• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sejarah dan Profil PT. Ancora Indonesia Resources Tbk (d/h TD Resources Tbk)

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

1.1.5. Sejarah dan Profil PT. Ancora Indonesia Resources Tbk (d/h TD Resources Tbk)

Pada 15 September 2003 Perseroan didirikan dengan nama PT Okansa Persada. Okansa Persada menjadi Perusahaan Terbuka dan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Surabaya (sekarang Bursa Efek Indonesia) pada tanggal 29 Maret 2006. Tanggal 19 Desember 2009, Perseroan mengubah namanya menjadi PT TD Resources, Tbk agar lebih mencerminkan kegiatan usahanya yang bergerak di sektor sumber daya alam. Kemudian para pemegang

Saham pengendali sepakat untuk melepaskan kepemilikan mayoritas di PT TD Resources, Tbk kepada PT Ancora Resources, suatu perusahaan induk yang berinvestasi dalam bidang sumber daya alam di Indonesia.Pada 13 Oktober 2008, PT TD Resources, Tbk mengambil – alih 40% saham PT Multi Nitrotama Kimia (MNK), perusahaan penyedia jasa peledakan dan bahan peledak pertambangan terkemuka di Indonesia. Dengan persetujuan pemegang saham, pada tanggal 6 November 2008 PT TD Resources, Tbk berubah nama menjadi PT Ancora Indonesia Resources, Tbk (AIR) dan menempatkan Perseroan sebagai anak perusahaan Ancora Resources dan bertanggung jawab atas kegiatan investasi serta pengembangan portofolio usaha sumber daya alam di Indonesia.

Pada bulan Juni 2009, Perseroan mendirikan PT Ancora Shipping, perusahaan perkapalan yang direncanakan menjadi salah satu pendukung bagi bisnis lain di dalam Perseroan. Pendirian PT Ancora Shipping juga dilakukan untuk mendapatkan manfaat dari pemberlakuan azas cabotage dalam

Undang-Undang Pelayaran di tahun 2010. Di bulan November 2009 melakukan pengambilalihan 60% kepemilikan saham PT Bormindo Nusantara (BN), sebuah perusahaan penyedia jasa pengeboran minyak dan gas darat. Perseroan juga meningkatkan kepemilikannya di MNK dari 40% menjadi 50% pada bulan Desember 2009. Berbagai perkembangan tersebut merupakan langkah awal AIR dalam membangun pijakan pada sektor-sektor usaha di bidang migas, pertambangan dan energi di Indonesia. Selain mengembangkan peluang pertumbuhan dari berbagai akuisisi, AIR akan terus mengembangkan serta menguasai pijakan usaha lainnya untuk pertumbuhan di masa depan dalam rangka merealisasikan visinya untuk menjadi salah satu perusahaan terkemuka dalam bidang sumber daya alam di Indonesia.

1.1.6. Sejarah dan Profil PT. Catur Sentosa Adiprana Tbk.

PT. Catur Sentosa Adiprana Tbk adalah perusahaan nasional yang bergerak di bidang distribusi bahan bangunan, retail dan logistik. Pada 1966, Eka Sentosa (Alm.) bersama dengan Darmawan Putra Totong membuka toko cat kecil berukuran 40 m² di Jalan Gajah Mada 56, Jakarta. Toko ini diberi nama “Toko Tjat Sentosa” yang menjual produk cat yang masih jarang saat itu. Tidak hanya menjual cat, usaha terus berkembang dengan menjual bahan bangunan dengan produk yang lebih beragam.

Sejalan dengan perkembangan usaha pada tahun 1970, Budyanto Totong dan Totong Kurniawan bergabung di toko tersebut dan bersama dengan

saudara-saudaranya melakukan rencana ofensif. Mereka melihat peluang tidak sekadar mengambil barang dan jual di toko, tapi ambil barang dan jual ke toko-toko yang lain. Tidak hanya menjual, tapi menjadi memasarkan dan mendistribusikan. Mulailah perintisan usaha sebagai distributor bahan bangunan dengan modal kepercayaan.

Usaha distribusi semakin berkembang dan besar dari tahun ke tahun, mulai terpikirkan untuk membentuk sebuah manajeman moderen. Untuk menopang usaha tersebut didirikanlah PT Catur Sentosa Adiprana (“Perseroan”) pada bulan Desember 1983. Tidak berhenti sampai di situ, pada tahun 1997 Budyanto Totong melihat kesempatan lainnya yaitu bisnis ritel moderen dengan memperkenalkan konsep “one stop shopping” bahan bangunan di Indonesia dengan brand Mitra 10. Bisnis ini dikembangkan dengan tujuan untuk menangkap peluang adanya perubahan pola berbelanja dari tradisional ke moderen, memperkuat sinergi dengan prinsipal, transaksi yang berbasis tunai, dan memberikan margin keuntungan yang lebih tinggi.

Untuk terus bertumbuh dan mengembangkan kegiatan usahanya, perseroan kembali memperkuat struktur permodalannya melalui proses Initial Public Offering. Perseroan telah menjadi anggota Bursa Efek Indonesia dan telah mencatatkan sahamnya pada tanggal 12 Desember 2007. Cita-cita menjadi distributor terdepan dengan manajemen terbaik di bisnis distribusi cat dan bahan bangunan menjadi kenyataan. Kini Perseroan yang juga sudah merupakan perusahaan publik, sampai saat ini telah memiliki 39 cabang distribusi, 5 cabang

distribusi kimia, 7 area distribusi consumer goods, 18 outlet ritel moderen Mitra10, dan 5 showroom SB Furniture yang menyebar di seluruh Indonesia, dibantu dengan 4.852 karyawan, dan mendistribusikan lebih dari 25.000 item produk. Itu semua berkat kerjasama dan kepercayaan dari 24 pemasok utama (merek-merek utama) untuk distribusi dan lebih dari 400 pemasok untuk outlet Ritel Moderen dan banyak merek lainnya.

1.1.7. Sejarah dan Profil PT. FKS Multi Agro Tbk.

PT FKS Multi Agro Tbk. (“Perusahaan”) didirikan dengan nama PT Fishindo Kusuma Sejahtera berdasarkan akta notaris No. 34 tanggal 27 Juni 1992 yang dibuat dihadapan Raden Santoso, Notaris di Jakarta dan telah memperoleh persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. C2-8706.HT.01.01 TH.92 tanggal 21 Oktober 1992 dan telah diumumkan dalam lembaran Berita Negara Republik Indonesia No. 100 tanggal 15 Desember 1992, Tambahan No. 6459. Perusahaan mengawali usahanya dibidang industry perikanan untuk memproduksi tepung ikan dan minyak ikan.

Di tahun 1999, Perusahaan memperluas cakupan kegiatannya dengan memproduksi tepung bulu dan sejak tahun 2001 Perusahaan melakukan kegiatan usaha perdagangan dengan cara mengimpor bahan baku pakan ternak yang mana tidak diproduksi di dalam negeri. Pada tanggal 18 Januari 2002, saham Perusahaan tercatat pada PT Bursa Efek Jakarta, yang kini menjadi PT Bursa Efek Indonesia. Perusahaan mencatatkan sebanyak 480juta saham yang mana 80 juta

saham ditawarkan kepadamasyarakat dengan harga penawaran sebesar Rp. 125/saham.

Pada tahun 2006, Perusahaan melakukan perubahan nama menjadi PT FKS Multi Agro Tbk. berdasarkan akta notaris No. 20 tanggal 28 Juni 2006 yang dibuat dihadapan Andalia Farida SH,MH, Notaris di Jakarta dan telah memperoleh pengesahan dari Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. C-19266 HT.01.04.TH.2006 tanggal 3 Juli 2006 dan telah diumumkan dalam lembaran Berita Negara Republik Indonesia No. 66 tanggal 18 Agustus 2006, Tambahan No. 8825. Perusahaan berkantor pusat di Jakarta dan memiliki kantor cabang di Surabaya dan Medan. Divisi pabrikasi Perusahaan berlokasi di Muncar, Banyuwangi, Jawa Timur.

1.1.8. Sejarah dan Profil PT. Hero Supermarket Tbk.

Hingga saat ini Hero Pasar Swalayan merupakan industri ritel pasar swalayan (supermarket) terbesar di Indonesia yang berdiri pertama kali pada tanggal 23 Agustus 1971 di Jl. Faletehan I No. 23, Kebayoran baru, Jakarta Selatan dengan luas gedung kurang lebih 251 meter persegi atau lebih tepat disebut Toko Swalayan dengan nama Hero Mini Supermarket. Hero Supermarket lahir atas ide Bp. Muhammad Saleh Kurnia, putra kelahiran Cibadak, Sukabumi, Jawa Barat. Ia belajar berdagang mulai kecil mengikuti jejak orangtuanya yang sudah berdagang barang-barang kebutuhan sehari-hari dikota asalnya. Sekitar

tahun 1948-an keluarga Kurnia hijrah ke Jakarta untuk memulai usahanya agar lebih maju lagi.

Kian hari usahanya semakin berkembang pesat dan pada tahun 1951 sudah mampu memindahkan usahanya ke pertokoan di Jalan yang sama dengan nama Toko Hero. Untuk memperlancar usahanya berkembang pesat pada tahun 1954 Toko Hero mendirikan CV. Hero, yang banyak mengimport makanan dan minuman dari luar negeri. Tahun 1969 keluarga menyerahkan pimpinan CV. Hero Kepada Muhammad Saleh Kurnia, dan ditangan Muhammad Saleh Kurnia usaha semakin besar dengan banyak mengimport barang dari luar negeri dan menjadi agen beberapa produk import. Melihat potensi pasar produk import yang semakin besar dan belum adanya tempat belanja keluarga yang modern dan memadai bagi orang asing pada waktu itu maka pada tahun 1971, Muhammad Saleh Kurnia mengajukan ijin pendirian toko swalayan melalui Akte Notaris Djoko Mulyadi SH, nomor 19. Dan pada tanggal 23 Agustus 1971 membuka gerai (out let) yang pertama di Jl. Falatehan I, Jakarta Selatan dengan nama Hero Mini Supermarket.

Pada tanggal 30 Juni 1989 PT. Hero Supermarket Go Public meramaikan pasar modal dan merupakan ritel pasar swalayan pertama di Indonesia yang memperoleh kepercayaan untuk menjual sahamnya kepada masyarakat luas. Penjualan saham pertama 1.795.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp. 1000 dan ditawarkan dengan harga perdana Rp. 7.200 per lembar saham dan dari hasil penjualan Tahun 1989 mencapai 159,9 Milyar.