• Tidak ada hasil yang ditemukan

V. SIMPULAN DAN SARAN

5.2. Saran

Metode yang digunakan pada skripsi ini masih dalam proses pengembangan sehingga perlu adanya penyempurnaan. Selain itu, data/informasi yang digunakan dalam analisis ini masih sangat minim. Diharapkan kepada pihak terkait seperti Badan POM dapat mengelola dan melakukan penyusunan data dengan baik sehingga saat data/informasi tersebut akan digunakan dalam analisis akan memudahkan analis mengolahnya. Apabila kajian risiko ini ingin diperluas menjadi lingkup nasional, perlu adanya koordinasi antara lembaga-lembaga terkait dalam penambahan dan penyempurnaan data/informasi yang dibutuhkan untuk kajian risiko.

38

DAFTAR PUSTAKA

Abdy Irmawati. 2007. Isolasi Campylobacter jejuni pada karkas ayam dan uji efektivitas klorin-asam asetat sebagai sanitaiser terhadap Campylobacter jejuni dengan metode Suspension Test [skripsi]. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Acco M, Ferreira FS, Henriques JAP, Tondo EC. 2003. Identification of multiple strain of Staphylococcus aureus colonizing nasal mucosa of food handlers. Food Microbiology 20 (5): 489-493.

Agatha Winny Sanjaya, Mirnawati Sudarwanto, Kibuuka Robert. 2009. Detection of Listeria monocytogenes in pasteurized milk sold in Bogor and its relationship with human health. J. Microbiol Indones 3(1): 33 – 36, April 2009.

Akbar Faizal Arifin Nur. 2004. Serangan Aspergillus flavus dan kontaminasi aflatoksin pada kacang tanah di tingkat petani dan pengumpul di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat [skripsi]. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Altekruse SF, Stern NJ, Fields PI, dan Swerdlow DL. 1999. Campylobacter jejuni: Emerging foodborne patogen. J. Emerg. Infect. Dis. Vol 5 (1): 23-29.

Amizar Robi. 2011. Karakterisasi molekuler dari V. parahaemolyticus dan V. Cholerae yang diisolasi dari seafood (udang, kerang dan kepiting) asal Kota Padang, Sumatera Barat dan Muara Angke, Jakarta Utara [tesis]. Padang: Program Pascasarjana, Universitas Andalas.

Anonim. 2001. Morbidity and mortality weekly report (MMWR): Outbreak of Campylobacter jejuni Infections Associated with Drinking Unpasteurized Milk Procured through a Cow-Leasing Program, 51(25);548-549. Wisconsin: Center for Disease Control and Prevention, Departement of Health and Human Service.

Anonim. 2005. Thailand chemicals management profile 2005, Oktober 2005. Food and Drug Administration of the Royal Thai Government: The National Subcommittee on Policy and Plan for Chemical Safety.

Badan Pengawas Obat dan Makanan [BPOM]. 2008. Pengujian Mikrobiologi Pangan. InfoPom Vol.9, No.2, Maret 2008. [http://perpustakaan.pom.go.id/KoleksiLainnya/Buletin%20Info%20POM /0208.pdf. [25 Mei 2012].

Badan Pengawas Obat dan Makanan [BPOM]. 2004. Laporan lokakarya pengembangan mekanisme jejaring kajian risiko mikrobiologi. Jakarta: Direktorat SPKP, Deputi III, Badan POM RI. Badan Pengawas Obat dan Makanan [BPOM]. 2005. Manual pelaksanaan surveilan keamanan pangan

dan tindak lanjut di Badan POM RI. Jakarta: Direktorat SPKP, Deputi III, Badan POM RI. Badan Pengawas Obat dan Makanan [BPOM]. 2007. Aflatoksin dalam Food Watch sistem keamanan

pangan terpadu 2007 Vol 2. Jakarta: Direktorat SPKP, Deputi III, Badan POM RI.

Badan Pengawas Obat dan Makanan [BPOM]. 2009. Pengembangan sistem surveilan keamanan pangan pada rantai pangan 2009. Jakarta: Direktorat SPKP, Deputi III, Badan POM RI. Badan Pengawas Obat dan Makanan [BPOM]. 2010. Pengembangan sistem surveilan keamanan

pangan pada rantai pangan 2010. Jakarta: Direktorat SPKP, Deputi III, Badan POM RI. Badan Pengawas Obat dan Makanan [BPOM]. 2011. Strategi prioritas surveilan keamanan pangan

2012 2015. Jakarta: Direktorat SPKP, Deputi III, Badan POM RI.

Badan Pusat Statistik. 2011. Pengeluaran untuk konsumsi penduduk Indonesia, Buku 1, Survei sosial ekonomi nasional (SUSENAS). Jakarta: Badan Pusat Statistik.

Badan Standardisasi Nasional [BSN]. 2009. SNI 7387-2009 – Batasan maksimum cemaran logam berat dalam pangan. Jakarta: Badan Standardisasi Nasional.

Badan Standardisasi Nasional [BSN]. 2009. SNI 7388-2009 – Batasan maksimum cemaran mikroba dalam pangan. Jakarta: Badan Standardisasi Nasional.

39

Bangun Julius Marinus. 2005. Kandungan logam berat timbal (Pb) dan kadmium (Cd) dalam air, sedimen dan organ tubuh ikan sokang (Triacanthus nieuhofi) di perairan Ancol, Teluk Jakarta. [skripsi]. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Borgdorff Martin W, Motarjemi Yasmine. 2005. Surveilan penyakit akibat pangan: “Sistem apa saja yang dapat dipergunakan?”. Jakarta: ICD/SEAMEO Cooperative Program, SEAMEO TROPMED Regional Center for Community Nutrition Universitas Indonesia (RCCN UI). Centers for Disease Control and Prevention [CDC]. 2009. Qualitative risk characterization and

management of occupational hazards: control banding (CB). National Institute for Occupational Safety and Health (NIOSH) Publications : Department of health and human services.

Chomvarin C, Chantarasuk Y, Srigulbutr S, Chareonsudjai S, Chaicumpar K. 2006. Enteropathogenic bacteria and enterotoxin-producing Staphylococcus aureus isolated from ready-to-eat foods in Khon Kaen, Thailand. The Southeast Asean Journal of Tropical Medicine and Public Health 37: 983-990.

Cossart P. 2004. The infection by Listeria monocytogenes: towards a complete understanding of human listeriosis. XV International Symposium on Problems of Listeriosis, 131.

Dallal MMS, Doyle MP, Rezadehbashi M, Dabiri H, Sanaei M, Modarresi S, Bakhtiari R, Sharifiy K, Taremi M, Zali MR, Sharifi-Yazdi MK. 2010. Prevalence and antimicrobial resistance profiles of Salmonella serotypes, Campylobacter and Yersinia spp. isolated from retail chicken and beef, Tehran, Iran. Food Control 21:388–392.

Davies RH. 2005. Pathogen populations on poultry farms. Dalam GC Mead (ed). Food Safety Control in the Poultry Industry, p: 101–152. Cambridge: Woodhead Publishing.

Deepanjali A, Sanath Kumar H, Karunasagar I. 2005. Seasonal variation in abundance of total and pathogenic Vibrio parahaemolyticus bacteria in oysters along the southwest coast of India. Appl. Environ. Microbiol. 70: 3575-3580.

Deshpande SS. 2002. Handbook of food toxicology. New York: Marcel Dekker, Inc.

Dwintasari Veni. 2010. Pertumbuhan Staphylococcus aureus pada ayam suwir serta korelasinya dengan status kebersihan tangan pekerja dan praktik penanganan di warung bubur ayam. [skripsi]. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

European Centre for Disease Prevention and Control [ECDC]. 2010. Surveillance report: Annual epidemiological report on communicable diseases in Europe.

Fardiaz D. 2001. Pengawasan keamanan pangan dan bahan berbahaya secara total. Jakarta: Badan POM.

Food and Agriculture Organization of The United Nations [FAO]. 2004. Global risk analysis and risk assessment training workshop. FAO.

Food and Drug Administration [FDA]. 2011. Bad Bug Book: Foodborne Pathogenic Microorganisms and Natural Toxins Handbook Campylobacter jejuni. http://www.fda.gov/food/foodsafety/ foodborneillness/foodborneillnessfoodbornepathogensnaturaltoxins/badbugbook/ucm070024. htm [6 September 2012].

Food and Drug Administration [FDA]. 2011. Top 14 Foodborne Pathogens. http://www.fda.gov/food/ resourcesforyou/healtheducators/ucm091681.htm [6 September 2012].

Garcia–Jalon VA, Vitas AI. 2004. Occurrence of Listeria monocytogenes in fresh and processed foods in Navarra (Spain). Int. J Food Microbiol. 1; 90(3): 349 – 356.

Gibbs P. 2003. Characteristics of spore-forming bacteria. Dalam: Blackburn C de W, McClure PJ (eds). Foodborne Pathogen Hazards, Risk analysis and Control. Cambridge: Woodhead Publishing Limited, pp 417-435.

Gunawan Hendra, Anwar Chairil. 2008. Kualitas perairan dan kandungan merkuri (Hg) dalam ikan pada tambak empang parit di bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan Ciasem-Pamanukan,

40

Kesatuan Pemangkuan Hutan Purwakarta, Kabupaten Subang, Jawa Barat. Pusat Litbang Hutan dan Konservasi Alam. J.Penelitian Hutan dan Konservasi Alam 5(1): 1-10, 2008. Harinaldi. 2005. Prinsip-Prinsip Statistik untuk Teknik dan Sains. Jakarta: Erlangga.

Hariyadi Purwiyatno. 2010. Penanganan kontaminan pangan dalam rangka menjamin keamanan pangan. Workshop pokja keamanan pangan rencana aksi nasional pangan dan gizi 2011- 2015 - BPOM RI, 5 Oktober 2010.

Haryo Bimo Setiarto R. 2009. Deteteksi dan uji toksisitas LC50 senyawa aflatoksin B1, B2, G1, G2

pada kacang tanah (Arachis hypogaea L) [skripsi]. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Hasutji Endah Narumi, Zuhriansyah, Imam Mustofa. 2009. Deteksi pencemaran bakteri Salmonella sp. pada udang putih (Penaeus merguiensis) segar di pasar tradisional Kotamadya Surabaya. J.Perikanan dan Kelautan 1(1), 2009.

Hayati Nur. 2009. Analisis kadar arsen (As) pada kerang (bivalvia) yang berasal dari Laut Belawan [skripsi]. Medan: Universitas Sumatera Utara.

Hodgson Ernest (ed). 2004. A textbook of modern toxicology (3rd ed). Canada: A John Wiley & Sons, Inc.

Jayarao BM and Henning DR. 2001. Prevalence of foodborne pathogens in bulk tank milk. Dalam Kazmierczak Jim. 2010. Pathogens in raw milk: prevalence and clinical manifestations and raw milk associated outbreaks and food borne outbreak investigations. Public Health Veterinarian: Wisconsin Department of Health Services.

Jayarao BM, SC Donaldson, BA Straley, AA Sawant, NV Hegde, and JL Brown. 2006. A survey of foodborne pathogens in bulk tank milk and raw milk consumption among farm families in Pennsylvania. Di dalam Suwito Widodo. 2010. Bakteri yang sering mencemari susu: deteksi, patogenesis, epidemiologi, dan cara pengendaliannya. Yogyakarta: Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Yogyakarta. J.Litbang Pertanian, 29(3), 2010.

Kamaludin. 2006. Analisis residu merkuri (Hg) pada ikan mas (Cyprinus carpio) berdasarkan jarak pusat pencemaran di Desa Cisarua, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor [skripsi]. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Khoirudin Muhammad Nanang. 2008. Penentuan prevalensi cemaran Campylobacter jejuni sampel potongan karkas ayam di wilayah bogor dan jakarta menggunakan metode modifikasi BAM 2001 [skripsi]. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Kibuuka Robert. 2009. Detection of Listeria monocytogenes in pasteurized milk sold in supermarkets in bogor city and its relationship with human health [tesis]. Bogor: Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.

Kwazulu-Natal [KZN]. 2000. Food monitoring protocol. The Directorate: Environmental Health, Department of Health Kwazulu-Natal Province, Pietermaritzburg.

Lilieanny, Setyawati Dharmaputra Okky, Setyaningsih Rahayu Putri Asmarina. 2005. Populasi kapang pascapanen dan kandungan aflatoksin pada produk olahan kacang tanah. J.Mikrobiologi Indonesia 10(1): 17 - 20, Februari, 2005.

Loanna, Barmpalia D, Ifigenia G, Patricia AK, Sofos JN. 2009. Effect of fat content on survival of Listeria monocytogenes during simulated digestion of inoculated beef frankfurters stored at 70 C. J. Direct Sci. 26:483-490.

Loir LY, Baron F, Gautier N. 2003. Staphylococcus aureus and food poisoning. Genet. Mol. Res. 2: 63-76.

Loura CAC, Almeida RCC, Almeida PF. 2005. The incidence and level of Listeria spp and Listeria monocytogenes contamination in processed poultry at a poultry processing plant. J. Food Safety, 25: 19-29.

Mardiono. 2007. Metode penentuan prioritas surveilan keamanan pangan di Indonesia [skripsi]. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

41

Michael B Batz, Sandra Hoffmann, J Glenn Morris. 2011. Ranking the Risks: The 10 Pathogen-Food Combinations With The Greatest Burden on Public Health. Emerging Pathogen Institute: University of Florida.

Minami A, Chaicumpa W, Chongsa-Nguan M, Samosornsuk S, Monden S, Takeshi K, Makino S, Kawamoto K. 2010. Prevalence of foodborne pathogens in open markets and supermarkets in Thailand. Food Control 21:221-226.

Mølbak, Olsen JE, Wegener HC. 2006. Salmonella infections. Dalam Riemann HP and Cliver DO (eds). Foodborne Infections and Intoxications. USA: Academic Pr.

Norhana MN Wan, Susan E Poole, Hilton C Deeth, Gary A Dykes. 2010. Prevalence, persistence and control of Salmonella and Listeria in shrimp and shrimp products. Food Control Vol 21, Issue 4, April 2010, p 343–361.

Nugroho Widagdo Sri. 2005. Tingkat cemaran Salmonella sp. pada telur ayam ras di tingkat peternakan Kabupaten Sleman Yogyakarta. Prosiding lokakarya Nasional Keamanan Pangan Produk Peternakan, Yogyakarta, Pusat Pelatihan dan Pengembangan Peternakan, hlm. 160 – 165.

Nur M, SH Etty, T Henny K Nanny, PL Yenny. 2008. Kajian kandungan logam berat arsen (As) pada hasil perikanan di daerah pesisir pantai Gresik dan pengaruhnya terhadap kesehatan, Tahun 2007. Human Media 3(3), September 2008.

Oh SK, Lee N, Cho YS, Shin DB, Choi SY, Koo M. 2007. Occurrence of toxigenic Staphylococcus aureus in ready-to-eat food in Korea. Journal of Food Protection 70: 1153-1158.

Oktavera Nurry Wulan. 2011. Keberadaan Salmonella spp. pada telur ayam dan telur bebek yang dijual di pasar tradisional di Provinsi Jawa Barat [skripsi]. Bogor: Institut Pertanian Bogor. Parker TCB, RB Tompkin. 2000. Risk and microbiological criteria. Dalam Lund, Barbara M, et

al.(eds). The microbiological safety and quality food : Vol 1. Maryland: Aspen Publisher, Inc.

Rahayu Winiati Pudji, Kusumaningrum Harsi D, Sparringa Roy A. 2004. Prinsip-prinsip analisis risiko. Jakarta: Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan Pangan, Badan POM. Rahayu Winiati Pudji, Sparringa Roy A. 2003. Program surveilan keamanan pangan di Badan POM.

Laporan lokakarya pengembangan jejaring surveilan keamanan pangan – Jakarta, 8 Juli 2003, hlm 5.

Rahayu Winiati Pudji, Kusumaningrum Harsi D, Sparringa Roy A, Haryadi Ratih Dewanti. 2004. Prinsip-prinsip kajian risiko mikrobiologis secara kualitatif. Jakarta: Direktorat SPKP, Deputi III, Badan POM RI.

RASFF PORTAL. 2012. Notifications list. https://webgate.ec.europa.eu/rasff-window/portal/index. cfm?event=notificationsList [12 Mei 2012]

Rohrback BW, et al. 1992. Prevalence of Listeria monocytogenes, Campylobacter jejuni, Yersinia enterocolitica, and Salmonella in bulk tank milk: risk factors and risk of human exposure. Di dalam Kazmierczak Jim. 2010. Pathogens in raw milk: prevalence and clinical manifestations and raw milk associated outbreaks and food borne outbreak investigations. Public Health Veterinarian: Wisconsin Department of Health Services.

Rosenquist H, Smidt L, Andersen SR, Jesen GB, Wilcks A. 2005. Occurrence and significance of Bacillus cereus and Bacillus thuringiensis in ready-to-eat food. FEMS Microbiology Letters 250: 129-136.

Rusyanto Widya. 2005. Prevalensi serovar dan galur resisten antibiotik Salmonella pada rantai produksi udang tambak [tesis]. Bogor: Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor. S Cory Magdalena. 2009. Analisis kandungan nitrit dan pewarna merah pada daging burger yang

dijual di grosir bahan baku burger di Kota Medan [skripsi]. Medan: Universitas Sumatera Utara.

42

Saito S, Yatsuyanagi J, Harata S, Ito Y, Shinagawa K, Suzuki N, Amano K, Enomoto K. 2005. Campylobacter jejuni isolated from retail poultry meat, bovine feces and bile, and human diarrheal samples in Japan: comparison of serotypes & genotypes. FEMS Immunol Med Microbiol 45, 311–319. Dalam Murphy C, Carroll C, Jordan KN. 2006. Environmental survival mechanisms of the foodborne pathogen Campylobacter jejuni. The Society for Applied Microbiology, Journal of Applied Microbiology 100 (2006) 623–632.

Sari Qurrotul Aini Meta Puspita. 2010. Cemaran Staphylococcus aureus pada ayam olahan siap saji dan simulasi rekontaminasi dari udara [skripsi]. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Satyaningsih Febya. 2007. Studi Salmonella enteritidis pada telur ayam ras di pasar tradisional Kabupaten Tangerang [tesis]. Bogor: Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor. Setiawan Ebta. 2012. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) v 1.1. Kbbi.web.id.

Setiowati Wardani Endang, Adoni Egfan Nur, Wahyuningsih. 2011. Cemaran bakteri Salmonella sp pada daging ayam dan hati ayam di DKI Jakarta. Prosiding PPI Standardisasi, Yogyakarta, 14 Juli 2011, hlm: 71 – 78.

Simange Silvanus Maxwel, Simbolon Domu, Jusadi Dedi. 2010. Analisis kandungan merkuri (Hg) dan sianida (Cn) pada beberapa jenis ikan hasil tangkapan nelayan di Teluk Kao, Halmahera Utara. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Singh S, Yadav AS, Singh SM, Bharti P. 2010. Prevalence of Salmonella in chicken eggs collected from poultry farms and marketing channels and their antimicrobial resistance. Food Res Int 43:2027–2030.

Sintawatie I. 2006. Pengembangan database kontaminan pangan dan bahan tambahan pangan untuk kajian risiko [skripsi]. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Slamet. 2000. Cemaran mikrobiologis udang tambak segar di Jawa Barat [skripsi]. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Sodik W. 2006. TPC untuk mengetahui tingkat cemaran bakteri pada karkas ayam yang dijual di beberapa pasar tradisional Surabaya [skripsi]. Surabaya: Fakultas Kedokteran Hewan. Universitas Airlangga.

Sparringa RA, Suhariyanto K. 2002. Surveilan keamanan pangan pada rantai pangan. Dalam Surveilan keamanan pangan. Rahayu et al. Jakarta: Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan Pangan, Badan POM. hlm: 256-298.

Sparringa RA. 2002. Pengantar surveilan keamanan pangan. Dalam Surveilan keamanan pangan. Rahayu et al. Jakarta: Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan Pangan, Badan POM. hlm: 3-27.

Sparringa RA. 2004. Personal communication. Dalam Metode penentuan prioritas surveilan keamanan pangan di Indonesia [skripsi]. Mardiono. 2007. Bogor: Institut Pertanian Bogor. Stopforth JD, Skandamis PN, Sofos JN, Davidson PM. 2005. Naturally occurring compounds-animal

sources. In: Davidson PM, Sofos JN and Branen AL (eds). Antimicrobials in food. 3rd Ed. Boca Raton: CRC. p 453-506.

Sylviana. 2008. Prevalensi cemaran Salmonella Typhimurium pada potongan karkas ayam dan efektivitas ekstrak daun sirih (Piper betle, linn.) sebagai larutan sanitaiser alami [tesis]. Bogor: Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.

Tandisole Inriana Pasak. 2010. Deteksi bakteri Listeria monocytogenes pada daging sapi di beberapa pasar tradisional di Surabaya [skripsi]. Surabaya: Universitas Airlangga.

United States Geological Survey (USGS). 2011. Emerging contaminants in the environment. http://toxics.usgs.gov/regional/emc/index.html [1 Agustus 2012].

Utami Aldilla Sari. 2008. Survei konsumsi dan studi analisis kandungan aflatoksin beberapa produk pangan berbasis jagung [skripsi]. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

43

Ward, John W (ed), Suzanne M Hewitt, C Kay Smith-Akin, Lyne McIntyre. 2004. Morbidity and mortality weekly report (MMWR): Diagnosis and management of foodborne illness, Vol 53 No RR-04. United States: Center for Disease Control and Prevention, Departement of Health and Human Service.

Warsitaningsih Agnes Sri. 2010. Katering pelayanan rumah tangga. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Whyte P, Mc Gill K, Cowley D, Madden RH, Moran L, Scates P, Carroll C, O’Leary A, et al. 2004. Occurrence of Campylobacter in retail foods in Ireland. Int J Food Microbiol 95, 111–118. Dalam Murphy C, Carroll C, Jordan KN. 2006. Environmental survival mechanisms of the foodborne pathogen Campylobacter jejuni. The Society for Applied Microbiology, Journal of Applied Microbiology 100 (2006) 623–632.

Widhiasmoro Ashari. 2011. Kajian paparan Campylobacter jejuni pada konsumsi ayam panggang [skripsi]. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Willis WL and Murray C. 1997. Campylobacter jejuni seasonal recovery observations of retail market broilers. PoultSci 76, 314–317. Dalam Murphy C, Carroll C, Jordan KN. 2006. Environmental survival mechanisms of the foodborne pathogen Campylobacter jejuni. The Society for Applied Microbiology, Journal of Applied Microbiology 100 (2006) 623–632. Winata Eddy Sukma. 2011. Keberadaan Salmonella spp. pada daging sapi dan ayam yang dijual di

pasar-pasar di Provinsi Jawa Barat [skripsi]. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Wisdawati Prisma. 2010. Cemaran Bacillus spp. pada nasi putih di wilayah Darmaga, Bogor, serta pengaruh pemanasan dengan oven microwave [skripsi]. Bogor: Institut Pertanian Bogor. World Health Organization [WHO]. 1985. Guidelines for the study of dietary intakes of chemical

contaminant. WHO offset Publication No 87. Geneva.

World Health Organization [WHO]. 2000. Foodborne disease: A focus for health education. Geneva. World Health Organization [WHO]. 2001. WHO Global Strategy for Containment of Antimicrobial

Resistance. Switzerland.

World Health Organization [WHO]. 2002a. Global surveillance of foodborne disease: Developing a strategy and its interaction with risk analysis. Geneva: Department of Communicable Disease Surveillance and Response.

World Health Organization [WHO]. 2002b. Workshop on Total Diet Studies, 4 – 15 February 2002. Australia: Food Safety Programme Department of Protection of The Human Environment. World Health Organization [WHO]. 2012. Public health surveillance. http://www.who.int/

immunization_monitoring/burden/routine_ surveillance/en/ [13 Agustus 2012].

Yanti Aristika Dinar. 2011. Deteksi bakteri Listeria monocytogenes pada daging ayam di beberapa swalayan Kota Surabaya [skripsi]. Surabaya: Universitas Airlangga.

Yennie Yusma. 2011. Isolasi dan identifikasi Vibrio parahaemolyticus patogenik pada udang tambak [tesis]. Bogor: Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.

Zhao S, McDermott PF, Friedman S, Abbot J, Ayers S, Glenn A, Hall-Robinson E, Hubert SK, Harbottle H, Walker RD, Chiller TM, White DG. 2006. Antimicrobial resistance and genetic relatedness among Salmonella from retail foods of animal origin: NARMS retail meat surveillance. Foodborne Pathogens and Disease. Vol 3. No1.

44

45

Lampiran 1. Struktur organisasi badan POM RI

KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN

INSPEKTORAT

SEKRETARIAT UTAMA : 1. Biro Perencanaan dan Keuangan 2. Biro Kerjasama Luar Negeri 3. Biro Hukum dan Humas 4. Biro Umum Pusat Pengujian Obat dan Makanan Nasional Pusat Penyidikan Obat dan Makanan Pusat Riset Obat dan Makanan Pusat Informasi Obat dan Makanan Balai POM Deputi I

Bidang Pengawasan Produk Terapeutik dan NAPZA 1. Dit. Penilaian Obat dan Produk

Biologi

2. Dit. Penelaian Alat Kesehatan, Produk Diagnostik, dan PKRT 3. Dit. Standardisasi Produk

Terapeutik

4. Dit. Inspeksi dan Sertifikasi Produk Terapeutik

5. Dit. Pengawasan NAPZA

Deputi II

Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Kosmetik, dan

Produk Komplemen 1. Dit. Penilaian Obat

Tradisional, Kosmetik, dan Produk Komplemen 2. Dit. Standardisasi Obat

Tradisional, Kosmetik, dan Produk Komplemen 3. Dit. Inspeksi dan Sertifikasi

Obat Tradisional, Kosmetik, dan Produk Komplemen 4. Dit. Pengawasan NAPZA 5. Dit. Obat Asli Indonesia

Deputi III

Bidang Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya 1. Dit. Penilaian Keamanan

Pangan

2. Dit. Standardisasi Produk Pangan

3. Dit. Inspeksi dan Sertifikasi Produk Pangan

4. Dit. Surveilan dan Penyuluhan Keamanan Pangan

5. Dit. Pengawasan Produk dan Bahan Berbahaya

46

Lampiran 2. Mekanisme surveilan dan keamanan pangan