• Tidak ada hasil yang ditemukan

DESKRIPSI, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN TEMUAN PENELITIAN

A. Deskripsi Data Hasil Peneleitian 1.Observasi Pendahuluan

2. Tindakan Pembelajaran Siklus I

Tindakan pembelajaran siklus I merupakan tindakan awal yang sangat penting, hal ini dikarenakan analisis dari hasil tindakan pembelajaran ini akan dijadikan sebagai refleksi bagi peneliti pada tindakan pembelajaran selanjutnya. Pada pembelajaran siklus I sub pokok bahasan yang disampaiakn yaitu mengenai sifat-sifat bangun datar.

a) Tahap perencanan

Kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan ini adalah peneliti mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Peneliti juga membuat instrument-instrumen penelitian, yaitu lembar observasi aktivitas belajar siswa, lembar observasi kerjasama siswa dalam kelompok, lembar catatan lapangan, alat dokumentasi, pedoman wawancara untuk guru dan siswa, serta LKS untuk tiap pertemuan dan soal tes untuk akhir siklus I.

Lembar Kerja Siswa (LKS) dibuat sendiri oleh peneliti sebagai alat bantu proses pembelajaran kooperatif tipe group investigation. Lembar soal tes siklus I dibuat untuk mengetahui perkembangan hasil belajar matematika siswa. Lembar observasi digunakan untuk mencatat aspek-aspek aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation.

Target yang ingin dicapai pada siklus I ini yaitu siswa mengalami peningkatan aktivitas belajar dengan model pembelajaran kooepratif tipe group investigation.

b) Tahap Pelaksanaan dan observasi

Tindakan pembelajaran siklus I dilaksanakan dalam enam pertemuan yang terdiri dari 5x pertemuan untuk meberikan materi dan 1x pertemuan untuk tes siklus I dengan alokasi waktu (2x35 menit) tiap peretemuannya..

1) Pertemuan ke-1 (Kamis, 17 April 2014)

Pertemuan pertama berlangsung selama 2x 35 menit (2 jam pelajaran) yang dimulai dari pukul 13.50 sampai dengan 15.00 WIB, pokok bahasan yang dibahas adalah sifat-sifat bangun datar segitiga.. Kegiatan ini diawali dengan membuka

kegiatan pembelajaran dan apersepsi. Pada pertemuan ini seluruh siswa hadir di kelas .

Guru mata pelajaran hadir sebagai observer untuk mengamati dan memberikan penilaian ketika proses pembelajaran berlangsung kemudian dicatat pada lembar observasi.

Kegiatan pembelajaran selanjutnya peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran, memberikan penjelasan mengenai penerapan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation dan langkah-langkah yang terdapat pada pembelajaran tersebut serta menjelaskan bahwa setiap pembelajaran kooperatif tipe group investigation dilakukan secara berkelompok, yang setiap kelompok terdiri atas 6 orang siswa. Peneliti memberi penjelasan bahwa setiap kelompok akan diberikan LKS yang di dalamnya terdapat perintah dan soal latihan, setelah siswa mengerjakan seluruh perintah dan soal latihan dalam LKS (1) kemudian siswa perwakilan setiap kelompok maju ke depan kelas untuk melaporkan hasil kerja kelompoknya dan kelompok yang lain ikut menanggapi.

Pembagian kelompok sudah dilakukan pada pertemuan sebelumnya yaitu pada saat peneliti melakukan pra penelitian, peneliti bersama guru kelas membagi siswa menjadi 6 kelompok dari 36 siswa yaitu 20 prempuan dan 16 laki-laki.

Sesuai perintah siswa duduk bersama kelompok yang telah ditentukan, peneliti memberikan gambaran umum atau sedikit penjelasan mengenai materi sifat bangun datar segitiga. Kemudian peneliti bersama observer membagikan LKS (1) kepada masing-masing kelompok. Peneliti meminta kepada setiap siswa untuk aktif dalam mengerjakan tugas dalam LKS (1) tanpa harus mengandalkan salah satu siswa atau siswa yang pintar saja. Ketua dari setiap kelompok mulai membagi tugas yang sesuai langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe GI. Misal ada siswa yang bertugas membaca soal dengan benar dan mengumpulkan data, ada yang bertugas mencari penyelesaian soal, ada yang bertugas mencatat jawaban akhir penyelsaian soal, dan ada yang melaporkan hasil kerja kelompok ke depan kelas.

Masing-masing kelompok terlihat ribut karena berebutan tugas dengan teman sekelompoknya. Peneliti mencoba menjelaskan bahwa setiap siswa dalam

43

kelompok akan mendapatkan tugas secara bergiliran sesuai dengan yang ditentukan oleh ketua kelompok. Dalam setiap pertemuan tugas akan dirolling. Setelah semua siswa mendengar penjelasan peneliti, keributan kelas sedikit demi sedikit berkurang dan semua siswa dalam kelompok sepakat atas tugas yang didapatnya.

Selama siswa mengerjakan LKS, peneliti bersama observer berkeliling memantau aktivitas siswa dari satu kelompok ke kelompok lain untuk memberikan pengarahan jika ada kelompok yang kurang mengerti dan pada saat itu pula peneliti bersama observer melakukan observasi pembelajaran terhadap aktivitas belajar matematika siswa dengan lembar yang sudah dipegang.

Masing-masing kelompok membaca LKS yang diberikan oleh peneliti. Pada awal pertemuan hanya sedikit kelompok yang benar-benar membaca LKS yang diberikan peneliti. Yang lain masih terlihat benrcanda dan mengobrol dengan teman kelompoknya, sehingga kelas terkadang berisik. Begitu pula pada saat mengerjakan LKS sebagian besar siswa terlihat kurang memperhatikan apa yang diperintahkan peneliti dan masih terlihat belum kompak dalam bekerja sama. Banyak siswa yang mengandalkan siswa pintar dalam menrjakan LKS padahal dalam kelompok siswa dituntut untuk bekerja sama walaupun dengan tugas yang berbeda-beda.

Setelah semua kelompok menyelesaikan LKS dalam waktu kurang lebih 20 menit dan mencatat hasil diskusi dari kelomooknya, kini saatnya perwakilan dari setiap kelompok maju ke depan kelas untuk melaporkan hasil kerja kelompoknya secara bergiliran. Terlihat siswa perwakilan dari semua kelompok kurang bersemangat dan malu pada saat mempresentasikan hasil laporan kelompoknya di depan kelas.

Pada pertemuan ini hanya sedikit siswa yang memberikan tanggapan atas laporan kelompok lain. Berikut ini contoh siswa S13 dari kelompok 4 yang menanggapi kelompok 1 pada saat siswa mempresentasikan hasil laporan kelompoknya di depan kelas:

Bu, kelompok 1 ada yang salah. Kenapa segitiga sama sisi setiap sudutnya 1800?, bukannya setiap sudut segitiga sama sisi 600. Dan penelitipun menjawab,

iya benar sekali”. Setiap sudut pada segitiga sama sisi adalah 600, kalau 1800 adalah jumlah besar sudut pada setiap segitiga.”

Tanggapan kelompok 4 cukup bagus dalam menanggapi hasil laporan kelompok 1. Lalu siswa dari kelompok 1 mencatat tanggapan yang diberikan oleh siswa S13 dari kelompok 4.

Diakhir pembelajaran peneliti bersama siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari.

2) Pertemuan kedua (Sabtu, 19 April 2014)

Peneliti mengawali pembelajaran dengan menanyakan kabar siswa dan menanyakan siswa yang yidak masuk pada hari tersebut. Tercatat dua orang siswa tidak hadir. Pada pertemuan kedua ini sesuai perintah guru para siswa langsung duduk berkumpul dengan kelompoknya sama seprti pertemuan sebelumnya.

Sebelum diskusi berlangsung, peneliti memberikan gambaran atau sedikit penjelasan mengenai sifat-sifat bangun datar segi empat. Terlihat sebagian siswa memperhatikan penjelasan materi yang disampaikan oleh peneliti.. Sama halnya dengan pertemuan sebelumnya suasana kelas masih nampak terlihar ribut. Masing-masing ketua pada setiap kelompok mulai membagi tugas. Pada pertemuan kedua ini, siswa saling berpindah tugas atau mendapatkan tugas yang berbeda dengan sebelumnya, missal siswa yang pertemuan pertama mendapat tugas nomor 1, kini dipertemuan kedua mendapat tugas nomor 2. Begitu juga seterusnya, sehingga ada perollingan tugas pada setiap pertemuan. Hal ini bertujuan agar semua siswa pada setiap kelompok dapar merasakan tugas-tugas yang berbeda.

Terliht masih ada saja siswa dari beberapa kelompok yang mengobrol dan tidak melakukan apa yang diperintahkan peneliti. Ada 3 kelompok yaitu kelompok 2, 3, dan 4 yang terlihat bekerja sama dalam melakukan tugas. Dalam pertemuan kedua ini, masih terlihat belum banyak siswa yang aktif bertanya kepada peneliti, hanya beberapa saja diantarnya siswa S09 yang menanyakan, “Bu, besar sudut siku-siku 900 ya?”. Peneliti menjawab, “iya benar”.

Dipertemuan kedua ini masih banyak siswa sepertinya mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal-soal yang terdapat dalam LKS, dan masih ada siswa

45

yang mengandalkan siswa yang pintar. Setelah semua siswa menyelesaikan LKS, setiap siswa perwakilan dari setiap kelompok maju ke depan kelas untuk melaporkan hasil kerja kelompoknya. Dari hasil laporan 6 kelompok terlihat sebagian besar kelompok dapat menjawab pertanyaan dalam LKS. Tapi ada 1 kelompok yang hasil laporannya salah yaitu kelompok 5.

Setelah semua kelompok malaporkan hasil kerja kelompoknya, peneliti bersama-sama siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari serta diakhir pertemuan peneliti memberikan jurnal harian kepada siswa.

3) Pertemuan ketiga (Kamis, 24 April 2014)

Kegiatan pembelajaran diawali dengan mengulang sedikit materi sebelumnya, pada pertemuan ketiga ini seluruh siswa hadir. Siswa sudah mulai mengerti bahwa pada setiap pembelajaran harus sudah duduk dengan kelompoknya masing-masing. Seperti biasa guru memberikan LKS (3) kepada masing-masing kelompok. Keadaan kelas pada saat itu tidak seribut pertemuan-pertemuan yang lalu. Siswa terlihat sibuk membagi tugas kepada teman-teman dalam kelompoknya dan perollingan tugas pun dilakukan.

Selama mengerjakan LKS (3), peneliti bersama observer berkeliling seperti sebelumnya untuk memamntau pekerjaan siswa dari kelompok satu ke kelompok lainnya. Siswa masih sangat ribut ketika mengerjakan LKS (3) dan peneliti senang karena antusias siswa mulai kelihatan meningkat dan siswa mulai aktif bertanya kepada peneliti apa-apa yang mereka tidak mengerti walaupun kelas menjadi berisik dan masih ada siswa yang masih malu-malu untuk bertanya. Observer berusaha menenangkan siswa untuk tidak berisik dalam mengerjakan tugas-tugas dalam LKS (3) dan siswa terlihat lebih tenang. Pada saat kelompok siswa bertanya kepada peneliti, peneliti berusaha mengarahkan dan memberi petunjuk kepada kelompok tersebut agar mereka menjadi paham.

Kelompok siswa sudah ada yang mulai terbiasa dengan langkah-langkah Group Investigation dan tugas mereka masing-masing. Sehingga sebagian siswa sudah mampu mengerjakan tugasnya dengan baik. Sebagian siswa pada masing-masing kelompok sudah mulai terlihat kompak dalam bekerja sama, walaupun masih ada siswa yang mengobrol dan mengganggu siswa yang lain, dan observer

mengambil tindakan yang lebih tegas dengan cara siswa yang berisik akan berdiri di depan kelas. Teguran tersebut membuat siswa diam dan melanjutkan aktivitas bersama kelompoknya. Setelah waktu habis untuk menyelesaikan LKS (3), seperti biasa secara bergiliran siswa perwakilan dari setiap kelompok maju ke depan kelas untuk melaporkan hasil kerja kelompoknya dan siswa lain bersiap mencatat tanggapan dari kelomok lain.

Pada pertemuan ketiga ini, terlihat siswa dari kelompok 1 terlihat bingung dengan soal latihan 3 nomor 2. Dan ini terlihat pada saat siswa perwakilan kelompok 2 melaporkan hasil kerja kelompoknya di depan kelas. Ternyata kelompok 2 tidak mengerjakan soal latihan nomor 2. Sehingga ketika ada siswa lain dari kelompok 4 mempresentasikan hasil laporannya peneliti menyuruh siwa tersebut untuk menulis jawaban soal nomor 2 di white board agar siswa dari kelompok 2 mencatat jawaban yang ditulis oleh kelompok 4

Selanjutnya, peneliti bersama siswa menyimpulkan materi yang sudah dipelajari hari ini. Peneliti mengharapkan untuk pertemuan selanjutnya siswa lebih aktif lagi dalam menjawab maupun pada saat diskusi di depan kelas. Dan terakhir guru memberikan jurnal harian yang diisi oleh siswa.

4) Pertemuan keempat (Sabtu, 26 April 2014)

Pertemuan keempat berlangsung pukul 14.00-15.10 WIB. Kegitan pembelajaran diawali dengan membuka pembelajaran dan apersepsi, pada pertemuan keempat ini semua siswa hadir. Kelas sudah mulai rapih karena siswa sudah duduk ditempatnya masing-masing.

Seperti biasa guru menjelaskan mengenai penerapan model Pembelajaran Koopertaif tipe Group Investigation dan langkah-langkahnya. Siswa sudah begitu menegrti tentang model Pembelajaran Kooperatif tipe Group Investigation sehingga guru tidak terlalu banyak menjelaskan kepada siswa. Sebelum berkumpul dengan kelompoknya masing-masing, peneliti menjelaskan materi mengenai ketidak samaan pada sisi segitiga. Sebagian siswa sudah mulai memperhatikan penjelasan tentang materi yang guru sampaikan. Kemudian siswa mulai bergabung dengan kelompoknya. Masing-masing kelompok membagi tugas, pergantian tugas pun dilakukan agar terjadi pemerataan tugas.

47

Peneliti memberikan LKS (4) kepada masing-masing kelompok. Setiap kelompok harus mebaca dengan cermat LKS tersebut. Proses Group Investigation sudah mulai dilakukan, siswa terlihat aktif dalam melakukan tugasnya dan kekompakan pu sudah mulai terlihat. Disela-sela diskusi timbul pertanyaan dari siswa S05 yang kurang paham dengan perintah yang terdapat pada LKS (4).

Ternyata tidak hanya siswa S02 saja yang belum mengerti tentang perintah yang terdapat pada LKS (4), siswa lainpun juga sama. Tetapi setelah guru menjelaskan, siswa menjadi mengerti dan mulai melanjutkan aktivitasnya kembali. Siswa yang bertugas mencatat sibuk mencatat apa yang diucapkan oleh siswa lain.

Setelah waktu selesai, seperti biasa siswa perwakilan setiap kelompok mulai bersiap-siap untuk melaporkan hasil kerja kelompoknya di depan kelas. Terlihat siswa mulai antusias utnuk memberikan tanggapan apabila ada jawaban hasil laporan kelompok lain yang berbeda dengan hasil laporan kelompoknya.

Dilihat dari hasil laporan setiap kelompok sudah cukup bagus. Seluruh kelompok sudah melaporkan hasil kerjanya di depan kelas. Seperti biasa peneliti memotivasi siswa untuk menyimpulkan materi hari ini. Diakhir pertemuan peneliti meberikan jurnal harian kepada siswa.

5) Pertemuan kelima (Selasa, 29 April 2014)

Pada pertemuan kelima ini terdapat 1 orang siswa yang tidak hadir tanpa keterangan yaitu siswa S01 dari kelompok 6. Peneliti mengulang pembelajaran pada pertemuan sebelumnya untuk mengingatkan siswa agar tidak lupa. Kelas sudah mulai rapih karena siswa sudah duduk ditempatnya masing-masing dan sudah kelihatan bersemangat untuk memulai pertemuan kali ini. Sebelum pelajaran dimulai, seperti biasa peneliti menginformasikan pembelajaran yang akan digunakan yaitu model Pembelajaran Kooperatif tipe Group Investigation dan menyampaikan prosedurnya.

Peneliti memberikan sedikit materi mengenai sifat bangun datar jajar genjang kepada siswa. Kemudian siswa mulai berkumpul dengan teman kelompoknya masing-masing. Pembagian tugas pun dilakukan, sama denga pertemuan sebelumnya terjadi pertukaran tugas atau rolling. Masing-masing

kelompok terlihat sudah siap untuk mengerjakan LKS (5). Peneliti bersama observer membagikan LKS (5) kepada masing-masing kelompok. Setiap kelompok sudah mulai sibuk membaca dan melakukan tugasnya masing-masing. Siswa nomor 1 sibuk membaca soal dan mencari unsur-unsur yang dapat membantu siswa nomor 2 dalam menyelesaikan soal, begitu pula dengan siswa nomor 3 yang sibuk mencatat hal-hal yang akan dilaporkan oleh siswa selanjutnya ke depan kelas.

Kejadian yang pada pertemuan ketiga terulang lagi, pada kelompok 6 ada siswa yang tidak masuk sehingga seperti pertemuan lalu tugas siswa nomor 1 dilakukan bersama-sama. Sedangkan unutk tugas siswa nomor 1 dilakukan bersama-sama. Sedangkan untuk tugas siswa noomor selanjutnya dapat didiskusikan oleh teman kelompoknya. Pada pertemuan ke lima ini terlihat siswa dari masing-masing kelompok sudah mengerti tentang tugas-tugasnya pada Group Investigation.

Siswa dari masing-masing kelompok terlihat sibuk mencari penyelesaian soal. Nampak siswa dari beberap kelompok tidak mengandalkan siswa yang pintar saja dan kerja sama pun terlihat. Dalam mengerjakan soal, masih ada saja kelompok yang kurang teliti dalam meyelesaikan soal. Ini terlihat setelah semua kelompok selesai mengerjakan soal yang terdapat dalam LKS.

6) Pertemuan keenam (Sabtu, 03 Mei 2014)

Kegiatan pembelajaran dimulai dengan memriksa absensi siswa, dan semua siswa hadir. Pertemuan ini tidak kelompok karena akan dilaksanakan tes akhir siklus I. Tes ini dimaksudkan untuk mengetahui tingkat hasil belajar matematika siswa terhadap materi yang telah diajarkan pada pertemuan-pertemuan sebelumnya.

Sebelum dilaksanakan tes, 10 menit dilakukan review sekilas materi yang sudah diajarkan dan membahas kesulitan-kesulitan yang masih ada. Tes ini dilaksnakan selama 60 menit. Selama proses berlangsuang, suasan pun menjadi sepi dan hening namun masih ada beberapa siswa yang masih menyontek dengan teman sebangkunya dan peneliti segera menegurnya. Setelah waktu habis siswa

49

segera mengumpulkan lembar jawaban tes dan pada pertemuan ini siswa tidak diberikan lembar jurnal harian siswa.

c) Tahap Observasi dan analisis

Tahap observasi berlangsung bersamaan dengan pelaksanaan tindakan pada setiap pertemuan. Guru dan observer melakukan pengamatan langsung terhadap pelaksanaan model Pembelajaran Kooperati tipe Group Investigation dan aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran. Hasil pengamatan aktivitas belajar siswa melalui lembar observasi dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.1

Rekapitulasi Persentase Aktivitas Belajar Matematika Siswa Pada Pembelajaran Siklus I

No Jenis

Aktivitas Indikator yang diamati Pert.1 Pert.2 Pert.3 Pert.4 Pert.5

Rata-rata

1 Visual

Activities

Membaca LKS pada saat kegiatan diskusi 3 (60%) 3 (60%) 4 (80%) 4 (80%) 4 (80%) 72% Memperhatikan guru atau

teman pada saat menjelaskan materi dan pada saat diskusi

2 (40%) 2 (40%) 3 (60%) 4 (80%) 4 (80%) 60% Rata-rata aktivitas visual 40 % 50% 60% 70% 80% 66%

2 Writing

Activities

Mencatat materi yang guru sampaikan 2 (40%) 3 (60%) 3 (60%) 4 (80%) 4 (80%) 64% Rata-rata aktivitas menulis 40% 60% 60% 80% 80% 64%

3 Oral

Activities

Mengajukan pertanyaan pada saat diskusi

2 (40%) 2 (40%) 3 (60%) 3 (60%) 4 (80%) 56% Menanggapi laporan hasil

kerja kelompok 2 (40%) 2 (40%) 2 (40%) 3 (60%) 4 (80%) 52% Rata-rata aktivitas oral 40% 40% 50% 60% 80% 54%

4 Mental

Activities

Memecahkan masalah yang terdapat dalam LKS 2 (40%) 2 (40%) 3 (60%) 3 (60%) 4 (80%) 56% Rata-rata aktivitas mental 40% 40% 60% 60% 80% 56%

5 Emotional

Activities

Minat/antusias siswa selama belajar 3 (60%) 3 (60%) 3 (60%) 4 (80%) 4 (80%) 68% Senang selama belajar 3

(60%) 3 (60%) 4 (80%) 4 (80%) 4 (80%) 72% Rata-rata aktivitas emosional 60% 60% 70% 80% 80% 70%

Rata-rata Aktivitas Total

Berdasarkan tabel di atas, diperoleh bahwa aktivitas belajar siswa pada siklus I adalah sebagai berikut:

1) Visual Activities

Visual activities terdiri atas aktivitas membaca LKS pada saat kegiatan diskusi dan aktivitas memperhatikan guru pada saat menjelaskan materi dan pada saat diskusi. Rata-rata persentase aktivitas visual mencapai 66%. Siswa yang membaca LKS pada saat itu sebanyak 72%. Hal ini menunjukan bahwa siswa yang membaca LKS pada saat kegiatan diskusi sudah cukup banyak. Namun, masih ada siswa yang bercanda dan mengobrol dengan teman kelompoknya maupun kelompok lain. Begitu pula dengan siswa yang memperhatikan guru pada saat menjelaskan materi dan pada saat diskusi sebanyak 60%. Persentase ini sudah terbilang cukup baik karena sudah banyak siswa yang memperhatikan guru pada saat menjelaskan materi dan pada saat diskusi, walaupun masih saja ada siswa yang suka mencari kesibukan sendiri seperti menggambar dan bercanda dengan teman sebangkunya.hal ini dapat dikatakan belum baik sehingga perlu adanya perbaikan pada siklus II mengenai aktivitas membaca LKS pada saat kegiatan diskusi dan aktivitas memperhatikan guru pada saat menjelaskan materi dan pada saat diskusi.

2) Oral activities

Oral activities terdiri atas mengajukan pertanyaan ketika kegiatan diskusi dan menanggapi laporan hasil kerja kelompok lain. Rata-rata persentase aktivitas oral sebanyak 60%. Siswa yang mengajukan pertanyaan ketika kegiatan diskusi hanya sebanyak 56%. Persentase ini terbilang kurang, karena masih banyak siswa yang belum berani bertanya kepada guru atau teman pada saat diskusi berlangsung, walaupun terkadang masih ada beberapa siswa yang berani bertanya dan menjawab pertanyaan yang diajukan temannya. Rata-rata persentase siswa pada aktivitas menanggapi laporan hasil kerja kelompok lain sebanyak 52%. Hal ini menunjukan bahwa siswa belum sepenuhnya berani memberikan tanggapan terhadap hasil laporan kelompok lain. Berdasarkan penilaian observer siswa masih banyak yang takut dan ragu pada saat mengemukakan pendapatnya jadi masih banyak siswa yang hanya diam saja. Untuk itu perlu diadakan perbaikan pada

51

siklus II dengan membuat suasan belajar yang lebih santai dan menyenangkan, dan peneliti juga memberikan motivasi yang lebih baik lagi agar siswa lebih semangat dalam belajar.

3) Writing activities

Writing activities yang dinilai peneliti adalah mencatat materi yang guru sampaikan. Rata-rata siswa yang mencatat sebanyak 64%. Dalam membuat catatan siswa dinyatakan cukup baik karena siswa tidak hanya menulis apa yang telah guru jelaskan dan tulis di papan tulis tetapi siswa melihat dari LKS yang telah guru bagikan. Hanya beberapa dari mereka yang menambahkan catatannya dari LKS padahal selain dari LKS siswa juga dapat menambahkan catatannya dari buku cetak matematika.

4) Mental activities

Untuk mental activities yaitu aktivitas memecahkan maslah yang diberikan guru di dalam LKS, persentase aktivitas siswa memecahkan masalah masih kurang, karena hanya mencapai 56% saja, hal ini disebabkan soal yang ada di dalam LKS terbilang susah menurut siswa karena siswa terlihat bingung pada saat mengerjakan LKS.

5) Emotional activities

Rata-rata aktivitas emosional siswa mencapai 70% diantaranya minat siswa dengan Pembelajaran Kooperatif tipe Group Investigation mencapai 68%, menurut observer siswa terlihat antusias dan bersemangat pada saat mengerjakan tugas-tugas yang ada di LKS karena menurut siswa pembelajaran yang diterapkan sangat menarik, siswa dilatih untuk memahami materi sendiri dan bekerja sama dengan kelompoknya. Siswa terlihat senang dengan diterapkannya model pembelajaran kooperatif tipe group investigation dengan persentase yang diperoleh 72%. Walaupun masih ada siswa yang terlihat mengantuk dan bosan dengan diterapkannya pembelajaran kooperatif tipe group investigation karena bingung mengerjakannya. Tetapi karena setiap kelompok terdapat siswa yang pandai jadi siswa yang kurang pandai jadi bersemangat karena dibantu siswa yang lebih pandai.

Berdasarkan hasil observasi aktivitas siswa pada saat pembelajaran siklus I rata-rata aktivitas yang dieproleh sebesar 62%. Rata-rata aktivitas siswa pada siklus I ini meningkat dibandingkan pada saat penelitian yang hanya mencapai 47,5% tetapi rata-rata aktivitas siswa pada siklus I masih banyak yang kurang yaitu keaktifan bertanya, menanggapi laporan hasil kerja kelompok, dan memecahkan masalah. Hal ini perlu diperhatikan sebagai bahan perbaikan pada siklus II. Pembelajaran masih harus dilanjutkan karena aktivitas belajar siswa belum mencapai 70%.

Berdasarkan lembar observasi aktivitas yang diperoleh pada pembelajaran siklus I aktivitas siswa memperoleh hasil yang cukup baik, hanya saja kendalanya adalah kurang mengoptimalkan waktu pada saat diskusi dan mengerjakan LKS, siswa masih terlihat bingung denga tugas-tugasnya, dan belum terbiasa siswa mengerjakan secara berkelompok serta masih banyak juga siswa yang hanya mengandalkan teman yang pintar saja sehingga menyebabkan kurang kerjasama

Dokumen terkait