• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB VI SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, yang dilaksanakan di Yayasan Islam Media Kasih Tangerang, peneliti memberikan saran kepada pihak-pihak terkait, yaitu:

1. Yayasan Islam Media Kasih Tangerang, harus lebih memperhatikan lagi anak asuh ketika berperilaku sosial di lingkungan yayasan ataupun di lingkungan masyarakat.

Karena semakin banyak anak asuh yang memiliki perilaku sosial yang baik, maka akan memberi banyak manfaat bagi orang di sekitarnya.

2. Bagi anak asuh di Yayasan Islam Media Kasih Tangerang, lebih membangun kekeluargaan di yayasan, berperilaku sosial yang baik dengan teman-teman di yayasan walaupun

berbeda-beda latar belakang.

3. Diharapkan dapat menjadikan mahasiswa/i Bimbingan dan Penyuluhan Islam lebih memahami perilaku sosial yang baik.

Semakin banyaknya pembelajaran atau pembinaan yang dapat membentuk perilaku sosial yang sesuai dengan norma masyarakat dan agama, semakin banyak juga generasi-generasi muda yang memiliki perilaku sosial yang baik dan dapat memberi manfaat bagi orang lain.

DAFTAR PUSTAKA

Asrori, Muhammad. 2008. Psikologi Remaja Perkembangan Peserta Didik. (Jakarta: PT. Bumi Aksara).

Anselm Strauss, Juliet Corbin. 2007. Dasar-dasar Penelitian Kuantitatif. (Surabaya: PT Bina Ilmu Offset).

Albi Anggito dan Johan Setiawan. 2018. Metodologi Penelitian Kualitatif. (Sukabumi: CV Jejak).

Arikunto, Suharsimi. 2012. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. (Jakarta: Rineka Cipta).

Arifin, M. 1985. Pokok-pokok Pikiran Tentang Bimbingan dan Penyuluhan Agama. (Jakarta: Bulan Bintang).

Arief, Armai. 2002. Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam. (Jakarta: Ciputat Press).

Ardani, Muhammad. 2005. Akhlak Tasawuf. (Jakarta: PT.

Mitra Cahaya Utama).

Asmara As. 1992. Pengantar Studi Akhlak. (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada).

Akh. Muwafik Saleh. 2012. Membangun Karakter dengan Hati Nurani. (Jakarta: Erlangga)

Al Hafizd Ibnu Hadjar Al Asqalani. 2002. Bululughul Maram, terj. Hamim Thohari Ibnu M. Dailimi. (Jakarta: Al Birr).

Bungin, Burhan. 2010. Metodologi Penelitian Kuantitatif.

(Jakarta: Kencana).

Departemen Agama Republik Indonesia. 1983. Pola Pembinaan Mahasiswa IAIN. (Jakarta: Direktorat Pembina-pembina Perguruan Tinggi Agama Islam)

Djamaludin Anchok dan Fuat Nashori Suroso. 2001.

Psikologi Islam. (Yogyakarta: Pustaka Pelajar).

Departemen Agama RI Direktorat Jendral. 1987. Bimbingan Masyarakat Islam dan Urusan Haji, Panduan Penyuluh Agama. (Jakarta)

Daud Ali, Muhammad. 2000. Pendidikan Agama Islam.

(Jakarta: PT Raja Grafindo Persada).

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1989. Kamus Besar Bahasa Indonesia. (Jakarta: Balai Pustaka, 1989).

Damaiyanti, Mukhripah. 2008. Komunikasi Terapeutik dalam Praktik Keperawatan. (Bandung : PT. Refika Aditama).

E. Hassan Saleh. 2000. Study Islam Diperguruan Tinggi Pembinaan IMTAQ dan Pengembangan Wawasan. (Jakarta:

ISTN).

Fuad Abdul Baqi, Muhammad. 2012. Kumpulan Hadits Shahih Bukhari Muslim, terj. Al-Lu'lu' wal Marjan.

(Semarang: Pustaka Nuun).

Hermawan, Iwan. 2019. Metodologi Penelitian Pendidikan (Kualitatif, Kuantitatif dan Mixed Method). (Kuningan:

Hidayatul Quran Kuningan).

Helaluddin & Hengki Wijaya. 2019. Analisis Data Kualitatif:

Sebuah Tinjauan Teori dan Praktik. (Sekolah Tinggi Theologia Jaffary).

Helmy, Masdar. 2001. Peranan Dakwah dalam Pembinaan Umat. (Semarang: IAIN Semarang).

Hurlock. 2003. Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. (Jakarta: Erlangga).

Havighurst, Robert J. 1961. Human Development and Education. (New York: David Mckay Company).

Ibrahim, Rusli. 2001. Landasan Psikologi Pendidikan Jasmani di Sekolah Dasar. (Jakarta: Dirjen Olahraga Depdiknas).

Irawan, Prasetyo. Metode Penelitian. (Jakarta: Penerbit Universitas Terbuka)

Jumhur dan Moh. Suryo. 1987. Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah. (Bandung: CV Ilmu).

Kementrian Agama RI. 2015. Al Qur'an Terjemahan.

(Bandung: CV Darus Sunnah).

Kementrian Agama RI. 2013. Al-Qur'an Terjemahan. (Jakarta:

PT. Insan Media Pustaka).

Latif, Abdul. 2009. Pendidikan Berbasis Nilai Kemanusiaan.

(Bandung: Refika Aditama).

Lexy J. Moleong. 2017. Metodologi Penelitian Kualitatif.

(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya).

Latipun. 2001. Psikologi Konseling. (Malang: Universitas Negeri Malang).

M. Razak. 1987. Dinul Islam. (Bandung: Al-Ma'arif)

Mujib, Abdul. 2006. Ilmu Pendidikan Islam. (Jakarta:

Kencana)

Masy'ari, Anwar. 1993. Butir-Butir Problematika Dakwah Islamiyah. (Surabaya : Bina Ilmu).

Mardikanto, Totok. 2010. Komunikasi Pembangunan Acuan bagi Akademisi, Praktisi, dan Peminat Komunikasi Pembangunan. (Surakarta: UNS Press).

Nata, Abuddin. 2006. Akhlak Tasawuf. (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada).

Notoatmodjo, S. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. 2013.

(Jakarta: PT. Rineka Cipta).

Nasution, Harun. 1994. Ensiklopedi Islam Indonesia. (Jakarta:

Djambatan).

Nurokhi, Miftahly. 2017. Instan Hypnosis. (Pelatihan Hypnosis Level 1).

Partini Suardiman, Siti. 1988. Psikologi Pendidikan Studing.

( Yogyakarta: Andi Offset).

Proyek Penerangan Khutbah Agama.Pembinaan Rohani pada Dharma Wanita. (Jakarta: DEPAG).

Rahim Faqih, Ainur. 2001. Bimbingan dan Konseling dalam Islam. (Yogyakarta: UII Press).

Rif'ani, Kholish. 2015. Dasyatnya Mendidik Anak Gaya Rasulullah. (Yogyakarta: Semesta Hikmah).

Rivai, Veithzal. 2009. Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi. (Jakarta: Rajawali Press).

Rahman Saleh, Abdul. 2009. Psikologi; Suatu Pengantar dalam Perspektif Islam. (Jakarta: Kencana).

Suryana, Toto. 1997. Pendidikan Agama Islam Untuk Perguruan Tinggi. (Bandung: Tiga Mutiara).

Sjarkawi. 2009. Pembentukan Kepribadian Anak; Peran Moral Intelektual, Emosional dan Sosial sebagai Wujud Integritas Membangun Jati Diri. (Jakarta: PT. Bumi Aksara).

Supardan, Dadang. 2009. Pengantar Ilmu Sosial; Sebuah Kajian Pendekatan Struktural. (Jakarta: Bumi Aksara).

Syani, Abdul. 2007. Sosiologi (Sistematika, Teori dan Terapan). (Jakarta: Bumi Aksara).

Sugiyono. 2018. Metode Penelitian Kuantitatif, Kuantitatif, dan R&D. (Bandung: Alfabeta).

Surakhmad, Winarno. 1990. Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar, Metode dan Teknik. (Bandung: Tarsito).

Syamsudin Abin, Makmun. 2000. Psikologi Kependidikan Perangkat Sistem Pengajaran Modul. (Bandung: Remaja Rosda Karya).

Syukir, Asmuni. 1983. Dasar-Dasar Strategi Dakwah Islam.

(Surabaya: Al-Ikhlas).

Tim Penyusun kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. (Jakarta: Balai Pustaka).

UU Peradilan Anak. 1997. (Jakarta: Sinar Grafika).

Walgito, Bimo. 2003. Pengantar Psikologi Umum.

(Yogyakarta: Andi Yogyakarta).

W. Sarwono, Sarlito. 2009. Pengantar Psikologi Umum.

(Jakarta: Rajawali Press)

W.A Gerungan. 2002. Psikologi Sosial. (Jakarta: Refika Aditama).

Yusuf, Muri. 1982. Pengantar Ilmu Pendidikan. (Jakarta:

Ghalia Indonesia).

Zuhairi. 1983. Metodik Khusus Pendidikan Agama Islam.

(Surabaya: Usaha Nasional).

WEBSITE

Etika Rahmawati. 2018. "Peralihan Agama dan Akibat Hukumnya", Iqtisad, Vol. 5 No. 1.

Https://majalahpendidikan.com/definisi-aqidah-terlengkap/

diakses 10 November 2020

Hervira Alifiani P., Jurnal, Tingkat Sarjana bidang Senirupa dan Desain No. 1, (Bandung: ITB).

Irwandi. Pengembangan Life Skill Penghuni Panti Asuhan At-Taqwa Muhammadiyah Kenagarian Koto Rambatan Kabupaten Tanah Datar, Jurnal.

Observasi Penulis dan Wawancara Pribadi dengan Abdul Aziz.

Pengurus Yayasan Islam Media Kasih Tangerang. (Tangerang, 7 Juni 2020).

Observasi Penulis dan Wawancara Pribadi dengan Abdul Aziz, Harsiwi, Heni, Etih, dan Amir. Pengurus Yayasan Islam Media Kasih Tangerang. (Tangerang, 2 Maret 2021).

Observasi Penulis dan Wawancara Pribadi dengan Salma, Rina dan Zahra. Anak Asuh Yayasan Islam Media Kasih Tangerang. (Tangerang , 2 Oktober 2021).

Observasi Penulis dan Wawancara Pribadi dengan Dewi Pudjiati Alamsyah. Pimpinan Yayasan Islam Media Kasih Tangerang. (Tangerang, 11 Maret 2021).

Profil Yayasan Islam Media Kasih Tangerang.

https://mediakasih.com/tentang. Diakses pada tanggal 13 Desember 2020.

Setyawan, David. Anak Terlantar.

https://www.kpai.go.id/berita/kpai-pemerintah-harus-jamin-perlindungan-sosial-anak-terlantar. Diakses pada 9 September 2020.

Siti Nur Uswatun Hasanah. 2018. Definisi Anak Dalam PerspektifIslam. http:/kd-tasikmalaya.upi.edu/artikel_definisi-anak-dalam-perspektif-islam. Diakses pada 16 Desember 2020.

SKRIPSI DAN JURNAL

Dhiyauddin Abdul Choir, M. 2016. Skripsi.Pembinaan Anak Asuh dalam Pembentukan Perilaku Sosial di Panti Asuhan Daarul Hikmah Borobudur Kabupaten Magelang.

Yogyakarta: Program Studi Sosiologi Agama Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Izawati, Sri. 2011. Skripsi. Hubungan antara Pembinaan Akhlak dengan Perilaku Sosial Anak di Panti Asuhan As-Shohwah Kecamatan Tampan Pekanbaru. Riau: Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim.

Kristiani, Melia. 2016. Skripsi. Hubungan Pola Pembinaan dengan Perilaku Sosial Anak di Panti Asuhan Filadelfia Kabupaten Boyolali. Surabaya: Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya.

Nisrima, Siti. 2016. Jurnal. Pembinaan Perilaku Sosial Remaja Penghuni Yayasan Islam Media Kasih Kota Banda Aceh. Aceh: Universitas Unsyiah.

Sudaryanto, M. 2019. Skripsi. Pembinaan Anak Asuh Terhadap Pembentukan Perilaku Sosial Keagamaan di Panti Asuhan Peduli Harapan Bangsa di Bandar Lampung.

Lampung: Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung.

Susanto, Radi. 2019. Skripsi. Perilaku Sosial Remaja di Kelurahan Lubuk Durian Kecamatan Kerkap Kabupaten Bengkulu Utara. Bengkulu: Program Studi Bimbingan dan Konseling Islam Institut Agama Islam Negeri Bengkulu.

Pembinaan Agama dalam Pembentukan Perilaku Sosial Anak di Yayasan Media Kasih Tangerang

Wawancara diajukan kepada pengurus di Yayasan Media Kasih Tangerang

Nama :

Usia :

Jenis Kelamin :

Alamat :

Tempat Wawancara :

Pertanyaan :

1. Apa tujuan dilaksanakan pembinaan agama di Yayasan Media Kasih Tangerang?

2. Apa saja materi pembinaan agama yang diberikan di Yayasan Media Kasih Tangerang?

3. Apa saja metode yang digunakan dalam menyampaikan materi tersebut?

4. Apa media yang digunakan saat pembinaan agama?

5. Berdasarkan pengamatan Ustaz atau Ustazah, bagaimana perilaku anak asuh di Yayasan Media Kasih Tangerang?

6. Apa faktor yang memengaruhi perilaku tersebut?

7. Bagaimana perilaku tersebut dapat membentuk anak asuh di Yayasan Media Kasih Tangerang?

8. Bagaimana proses perubahan perilaku anak asuh sebelum dan sesudah mendapatkan pembinaan agama?

Pembinaan Agama dalam Pembentukan Perilaku Sosial Anak di Yayasan Media Kasih Tangerang

Wawancara diajukan kepada anak asuh di Yayasan Media Kasih Tangerang

Nama :

Usia :

Jenis Kelamin : Tempat Wawancara :

Pertanyaan :

1. Apa saja kegiatan agama di Yayasan Media Kasih Tangerang?

2. Bagaimana menurutmu penyampaian materi agama tersebut?

3. Apakah kamu memahami materi yang disampaikan?

4. Apakah cara Ustazah menyampaikan materi tersebut menyenangkan?

5. Bagaimana interaksimu dengan teman-teman di Yayasan Media Kasih Tangerang?

6. Pernahkah kamu mendapatkan teguran atau hukuman? Apa kesalahan yang pernah kamu lakukan?

7. Menurutmu, mengapa kamu melakukan kesalahan tersebut?

8. Bisakah kamu jelaskan perubahan perilakumu sebelum dan sesudah mendapatkan materi agama di sini?

HASIL WAWANCARA

Wawancara diajukan kepada pengurus di Yayasan Islam Media Kasih Tangerang

Nama : Dewi Pudjiati

Usia : 66 tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Yayasan Islam Media Kasih Tangerang

Tempat Wawancara : Ruang tamu Yayasan Islam Media Kasih Tangerang

Jawaban :

1. Apa tujuan dilaksanakan pembinaan agama di Yayasan Media Kasih Tangerang?

Jawaban: Dasar dari kehidupan ini adalah agama. Karena agama sudah menjadi pondasi dari segalanya. Tentunya kami mengajarkan agama itu supaya anak besar dengan akidah, bernafaskan Islam, segala sesuatunya melibatkan Allah dalam perbuatannya, kegiatannya, pokoknya saya hanya menerapkan kepada anak-anak ini bahwasannya kita ini dalam genggaman Allah karena kita harus mengikuti aturan main Allah, itu dasarnya. Jadi untuk mendapatkan dunia bahagia akhirat surga itu harus menjalankan kehidupan ini selaras dengan kehendak Allah, itu yang saya terapkan ke anak-anak. Karena kan mereka ini anak-anak yang terlepas dari orang tua nya tidak besar dengan orang tuanya. Tentunya saya harus dari awal sudah mengajak mereka bahwa hidup itu untuk Allah

maka kalian akan bahagia. Itulah kekuatan kita dalam menjalankan kehidupan ini adalah dengan menjalankan kehidupan ini selaras dengan aturan main Allah, selaras dengan kehendak Allah, tidak keluar dari koridor Allah, hidup untuk Allah niscaya bisa mendapatkan dunia bahagia akhirat surga. Jadi agama di sini wajib semua yang disukai Allah kita terapkan di sini. Karena mereka yang ada di sini tidak besar dari keluarga normal tapi tinggal di panti asuhan dan anak-anak harus bisa membuktikan kepada dunia bahwa walaupun kalian tinggal di panti asuhan kalian bisa sukses dunia akhirat.

Karena itu yang tidak pondasinya tidak dengan agama maka tidak akan mendapatkan itu. Karena hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tentram. Jadi tujuan diadakan pembinaan agama agar anak asuh berpikir positif dan selalu libatkan Allah dalam setiap kehidupan serta tidak meninggalkan dunia dan tidak melupakan surga.

2. Apa saja materi pembinaan agama yang diberikan di Yayasan Media Kasih Tangerang?

Jawaban: Materi saya itu adalah saya suka membaca, hobi saya itu membaca jadi itulah yang saya sampaikan. Saya bukan backgroud pesantren, tapi karena saya suka membaca jadi saya dapat pegangan. Karena dalam Al Quran pun mengatakan, "Barangsiapa yang berpegang pada buhul yang kokoh maka di akhirat akan mendapat balasan" QS. Lukman ayat 22. Kalau sudah berpegang pada buhul yang kokoh, kita tidak perlu bingung. Mau anak asuh saya 100 atau 200 ga

perlu bingung, ada Allah. Dan itu saya terapkan kepada anak-anak, tidak ada yang tidak mungkin jika kamu mempunyai niat nanti Allah yang berkehendak. Jangan putus asa dengan rahmat Allah. Yang saya terapkan kepada anak-anak adalah jangan putus asa pada rahmat Allah. Jadi ga ada yang ga bisa, jadi buat apa adakun fayakun, laa haula wala quwwata illa billah, hasbunallah wa nikmal wakil, buat apa ada kalimat kalimat Allah yang begitu indah kalau kita tidak yakin pada Allah. Jadi anak-anak di sini yang menjadi sarjana ada lebih dari 20, karena saya selalu menerapkan pada mereka, pada saat kamu punya niat yang baik bikin impian dan itu akan menjadi magnet kamu mendapatkannya. Sepanjang kita percaya dan yakin kepada yang di atas, semua Allah yang menakdirkan. Sumber buku yang saya gunakan cukup banyak, saya ga inget apa saja judulnya karena saya sudah tua.

3. Apa saja metode yang digunakan dalam menyampaikan materi tersebut?

Jawaban: Metode pembinaan agama dalam membentuk perilaku sosial anak asuh di yayasan ini adanya suatu nasihat secara individu dan kelompok. Untuk individu ini biasanya dilakukan secara tertutup hanya dengan yang bersangkutan saja, karena memang itu adab menasihati kan, kami panggil anak itu dan kami nasihati di ruang konseling. Kalau untuk yang kelompok ini biasanya kami berikan saat kajian atau ceramah yang dilaksanakan seminggu dua kali yaitu hari Senin dan Jumat setiap pukul 14.00 sampai ashar. Kami juga

memberikan teladan kepada anak asuh, karena itu termasuk pendidikan alamiah yaitu mencontoh dari orang sekitar. Oleh sebab itu kami berusaha untuk memberikan contoh yang baik, menjadi teladan yang pantas untuk diikuti. Contohnya seperti mencontohkan dengan memberi toleransi, maka anak nantinya akan bisa menahan diri untuk tidak egois sehingga tidak ada kecemburuan sosial. Kami beri contoh kata-kata, "Maaf sayang ini punya adik, nanti kaka akan diberi lagi sama Allah, ini kasih ke adik. Kaka sabar dulu ya." Kalau kita selalu beri kata-kata yang bagus, maka anak akan bisa menahan diri untuk tidak marah, bisa mengelola emosi, tidak pesimis, dirinya penuh cinta serta kasih sayang dan mempunyai kekuatan untuk menjalani hidup walaupun tidak bersama orang tua mereka.

4. Apa media yang digunakan saat pembinaan agama?

Jawaban: Media yang digunakan di sini ya buku saja mba.

5. Berdasarkan pengamatan Ustazah, bagaimana perilaku anak asuh di Yayasan Media Kasih Tangerang?

Jawaban: Sekarang perilaku sosial mereka baik-baik aja mba, sudah bisa mengontrol emosi dengan baik, ga jorok lagi, dan lebih simpatik saling menolong walaupun latar belakang berbeda-beda.

6. Apa faktor yang memengaruhi perilaku tersebut?

Jawaban: Faktor mereka berperilaku sosial baik salah satunya karena mereka mendapatkan pembinaan agama di sini, selain

itu karena dukungan dari kami selaku keluarganya di sini dan anak-anak asuh yang saling dukung serta memotivasi.

7. Bagaimana perilaku tersebut dapat membentuk anak asuh di Yayasan Media Kasih Tangerang?

Jawaban: Perilaku tersebut bisa terbentuk ya karena pembinaan secara rutin, terus menerus dilakukan dan dalam pantauan, jika kurang baik kami tegur. Selain itu kami sama-sama, saling mendukung saling memotivasi, saling menolong.

Tentunya ada campur tangan Allah.

8. Bagaimana proses perubahan perilaku anak asuh sebelum dan sesudah mendapatkan pembinaan agama?

Jawaban:

Sebelum dia masuk saya bilang mereka berasal dari latar belakang yang berbeda sehingga ulahnya itu tidak sesuai dengan yang saya inginkan. Contohnya makan rebutan, mengambil hak orang, mencuri, pakai pakaian orang tanpa ijin, jorok, shalatnya ga dijaga, abis makan ditaro gitu aja.

Saya selalu bilang kepengurus di sini ini peluang pahala.

Yang cewe suka kabur keluar malem, mencuri, menjual barang yang ada di sini ada yang nangis sampe 5 jam. Saya bilang sama pengurus kalo ini peluang pahala, kalo semua anak baik terus dari mana kita dapat pahala, semua itu ujian.

Kita udah shalat, udah ibadah, udah menjalankan perintahnya semaksimal mungkin terus Allah memberikan ujian begini, itulah peluang pahala kita mengurus anak-anak. Beda lagi

kalo kita ga pernah menjalankan perintahnya, itu namanya hukuman bukan ujian.

Saya bilang ke anak-anak menabungnya pundi-pundi pahala jangan bocor. Bocornya gimana? Bocornya kalo kamu shalat, kamu udah melakukan perintah Allah tapi kamu ngomongnya kotor, ghibah, jahatin temennya, kata-katanya ga dijaga, pake baju temen ga ngomong, itu sama aja kamu bocorin celengan kamu. Jadi anak-anak ini kami ajak untuk yakin apapun kalau Allah berkendak itu jadi yang penting kita punya niat dan dekat dengan Allah. Berdoa, karena doa itu dasyat, dasyat bagi orang yang bertakwa dan yakin. Setelah mereka mendapatkan pembinaan mereka berubah walaupun tidak maksimal. Pasti ada kenakalan-kenakalan namanya manusia, tapi kami tidak berputus asa. Jika ada kenakalan-kenakalan kita sediakan ruang konseling.

Saya katakan pada anak-anak, jika kamu mau tetap jadi anak ibu maka ikuti aturan di sini, setiap tempat ada regulasinya di mana pun itu di setiap negara pun ada begitupun panti di sini yang harus diikuti. Jika tidak bisa, silahkan kamu tentukan pilihan kamu. Tapi jika dia bilang iya bu saya akan berubah, maka akan kami maafkan dan kami takkan pernah mengungkit-ungkit masalah dia lagi, karena kami berharap dia jadi baik karena janjinya jadi tidak ada mengorek kesalahan. Selain itu saya selalu bilang ke anak-anak untuk ubah pola pikir, menjadi baik. Jika pola pikirnya masih sama seperti sebelum kamu di sini maka kamu akan

tetap seperti kamu yang di luar sana, tapi cobalah ubah pola pikir menjadi positif bahwa Allah akan menolong kita.Kami pun tidak ada bosan-bosannya mengingatkan terus menerus, karena tadi kan itu peluang pahala.Sekarang alhamdulillah banyak yang sarjana, banyak yang sukses yang sudah menikah, kemarin kami habis nikahin. Yang satu dari Aceh kuliah D3 apoteker diurus sejak masuk kelas 2 SD, di Aceh dia korban tsunami, terus yang satunya dari panti sini Tangerang dia S1 finance, pagi dia kuliah, malam dia kerja freelance. Jadi begitu hidup ada tujuan, tujuannya dunia bahagia akhirat surga. Saya bilang ke mereka ibu tuh ngasih tau bukan karena ibu pinter tapi karena ibu pengalaman, pengalaman hidup ibu yang ibu kasih tau ke mereka.

Seperti kemarin September terpapar 33 orang covid, tapi kami berpikir bahwa ini penyakit dari Allah, takdir dari Allah kita selalu positif, ketetapan Allah itu baik, jadi tenang aja. Alhamdulillah sembuh semua. Contoh perilaku yang sudah berubah anak yang awalnya tidak bisa mengontrol emosi nangis sampe 5 jam sekarang udah ga lagi, anak yang suka mencuri kleptomani sekarang udah ga lagi, anak yang tadinya narkoba sekarang udah ga lagi, semuanya normal.

Sekarang kondisi dalam keadaan baik. Ujian semua kita jalani, ini bukan masalah tapi ujian, tantangan dari Allah. Kami hanya berpikir ini anak sholih ini anak sholihah, semua pasti anak baik dan begitulah semua seperti itu. Semua memang tergantung pola pikir dan keyakinan kita karena Allah.

Tahun kemarin 7 anak saya diterima kuliah, terus mereka bilang "Bu kita gimana kuliah?", saya jawab "Yang biayai kuliah itu bukan ibu, yang biaya kuliah itu Allah, bukan ibu, kalo Allah dengan cara apapun Allah bisa.

Sekarang kamu dari awal tahun ini harus meyakini kamu harus dapet beasiswa, masukin dalam pikiranmu kamu bisa dapet beasiswa, bidikmisi ataupun yang lainnya, usaha dari sekarang saya harus dapet beasiswa karena Allah, haqul yakin kamu harus yakin."Itu yang saya bilang, jadi anak-anak semangat termotivasi. Hasilnya alhamdulillah ke 7 nya dapat beasiswa, 5 dari bidikmisi dan 2 dari kampus Ahmad Dahlan.

Jadi semua pikirkan yang baik-baik, semangat yang harus dibangkitkan. Kami memberikan dorongan yang membuat mereka percaya diri, dukungan itu membuat dia menghargai kemampuannya jadi kami ga membuat mereka pesimis.

Kami ajarkan motivasi, kalo kami ajarkan mereka dengan celaan, maka dia akan jadi anak yang suka memaki.

Coba anak kalau dicela terus dia akan suka maki-maki orang.

Jangan ada cemooh yang membuat dia ga percaya diri.

Dibesarkan dengan kasih sayang, maka dia akan membangun persahabatan. Makanya namanya Media Kasih, karena kami di sini menjalankan dengan kasih sayang, dengan cinta. Yang disini yang sudah jadi kaka-kaka mereka ngurusin bayi yang terlepas dari orang tuanya dan itu berjalan selama 30 tahun sampai sekarang. Karena sebenarnya bukan kami yang merawat mereka, tapi mereka yang merawat saya. Karena

sebenarnya mereka yang membuat saya menjadi sabar, menjadi ridha, ikhlas. Akhirnya bukan mereka butuh saya tapi saya butuh mereka. Jadi kami berusaha mereka di sini berada dalam lingkungan yang baik. Walau terlepas dari orang tua mereka, tapi mereka hidup dalam cinta dan kasih sayang dan kelekatan ini harus dijaga dalam kelekatan ini ada emosi jadi mereka punya rasa percaya diri, aman, dapat kasih sayang jadi semua yang ada pada dirinya berkembang dan menghasilkan anak yang berkarakter baik, ini bukan ilmu buku tapi ilmu kehidupan yang dihadapi langsung. Anak disini berkembang dengan normal karena kelekatan-kelekatan dari pengurusnya, sudah seperti anak sendiri.

Wawancara diajukan kepada pengurus di Yayasan Islam Media Kasih Tangerang

Nama : Abdul Aziz

Usia : 30 tahun

Jenis Kelamin : Laki-laki

Alamat : Cipadu, Tangerang

Tempat Wawancara : Ruang tamu Yayasan Islam Media

Tempat Wawancara : Ruang tamu Yayasan Islam Media

Dokumen terkait