• Tidak ada hasil yang ditemukan

Out Put Regression

SATUAN PENDAMPINGAN

A. IDENTITAS PENDAMPINGAN

1. Tema : Keluarga adalah tempat pendidikan yang urama dan pertama! 2. Tujuan : Bersama pendamping, peserta diajak untuk semakin menyadari pentingnya pendidikan iman dalam keluarga, sehingga mampu meningkatkan prestasi PAK anak.

3. Peserta : Orang tua

4. Model : Shared Christian Praxis 5. Metode : - Sharing

- Refleksi Pribadi - Informasi 6. Sarana : Teks Kitab Suci

Player dan kaset Film ”Tanggung jawab” 7. Sumber Bahan :Lukas 2:40-52

Komisi kitab Suci KAS (2007). Keluarga Kukuh Gereja Tangguh. Yogyakarta: Kanisius. Hal 15-25

B. PEMIKIRAN DASAR

Berdasarkan hasil penelitian pada skripsi berjudul PENGARUH PENDIDIKAN IMAN DALAM KELUARGA TERHADAP PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK SISWA KELAS XI DI SMU PANGUDI LUHUR SANTO YOHANES KETAPANG, KALIMANTAN BARAT TAHUN AJARAN 2009-2010 menyimpulkan bahwa Pendidikan iman dalam keluarga mempengaruhi prestasi belajar PAK siswa yakni sebesar 32,8% secara signifikan dengan P-valuenya sebesar 0.01 yang lebih kecil dari α= 0.05.

Pada kenyataannya pendidikan iman dalam keluarga aspek keteladanan mempunyai mean 32,2 yang artinya orang tua memiliki keteladanan yang cukup atau belum baik. Oleh karena itu perlulah meningkatkan keteladanan orang tua terhadap anaknya supaya prestasi anakpun meningkat.

Zaman sekarang banyak orang tua yang hanya sibuk dengan pekerjaannya serta menomorduakan kehidupan rohani, pendidikan iman dalam keluargapun masih dalam kategori cukup, anak-anak dijaga oleh baby sister yang dibayar oleh orang tuanya. Antara bapak dan ibu dalam keluarga tidak ada perbedaan lagi, di mana dahulu bapak dianggap sebagai tulang punggung kaluarga dan ibu yang di rumah harus menjaga anak-anak sekarang semua mempunyai kesibukan masing-masing dan lupa memberikan teladan kepada anaknya khususnya dalam hal menumbuhkembangkan iman. Dengan kesibukan itu anak-anak tidak mendapat keteladanan penuh dari orang tuanya.

Luk 2:40-52 pada perikopa ini berbicara tentang tanggung jawab dan keteladanan Maria dan Yosef sebagai orang tua yang dipanggil untuk mendampingi Yesus. Teladan Maria dan Yosef dalam injil Luk 2:40-52 ini membawa konsekuensi yang tidak ringan bagi suami istri kristiani. Oleh karena itu kita diharapkan mampu mewujudkan tanggung jawab kita sebagai orang tua untuk menjadi teladan. Sebagai seorang kristiani, kita memahami bahwa panggilan menjadi orang tua merupakan suatu hal yang luhur, dan dilain pihak konsekuensinya cukup berat.

(15)

Dari pertemuan ini kita diingatkan untuk semakin mampu melaksanakan tanggung jawab kita sebagai orang tua yang mempunyai keteladanan terhadap anak khususnya dalam hidup rohani dengan demikian prestasi PAK anakpun meningkat C. PENGEMBANGAN LANGKAH-LANGKAH

1. Pembukaan a. Pengantar

Selamat malam, bapak-ibu semuanya. Karena kasih setia dari Allah kita diberi kesempatan untuk saling memperkuat hubungan kita dalam keluarga. Malam ini kita berkumpul menjadi satu keluarga untuk saling berbagi pengalaman dalam hal tanggungjawab kita bagi anak. Kita bersama-sama akan menggali pengalaman bagaimana bapak dan ibu dalam melakukan pendidikan iman dalam keluarga Kita juga bersama-sama akan melihat bagaimana perjuangan Maria dan Yosef bisa memberikan teladan dan tanggungjawab kepada Yesus sebagai anaknya.

b. Lagu Pembukaan

Telah dipersiapkan dari sie liturgi dilingkungan. c. Doa Pembukaan

Allah Bapa Mahacinta hari ini kami bersyukur boleh Kau persatukan dalam pertemuan pendalaman malam ini. Bukalah hati dan budi kami agar kami siap mendengarkan kehendak-Mu lewat sabda yang akan kami resapi dan alami. Pada kesempatan ini kami ingin belajar dan memahami tanggung jawab kami sebagai orang tua yang Kau percaya untuk mendampingi dan mendidik anak-anak kami ditengah aneka macam tantangan jaman ini. Ya Bapa disurga, kurniakanlah kepada kami semua rahmat yang kami butuhkan agar sebagai orang tua, kami semakin bertanggung jawab atas anak-anak kami. Demi Tuhan kami Yesus Kristus yang bersatu dengan Dikau dan Roh Kudus kini dan sepanjang masa. Amin

2. Langkah I: Mengungkapkan Pengalaman Hidup Peserta a. Memutar Film “ Tanggung jawab”

Pendamping memutarkan film kepada peserta dan diberi kesempatan untuk merenungkan film tersebut.

b. Penceritaan Isi Film

Pendamping meminta salah satu umat untuk menceritakan kembali dengan singkat isi dari film

c. Intisari Cerita

Cerita dimulai saat Buang suami Bekti yang telah keluar dari lembaga kemasyarakatan berangkat kerja bersama anak-anaknya kesekolah. Sebelum Buang keluar dari Lembaga Kemasyarakatan Yu Bekti ikut acara ketoprak di kampungnya. Tapi setelah Buang kembali, Yu Bekti mengagalkan rencananya ikut anggota ketoprak dengan alasan ingin mendampingi anak-anaknya.

Orang-orang kampung yang berperan dalam permainan ketoprak itu mempunyai prasangka buruk tentang pengunduran diri Yu Bekti dari peranannya dalam permainan ketoprak. Saat mendengar alasan Yu Bekti untuk mendampingi anak-anaknya, mas Joko membenarkan/menyetujui pengunduran diri Yu Bekti. Saat Yu Bekti ingin menemui Buang suaminya yang tengah bekerja dan menyampaikan kalau anak-anak mereka belum pulang dari sekolah, Yu Bekti diikuti dari belakang karena mereka ingin melihat apa yang ingin dilakukan oleh Yu Bekti.

(16) d. Pengungkapan Pengalaman

Peserta diajak untuk mendalami cerita dan mensharingkan pengalaman dengan tuntunan pertanyaan:

1. Apa yang membuat Yu Bekti menggundurkan diri dari permainan ketoprak?

2. Kesulitan- kesulitan apa yang bapak – ibu alami dalam usaha melakukan pendidikan iman dalam keluarga?

3. Cara apa yang bapak atau ibu lakukan/tempuh untuk menjalankan pendidikan iman dalam keluarga?

e. Suatu Contoh Arah Rangkuman

Dalam film tersebut Yu Bekti mengungkapkan alasannya untuk mengundurkan diri dari permainan ketoprak. Yu Bekti ingin mendampingi dan memberikan perhatian sepenuhnya untuk keluarga khususnya untuk anak-anak mereka. Apalagi setelah suaminya Buang telah kembali jadi lengkaplah kebahagian Yu Bekti. Yu Bekti ingin mempertanggungjawabkan tugas luhurnya sebagai orang tua untuk memberikan pendampingan bagi anak-anaknya. Saat pengunduran diri Yu Bekti dari ketoprak Yu Bekti telah memikirkannya matang-matang dan mengambil keputusan yang terbaik adalah keluarganya walaupun tanggung jawabnya sebagai orang tua sangat berat dan penuh tantangan.

Begitupun pengalaman kita dalam keluarga. Kita mengalami banyak kesulitan dan tantangan dalam melakukan pendidikan iman dalam keluarga. Anak itu mempunyai banyak keinginan yang berbeda dari apa yang kita inginkan, sehingga kita harus mampu mengarahkan mereka ke hal yang baik. Kesadaran dan kesabaran dari orang tua dalam memberikan teladan kepada anak itulah yang sangat dibutuhkan.

4. Langkah II: Menggali Pengalaman Iman Kristiani a. Pembacaan Perikopa Kitab Suci

Salah seorang peserta diminta bantuanya untuk membacakan perikopa langsung dari injil Luk 2:40-52

b. Pertanyaan Untuk Menanggapi Bacaan Kitab Suci

Peserta diberi waktu untuk hening sejenak sambil secara pribadi merenungkan dan menanggapi pembacaan Kitab Suci dengan dibantu beberapa pertanyaan.

1. Ayat–ayat mana yang menunjuk bahwa Maria dan Yosef selalu mengusahakan pendidikan iman dalam keluarga?

2. Apa yang dikehendaki oleh perikopa ini bagi kita sebagai orang tua? c. Saat Hening

Peserta diajak untuk sendiri mencari dan menemukan pesan inti dari perikopa sehubungan dengan jawaban atas dua pertanyaan diatas

d. Tafsir

Ayat 40 bergema sebagai penutup panggung kehidupan Yesus sebagai orang dewasa. Kisah asal-usul Yesus menjadi lengkap dengan kembalinya keluarga kudus ke tanah asalnya sesudah kelahiran dan pemenuhan hukum.

Ayat 42 Yesus dan orang tuaNya mengadakan perjalanan ke Yerusalem untuk merayakan pesta paskah. Lukas menggambarkan Yesus dalam perjalan ke Yerusalem untuk Paskah yang menjadi perjalanNya yang terakhir ke Yerusalem, dan pesta Yahudi akan jatuh bersamaan dengan PaskahNya sendiri.

(17)

Ayat 52 menjelaskan bahwa usaha Yosef dan Maria tidaklah sia-sia. Yesus makin bertambah besar dan bertambah hikmat-nya dan besar-Nya , dan makin dikasihi oleh Allah. Maria dengan segala usahanya melakukan pesan Allah dengan perantaraan malaikat.

Perikopa tersebut semakin dapat meneguhkan dan memberikan penyegaran kepada kita. Kita sebagai orang tua diajarkan untuk menjadi sepasang suami istri yang benar-benar mempunyai tanggungjawab dan mampu memberikan teladan bagi anaknya. Sejak Yesus kecil Maria dan Yosef telah memberikan teladan kepada Yesus untuk merayakan paska secara bersama-sama meskipun harus melakukan perjalanan selama sehari. Keluarga merupakan tempat pendidikan yang utama dan pertama oleh karena itu sejak dini kita harus mengkondisikan doa bersama di dalam keluarga ataupun berangkat ke Gereja bersama. Orangtua yang menjadi panutan anaknya harus mampu memberikan teladan bagi anaknya.

5. Langkah IV: Menerapkan Iman Kristiani Dalam Situasi Peserta Konkrit a. Pengantar

Dalam pertemuan tadi, kita telah menemukan apa yang menjadi tugas kita sebagai orang tua unruk melakasanakan pendidikan iman dalam keluarga. Hal ini sangat penting dalam menunjang prestasi PAK anak di sekolah. Sebagai orang tua yang mempersembahkan hidup keluarga kepada Allah kita diajak untuk melaksanakan tugas luhur kit. Ia telah memberikan kebahagian kepada kita melalui lahirnya anak-anak kita. Kita bersyukur bahwa Allah memberikan kepercayaan kepada kita untuk mendamping manusia baru yang yang dititipkanNya kepada kita. Kita juga diingatkan oleh Allah supaya kita selalu memberikan keteladanan hidup rohani kepada anak.

b. Pertanyaan Untuk Refleksi

Sebagai bahan refleksi agar kita semakin mampu untuk melaksanakan pendidikan iman dalam keluarga. Maka saat ini kita akan melihat situasi konkrit dalam keluarga kita masing-masing dengan mencoba merenungkan pertanyaan berikut:

1. Usaha apa yang hendak bapak ibu lakukan untuk meningkatkan pendidikan iman dalam keluarga?

2. Apakah bapak ibu diteguhkan dalam menghayati panggilan sebagai orang tua Kristiani?

c. Suatu Contoh Rangkuman

Dalam injil Luk 2:40-52 kita diberi teladan akan pentingnya mengusahakan pendidikan iman dalam keluarga. Maria dan Yosef mengajak Yesus untuk mengikuti perayaan Paskah Yahudi meski harus berjalan berhari-hari. Maria dan Yosef dengan setia dan mantap mendampingi Yesus anak Allah, semoga kitapun dengan mantap pula meneladan sikap keluarga kudus. Untuk mampu mencapainya, kita perlu mengindahkan teladan kita yaitu Maria dan Yosef, karena memberikan teladan kepada anak adalah tugas yang luhur dari Allah.

6. Langkah V: Mengusahakan Situasi konkrit a. Pengantar

Para bapak ibu yang terkasih dalam yesus, setelah kita bersama-sama menggali pengalaman dalam usaha menjalani hidup berkeluarga lewat Film”Tanggung jawab”kita dapat belajar dari Yu Bekti yang lebih mementingkan anaknya dari pada mengikuti kegiatan ketoprak. Selain itu, sosok Yu Bekti yang bertanggung jawab atas tugasnya menjadi point penting untuk dapat kita bawa pulang dan tentunya untuk diterapkan

(18)

dalam keluarga kita masing-masing. Dari perikopa Luk 2:40-52 kita mengetahui bahwa Maria dan Yosef adalah orang tua yang di pilih Allah dan penuh teladan, oleh karena itu kita sebagai umat Allah yang dipercayakanNya untuk mengemban tugas luhur dan mulia ini tahu akan apa yang harus dilakukan.

b. Niat-niat

Memikirkan niat-niat dan bentuk pendampingan yang baru untuk lebih mengusahakan pendidikan iman dalam hidup keluarga. Berikut ini adalah pernyataan penuntun untuk membantu peserta membuat niat-niat:

1. Niat-niat apa yang hendak bapak ibu lakukan untuk semakin meningkatkan pendidikan iman dalam keluarga?

2. Hal-hal apa yang sekiranya perlu diperhatikan dalam mewujudkan niat-niat tersebut?

7. Penutup a. Lagu penutup

Setelah semua merumuskan niat-niat, kemudian menyanyikan lagu Santo Yusuf yang menjaga dari Puji Syukur no.644 yang dinyanyikan bersama umat.

b. Saat hening kesempatan untuk hening

Kesempatan hening sejenak untuk merenungkan niat-niat. Sementara lilin dan salib dapat dipasang dan dinyalakan.

c. Doa Umat

Kesempatan untuk doa spontan yang diawali oleh pendamping yang menghubungkan dengan tema dan hasil pembicaraan demi mewujudkan tanggung jawab sebagai pendamping anak.

d. Doa Penutup

Allah Mahakasih, kami bersyukur atas penyertaan-Mu dari awal sampai akhir sehingga pendalaman materi pada kesempatan ini semakin membuka hati dan budi kami sebagai orang tua. Kami sadar bahwa tidak mudahlah untuk mengusahakan pendidikan iman dalam keluarga Namun demikian, kami percaya bahwa Engkau tidak membiarkan kami berjuang sendiri. Semoga dengan pertolongan santo Yosef dan Ibu Maria kami para orang tua dapat lebih bersemangat untuk mengantar anak-anak kami bertumbuh untuk menjadi pribadi yang semakin katolik, dan berbakti kepada Allah dan sesama serta berprestasi di sekolah. Semua ini kami mohon kepadaMu dalam nama Yesus Kristus Tuhan dan pengantara kami. Amin.

Dokumen terkait