• Tidak ada hasil yang ditemukan

Setelah melakukan analisis dan refleksi pada siklus I, penelitian akan dilanjutkan dengan siklus II. Apanila dengan hasil dari siklus II sudah menunjukan bahwa indikator keberhasilan telah dicapai, maka penelitian dihentikan. Tetapi apabila indikator keberhasilan belum dicapai, maka penelitian dilanjutkan ke siklus III, dengan hasil refleksi siklus II sebagai acuannya.

C. Subjek/Partisipan yang terlibat dalam Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SDN 10 Petang Kebayoran Lama Selatan dan guru kelas V sebagai kolaborator dan observer.

Pada saat pelaksanaan tindakan guru matematika kelas membantu peneliti mengamati aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh siswa selama proses

4

Suharsimi Arikunto, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2009), h.16. Perencanaan Pelaksanaan Refleksi Pelaksanaan Refleksi Pengamatan SIKLUS I Pengamatan SIKLUS II Perencanaan Siklus selanjutnya

31

pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi. Hal ini dimaksudkan untuk mendapatakan informasi mengenai aktivitas belajar siswa dalam rangka perbaikan pada pelaksanaan tindakan berikutnya.

D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian

Peran penelti dalam penelitian ini adalah sebagai pelaku penelitian. Peneliti bekerja sama dengan guru matematika kelas sebagai kolaborator dan observer. Sebagai kolaborator yaitu bekerja dalam hal membuat rancangan pembelajaran, melakukan refleksi dan menentukan tindakan-tindakan pada siklus selanjutnya. Sebagai observer yaitu member penilaian terhadap peneliti dalam mengajar dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation dan mengamati aktivitas belajar matematika siswa selama proses pembelajaran.

E. Tahapan Intervensi Tindakan

Penelitian ini diawali dengan mengamati kondisi real pembelajaran yang terjadi di kelas, mencari akar masalahnya, kemudian peneliti mengidentifikasi dan merumuskan masalah yang terjadi. Setelah itu, peneliti merencanakan tindakan apa yang akan dikenakan terhadap subjek penelitian tindakan. Hasil perencanaan ini akan dilaksanakan dalam tahap pelaksanaan tindakan pada siklus I. Setelah semua rangkaian tahapan siklus I dilalui, hasilnya dianalisis dan dibandingkan dengan indikator keberhasilan. Jika hasil siklus I sudah memenuhi indikator keberhasilan, maka untuk lebih meyakinkan lagi peneliti akan memperbaiki pelaksanaan tindakan siklus I dalam siklus II. Sebaliknya, jika hasil siklus I belum memenuhi indikator keberhasilan, maka penelitian tindakan dilanjutkan dengan siklus II dengan menggunakan hasil refleksi pada siklus I. Jika hasil siklus II sudah memenuhi indikator keberhasilan, maka penelitian tindakan dihentikan. Sebaliknya, jika hasil siklus II belum memenuhi indikator keberhasilan, maka penelitian tindakan dilanjutkan dengan siklus III dan seterusnya hingga memenuhi indikator keberhasilan.

F. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan

Hasil penelitian yang diharapkan adalah dengan indikator keberhasilan sebagai berikut:

1. Hasil pengamatan melalui lembar observasi aktivitas belajar matematika siswa menunjukan peningkatan aktivitas belajar matematika siswa. Hal ini dapat dilihat berdasarkan hasil persentase seluruh indikator aktivtas mencapai rata-rata 70%.

2. Ketuntasan belajar (siswa yang memperoleh hasil belajar lebih dari atau sama dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan sekolah yaitu 65) mencapai 70%.

Jika kedua indikator kinerja tersebut telah terpenuhi maka penelitian tindakan ini berhasil dan tindakan penelitian dihentikan. Sebaliknya, jika salah satu atau kedua indikator keberhasilan kinerja belum terpenuhi, maka tindakan penelitian ini harus dilanjutkan ke siklus berikutnya, dan disertai dengan adanya perbaikan-perbaikan yang menjadi kekurangan dari siklus sebelumnya.

G. Data dan Sumber Data

Data dalam penelitian ini ada dua macam, yaitu data kualitatif dan data kuantitatif.

1. Data kualitatif: hasil observasi aktivitas belajar matematika siswa, catatan evaluasi tindakan penelitian/keterangan, hasil wawancara guru dan siswa, serta hasil dokumentasi (berupa foto kegiatan pembelajaran)

2. Data kuantitatif: hasil tes siswa pada setiap akhir siklus

Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari seluruh siswa kelas V SDN 10 Petang Kebayoran Lama Selatan tahun pelajaran 2013/2014 sebagai subjek penelitian, guru kolaborator dan peneliti.

H. Instrumen-instrumen Penelitian

Instrument yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas dua jenis, yaitu:

33

Instrumen tes berbentuk tes formatif yaitu tes yang dilaksanakan pada setiap akhir siklus. Tes ini bertujuan untuk memperoleh data pencapaian hasil belajar subjek penelitian pada siklus tersebut.

2. Instrumen Non Tes

Dalam instrumen non tes ini digunakan instrumen sebagai berikut:

a. Instrumen aktivitas belajar matematika siswa, untuk mengukur aktivitas belajar matematika siswa saat tindakan dikenakan terhadap subjek penelitian tindakan.

b. Catatan evaluasi tindakan penelitian/keterangan, bertujuan untuk mengevaluasi apakah pelaksanaan tindakan penelitian telah sesuai dengan skenario pembelajaran yang telah direncanakan dan hal-hal lain yang terjadi selama pelaksanaan tindakan penelitian berlangsung. Sehingga dapat memperbaiki tindakan selanjutnya.

c. Pedoman wawancara, wawancara dilakukan terhadap subjek penelitia. Tujuannya adalah untuk mengetahui aktivitas belajar matematika siswa pada indikator-indikator aktivitas serta hal-hal lain yang berkaitan dengan model pembelajaran koopertif tipe group investigation.

I. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian tindakan ini data-data yang dikumpulkan berupa informasi tentang:

1. Data aktivitas belajar matematika siswa

Data aktivitas belajar matematika siswa dieproleh dari hasil observasi aktivitas belajar matematika siswa, catatan evaluasi tindakan penelitian/keterangan, hasil wawancara guru dan siswa, serta hasil dokumentasi aktivitas pembelajaran saat tindakan berlangsung.

2. Data hasil belajar matematika siswa

Data hasil belajar matematika siswa diperoleh dari tes formatif setiap akhir siklus.

J. Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan (Trusworthiness) Study

Untuk memperoleh data yang valid digunakan teknik triangulasi, yaitu: 1. Menggali data dari sumber yang sama dengan menggunakan cara yang

berbeda. Dalam penelitian ini, untuk memperoleh informasi tentang aktivitas siswa dilakukan dengan mengobservasi siswa, wawancara siswa, dan memeriksa hasil kerja siswa dalam mengerjakan soal.

2. Menggali data dari sumber yang berbeda untuk informasi tentang hal yang sama. Untuk memperoleh informasi tentang aktivitas belajar siswa dilakukan wawancara dengan guru dan siswa.

3. Memeriksa kembali data-data yang terkumpul, baik tentang kejangalan-kejanggalan, keaslian maupun kelengkapannya.

4. Mengulang pengolahan dan analisis data yang sudah terkumpul

Untuk dapat menentukan apakah tes hasil belajar sudah valid dan reliabel, maka dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Dalam penelitian ini digunakan validitas butir soal (empiris). Pengujian validitas butir soal instrument dalam penelitian ini menggunakan rumus korelasi poin biserial, yaitu:5

Keterangan :

= koefisien korelasi point biserial

= mean (nilai rata-rata) skor dari subjek yang menjawab benar untuk butir soal yang dicari validitasnya

= mean (nilai rata-rata) skor total = Deviasi standar skor total

= proporsi subjek yang menjawab benar = proporsi subjek yang menjawab salah (1-p)

5

Anas Sudjiono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2005), cet. Ke-15, h. 258

35

Hasil validitas/hasil uji coba menyimpulkan siklus I yang terdiri dari 25 butir soal (lampiran 4) terdapat 18 butir soal yang valid (lampiran 14) dan 7 tidak valid. Butir tidak valid adalah no 1, 9, 13, 20, 21, 23, dan 24. Pada siklus II yang terdiri dari 25 butir soal (lampiran 6) terdapat 20 butir soal yang valid (lampiran 18) dan 5 tidak valid. Butir tidak valid adalah no 4, 7, 16, 22, dan 25.

Uji realibilitas dimaksudkan untuk mengukur ketetapan atau keajegan alat tes, untuk uji reliabilitas dalam penelitian ini digunakan rumus Kuder-Richardson (KR-20).6

Rumus: Keterangan:

= reliabilitas tes secara keseluruhan = banyaknya butir soal yang valid

1 = bilangan konstan = Varian total

= proporsi siswa yang menjawab item soal dengan benar = proporsi siswa yang menjawab item soal dengan salah

= jumlah hasil perkalian antara dan

Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai koefisien reabilitas siklus I adalah 0,69 (lampiran 13) dan nilai koefisien reabilitas siklus II adalah 0,83 (lampiran 17).

K. Analisis Data dan Interpretasi Data

Data yang diperoleh dalam penlitian ini, kemudian selanjutnya diinterpretasikan melalui analisis perhitungan. Langkah-langkah yang ditempuh dalam menganalisis data pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Data Kuantitatif

6

Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara,2009), cet. Ke-9, h.101

Data kuantitatif berupa data skor aktivtas belajar matematika siswa dan nilai tes formatif akhir siklus. Data-data tersebut peneliti sajikan ke dalam bentuk tabel, diagram batang (grafik), serta mengelompokannya ke dalam tabel distribusi frekuensi dengan menggunakan aturan sturgess. Kemudian dianalisis dengan menggunakan analisis statistik, deskriptif berupa nilai persentase, rata-rata (ukuran pemusatan data), nilai tertinggi, nilai terendah, dan standar deviasi (ukuran penyebaran data). Statistik deskriptif merupakan statistic yang berkenaan dengan pengumpulan, pengolahan, penganalisisan, dan penyajian sebagian atau seluruh data (pengamatan) tanpa pengambilan keputusan.7

Rumus persentase yang digunakan adalah:8

Keterangan:

P = Angka persentase

f = Frekuensi yang akan dicari persentasenya

N = Number of Cases (jumlah frekuensi/banyaknya individu)

Menganalisis data dengan standar deviasi bertujuan untuk mengukur sejauh mana variabilitas atau sebaran/penyebaran data-data tersebut. Jika semakin besar nilai standar deviasi maka kualitas data semakin tidak baik. Sebaliknya semakin kecil nilai standar deviasi yang digunakan maka kualitas data semakin baik pula.

Rumus standar deviasi yang digunakan adalah:9

Keterangan:

= Standar deviasi

7

Kadir, Statistika Untuk Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial Dilengkapi dengan Output Program SPSS, (Jakarta: Rosemata Sempurna, 2010), h.4.

8

Anas Sudjiono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2008), h. 43.

9

Kadir, Statistika Untuk Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial Dilengkapi dengan Output Program SPSS, ..., h. 43.

37

xi = Data ke-i

f = frekuensi

n = banyaknya individu

setelah menganalisis data-data, selanjutnya adalah memberikan interpretasi terhadap nilai persentase, rata-rata, dan standar deviasi sehingga diperoleh suatu kesimpulan yang tepat.

2. Data kualitatif

Data kualitatif berupa data aktivitas belajar matematika siswa yang diperoleh dari instrument catatan observasi aktivitas belajar matematika siswa, catatatan evaluasi tindakan penelitian, dan hasil wawancara peneliti terhadap subjek penelitian. Dianalisi secara kualitatif dengan proses koding untuk mengorganisasi data, selanjutnya membuat interpretasi data dan mendeskripsikannya secara jelas atas dasar data sehingga menjadi suatu kesimpulan.

L. Tindak Lanjut atau Pengembangan Perencanaan Tindakan

Setelah tindakan pertama (siklus I) selesai dilakukan dan hasil yang diharapkan belum mencapai criteria keberhasilan yaitu peningkatan aktivitas siswa dalam pembelajaran matematika maka sebagai rencana perbaikan pembelajaran, penelitian akan dilanjutkan pada siklus II. Siklus ini terdiri dari perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi, serta analisis dan refleksi. Penelitian ini berakhir, apabila peneliti menyadari bahwa penelitian ini telah berhasil menguji penerapan pembelajaran kooperatif tipe group investigation dalam meningkatkan aktivitas belajar matematika siswa.

Kegiatan penelitian yang penulis lakukan diantaranya adalah memepersiapkan instrument penelitian seperti lembar observasi aktivitas belajar matematika siswa, lembar observasi aktivitas kelompok, LKS, soal-soal tes formatif untuk menilai hasil belajar matematika siswa. Peneliti juga dapat menggunakan lembar kerja siswa yang dibuat oleh peneliti sendiri atau yang dianjurkan oleh sekolah.

Dalam melakukan penelitian, guru bidang studi berkolaborasi dengan observer. Observer berperan dalam membantu kelancaran penelitian dan dapat juga sebagai kolaborator untuk berdiskusi membicarakan kegiatan pada siklus selanjutnya.

39 BAB IV

DESKRIPSI, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN TEMUAN

Dokumen terkait