• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ayo Menanya

B. Perlawanan dengan Strategi Gerakan di Bawah Tanah (Ilegal)

6. Seruling/suling

Seruling adalah alat musik dari keluarga alat musik tiup kayu atau terbuat dari bambu. Suara suling berciri lembut dan dapat dipadukan dengan alat musik lainnya dengan baik. Suling modern untuk para ahli umumnya terbuat dari perak, emas atau campuran keduanya.

7. Akordion.

Akordeon adalah alat musik sejenis organ. Akordeon ini relatif kecil dan dimainkan dengan cara digantungkan di badan. Akordeon ditemukan oleh C.F.L. Buschmann dari Berlin, Jerman.

Gambar 2.19 Akordion. Sumber:

https://www.google.co.id/?gws_rd=cr,ssl&ei=c7kNV9WMMciauQSHiaNo#q=gambar+akordion Gambar 2.18 Seruling. Sumber:

https://www.google.co.id/?gws_rd=cr,ssl&ei=c7kNV9WMMciauQSHiaNo#q=gambar+seruling

8. Biola.

Gambar 2.20 Biola. Sumber: andimusicgitar.blogspot.com

Biola adalah sebuah alat musik dawai yang dimainkan dengan cara digesek. Biola memiliki empat senar (G-D-A-E) yang disetel berbeda satu sama lain dengan interval sempurna kelima. Nada yang paling rendah adalah G.

9. Harmonika.

Gambar 2.21 harmonika. Sumber:

https://www.google.co.id/?gws_rd=cr,ssl&ei=c7kNV9WMMciauQSHiaNo#q=gambar+harmonika

Harmonika adalah salah satu alat musik tiup. Cara memainkan alat musik ini adalah dengan meniup dan menghisap lubang untuk menghasilkan suara.

Harmonika berasal dari alat musik tradisional Cina yang bernama 'Sheng'.

6. Seruling/suling.

Seruling adalah alat musik dari keluarga alat musik tiup kayu atau terbuat dari bambu. Suara suling berciri lembut dan dapat dipadukan dengan alat musik lainnya dengan baik. Suling modern untuk para ahli umumnya terbuat dari perak, emas atau campuran keduanya.

7. Akordion.

Akordeon adalah alat musik sejenis organ. Akordeon ini relatif kecil dan dimainkan dengan cara digantungkan di badan. Akordeon ditemukan oleh C.F.L. Buschmann dari Berlin, Jerman.

Gambar 2.19 Akordion. Sumber:

https://www.google.co.id/?gws_rd=cr,ssl&ei=c7kNV9WMMciauQSHiaNo#q=gambar+akordion Gambar 2.18 Seruling. Sumber:

https://www.google.co.id/?gws_rd=cr,ssl&ei=c7kNV9WMMciauQSHiaNo#q=gambar+seruling

8. Biola.

Gambar 2.20 Biola. Sumber: andimusicgitar.blogspot.com

Biola adalah sebuah alat musik dawai yang dimainkan dengan cara digesek. Biola memiliki empat senar (G-D-A-E) yang disetel berbeda satu sama lain dengan interval sempurna kelima. Nada yang paling rendah adalah G.

9. Harmonika.

Gambar 2.21 harmonika. Sumber:

https://www.google.co.id/?gws_rd=cr,ssl&ei=c7kNV9WMMciauQSHiaNo#q=gambar+harmonika

Harmonika adalah salah satu alat musik tiup. Cara memainkan alat musik ini adalah dengan meniup dan menghisap lubang untuk menghasilkan suara.

Harmonika berasal dari alat musik tradisional Cina yang bernama 'Sheng'.

Cara Memainkan Alat Musik Melodis

Alat musik melodis dan cara memainkannya sendiri dibagi menjadi beberapa macam. Tergantung dari alat musik yang dimainkan. Untuk lebih jelasnya langsung saja simak penjelasannya di bawah ini:

1. Dipetik

Cara memainkan alat musik melodis dengan cara dipetik, contohnya seperti gitar, kecapi, mandolin dan sasando.

2. Ditiup

Cara memainkan alat musik melodis dengan cara ditiup, contohnya seperti pianika dan seruling.

3. Ditekan

Cara memainkan alat musik melodis dengan cara ditekan, contohnya seperti piano dan akordion.

4. Digesek

Cara memainkan alat musik melodis dengan cara digesek, contohnya seperti biola.

5. Dihisap

Cara memainkan alat musik melodis dengan cara dihisap, contohnya seperti harmonica.

Coba kamu cari beberapa alat music melodis modern atau tradisional yang ada di sekolahmu dan cobalah memainkannya. Bila kamu belum bisa memainkannya, minta bimbinganlah pada gurumu.

Kamu sudah belajar tentang alat music melodis dan cara menggunakannya, sekarang cobalah ceritakan kembali di hadapan teman-temanmu tentang alat-alat music melodis dan cara memainkannya.

Ceritakan juga pengalaman menarik ini pada keluargamu di rumah. Jika di daerah tempat tinggalmu ada alat musik melodis lain, coba tunjukan pada gurumu!

Cara Memainkan Alat Musik Melodis

Alat musik melodis dan cara memainkannya sendiri dibagi menjadi beberapa macam. Tergantung dari alat musik yang dimainkan. Untuk lebih jelasnya langsung saja simak penjelasannya di bawah ini:

1. Dipetik

Cara memainkan alat musik melodis dengan cara dipetik, contohnya seperti gitar, kecapi, mandolin dan sasando.

2. Ditiup

Cara memainkan alat musik melodis dengan cara ditiup, contohnya seperti pianika dan seruling.

3. Ditekan

Cara memainkan alat musik melodis dengan cara ditekan, contohnya seperti piano dan akordion.

4. Digesek

Cara memainkan alat musik melodis dengan cara digesek, contohnya seperti biola.

5. Dihisap

Cara memainkan alat musik melodis dengan cara dihisap, contohnya seperti harmonica.

Coba kamu cari beberapa alat music melodis modern atau tradisional yang ada di sekolahmu dan cobalah memainkannya. Bila kamu belum bisa memainkannya, minta bimbinganlah pada gurumu.

Kamu sudah belajar tentang alat music melodis dan cara menggunakannya, sekarang cobalah ceritakan kembali di hadapan teman-temanmu tentang alat-alat music melodis dan cara memainkannya.

Ceritakan juga pengalaman menarik ini pada keluargamu di rumah. Jika di daerah tempat tinggalmu ada alat musik melodis lain, coba tunjukan pada gurumu!

A. SIKAP

Format Pengamatan Sikap

Pembelajaran: Membuat Abon Ikandan Alat Musik Melodis

No. Nama

Kolom aspek diisi dengan kriteria berikut ini:

1 : Sangat baik 2 : Baik

3 : Cukup 4 : Kurang

B. PENGETAHUAN

Pembelajaran: Membuat Abon Ikandan Alat Musik Melodis Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan tepat!

1. Tuliskan 4 bahan yang dibutuhkan dalam membuat abon ikan!

2. Sebutkan 3 langkah pembuatan abon ikan!

3. Sebutrkan 5 alat musik melodis!

4. Baimana cara memainkan gitar?

5. Sebutkan 2 alat musik melodis yang ditiup!

KETERAMPILAN

4. Penilaian Unjuk Kerja Kelas : IX

Kegiatan : Membuat Abon Ikan Tema : Potensi Alamku Sub tema : Kekayaan Alamku

Pembelajaran: Membuat Abon Ikandan Alat Musik Melodis

No. Nama

Aspek Penilaian Membuat Abon Ikan

Rata-rata Nilai Keuletan Cara Kerja Hasil

Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak

A. SIKAP

Format Pengamatan Sikap

Pembelajaran: Membuat Abon Ikandan Alat Musik Melodis

No. Nama

Kolom aspek diisi dengan kriteria berikut ini:

1 : Sangat baik 2 : Baik

3 : Cukup 4 : Kurang

B. PENGETAHUAN

Pembelajaran: Membuat Abon Ikandan Alat Musik Melodis Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan tepat!

1. Tuliskan 4 bahan yang dibutuhkan dalam membuat abon ikan!

2. Sebutkan 3 langkah pembuatan abon ikan!

3. Sebutrkan 5 alat musik melodis!

4. Baimana cara memainkan gitar?

5. Sebutkan 2 alat musik melodis yang ditiup!

KETERAMPILAN

4. Penilaian Unjuk Kerja Kelas : IX

Kegiatan : Membuat Abon Ikan Tema : Potensi Alamku Sub tema : Kekayaan Alamku

Pembelajaran: Membuat Abon Ikandan Alat Musik Melodis

No. Nama

Aspek Penilaian Membuat Abon Ikan

Rata-rata Nilai Keuletan Cara Kerja Hasil

Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak

Amati teks bacaan berikut dengan secermat mungkin.

Ibu Kartini yang bernama M.A. Ngasirah merupakan anak seorang kiai atau guru agama di Telukawur, Kota Jepara. Menurut sejarah, R.A Kartini merupakan keturunan dari Sri Sultan Hamengkubuwono VI, bahkan ada yang mengatakan bahwa garis keturunan ayahnya berasal dari kerajaan Majapahit.

Ibu R.A. Kartini yaitu M.A. Ngasirah sendiri bukan keturunan bangsawan, melainkan hanya rakyat biasa saja, oleh karena itu peraturan kolonial Belanda ketika itu mengharuskan seorang Bupati harus menikah dengan bangsawan juga, hingga akhirnya ayah R.A Kartini kemudian mempersunting seorang wanita bernama Raden Adjeng Woerjan yang merupakan seorang bangsawan keturunan langsung dari Raja Madura ketika itu.

R.A Kartini sendiri memiliki saudara berjumlah 11 orang yang terdiri dari saudara kandung dan saudara tiri. Beliau sendiri merupakan anak kelima, namun ia merupakan anak perempuan tertua dari 11 bersaudara. Sebagai seorang bangsawan, R.A Kartini juga berhak memperoleh pendidikan.

Ayahnya kemudian menyekolahkan Kartini kecil di ELS (Europese Lagere School). Disinilah Kartini kemudian belajar Bahasa Belanda dan bersekolah disana hingga ia berusia 12 tahun sebab ketika itu menurut kebiasaan ketika itu, anak perempuan harus tinggal dirumah untuk 'dipingit'.

Dikutid:http://www.biografiku.com/2009/01/biografi-ra-kartini.html

Setelah kamu mengamati teks di atas, mungkin ada yang kurang jelas di hati kamu. Sekarang coba kamu buat pertanyaan tentang:

1. Apa bentuk teks di atas?

2. ………...…………?

3. …….………...……...?

4. ………...…?

5. ………...………?

6. ………...……?

Dalam membaca hendaknya memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

a. Bacalah teks di dalam hati terlebih dahulu.

b. Perhatikan tanda-tanda baca saat kamu membaca agar bacaan mempunyai arti dan intonasinya tepat.

c. Baca teks dengan suara keras/nyaring agar orang lain mendapat informasi dari yang kita baca.

d. Bacalah teks dengan lancar agar orang yang membutuhkan informasi dari teks tersebut bisa berkonsentrasi untuk mendapatkan informasi.

e. Materi yang dibaca harus kita ingat sebagai hasil dari pembelajaran membaca.

Setelah kamu membaca teks di atas, cobalah jawab pertanyaan dibawah sesuai dengan teks tadi.

1. Judul teks di atas adalah ….

2. R.A Kartini berasal dari ….

Ayo Mengamati

Amati teks bacaan berikut dengan secermat mungkin.

Ibu Kartini yang bernama M.A. Ngasirah merupakan anak seorang kiai atau guru agama di Telukawur, Kota Jepara. Menurut sejarah, R.A Kartini merupakan keturunan dari Sri Sultan Hamengkubuwono VI, bahkan ada yang mengatakan bahwa garis keturunan ayahnya berasal dari kerajaan Majapahit.

Ibu R.A. Kartini yaitu M.A. Ngasirah sendiri bukan keturunan bangsawan, melainkan hanya rakyat biasa saja, oleh karena itu peraturan kolonial Belanda ketika itu mengharuskan seorang Bupati harus menikah dengan bangsawan juga, hingga akhirnya ayah R.A Kartini kemudian mempersunting seorang wanita bernama Raden Adjeng Woerjan yang merupakan seorang bangsawan keturunan langsung dari Raja Madura ketika itu.

R.A Kartini sendiri memiliki saudara berjumlah 11 orang yang terdiri dari saudara kandung dan saudara tiri. Beliau sendiri merupakan anak kelima, namun ia merupakan anak perempuan tertua dari 11 bersaudara. Sebagai seorang bangsawan, R.A Kartini juga berhak memperoleh pendidikan.

Ayahnya kemudian menyekolahkan Kartini kecil di ELS (Europese Lagere School). Disinilah Kartini kemudian belajar Bahasa Belanda dan bersekolah disana hingga ia berusia 12 tahun sebab ketika itu menurut kebiasaan ketika itu, anak perempuan harus tinggal dirumah untuk 'dipingit'.

Dikutid:http://www.biografiku.com/2009/01/biografi-ra-kartini.html

Setelah kamu mengamati teks di atas, mungkin ada yang kurang jelas di hati kamu. Sekarang coba kamu buat pertanyaan tentang:

1. Apa bentuk teks di atas?

2. ………...…………?

3. …….………...……...?

4. ………...…?

5. ………...………?

6. ………...……?

Dalam membaca hendaknya memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

a. Bacalah teks di dalam hati terlebih dahulu.

b. Perhatikan tanda-tanda baca saat kamu membaca agar bacaan mempunyai arti dan intonasinya tepat.

c. Baca teks dengan suara keras/nyaring agar orang lain mendapat informasi dari yang kita baca.

d. Bacalah teks dengan lancar agar orang yang membutuhkan informasi dari teks tersebut bisa berkonsentrasi untuk mendapatkan informasi.

e. Materi yang dibaca harus kita ingat sebagai hasil dari pembelajaran membaca.

Setelah kamu membaca teks di atas, cobalah jawab pertanyaan dibawah sesuai dengan teks tadi.

1. Judul teks di atas adalah ….

2. R.A Kartini berasal dari ….

Ayo Mengamati

3. R.A Kartini adalah anak kelima dari 11 bersaudara, terdapat pada alinea ….

4. Alinea empat mecerikan tentang ….

5. Tanggal dan bulan apa kita memperingati Hari Kartini?

Coba kamu cari 5 kata sulit yang ada pada teks tadi dan cari persamaan kata-kata sulit tersebut. Contoh yang perlu kita teladani dari RA Kartini ….

Stelah kamu membaca teks di atas sekarang coba simpulkan cara membaca yang baik dan ceritakan kembali isi bacaan tersebdari RA Kartini tersebutut.

Simpulkan juga nilai baik yang perlu kita contoh.

Amati gambar berikut ini dengan teliti.

Gambar 2.22 Pohon beringin.

Sumber:/www.google.co.id/search?q=akordion&rlz=1C1AVNC_enID629ID632&oq=akordion&aqs=chrom e..69i57j0l5.3943j0j8&sourceid=chro

Kamu sudah mengamati gambar di atas, tapi mungkin ada yang kurang jelas menurut kamu. Sekarang coba kamu bertanya pad teman-temanmu seperti dibawah ini.

1. Apa nama gambar tersebut?

2. ………...………….…….?

3. …….………...…....?

4. ………...?

5. ………...…….?

6. ………...…….?

Ayo Mengamati

3. R.A Kartini adalah anak kelima dari 11 bersaudara, terdapat pada alinea ….

4. Alinea empat mecerikan tentang ….

5. Tanggal dan bulan apa kita memperingati Hari Kartini?

Coba kamu cari 5 kata sulit yang ada pada teks tadi dan cari persamaan kata-kata sulit tersebut. Contoh yang perlu kita teladani dari RA Kartini ….

Stelah kamu membaca teks di atas sekarang coba simpulkan cara membaca yang baik dan ceritakan kembali isi bacaan tersebdari RA Kartini tersebutut.

Simpulkan juga nilai baik yang perlu kita contoh.

Amati gambar berikut ini dengan teliti.

Gambar 2.22 Pohon beringin.

Sumber:/www.google.co.id/search?q=akordion&rlz=1C1AVNC_enID629ID632&oq=akordion&aqs=chrom e..69i57j0l5.3943j0j8&sourceid=chro

Kamu sudah mengamati gambar di atas, tapi mungkin ada yang kurang jelas menurut kamu. Sekarang coba kamu bertanya pad teman-temanmu seperti dibawah ini.

1. Apa nama gambar tersebut?

2. ………...………….…….?

3. …….………...…....?

4. ………...?

5. ………...…….?

6. ………...…….?

Ayo Mengamati

Gambar di atas adalah gambar sila ketiga Pancasila yaitu Pohon Beringin yang melambangkan Persatuan Indonesia.

Pada subtema 1 kita sudah membahas “Cinta Tanah Air”. Pada subtema ini kita akan membahas “Membina Persatuan dan Kesatuan”.

1. Membina Persatuan dan Kesatuan

Pembinaan persatuan dan kesatuan harus dilakukan di manapun kita berada, baik di lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat, bangsa, dan negara.

Tindakan yang menunjukkan usaha membina persatuan dan kesatuan, antara lain:

a. Menyelenggarakan kerja sama antar daerah.

b. Menjalin persahabatan antar suku bangsa.

c. Memberi bantuan tanpa membedakan suku bangsa atau asal daerah.

d. Mempelajari berbagai kesenian dari daerah lain,

e. Memperluas pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.

f. Mengerti dan merasakan kesedihan dan penderitaan orang lain, serta tidak mudah marah atau menyimpan dendam.

g. Menerima teman tanpa mempertimbangkan perbedaan suku, agama, Maupun bahasa dan kebudayaan.