• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM DINAS KESEHATAN KOTA SEMARANG

ANALISIS PELAKSANAAN PROGRAM ANTENATAL TERPADU DI PUSKEMAS BANDARHARJO KOTA SEMARANG

A. Lokasi Penelitian

Puskesmas Bandarharjo Kota Semarang B. Identitas Responden

1 Hari/Tanggal Wawancara : Senin, 23 Mei 2016

2 Nama : Minasari

3 Jenis Kelamin : Perempuan

4 Umur : 44 tahun

5 Jabatan : Kepala sie. Kesga DKK

6 Pendidikan Terkahir : S1

7 Masa Kerja : 18 tahun

C. Pertanyaan

I. Sumber Daya Manusia (SDM)

1. Bagaimana pembagian SDM di tiap-tiap Puskesmas khususnya dalam pencapaian target K4?

Jadi gini dek, untuk tenaga kami memang sangat terbatas sekali, kurang malah bahkan kurang, jadi untuk melayani ibu hamil yang menangani itu adalah bidan, bidan kami sangat kurang. Kami punya cuma 143 bidan se puskesmas yang berkaitan dengan program antenatal terpadu ibu hamil ada juga KIA jadi kalau hanya bidan kami terus terang kurang, jadi untuk ANC terpadu ini memang tidak bisa sendiri harus link dengan tenaga yang lainnya…

2. Apakah ada kebijakan tentang pembagian SDM khususnya bagian KIA?

3. Apakah Dinas Kota Semarang dalam kurun waktu 3 tahun kebelakang ini pernah mengadakan pelatihan untuk bidan? Jika pernah, kapan, dimana dan siapa pesertanya?

4. Apakah ada penambahan sumber daya manusia (bidan atau dokter) untuk Puskesmas Bandar Harjo dalam kurun waktu 3 tahun ke belakang ini? Adakah wacana penambahannya

II. Sarana dan prasarana

1. Apakah Dinas Kesehatan Kota Semarang dalam kurun waktu 3 tahun ke belakang ini pernah melakukan pengadaan barang untuk program kunjungan ibu?

“.. kalau standarnya, harus ada pemegang program itu meskipun itu bidan, nah nanti untuk pelaksanaan programnya, tergantung dari pihak puskesmasnya mau bagaimana, apakah SDM nya cukup atau tidak kan tergantung dari pihak Puskesmasnya apakah wilayah kerjanya pada penduduk atau berada di tengah kota… itu juga bisa berpengaruh…”

“ Eee.. kalau pengenalan ANC terpadu itu dilakukan tahun 2011 kemudian kalau pelatihan secara khusus itu tidak ada dek, tapi setiap kali ada pertemuan-pertemuan sama bidan terkait dengan 10T selalu solusi permasalahan yang dihadapi…

Kalau pelatihan KIA tiap tahunnya pasti ada, meskipun maksudnya gini ya tiap tahun materinya beda-beda kadang kayak kita refresing terkait dengan programnya….”

“… untuk penambahan sumber daya manusia kami belum bisa memastikan ya dek, soalnya dilihat dari beberapa faktor dan ini bukan berarti serta merta dari pihak kami dengan mudah menambahkan tenaga kesehatan perlu beberapa proses juga.”

2. Apakah dari pihak Dinas Kesehatan Kota Semarang menyediakan sarana/prasarana untuk mendukung program antenatal terpadu?

3. Apa saja sarana/prasarana untuk mendukung program antenatal terpadu?

III. Dana

1. Dari mana sumber dana untuk program antenatal terpadu?

2. Apakah ada kendala terkait dengan sumber dana yang digunakan? Bagaimana cara mengatasinya?

IV. Proses Pelaksanaan Antenatal Terpadu

1. Apakah Dinas Kesehatan Kota Semarang melakukan monitoring terhadap program antenatalterpadu di Puskesmas Bandar Harjo? Intervalnya? Monitoring dalam bentuk apa? Apa saja yang di monitoring?

“Dalam waktu tiga tahun kebelakang ini pernah ada pengadaan barang untuk program kunjungan ibu yaa,, tapi untuk tahun-tahun ini dari Pihak Puskesmas Bandarharjo terkait sarana dan prasarana masih layak dipakai dan baik ya dek..”

“… untuk sarana dan prasaran dari DKK menyediakan yaa.. “

“ Sarana prasarana untuk mendukung program antenatal terpadu itu seperti alat timbang berat badan ya, pengukur tekanan darah/tensi, terus alat seperti denyut jantung (DJJ), terus peralatan seperti laboratorium saat melakukan pemeriksaan yaa.. seperti itu pokok e berhbungan sama pemeriksaan standar 10T “

“ Sumber dana itu biasanya dari pihak DKK ya, nanti itu diperoleh dari APBD gitu..”

“..untuk kendala kami rasa tidak ada yaa, soalnya sudah didapatkan dari pusat ya seperti APBD, kalau pun ada hambatan kami tetap mengusahakan..”

2. Bagaimanakah proses penentuan target program kunjungan ibu?

V. Perencanaan

1. Langkah apa saja yang dilakukan dalam menyusun perencanaan terkait dengan program antenatal terpadu?

2. Apakah perencanaan terkait dengan program antenatal terpadu ada batas waktu yang jelas? Apakah rencana tersebut untuk bulanan atau tahunan?

VI. Pengorganisasian

1. Apakah pihak DKK pernah melakukan pengorganisasian ke puskesmas-puskesmas yang ada di Kota Semarang khususnya Puskesmas Bandar Harjo terkait dengan pencapaian target K4?

“ “Iya, dilaksanakan setiap tahun, pasti ke 37 Puskesmas itu ada kita pembinaan program pelayanan kesehatan ibu, kita nanti kunjungan langsung ke puskesmasnya, nanti ada apa permasalahan disana kita ada cheklistnya…”

“ Itu kan dari renstra dan SPM, kalo yang sampai tahun 2016 ini juga berpatokan pada MDGs kan sampai tahun 2016, tapi kan kita setiap kota karna da senstranya masing-masing nah itu yang dipakai, sama SPM standar pelayanan minimal …”

“Kalau untuk langkah-langkahnya itu dilihat dari segi permasalahannya dulu nanti kami sesuaikan dengan target SPM yang berpatokan pada MDGs”

“Jelas ada yaa, soalnya setiap program itu pasti ada batas waktunya yaa..”

“Pernah yaa, soalnya setiap puskesmas itu kan punya permasalahan sendiri-sendiri mbak, ada yang berkaitan dengan SDM jadi tidak heran banyak kejadian tumpang tindih pada pekerjaan dalam pencapaian suatu target”

2. Apakah ada kendala terkait dengan pengorganisasian dalam pencapaian cakupan K4?

3. Adakah koordinasi langsung kepada bidan atau kepala puskesmas terkait permasalahan-permasalahan yang ada dalam program antenatalterpadu terhadap kunjungan ibu?

4. Bagaimana cara mengatasi kendala tersebut?

“untuk kendala biasanyaya itu mbak terkait sama SDM saja, Cuma pintar-pintar dari pihak Puskesmas ya..”

“Koordinasi langsung kepada bidan maupun kepala puskesmas terkait

permasalahan pasti ada dek, nanti itu ada koordinasi juga dari pihak DKK terkait permasalahan apa yang ada, biasanya itu bentuk laporan ya juga ada..”

“mengatasinya yaa biasa dari pihak kami tetap berusan mencari jalan keluar disetiap permasalahan yaa, dilihat dari segi mana yang belum mencapai target maupun dari faktor apa yang dipermasalahkan..”

Lampiran 14

PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM