur‟an”, cet.VIII. Jakarta: Lentera Hati, 2007.

Sholeh, KH. Moh. Rodhi, Rukyat Hilal tentang Penetapan Awal Ramadhan Dan Syawal, Jakarta Timur: Pustaka Annizomiyah, 1992, cet.I.

Suherlan, Ian, “Sistem Khilafah dalam Perspektif Pemikiran Hizbut Tahrir.”Ahkam. No.11/V/2003: h. 96-97.

Supriadi, L, “Perbedaan Penentuan Awal Bulan Ramadhan dalam Tinjauan Fikih Islam”,

artikel diakses pada 27 Juli 2010 dari

file:///C:/DocumentsandSettings/Microsoft/Desktop/MATLA/perbedaan penentuan awal bulan ramdhan dalam tinjaun fiqih islam615.htm

Al Wa‟ie, Media Politik dan Dakwah;Membangun kesadaran Ummat;Membumikan al

Qur‟an dengan Formalisasi Syari‟ah; Mengenal Syaikh Taqiyuddin an Nabhani;

Pendiri Hizbut Tahrir (Bagian I), No 74 Tahun VII, 1-31 Oktober 2006 Wawancara Pribadi dengan Iffah Rahmah. Jakarta, 21 Agustus 2010.

Wawancara Pribadi dengan Ratu Erma R. Jakarta, 20 Desember 2010.

A, Yahya, “Subject: Biografi Singkat Pendiri Hizbut Tahrir Syaikh Taqiyuddin An-Nabhani”.

Artikel diakses pada 20 Juli 2010 dari File:///C:/Documents And Settings/Microsoft/Desktop/Matla/Biografi Syekh Taqiyyudin...htm

Za‟rur, Abu, Seputar Gerakan Islam, Bogor: Al Azhar Press, 2009

PEDOMAN WAWANCARA

1. Apa dasar pijakan Hizbut Tahrir dalam menentukan atau menetapkan awal bulan Qamariyah?

2. Bagaimana Hizbut Tahrir mentafsirkan dalil-dalil yang telah menjadi pegangan dalam hal ini?

3. Ulama atau Madzhab siapa yang menjadi patokan dalam menentukan awal dan akhir bulan Qamariyah ini?

4. Bagaimana cara Hizbut Tahrir dalam menggunakan metode penggalian nash yang telah ditetapkan?

5. Bagaimana Hizbut Tahrir menyikapi Hisab?

6. Bagaimana pandangan Hizbut Tahrir terhadap rukyat lokal?

7. Apa pandangan Hizbut Tahrir mengenai keharusan adanya Institusi Politik pemersatu umat untuk menyatukan umat secara Global?