• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERAN PENDIDIKAN SEJARAH UNTUK MEMBANGUN KESADARAN BAGI PARA GENERASI MILENIAL

3. Sejarah untuk Generasi Milenial

Generasi milenial identik dengan generasi yang gaul dan selalu membuka mata degan adanya perubahan baru, cenderung dinamis dan memiliki cita-cita yang tinggi. Namun apakah generasi milenial memiliki kesadaran berbangsa, apakah

mereka ingat siapa jati dirinya. Tidak sedikit yang memiliki jiwa kebangsaan seperti itu, untuk menumbuhkan nya juga diperlukan cara-cara tertntu yang pastinya kreativ dan inovativ supaya sesuai dengan karakter generasi milenial sekarang. Tantangan bagi anak milenial zaman sekarag sendiri ialah membaca buku sejarah bangsa indonesia karena sejarah memang berhubungan dengan buku teks dan banyaknya tulisan yang memuat berbagai sejarah masa lampau hingga kini.

Pendidikan sejarah sendiri sudah diberikan sejak SD dan SMP, dimana pembelajaran sejarah yang masih terintegrasi menjadi pendidikan IPS. Lalu kemudian pendidikan sejarah berdiri menjadi satu ilmu sendiri ketika berada di jenjang SMA. Kedudukan pendidikan sejarah sendiri secara tidak langsung tidak bisa digantikan dengan pembelajrana lainya, karena pendidikan sejarah memuat tentang kesadaran berbangsa dan watak kita sebagai bangsa indonesia. Dalam konteks ini pembelajaran sejarah memang perlu disesuaikan dengan kemampuan siswa. Misalnya saja pemberian fakta sejarah. Fakta akan selalu sama bila benar, namun seorang guru harus bisa memberikan fakta tersebut dengan kemampuan dari para siswanya, tidak semua siswa akan memahami pemaparan tentang fakta sejarah. Apalagi generasi milenial yang tidak terlalu senang dengan metode ceramah apalagi sejarah. Dengan demikian, setiap tingkat atau jenjang pendidikan diharapkan bisa memberikan kematangan intelektual.

Dapat dilihat bersama bahwa kurangnya kesadaran berbangsa bagi para generasi muda adalah kurangnya minat para siswa dalam mempelajari sejarah. Faktornya, bisa karena guru hanya menjelaskan secara tidak efektif dan masih menggunakan metode yang monoton. Hal seperti ini masih sering ditemui di sekolah-sekolah terutama SMA. Faktor lainya seperti sejarah yang dianggap sebagai pembelajaran yanng mengandalkan hafalan saja, ditambah materi yang dipelajari tidaklah sedikit, membuat siswa menjadi tidak banyak yang minat dengan pendidikan sejarah. Hal ini tentu saja sangat menghawatirkan, sebab jika begini hal-hal yang berkaitan dengan sejarah bangsa indonesia lama-lama kana dilupakan perlahan-lahan dan alhasil sejarah itu hanya akan menjadi sebuah ceita tanpa makna yang sesungguhnya.

Mengapa harus generasi muda? karena generasi muda merupakan penerus bangsa indonesia kelak. Penting bagi generasi muda saat ini untuk memiliki karakter berbangsa dan kesadaran berbangsa. Dengan memiliki karakter yang berbangsa, maka generasi muda akan bisa menuntun bangsa indonesia ke arah yang lebbih baik lagi. Generasi muda itu bibit unggul bagi bangsa indonesia, bila di didik dengan baik dan benar. Pembelajaran sejarah yang diberikan pada generasi muda bisa juga dimulai dari hal yang sederhana. Misalkan sejarah di daerahnya atau di kota nya. Setidaknya dia

paham bagaimana sejarah yang ada di tempat ia tinggal. Dengan mengetahui fakta dan sejarah diharapkan hal itu mampu membangkitkan semangat nasioanalisme bangsa indonesia, lebih mencintai tanah air dan tanah kelahiranya. Setelah mengetahui itu, bisa ditingkatkan ke sejarah yang sifatnya lebih umum lagi, seperti misalnya sejarah bangsa indonesia.

Melalui pendidikan sejarah karakter generasi muda akan terbentu, apabila pembelajaran sejaran benar-benar mengejarkan tentang makna dan nilai-nilai dalam berbagai peristiwa sejarah. Dalam usahanya sendiri pendidikan memerlukan suatu usaha kreatif bagi para generasi muda karena memang merekalah calon dan bibit penerus bangsa. Karena jika dilihat di masa sekarang yang seba canggih dan segala informasi bisa didapat kapan saja membaut sebagian masyarakat indonesia bahakan generasi muda seperti enggan untuk mengingat sejarah bangsa. Akibatnya banyak sekali hal-hal bersejarah di tempatnya yang bahkan dia tidak ketahui. Hal ini bisa melemahkan pembangunan jiwa karakter bangsa indonesia yang nasionalis.

Singkatnya kesadaran sejarah itu mencakup beberapa aspek yang harus dipenuhi, yang pertama tentang pengetahuan fakta-fakta sejarah serta hubungan kausalitasnya. Hal ini merupakan hal yang paling umum dalam sejarah, memang benar bila jika kita mempelajari sejarah kita juga harus mengetahui tentang fakta-fakta yang ada pada sejarah, tujuanya ialah agar peserta didik tidak termakan berita bohong tentang sejarah nya sendiri yang nantinya bisa menyebabkan perpecahan pada bangsa hanya karena kesalahpahaman belaka. Kemudian bukan hanya sekedar mengetahui, namun juga peserta didik harus bisa menghubungkan setiap peristiwa itu kedalam hubungan sebab dan akibat. Kemudian yang kedua ialah pengisian alam pikiran kita dengan logika. Menggunakan logika sangat penting dalam pembelajaran apalagi sejarah, dengan menggunakan logika peserta didii akan bisa berfikir secara logis dan objektif sesuai dengan fakta yang ada di lapangan. Lalu kemudian yang ketiga adalah peningkatan hati nurani kita dengan hikmah yang ada pada pembelajaran sejarah itu. Poin ketiga, merupakan poin yang paling penting, karena memang seharusnya pembelajaran sejarah memberikan hikmah dan pembelajrann dalam setiap peristiwa yang terjadi. Poin ini akan menentukan apakah generasi muda akan memiliki kesadaran berbangsa yang ditentukan dari pembelajran sejarah yang bermakna. Untuk itulah penting bagi setiap pengajar apalagi sejarah utnuk bisa memberikan pelajaran yang bermakna bagi para generasi muda.

SIMPULAN

Pendidikan merupakan usaha sadar untuk mengubah perilaku manusia menjadi lebih baik. Sama halnya dengan pendidikan sejarah, pendidikan sejarah

sendiri sebenarnya memiliki peranan yang sangat penting bagi bangsa ini, terutama bagi para generasi muda. Perannya sendiri ialah membangun karakter para generasi muda melalui pendidikan di sekolah maupun di masyarakat. Hal itu dilakukan karena masih nanyak generasi muda yang tdak memiliki kesadaran berbangsa. Hal itu juga bisa karena ketidak tertarikan generasi muda kepada pembelajaran sejarah. Hal ini bisa terjadi apabila pemeblajaran sejarah yang dilakukan hanya pembelajaran sejarah yang berupa teks book dan juga ceramah dan bukan mengangkat nilai serta makna yang terkandung dalam sejarah itu sendiri.

Fenomena sekarang dimana bangsa indonesia dihadapkan dengan era modern dimana semuanya serba teknologi dan perkembangan masyarakat yang semakin dinamis. Hal ini kadang menyebabkan beberapa dampak bagi bangsa indonesia yang bisa saja membuat bangsa ini lupa dan tidak memiliki kesadaran sejarah. Hal ini juga terjadi pada generasi muda indonesia. Dimana hanya sedikit di antara para generasi muda yang memiliki kesadaran dalam berbangsa. Hal itu bisa disebabkan karena ketidak tertarikan peserta didik itu sendiri untuk mempelajari sejarah dan juga bisa karena pendidikan sejarah masih belum memberikan pendidikan yang bermakna bagi para generasi muda. Hal itu sangat disayangkan, karena sesungguhnya, generasi muda merupakan generasi penerus bangsa dan menjadi jemabatan bagi bangsa indonesia untuk menuju bangsa yang maju. Tanpa generasi muda bangsa indonesia bukan apa-apa. Untuk itulah sangat penting kiranya pendidikan sejarah yang berkarakter bagi para peserta didik untuk membentuk jiwa nasionalisme dalam diri bangsa indonesia.

SARAN

Banyaknya generasi muda yang tidak memiliki kesaadran terhadap bangsa bisa menjadi indikator ketidak efektifan pemblajaran sejarah semasa di sekolah. Mengapa, karena pembelajaran yang efektif pasti akan memberikan dampak yang positif bagi para generasi muda yang mengenyam pendidikan khusus nya sejarah. Hal ini bisa di jadikan sebagai sebuah bahan evaluais bagi para tenaga pendidik sejarah untuk bisa memberikan pembelajaran yang lebih bermakna lagi. Pentingnya kesadaran berbangsa tidak dapat dianggap remeh, karena sesungguhnya generasi mudah yang bisa membawa bangsa indoensia ke arah yang lebih baik bukan hanya generasi yang cerdas namun juga generasi yang memiliki karakter serta budi pekerti. Generasi yang benar-benar mengetahui tentaang kondisi bangsanya sendiri. Untuk itulah, guru pun juga berperan penting dalam pembentukan karakter tersebut.

Sebenarnya bisa saja pembelajaran sejarah tidak lagi merupakan pembelajaran tradisiolan yang hanya tentang guru yang memberikan materi ataupun peserta didik yang ditunutt untuk mengahafal seluruh materi yang ada dibuku. Hal itu tentu saja

membuat para peserta didik menjadi tidak sanggup. Sebagai guru apalagi guru sejarah ditekankan untuk bisa mengajar degan cara yang kreatif dan juga inovatif karena guru bukan lagi dihadapkan dengan generasi zaman dulu yang belum melek soal teknologi, tetapi saat ini para pengajar dihadapkan oleh generasi muda yang mungkin kemampuan teknologinya lebih hebat dari pada para engajar. Sangat tidak efektif apabila pembelajaran yang dilakukan hanya menggunakan buku teks dan juga ceramah, namun guru bisa menggunakan sumber belajar yang ada agar mencapai pembelajaran yang aktif, inovatif dan juga kreatif.

REFERENSI

Alfian, M. (2007). ‘Pendidikan Sejarah dan Permasalahan yang Dihadapi’. Makalah. Disampaikan dalam Seminar Nasional Ikatan Himpunan Mahasiswa Sejarah Se-Indonesia (IKAHIMSI). Universitas Negeri Semarang, Semarang, 16 April 2007

Amiruddin. (2016). Peran Pendidikan Sejarah dalam Membangun Karakter Bangsa. SEMINAR NASIONAL “Pendidikan Ilmu-Ilmu Sosial Membentuk Karakter Bangsa Dalam Rangka Daya Saing Global,” 9, 193–202.