• Tidak ada hasil yang ditemukan

Senjata-Senjata Anugerah

Dalam dokumen TA K K E N A L MENYERAH (Halaman 107-123)

Aspek penting lain untuk dipersenjatai dengan benar adalah memiliki pengetahuan yang memadai tentang senjata yang kita miliki di dalam Kristus. Paulus mengatakan, “Senjata kami dalam perjuangan bukanlah senjata duniawi, melainkan senjata yang diperlengkapi dengan kuasa Allah, yang sanggup untuk meruntuhkan benteng-benteng” (2 Korintus 10:4). Apakah “kuasa Allah” yang sanggup untuk meruntuhkan benteng- benteng itu? Itu tidak lain adalah anugerah Allah yang menakjubkan!

PENGUAT

U T A M A

99

T U N D U K

Kata untuk tunduk dan patuh kepada dalam bahasa Yunani adalah hupotasso. Ini istilah dalam dunia militer yang berarti “pangkatnya lebih rendah” (hupa berarti “di bawah”; tasso berarti “menyusun”).1 Ketika kita

tunduk, kita menata diri kita atau berada di bawah otoritas orang lain, menaati petunjuk mereka.2 Menariknya, Webster mendefinisikan tunduk

sebagai “menyerahkan diri atau pendapat kita ke dalam kekuasaan orang lain tanpa menggerutu.”3 Sikap tunduk merupakan jantung dari kerendahan

hati dan merupakan kekuatan yang dahsyat untuk melawan musuh.

Dan kamu semua, rendahkanlah dirimu seorang terhadap yang lain, sebab: “Allah menentang orang yang congkak, tetapi memberi anugerah kepada orang yang rendah hati.” Karena itu, rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat,

supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya.

—1 Petrus 5:5-6

2. Kuasa untuk menundukkan diri terhadap satu sama lain terdapat dalam anugerah Allah, dan kita menerima anugerah dengan mengenakan kerendahan hati. Bandingkan dengan berpakaian setiap hari. Diperlukan tindakan yang kuat; hal itu tidak terjadi secara otomatis. Renungkanlah ayat-ayat ini dan, dengan kata-kata Anda sendiri, uraikan secara singkat apa artinya mengenakan kerendahan hati.

Tetapi kenakanlah Tuhan Yesus Kristus dan janganlah menuruti tabiat yang bersifat daging untuk memuaskan keinginannya.

—Roma 13:14

Biarlah Tuhan Yesus Kristus sedekat pakaian yang kaukenakan. Maka engkau tidak akan berusaha memuaskan keinginanmu yang egois.

—Roma 13:14 CEV

Aku telah disalibkan dengan Kristus; namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Hidup yang sekarang aku hidupi secara jasmani adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku.

—Galatia 2:19-20 Siapa yang menuruti segala perintah-Nya, ia ada di dalam Allah dan Allah di dalam dia. Dengan inilah kita ketahui bahwa Allah ada di dalam kita, yaitu dengan Roh yang telah Ia karuniakan kepada kita.

—1 Yohanes 3:24

_________________________________________________________________ _________________________________________________________________

K E R E N D A H A N H AT I

Dalam Kitab Suci, kerendahan hati berarti “memiliki pandangan yang bersahaja tentang diri sendiri; kesadaran yang mendalam akan kerendahan (moral) diri, kesopanan atau pikiran yang merendah.”4 Webster mengatakan

kerendahan hati adalah “kemerdekaan dari kesombongan dan kecongkakan; tindakan menundukkan diri.”5 Untuk sungguh-sungguh rendah hati, kita

percaya, yakin, dan menaati Firman Allah melampaui apa yang kita pikirkan, kita rasakan, atau kita inginkan.

3. Kerendahan hati adalah unsur nomor satu yang diperlukan untuk menerima anugerah Allah. Itu bukan kualitas karakter yang kita miliki secara bawaan atau dapat kita kembangkan dengan kemampuan kita sendiri. Itu atribut anugerah Allah yang dikaruniakah kepada kita oleh Kristus sendiri ketika Roh-Nya hidup di dalam diri kita dan kita belajar untuk hidup di dalam Dia.

Renungkanlah perkataan dari dan tentang Yesus ini.

Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Pikullah gandar yang Kupasang dan belajarlah kepada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. Sebab gandar yang Kupasang itu menyenangkan dan beban-Ku pun ringan.

—Matius 11:28-30

Yesus tahu bahwa Bapa telah menyerahkan segala sesuatu kepada-Nya dan bahwa Ia datang dari Allah dan akan kembali kepada Allah. Lalu bangunlah Yesus dan menanggalkan jubah-Nya. Ia mengambil sehelai kain lenan dan mengikatkannya pada pinggang-Nya, kemudian Ia menuangkan air ke dalam sebuah baskom dan mulai membasuh kaki murid-murid-Nya lalu menyekanya dengan kain yang terikat pada pinggang-Nya itu.

—Yohanes 13:3-5

Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib. Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama.

—Filipi 2:5-9

Kerendahan hati yang sejati adalah ketaatan dan ketergantungan yang mutlak pada Allah. Itu berarti kita mengutamakan Allah, kemudian orang lain, dan baru kemudian diri kita sendiri. Kerendahan hati sama sekali tidak berkaitan dengan bersikap lemah, berkata pelan, atau meremehkan diri sendiri, namun berkaitan erta dengan hidup secara berani, tak kenal menyerah, dalam kuasa karunia cuma-cuma anugerah Allah.

PENGUAT

Gambaran kerendahan hati seperti apakah yang muncul pada layar hati Anda berdasarkan ayat-ayat ini?

_________________________________________________________________ _________________________________________________________________ _________________________________________________________________

4. Sangatlah penting bagi kita memahami nilai dari kerendahan hati yang sejati. Luangkan waktu sejenak untuk membaca definisinya. Dalam area kehidupan apakah Anda bergumul untuk merendahkan diri dan memercayai Allah? Ketakutan kerap merupakan akar penyebab tiadanya kepercayaan. Berdoalah dan mintalah Allah menunjukkan apa yang Anda takuti dan mengapa. Lalu serahkan ketakutan itu kepada-Nya.

Area yang sulit saya percayakan kepada Allah...

_________________________________________ _________________________________________ _________________________________________

Allah menunjukkan bahwa saya cemas atau takut karena...

_________________________________________ _________________________________________ _________________________________________

Aku telah mencari TUHAN, lalu Ia menjawab aku, dan melepaskan aku dari segala kegentaranku. Tujukanlah pandanganmu kepada-Nya,

maka mukamu akan berseri-seri, dan tidak akan malu tersipu-sipu.

—Mazmur 34:4-5

5. Kesombongan adalah lawan dari kerendahan hati, dan tidak ada seorang pun yang kebal dari jangkauannya yang menular—bahkan mereka yang dekat dengan Allah sekalipun. Lucifer itu dekat dengan Allah, melayani sebagai malaikat yang perkasa dalam hadirat-Nya. Namun ketika kejahatan kesombongan merasuk ke dalam hatinya, Allah mengusirnya.

Renungkanlah ayat-ayat ini.

Enam perkara ini yang dibenci TUHAN, bahkan, tujuh perkara yang menjadi kekejian bagi hati- Nya: mata sombong, lidah dusta, tangan yang menumpahkan darah orang yang tidak bersalah.

—Amsal 6:16-17

“Di sini kita menemukan akar dan sifat kerendahan hati yang sejati....

Kita harus belajar dari Yesus, bagaimana Dia lemah lembut dan rendah hati. Dia mengajarkan kepada kita kapan kerendahan hati yang sejati bangkit dan menemu- kan kekuatannya: ketika memahami bahwa Allahlah yang melakukan semua dalam semua, dan peran kita adalah berserah pada Dia dalam kepasrahan dan ketergan- tungan yang sempurna—berserah sepenuhnya dan tidak melakukan apa-apa berdasarkan kekuatan kita sendiri. Inilah kehidupan yang dinyatakan dan diberikan oleh Kristus... karena Kristus yang berdiam di dalam diri kitalah yang akan menyatakan kehidupan ini di dalam kehidupan kita, dengan lemah lembut dan rendah hati.”

—Andrew Murray6

Mengatur

Langkah

“Saya percaya Allah ingin men- gungkapkan kepada kita semua gagasan tentang kerendahan hati ini sehingga kita menyadari ketidakberdayaan manusia dan ketidakcukupan manusia. Dengan demikian, kita tidak akan lagi men- gandalkan rencana manusia dan sarana manusia dan energi manusia, tetapi terus-menerus memandang kepada Allah untuk mencari pikiran-Nya, suara-Nya, kuasa-Nya, dan keserbacukupan-Nya di dalam segala sesuatu.”

—Smith Wigglesworth7

Engkau menghardik orang-orang yang kurang ajar, terkutuklah orang yang menyimpang dari perintah-perintah-Mu.

—Mazmur 119:21

Kecongkakan mendahului kehancuran, dan tinggi hati mendahului kejatuhan. Lebih baik merendahkan diri dengan orang yang rendah hati dari pada membagi rampasan dengan orang congkak.

—Amsal 16:18-19

Keangkuhan hanya menimbulkan pertengkaran, tetapi mereka yang mendengarkan nasihat mempunyai hikmat.

—Amsal 13:10

Jikalau keangkuhan tiba, tiba juga cemooh, tetapi hikmat ada pada orang yang rendah hati.

—Amsal 11:2 Apakah yang Allah tunjukkan kepada Anda tentang kesombongan— penyebabnya, apa yang dihasilkannya, dan bagaimana hal itu dapat dihindarkan?

_________________________________________________________________ _________________________________________________________________

Bacaan ekstra untuk pemimpin kelompok: Kejatuhan Lucifer dicatat dalam Yesaya 14:12-17 dan Yehezkiel 28:11-19.

K E S O M B O N G A N

Kata sombong berarti “menunjukkan diri sendiri lebih tinggi dari orang lain, menonjol; menilai secara arogan jasa atau kebaikan diri; merendahkan orang lain atau memperlakukan mereka dengan hina.8 Sinonimnya mencakup

angkuh, pongah, dan membenarkan diri. Kesombongan terungkap dalam sikap yang meninggikan diri, kasar, dan tidak sabar.

6. Kitab Suci berulang-ulang mengaitkan kesom- bongan dengan ketidakpercayaan dan kerendahan hati dengan iman. Berhentilah sejenak dan renungkanlah arti kata-kata ini. Apakah yang akan Anda katakan tentang hubungan antara kesombongan dan ketidakpercayaan pada Allah dan antara kerendahan hati dan iman?

Hubungan antara kesombongan dan ketidak- percayaan adalah...

________________________________________ ________________________________________ ________________________________________

Hubungan antara kerendahan hati dan iman adalah...

________________________________________ ________________________________________ ________________________________________ ________________________________________

Kesombongan itu sangat menyesatkan. Ini senjata kegelapan yang paling efektif untuk mencegah orang menyelesaikan pertandingan dengan baik. Orang sombong terbutakan sehingga mereka tidak dapat melihat gerak musuh. Ketika kita meninggikan pendapat kita sendiri melebihi pendapat Allah, kita masuk ke dalam kesombongan, kehilangan kewaspadaan, dan punggung kita tidak terlindungi.

PENGUAT

U T A M A

7. Bacalah riwayat mata-mata Israel memeriksa Tanah Perjanjian di Bilangan 13:27-33 dan 14:6- 9. Apakah yang menjadi fokus dan dasar bagi sepuluh mata-mata untuk memperkirakan kemenangan mereka, dan mengapa itu suatu kesombongan? Sebaliknya, apa yang menjadi fokus dan dasar bagi Yosua dan Kaleb untuk mengharapkan kemenangan? Bagaimana tanggapan mereka itu menunjukkan kerendahan hati dan penuh dengan iman? Apakah yang dinyatakan hal ini pada Anda?

Sepuluh mata-mata berfokus dan mendasarkan kemungkinan mereka untuk menang pada...

_________________________________________ _________________________________________ _________________________________________

Kaleb dan Yosua berfokus dan mendasarkan pengharapan kemenangan mereka pada...

_________________________________________ _________________________________________ _________________________________________

Contoh kesombongan dan ketidakpercayaan versus kerendahan hati dan iman ini menyatakan pada saya...

_________________________________________ _________________________________________ _________________________________________

Ada jalan yang disangka orang lurus, tetapi ujungnya menuju maut.

—Amsal 14:12

8. Sepanjang waktu, kita akan percaya entah kepada Allah entah kepada manusia. Percaya kepada manusia mencakup kepada diri kita sendiri dan apa yang dapat kita lakukan dengan kemampuan sendiri. Bacalah baik-baik ayat- ayat ini dan kenali berkat dari memercayai Allah dengan rendah hati dan kutuk dari memecayai manusia. Manakah yang muncul secara lebih konsisten dalam kehidupan Anda?

Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada TUHAN! Ia akan seperti semak bulus di padang belantara, ia tidak akan mengalami datangnya keadaan baik; ia akan

“Ada satu kejahatan yang menghinggapi semua manusia di dunia. Setiap orang membencinya jika melihat kejahatan itu dalam diri orang lain; dan nyaris tidak ada orang, kecuali orang Kristen, yang membayangkan bahwa mereka bersalah akan kejahatan itu... Kejahatan yang paling pokok, kejahatan yang paling hakiki, adalah Kesombongan. Percabulan, kemarahan, ketamakan, kemabukan, dan berbagai kejahatan lain: itu seperti ikan teri saja bila dibandingkan dengan ikan paus. Melalui kesombonganlah iblis menjadi iblis; Kesombongan membuahkan setiap kejahatan lainnya: ini kondisi pikiran yang sepenuhnya anti-Allah... Selama Anda sombong, Anda tidak mungkin mengenal Allah. Orang yang sombong selalu memandang ke bawah, merendahkan orang lain dan segala sesuatu: dan, tentu saja, selama Anda melihat ke bawah, Anda tidak akan dapat melihat sesuatu yang ada di atas Anda.”

—C. S. Lewis9

Mengatur

Langkah

Mengenakan kerendahan hati berarti mengenakan senjata Allah, bukan sen- jata kita sendiri. Diperlukan kerendahan hati yang sejati untuk memiliki iman, karena ketika Anda rendah hati, Anda mengandalkan dan percaya pada kemampuan (anugerah) Allah untuk menolong Anda— bukan pada kemampuan Anda sendiri.

PENGUAT

U T A M A

tinggal di tanah angus di padang gurun, di negeri padang asin yang tidak berpenduduk. Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN! Ia akan seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air, dan yang tidak mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan buah.

—Yeremia 17:5-8

Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu. Janganlah engkau menganggap dirimu sendiri bijak, takutlah akan TUHAN dan jauhilah kejahatan; itulah yang akan menyembuhkan tubuhmu dan menyegarkan tulang-tulangmu.

—Amsal 3:5-8 Berkat dari memercayai Allah dengan rendah hati adalah…

_________________________________________________________________ _________________________________________________________________ _________________________________________________________________

Kutuk dari memercayai manusia (termasuk berkat yang saya lewatkan) adalah... ________________________________________ ________________________________________ ________________________________________ ________________________________________ ________________________________________ ________________________________________ ________________________________________

Bacaan ekstra untuk pemimpin kelompok: Amsal 28:26, Mazmur 146:3-10.

Sebab mereka yang hidup menurut daging,

memikirkan hal-hal yang dari daging; mereka yang hidup menurut Roh, memikirkan hal-hal yang dari Roh. Karena keinginan daging adalah maut,

tetapi keinginan Roh dalah hidup dan damai sejahtera. Sebab keinginan daging adalah perseteruan terhadap Allah,

karena keinginan itu tidak takluk kepada hukum Allah; hal ini memang tidak mungkin baginya.

Mereka yang hidup dalam daging, tidak mungkin berkenan kepada Allah.

—Roma 8:5-8

9. Bagi Anda, seberapa penting pendapat Anda atau pendapat orang lain? Dalam masalah keuangan, kesehatan, pelayanan, politik, pengasuhan anak, dsb., siapakah yang memegang perkataan final dalam kehidupan Anda—diri Anda, teman Anda, keluarga Anda, atau Allah? Ketika seseorang meminta nasihat kepada Anda, apakah yang Anda sampaikan kepadanya—

“Tidak ada yang lebih kuat dalam menjauhkan seseorang dari jangkauan Iblis daripada kerendahan hati.”

—Jonathan Edwards10

Mengatur

Langkah

pendapat Anda atau Firman Allah? Bagaimana sesi tentang kerendahan hati ini menantang Anda?

_________________________________________________________________ _________________________________________________________________ _________________________________________________________________

Demikian juga, hai orang-orang muda, tunduklah kepada orang-orang yang tua. Dan kamu semua, rendahkanlah dirimu

seorang terhadap yang lain, sebab: “Allah menentang orang yang congkak, tetapi memberi anugerah kepada orang yang rendah hati.

—1 Petrus 5:5

10. Kitab Suci menyatakan bahwa Allah menentang dan menggagalkan orang sombong. Apakah Anda berada dalam situasi seakan-akan anda menabrak tembok keras—Anda ingin bergerak maju, namun tidak mampu? Jika demikian, rendahkanlah diri Anda di hadapan Allah dan berdoalah. Mintalah Dia mengungkapkan kondisi hati Anda dalam situasi ini. Jika Dia mengungkapkan sikap sombong dalam diri Anda, bisa jadi Dia sendirilah yang menentang Anda. Bertobatlah dan mintalah kepada-Nya hikmat dan anugerah untuk menanggapi keadaan itu dengan kerendahan hati. Tuliskan apa saja yang Dia nyatakan.

_________________________________________________________________ _________________________________________________________________ _________________________________________________________________

Bapa, aku meminta Engkau mengampuniku karena berjalan dalam kesombongan. Ampuni aku karena bersikap kasar dan tidak sabar pada orang lain. Terima kasih atas rahmat dan pengampunan-Mu dan untuk pengertian yang lebih baik akan kerendahan hati. Teruslah meluaskan pengertianku dan mengembangkan nilai yang berharga ini di dalam diriku. Bantulah aku untuk mengatakan setiap hari bahwa “aku” tidak lagi hidup, tetapi Engkau, Yesus, hidup di dalam aku oleh kuasa Roh Kudus. Berilah aku anugerah untuk menundukkan diri pada orang-orang di sekitarku. Bantulah aku untuk memercayai-Mu sepenuhnya dan tidak bersandar pada pengertianku sendiri. Aku tidak ingin menjadi orang gadungan; aku ingin menjadi diriku yang sesungguhnya. Aku mengasihi Engkau, Bapa. Di dalam nama Yesus, Amin.

Kita semua pernah mengalami mukjizat dalam kehidupan kita, dan yang terbesar adalah penebusan kita dari dosa dan maut. Mengingat pekerjaan Allah memampukan kita untuk tetap dengan rendah hati mengandalkan anugerah- Nya ketika kesulitan muncul. Minggu ini, sampaikan kesaksian tentang apa yang sudah Allah kerjakan untuk Anda pada paling tidak tiga orang. Cerita Anda akan membangkitkan semangat saudara seiman dan menarik mereka yang masih jauh dari Allah untuk mendekat kepada-Nya, dan roh Anda akan dikuatkan saat Anda mengingat pekerjaan-Nya dalam kehidupan Anda.

Contoh Doa

M I N G G U A N

Tantangan

Hari 1

KERENDAHAN HATI

ADALAH PERCAYA KEPADA ALLAH

Aku akan menyingkirkan dari padamu orang-orangmu yang ria congkak, dan engkau tidak akan lagi meninggikan dirimu di gunung-Ku yang kudus. Di antaramu akan Kubiarkan hidup suatu umat yang rendah hati dan lemah, dan mereka akan mencari perlindungan pada nama TUHAN.

—Zefanya 3:11-12 Iman dan kepercayaan itu satu dan sama. Iman berarti percaya kepada Allah. Segala sesuatu—maksud saya benar-benar segala sesuatu—yang kita terima dari Allah terjadi melalui iman. Karena kasih-Nya yang tak terselami, Dia mengutus Yesus untuk mati menggantikan kita dan menebus dosa kita sehingga kita dapat dipulihkan ke dalam hubungan yang benar dengan Dia untuk selama- lamanya. Itulah inti berita Injil—Yohanes 3:16. Namun untuk menerima karunia yang tak ternilai harganya ini, kita harus percaya bahwa apa yang Dia katakan dalam Firman-Nya itu benar. Itulah kepercayaan. Semuanya berangkat dari kepercayaan tersebut.

P E R C AYA

Percaya berarti “yakin kepada; menyandarkan pikiran pada integritas, kebenaran, keadilan, persahabatan, dan prinsip yang sehat dari orang lain.”11 Ketika kita percaya kepada Allah, kita menyambut Firman-Nya. Sinonim untuk percaya mencakup beriman, yakin, mengandalkan, bersandar, mengharapkan, dan memiliki kepastian akan.

Alkitab mendefinisikan iman dalam Kolose 1:4: “Karena kami telah mendengar tentang imanmu dalam Kristus Yesus [menyandarkan seluruh kepribadian manusiamu kepada-Nya dalam kepercayaan dan keyakinan yang mutlak akan kuasa, hikmat, dan kebaikan-Nya]....” (AMP).

Allah itu layak Anda percayai! Pernahkah Anda mempersalahkan Allah untuk hal- hal yang sekarang Anda sadari sebagai serangan dari musuh? Sebutkan beberapa hal yang Anda percayakan kepada Allah dan Dia

menyediakannya. Renungkanlah kebaikan-Nya!

____________________________________________ ____________________________________________ ____________________________________________ ____________________________________________

Pengalaman pribadi yang tidak selaras dengan Kitab Suci dapat menjadi rintangan yang besar dalam memercayai Allah. Adakah pengalaman Anda atau seseorang yang dekat dengan Anda yang berusaha menindas kebenaran Allah? Apakah itu dan ayat apakah yang dapat Anda temukan untuk menguatkan iman Anda dan menyanggah kesalahan itu?

____________________________________________ ____________________________________________ ____________________________________________ ____________________________________________

Dalam Kitab Suci, tangan Allah selalu berbicara tentang kemampuan, kuasa, keperkasaan, atau kekuatan- Nya; itu persenjataan- nya. Secara praktis, kita diperintahkan untuk merendahkan diri di bawah keperkasaan dan kekuatan Allah, menolak membiarkan ide dan pengalaman manusia mengatasi Firman Allah. Sebaliknya, kita memercayai Firman Allah, meskipun berlawanan dengan penalaran dan logika kita, dan membiarkan Firman-Nya mendikte tindakan kita.

PENGUAT

Hari 2

KERENDAHAN HATI

ADALAH TAKUT AKAN TUHAN

Ganjaran kerendahan hati dan takut akan TUHAN adalah kekayaan, kehormatan dan kehidupan.

—Amsal 22:4 Takut akan Tuhan bukan berari ngeri kepada-Nya, melainkan berarti menghormati dan menghargai Dia dalam segala keberadaan-Nya yang menakjubkan. Sangat mengagumi dan segan kepada-Nya, menyadari bahwa Dia memang seperti segala sesuatu yang difirmankan-Nya tentang diri-Nya dan akan melakukan segala sesuatu yang dijanjikan-Nya. Seperti dinyatakan Salomo, “Takut akan TUHAN adalah didikan yang mendatangkan hikmat, dan kerendahan hati mendahului kehormatan.”

Ketika kita takut akan Tuhan, kita tidak memiliki “ilah” lain di hadapan-Nya— Dia menempati tempat terhormat paling tinggi dalam kehidupan kita. Ketika kita takut akan Allah, kita mencari dahulu kerajaan-Nya dan memberikan kepada- Nya buah sulung dari pendapatan kita. Kita bersedia mengulurkan rahmat dan pengampunan kepada orang lain, dan kita rindu untuk menyenangkan hati-Nya dalam segala jalan kita. Jika kita berbuat dosa, kita tidak berlari dari Dia; kita berlari kepada-Nya untuk membereskan hubungan kita. Sungguh, takut akan

Tuhan adalah permulaan hikmat!

Dengan kata-kata Anda sendiri, jelaskan bagaimana takut akan Tuhan itu tidak dapat dipisahkan dari kerendahan hati. Bagaimana kesombongan mengungkapkan tiadanya rasa takut yang ilahi?

____________________________________________ ____________________________________________ ____________________________________________

Renungkanlah Mazmur 34:11-14, Ulangan 10:12-13, dan Amsal 8:13. Bagaimana ayat-ayat ini menolong Anda memahami takut akan Tuhan dengan lebih baik?

____________________________________________ ____________________________________________ ____________________________________________________________________

Bacalah pelan-pelan Mazmur 104, 147:4-5 dan Yesaya 40:12, 66:1-2. Bagaimana merenungkan keagungan Allah membuat Anda rendah hati dan menanamkan rasa takut yang penuh hormat dalam diri Anda?

____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________

Untuk menggali topik ini lebih jauh, lihat kurikulum John, The Fear of the Lord.

Untuk Dipelajari Lebih Jauh...

Berkat-berkat Takut Akan Tuhan

Mazmur 25:12-14, 31:19, 33:18-19, 34:7-10, 103:11-13, 112:1-3, 115:11-13, 128:1-4, 145:19 Amsal 10:27, 14:26-27

“Takut akan Allah bukanlah tahap perkembangan yang kita lewati. Takut akan Tuhan adalah bagian

permanen dari perjalanan kita dengan Allah, terus-menerus memancar dari hati yang rindu untuk dekat dengan Allah dan menjadi seperti Dia.”

—Neil T. Anderson dan Rich Miller12

Mengatur

Langkah

Hari 3

KERENDAHAN HATI ADALAH

HIDUP DALAM KASIH

Dan hiduplah di dalam kasih, sebagaimana Kristus Yesus juga telah mengasihi kamu dan telah menyerahkan diri-Nya untuk kita sebagai persembahan dan kurban yang harum bagi Allah.

—Efesus 5:2

Tidak ada yang lebih indah bagi Bapa surgawi kita daripada melihat anak-anak- Nya hidup dalam kasih. Di antara semua buah Roh, kasih berada di tempat tertinggi. Kasih Allah yang diperlihatkan melalui Kristus adalah kerendahan hati

Dalam dokumen TA K K E N A L MENYERAH (Halaman 107-123)