• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

1.1.9. Sejarah dan Profil PT. Kokoh Inti Aribama

PT Kokoh Inti Arebama ("Perusahaan") didirikan berdasarkan akta notaris Fitricia Arisusanti, S.H.,C.N., No. 27 tanggal 6 Juli 2001 sebagai notaris pengganti Dr. Irawan Soerodjo, S.H., Msi. Akta tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No.C-03717 HT.01.01.Th.2001 tanggal 25 Juli 2001 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 86 tanggal 26 Oktober 2001, tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 6683.

Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta notaris Leolin Jayayanti, S.H., No. 9 tanggal 21 Juli 2009 mengenai perubahan, penyesuaian, dan penyusunan kembali seluruh anggaran dasar Perseroan sesuai Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Nomor IX.J.1 tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan yang melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas Dan Perusahaan Publik, Lampiran Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan tertanggal 14 Mei 2008 No. KEP-179/BL/2008. Akta perubahan tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-AH.01.10-15137 tanggal 10 September 2009, dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republika Indonesia No. 63 tanggal 6 Agustus 2010.

Sesuai pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan bergerak dalam bidang perdagangan. Saat ini Perusahaan melakukan

kegiatan usaha di bidang perdagangan, distributor, eksportir dan importir dari segala macam barang dagangan (antara lain keramik). Kantor Perusahaan terletak di Graha Atrium Lantai 2, Suite 902, Jl. Senen Raya No. 135, Jakarta Pusat dan cabang-cabang Perusahaan terdapat di dua puluh dua (22) kota di Indonesia yaitu kota Medan, Pekanbaru, Palembang, Jakarta, Bekasi, Bogor, Bandung, Cirebon, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Denpasar, Samarinda, Makasar, Tangerang, Lampung, Malang, Banjarmasin, Purwokerto, Pontianak, Jambi, dan Kediri. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada bulan September 2004.

1.1.10.Sejarah dan Profil PT. Nusantara Infrastructure Tbk (d/h Metamedia

Technologis Tbk).

Dengan komitmen Pemerintah mempermudah proses pembebasan lahan serta uji coba dana bergulir untuk mendorong proses ini, diharapkan Pemerintah dapat menuntaskan pembangunan jalan tol di Jawa sepanjang 887 kilometer selesai dalam 5 tahun mendatang. Beberapa jalur jalan tol di dalam kota, termasuk di Jakarta, juga sedang dalam tahap perencanaan untuk dikembangkan dengan partisipasi swasta.

Dalam perjalanan bisnisnya, Perseroan mengalami beberapa perubahan besar hingga terbentuk perusahaan yang sekarang PT Nusantara Infrasructure Tbk. Sebagai pelopor partisipasi swasta dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia, PT Nusantara Infrastructure Tbk (Perseroan) akan terus membangun jalan tol di Indonesia sambil mencari peluang investasi lebih lanjut di

sektor-sektor infrastruktur lainnya. Perseroan didirikan dengan nama PT Sawitia Bersama Darma berdasarkan Akta Notaris No.3, tanggal 1 September 1995, di hadapan Notaris di Jakarta. Mengubah nama Perseroan menjadi PT Wahana Tradindo Jaya. Amandemen kedua Anggaran Dasar Perseroan ini didasarkan pada Akta Notaris No.4, tanggal 6 Februari 2001, di hadapan Notaris di Jakarta. Melakukan penggabungan usaha dengan PT Nusantara Konstruksi Indonesia dan, berdasarkan Akta No.59, tanggal 21 Juni 2006, di hadapan Notaris di Jakarta, mengubah diri menjadi PT Nusantara Infrastructure Tbk.

Pada tahun 2007 Melakukan peletakan batu pertama pembangunan Jalan Tol Seksi Empat (JTSE), di Makassar. Dan pada satu tahun berikutnya JTSE, Makassar, mulai beroperasi dan menjadi satu-satunya proyek dari konsesi Infrastructure Summit 2005 yang berhasil diwujudkan.

1.1.11.Sejarah dan Profil PT. Rimo Catur Lestari Tbk.

PT Rimo Catur Lestari Tbk. (Perusahaan) didirikan di Indonesia dengan akta notaris Anthony Djoenardi, S.H., No. 126 tanggal 25 Maret 1987. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2-9226.HT.01.01.TH’88 tanggal 28 September 1988 dan diumumkan dalam Berita Negara No. 62 tanggal 4 Agustus 2000 Tambahan No. 4243. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, yang terakhir adalah dengan akta notaris Lenny Janis Ishak, S.H., No. 08 tanggal 17 Juli 2009 mengenai perubahan susunan anggota Direksi dan anggota Dewan

Komisaris serta menyetujui perubahan seluruh Anggaran Dasar perseroan untuk disesuaikan dengan Peraturan BAPEPAM-LK Nomor IX.J.I tentang pokok – pokok anggaran dasar perseroan terbatas.

Perubahan tersebut telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. AHU-AH.01.10-17066 tanggal 7 Oktober 2009. Sesuai dengan Pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, maksud dan tujuan dari didirikannya Perusahaan adalah berusaha di bidang perdagangan umum yang menjual berbagai macam barang seperti pakaian, aksesoris, tas, sepatu dan kosmetik melalui toko serba ada (department store) milik Perusahaan. Perusahaan berkedudukan di Jakarta dengan kantor pusat terletak di Jl Daan Mogot II No. 100 P 1 dan 2. Perusahaan memiliki toko serba ada dengan nama “Rimo” yang berlokasi di Jakarta dan Manado. Perusahaan memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun 1987.

1.1.12.Sejarah dan Profil PT. Toko Gunung Agung Tbk.

PT. Toko Gunung Agung Tbk atau lebih dikenal dengan Toko Gunung Agung merupakan perintis toko buku dan alat tulis di Indonesia. Perusahaan ini mulai didirikan pada tahun 1953 oleh Tjio Wie Tay. Ia memulai usaha toko buku ini di Jalan Kwitang, Jakarta dan tidak memindahkan kantor pusatnya hingga sekarang. Sejak tahun 1991 Toko Gunung Agung telah menjadi perusahaan publik yang tercatat di Bursa Efek Jakarta-Sekarang Bursa Efek Indonesia. Toko Gunung

Agung adalah satu-satunya Toko Buku dan Alat Tulis di Indonesia yang sudah mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia.

Saat ini Toko Gunung telah memiliki 30 cabang di kota besar Jawa & Bali dengan luas area penjualan 28.000 meter persegi; 20 cabang di antaranya berada di Jakarta dan sekitarnya. Selain memiliki Toko Gunung Agung, saat ini PT. Toko Gunung Agung Tbk juga memiliki 4 cabang toko buku dengan merek dagang TGA Bookstore yang berada di Senayan City, Pondok Indah Mall, ANZ Square Building Podium Thamrine Nine dan Mal Galaxy, Surabaya. Perbedaan antara Toko Gunung Agung dengan TGA Bookstore adalah dari segi segmen pasar yang dituju: TGA Bookstore lebih membidik pasar kelas menengah ke atas, sehingga barang-barang yang dijual disesuaikan dengan target pasar, khususnya buku-buku impor.

Perusahaan saat ini memiliki 3 anak perusahaan, yaitu PT.Perdana Makmur Agung, yang bergerak di bidang Ekspor Impor dan distribusi, PT.Ayu Masagung, yang bergerak di bidang perdagangan valuta asing dan PT.Timpani Agung, yang bergerak di dalam bidang penerbitan. Perusahaan ini berkantor pusat di Jl.Kwitang No.6, Senen, Jakarta Pusat.

1.1.13.Sejarah dan Profil PT. Triwara Insan lestari Tbk.

PT. Triwara Insan Lestari Tbk telah berdiri sejak tahun 1992 dan merupakan salah satu anak perusahaan Hengtraco Group yang telah berdiri sejak tahun 1986. Pada awalnya, kegiatan usaha perseroan hanya berkisar dibidang

usaha impor dan penjualan produk – produk technical hardware, diantaranya chain hoist dan crane. akan tetapi dalam kurun waktu 8 tahun perseroan sudah mampu memperluas produk yang ditangani meliputi produk perlengkapan dan keselamatan kerja (safety equipments), alat - alat technical automotive, mesin serta technical hardware.

Perkembangan perseroan yang semakin pesat dapat terwujud berkat dedikasi, komitmen, kerja keras, dan tanggung jawab yang tinggi dari seluruh pihak dalam perseroan. Selain itu tingginya tingkat kepercayaan dan kepuasan pasar terhadap seluruh produk perseroan, menimbulkan tingginya angka permintaan pasar. Saat ini perseroan telah memiliki beberapa kantor cabang yang terletak di Jakarta dan Balikpapan dengan puluhan agen yang tersebar antara lain di Jawa, Sumatera, Bali, Kalimantan, Sulawesi dan Papua.

Dengan kemampuan dan pengalaman selama kurang lebih 16 tahun yang dimiliki perseroan dalam memenuhi kebtuhan pasar dengan produk yang berkualitas, harga yang bersaing, dan tepat waktu dalam pengiriman, serta diikuti sikap kerja yang professional dan solid dari seluruh elemen perseroan, maka pada awaljanuari 2008 perseroan memutuskan untuk melakukan penawaran umum perdana (Initial Public Offering/IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Reputasi dan profesionalisme perseroan juga menghasilkan kepercayaan dari beberapa principal utama baik dari Amerika, Australia, China, Jepang, Jerman, Kanada, dan berbagai negara Eropa lainya. Hal ini terbukti dengan dipercayakanya perseroan sebagai agen tunggal produk - produk mereka di

Indonesia. Selain itu perseroan juga dikenal sebagai pemasok alat - alat berat yang memenuhi standard internasional seperti ANSI (American Standard Institute), JIS (Japan IndustrialStandard), dll.

1.1.14.Sejarah dan Profil PT. Wicaksana Overseas Internasional Tbk.

Perusahaan memulai usaha distribusinya dengan mendirikan PT Djangkar Djati di Medan, Sumatera Utara pada tahun 1964 untuk mengimpor barang-barang konsumsi dan mengekspor barang-barang-barang-barang komoditi ke Singapura. Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan meliputi bidang perdagangan, baik untuk perdagangan sendiri, maupun secara komisi, pembangunan, industri, perbengkelan, pengangkutan, pertanian dan percetakan. Sejak tahun 1973, usaha distribusi juga diperluas kebeberapa jenis produk antara lain: makanan, minuman, susu bubuk, mie instan, perawatan diri, kosmetik, obat-obatan, perawatan rumah tangga dan minyak goreng. Pada tahun itu juga usaha distribusi dialih namakan ke PT Wicaksana Overseas Import yang pada tahun 1992 berganti nama menjadi PT Wicaksana Overseas International (Perusahaan).

Pada tahun 1994, Perusahaan melakukan penawaran umum saham sejumlah 20.000.000 saham dengan nilai nominal Rp. 1.000 per saham kepada masyarakat dengan harga Rp. 3.250 per saham. saham ke modal saham dimana setiap pemegang 50 saham lama mendapatkan 34 saham baru. Pada tanggal 22 Nopember 2000, Perusahaan melalui mekanisme penambahan modal tanpa hak

memesan efek terlebih dahulu sesuai dengan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) No. IX.D.4 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-44/PM/1998 tanggal 14 Agustus 1998 telah mengkonversikan hutang kepada kreditur sebesar USD 9.349.799 menjadi saham, dimana setiap USD 1 bernilai enam (6) saham atau seluruhnya dikonversikan menjadi 56.098.805 saham dengan nilai nominal Rp. 500 per saham. Harga pasar per lembar saham pada saat konversi adalah sebesar Rp. 750. Dengan demikian, jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh menjadi 277.858.805 saham.

1.2. Diskripsi Hasil Penelitian.

1.2.1. Earning Per Share (X1) Perusahaan Wholesale and Retail Trade di

Bursa Efek Indonesia Tahun 2007-2010.

Berikut ini akan disajikan data hasil penelitian yang berkaitan dengan EPS sejak tahun 2007 hingga tahun 2010 laporan keuanagn perusahaan Wholesale and Retail Trade yang go public di BEI.

Earning Per Share (EPS) merupakan rasio dari laba bersih terhadap jumlah lembar saham biasa yang beredar ( Jogiyanto, 2000:49). Skala data yang digunakan adalah skala rasio. Sedangkan satuan pengukuran yang digunakan adalah rupiah (Rp).

Laba Bersih

EPS =

Tabel 2. Earning Per Share (X1) Perusahaan Wholesale and Retail Trade Yang Go Publik di Bursa Efek Indonesia Tahun 2007-2010.

Earning Per Share (dalam satuan Rupiah)

NO NAMA PERUSAHAAN 2007 2008 2009 2010 1 PT. Alfa Retailindo Tbk 8.92  34.93  ‐162.33  ‐4.72  2 PT. Ancora Indonesia Resources Tbk (d/h TD Resources Tbk) 16.47  16.45  15.01  3.80 

3 PT. Catur Sentosa Adiprana

Tbk 11.57  19.42  3.89  6.58  4 PT. FKS Multi Agro Tbk (d/h Fishindo Kusuma Sejahtera Tbk) 51.85  52.17  67.88  36.94  5 PT. Hero Supermarket Tbk 209.46  293.56  521.55  235.56 

6 PT. Kokoh Inti Aribama Tbk ‐  8.16  6.96  5.44 

7

PT. Nusantara Infrastructure Tbk (d/h Metamedia

Technologis Tbk)

2.02  0.63  ‐4.13  ‐1.35 

8 PT. Rimo Catur Lestari Tbk 3.34  4.14  ‐83.75  ‐32.49 

9 PT. Toko Gunung Agung

Tbk 38.31  16.27  4.93  ‐130.75 

10 PT. Triwara Insanlestari Tbk 21.02  8.93  1.30  1.41 

11 PT. Wicaksana Overseas

International Tbk ‐21.01  ‐19.60  6.51  ‐0.51 

Sumber : ICMD dan www.idx.co.id

Dari tabel di atas diketahui bahwa besarnya Earning Per Share pada PT. Alfa Retailindo Tbk tahun 2007 mencatat EPS sebesar Rp.8,92 tahun 2008

mengalami kenaikan sebesar Rp.34,93 sedangkan pada tahun 2009 dan 2010 mengalami penurunan masing-masing menjadi Rp.-162,33 dan Rp.-4,72. PT. Ancora Indonesia Resources Tbk (d/h TD Resources Tbk) pada tahun 2007 mencatat EPS sebesar Rp.16,47 tahun 2008, 2009 dan 2010 berturut-turut mengalami penurunan masing-masing sebesar Rp.16,45, Rp.15,01 dan Rp.3,80. PT. Catur Sentosa Adiprana Tbk pada tahun 2007 mencatat EPS sebesar Rp.11,57 pada tahun 2008 mengalami kenaikan menjadi Rp.19,42 pada tahun 2009 mengalami penurunan menjadi Rp.3,89 sedangkan pada tahun 2010 kembali mengalami kenaikan menjadi Rp.6,58. PT. FKS Multi AgroTbk (d/h Fishindo Kusuma Sejahtera Tbk) pada tahun 2007 mencatat EPS sebesar Rp.51,85 , pada tahun berikutnya mengalami kenaikan berturut-turut, pada tahun 2008 sebesar Rp.52,17 tahun 2009 sebesar Rp.67,88 kecuali tahun 2010 mengalami penurunan sebesar Rp.36,94. PT. Hero Supermarket pada tahun 2007 mencatat EPS sebesar Rp.209,46 pada tahun 2008 mengalami kenaikan menjadi Rp.293,56 pada tahun 2009 kembali mengalami kenaikan manjadi Rp.521,55 sedangkan pada tahun 2010 mengalami penurunan menjadi Rp.235,56. PT. Kokoh Inti AribamaTbk pada tahun 2007 belum mencacat EPS baru pada tahun 2008 mencatat EPS sebesar Rp.8,16 pada tahun 2009 dan 2010 mengalami penurunan masing-masing menjadi Rp.6,96 dan Rp.5,44. PT. Nusantara Infrastructure Tbk (d/h Metamedia Technologis Tbk) pada tahun 2007 mencatat sebesar Rp.2,02, dan pada tahun berikutnya yaitu 2008 , 2009 dan 2010 mengalami penurunan masing-masing menjadi Rp.0,63 ,Rp.-4,13 ,Rp.-1,35. PT. Rimo Catur Lestari Tbk pada tahun

2007 mencatat EPS sebesar Rp 3,34, pada tahun 2008 mengalami kenaikan menjadi Rp.4,14, pada tahun 2009 dan tahun 2010 mengalami penurunan manjadi Rp.-83,75 dan Rp.-32,49. PT. Toko Gunung Agung Tbk pada tahun 2007 mencatat EPS sebesar Rp.38,31 ,pada tahun 2008 mengalami penurunan menjadi Rp.16,27 ,pada tahun 2009 mengalami penurunan manjadi Rp.4,93 dan pada tahun 2010 kembali mengalami penurunan menjadi Rp.-130,75. PT. Triwara Insan Lestari Tbk pada tahun 2007 mencatat EPS sebesar Rp.21,02 pada tahun 2008 dan 2009 mengalami penurunan masing-masing menjadi Rp.8,93 dan Rp.1,30 dan pada tahun 2010 mengalami kenaikan sebesar Rp.1,41. PT. Wicaksana Overseas International Tbk pada tahun 2007 mencatat EPS sebesar Rp.-21,01 pada tahun 2008 mengalami penurunan menjadi Rp.-19,60 sedangkan pada tahun 2009 mengalami kenaikan menjadi Rp.6,51 dan pada tahun 2010 kembali turun menjadi Rp.-0,51.

1.2.2. Return On Assets (X2) Perusahaan Wholesale and Retail Trade Yang

Go Publik di Bursa Efek Indonesia Tahun 2007-2010.

Berikut ini akan disajikan data hasil penelitian yang berkaitan dengan ROA sejak tahun 2007 hingga tahun 2010 laporan keuanagn perusahaan Wholesale and Retail Trade yang go public di BEI.

Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen dalam memperoleh keuntungan (laba) secara keseluruhan (Wijaya, 2003: 120). Semakin besar ROA, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai oleh perusahaan

tersebut dan semakin baik pula posisi perusahaan tersebut dari segi penggunaan asset. Satuan pengukuran yang digunakan adalah persentase.

Laba bersih

ROA = x 100%

Total Aktiva

Tabel 3. Return On Assets (X2) Perusahaan Wholesale and Retail Trade

Yang Go Publik di Bursa Efek Indonesia Tahun 2007-2010.

Return On Assets (dalam satuan Persen)

NO NAMA PERUSAHAAN 2007 2008 2009 2010 1 PT. Alfa Retailindo Tbk ‐0.86  3.98  ‐10.95  ‐0.76  2 PT. Ancora Indonesia Resources Tbk (d/h TD Resources Tbk) 15.37  30.67  11.00  3.46 

3 PT. Catur Sentosa Adiprana

Tbk 5.01  7.46  1.60  1.86  4 PT. FKS Multi Agro Tbk (d/h Fishindo Kusuma Sejahtera Tbk) 6.73  8.66  8.15  3.34  5 PT. Hero Supermarket Tbk 5.54  7.09  8.25  3.54 

6 PT. Kokoh Inti Aribama Tbk   2.32  1.66  1.16 

7

PT. Nusantara Infrastructure Tbk (d/h Metamedia

Technologis Tbk)

3.64  0.31  ‐5.10  ‐1.51 

8 PT. Rimo Catur Lestari Tbk 2.07  1.89  ‐177.37  ‐62.32 

9 PT. Toko Gunung Agung

10 PT. Triwara Insanlestari Tbk 19.23  4.94  0.77  0.91 

11 PT. Wicaksana Overseas

International Tbk ‐10.14  ‐10.21  3.53  ‐0.14 

Sumber : ICMD dan www.idx.co.id

Dari tabel di atas diketahui bahwa besarnya Return On Assets pada PT. Alfa Retailindo Tbk tahun 2007 mencatat 0,86%, pada tahun 2008 mengalami kenaikan menjadi 3,98%, pada 2009 mengalami penurunan menjadi -10,95% dan kemudian tahun 2010 kembali mengalami penurunan menjadi -0,76%. PT. Ancora Indonesia Resources Tbk (d/h TD Resources Tbk) tahun 2007 mencatat 15,37%, tahun 2008 mengalami kenaikan menjadi 30,67%, pada tahun 2009 mengalami penurunan menjadi 11,00%, sedangkan pada tahun 2010 kembali mengalami penurunan menjadi 3,46%. PT. Catur Sentosa Adiprana Tbk pada tahun 2007 mencacat 5,01%, pada tahun 2008 mengalami kenaikan menjadi 7,46%, pada tahun 2009 mengalami penurunan menjadi 1,60%, sedangkan pada tahun 2010 mengalami kenaikan menjadi 1,86%. PT. FKS Multi Agro Tbk (d/h Fishindo Kusuma Sejahtera Tbk) pada tahun 2007 mencatat 6,73%, pada tahun 2008 mengalami kenaikan menjadi 8,66%, pada tahun 2009 mengalami penurunan menjadi 8,15%, dan tahun 2010 kembali mengalami penurunan menjadi 3,34%. PT. Hero Supermarket Tbk pada tahun 2007 mencaat sebesar 5,54%, pada tahun 2008 menalami kenaikan menjadi 7,09%, pada tahun 2009 mengalami kenaikan manjadi 8,25%, sedangkan pada tahun 2010 mengalami penurunan menjadi 3,54%. PT. Kokoh Inti

Aribama Tbk pada tahun 2007 belum mencatat ROA, pada tahun 2008 perusahaan ini mencatat ROA sebesar 2,32%, pada tahun selanjutnya berturut-turut mengalami penurunan yaitu masing-masing menjadi 1,66 pada tahun 2009 dan 1,16 pada tahun 2010. PT. Nusantara Infrastructure Tbk (d/h Metamedia Technologis Tbk) pada tahun 2007 mencatat sebesar 3,64% pada tahun 2008 mengalami penurunan menjadi 0,31%, pada tahun 2009 mengalami penurunan manjadi -5,10%, sedangkan pada tahun 2010 mengalami penurunan menjadi -1,51%. PT. Rimo Catur Lestari Tbk pada tahun 2007 mencatat sebesar 2,07% pada tahun 2008 mengalami penurunan menjadi 1,89%, pada tahun 2009 dan tahun 2010 mengalami penurunan menjadi -177,37%, dan -62,32%. PT. Toko Gunung Agung Tbk pada tahun 2007 mencatat sebesar 2,93%, pada tahun 2008 mengalami kenaikan menjadi 4,73%, pada tahun 2009 mengalami penurunan manjadi 1,19%, sedangkan pada tahun 2010 mengalami penurunan menjadi -7,75%. PT. Triwara Insanlestari Tbk pada tahun 2007 mencatat sebesar 19,23% pada tahun 2008 mengalami penurunan menjadi 4,94%, pada tahun 2009 mengalami penurunan menjadi 0,77%, dan tahun 2010 mengalami kenaikan sebesar 0,91%. PT. Wicaksana Overseas International Tbk pada tahun 2007 mencatat sebesar 10,14%, pada tahun 2008 mengalami kenaikan menjadi -10,21% pada tahun 2009 mengalami kenaikan menjadi 5,20% dan pada tahun 2010 mengalami penurunan menjadi -0,14%.

1.2.3. Return On Equity (X3) Perusahaan Wholesale and Retail Trade Yang