• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

E. Sistematika Penulisan

Agar lebih mudah memahami proses dan alur pemikiran dalam penelitian ini, maka penulis perlu menjelaskan sistematika penulisan sebagai berikut:

Bab 1 Pendahuluan, menjelaskan tentang latar belakang masalah, mengapa topik ini yang menjadi pilihan penulis, fokus dan subfokus masalah, rumusan masalah, kegunaan penelitian baik untuk Ammana, untuk penulis pribadi, dan pihak akademik serta mahasiswa perbankan syariah pada umumnya, serta sistematika penulisan.

Bab 2 Tinjauan Pustaka, menguraikan tentang tinjauan pustaka yang berisikan tentang deskripsi konseptual fokus dan subfokus penelitian, hasil penelitian yang relevan dan kerangka berfikir.

Bab 3 Metodelogi Penelitian, bab ini berisikan tentang tempat dan waktu penelitian, metode dan sifat penelitian, sumber pengumpulan data, tekhnik pengumpulan data, dan tehnik analisa data.

Bab 4 Hasil Penelitian dan Pembahasan, berisi tentang gambaran umum latar belakang penelitian, temuan penelitian dan pembahasan temuan penelitian.

Bab 5 Penutup, bab ini merupakan kesimpulan yang berkaitan dengan penelitian serta saran yang dapat penulis berikan kepada lembaga keuangan Ammana syariah.

10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Deskripsi Konseptual Fokus dan Subfokus 1. Pengembangan Strategi Bisnis

a. Pengertian

Pengembangan suatu usaha adalah tanggung jawab dari setiap pengusaha atau wirausaha yang membutuhkan pandangan ke depan, motivasi dan kreativitas. Jika hal ini dapat dilakukan oleh setiap pengusaha, maka besarlah harapan untuk dapat menjadikan usaha yang semula kecil menjadi skala menengah bahkan menjadi sebuah usaha besar.12

Perusahaan atau Usaha Kecil dan Menengah harus harus memiliki perencanaan strategis. Pemimpin perusahaan harus berusaha mencari ksesuaian antara kekuatan-kekuatan internal dan kekuauatn-kekuatan eksternal (peluang dan ancaman) suatu pasar.

Kegiatannya meliputi pengamatan secara hati-hati persaingan, peraturan, tingkat inflasi, siklus bisnis, keinginan dan harapan konsumen, serta faktor-faktor lain yang dapat mengidentifikasi peluang dan ancaman. Suatu perusahaan dapat mengembangkan strategi untuk mengatasi ancaman eksternal dan merebut peluang yang ada. Proses analisis, perumusan, dan evaluasi strategi-srtategi itu disebut perencanaan strategis. Tujuan utama perencanaan

12 Pandji Anoraga, Pengantar Bisnis: Pengelolaan Bisnis Dalam Era-Globalisasi, (Jakarta: Rineka Cipta, 2011), h. 66.

strategis adalah agar perusahaa dapat melihat secara objektif kondisi-kondisi internal dan eksternal, sehingga perusahaan dapat mengantiipasi lingkungan eksternal. Dalam hal ini dapat dibedakan secara jelas, fungsi manajemen, konsumen, distributor, dan pesaing. Perencanaan strategis penting untuk memperoleh keunggulan bersaing.13

b. Metode Pengembangan Strategi Bisnis 1) Segmenting

Segmentasi pasar adalah suatu proses untuk membagi-bagi atau mengelompokkelompokkan konsumen ke dalam kotakkotak yang lebih homogen. Segmentasi pasar juga dapat diartikan sebagai usaha untuk membagi pasar ke dalam kelompok-kelompok yang dapat dibedakan satu sama lain dalam hal kebutuhan, karakteristik, atau perilaku yang mungkin akan memerlukan produk-produk dan strategi pemasaran tertentu untuk menjangkaunya.14

Pada dasarnya segmentasi pasar merupakan suatu strategi yang didasarkan pada falsafah manajemen pemasaran yang berorientasi pada konsumen. Dengan melaksanakan segmentasi pasar, kegiatan pemasaran dapat dilakukan lebih terarah, dan sumber daya perusahaan di bidang pemasaran

13 Freddy Rangkuti, Analisis SWOT teknik membedah kasus bisnis cara perhitungan bobot Rating, dan OCAI, (Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, 2016), h. 2-3

14 Hari Wijaya dan Hani Sirine, “Strategi Segmenting, Targeting, Positioning serta Strategi Harga pada Perusahaan Kecap Blekok di Cilacap”, dalam Asian Journal of Innovation and Entrepreneurship, Vol. 01 No. 3, 2016, h. 178.

12

dapat digunakan secara lebih efektif dan efisien. Tujuan dari segmentasi pasar adalah untuk menghemat usaha-usaha pemasaran dengan menitik beratkan kepada pembeli yang berminat tinggi untuk membeli. Selain itu segmentasi dilakukan untuk menghubungkan antara kebutuhan dengan tindakan.15

Tidak ada cara tunggal untuk membuat segmen pasar. Seorang pemasar harus mencoba variabel segmentasi yang berbeda, sendiri atau dalam kombinasi, mencari cara terbaik untuk memandang struktur pasar. Terdapat empat variabel utama yang mungkin dipergunakan dalam mensegmentasi pasar konsumen yaitu:16

a) Segmentasi geografik

Segmentasi geografik membagi pasar menjadi beberapa unit secara geografik seperti negara, regional, negara bagian, kota atau kompleks perumahan. Sebuah perusahaan mungkin memutuskan untuk beroperasi dalam satu atau beberapa wilayah geografik ini, atau beroperasi di semua wilayah, tetapi lebih memperhatikan perbedaan kebutuhan dan keinginan yang dijumpai.

15 Hari Wijaya dan Hani Sirine, ibid., h. 178

16 Hari Wijaya dan Hani Sirine, ibid., h. 179

b) Segmentasi demografik

Segmentasi demografik membagi pasar menjadi kelompok berdasarkan pada variabel seperti umur, jenis kelamin, besar keluarga, siklus kehidupan keluarga, pendapatan, pekerjaan, pendidikan, agama, ras, dan kebangsaan. Faktor-faktor demografik merupakan dasar paling populer untuk membuat segmentasi kelompok pelanggan. Salah satu alasan adalah kebutuhan konsumen, keinginan dan tingkat penggunaan seringkali amat dekat dengan variabel demografik.

Alasan lain adalah variabel demografik lebih mudah diukur ketimbang tipe variabel yang lain.

c) Segmentasi psikografik

Segmentasi psikografik membagi pembeli menjadi kelompok berbeda berdasarkan pada karakteristik sosial, gaya hidup atau kepribadian. Orang yang berada dalam kelompok demografik yang sama dapat saja mempunyai ciri psikografik berbeda.

d) Segmentasi tingkah laku

Segmentasi tingkah laku mengelompokkan pembeli berdasarkan pada pengetahuan, sikap, penggunaan atau reaksi mereka terhadap suatu produk. Banyak pemasar yakin bahwa variabel tingkah laku merupakan awal paling baik untuk membentuk segmen pasar.

14

2) Targeting

Targeting adalah proses pengevaluasian segmentasi dan pemfokusan strategi pemasaran pada sebuah negara, propinsi, atau sekelompok orang yang memiliki potensi untuk memberikan respon. Target pasar dapat juga diartikan sebagai kegiatan yang berisi dan menilai serta memilih satu atau lebih segmen pasar yang akan dimasuki oleh suatu perusahaan. Ada lima faktor yang perlu diperhatikan sebelum menetapkan target pasar yaitu:

a) Ukuran segmen

Perkiraan besarnya/ ukuran segmen yang akan dituju merupakan faktor penting untuk memutuskan apakah segmen pasar tersebut cukup berharga untuk ditindak lanjuti. perusahaan yang besar akan memilih segmen dengan volume penjualan besar dan menghindari segmen kecil dan sebaliknya.

b) Pertumbuhan segmen

Walaupun ukuran segmen saat ini kecil bukan tidak mungkin akan berkembang atau diharapkan dapat berkembang untuk masa mendatang.

c) Biaya yang harus dikeluarkan untuk mencapai segmen tersebut. Suatu segmen yang tidak cocok dengan kegiatan pemasaran perusahaan seharusnya tidak "dikejar".

d) Kesesuaian dengan tujuan dan sumbersumber/

kemampuan perusahaan Target yang dituju haruslah sesuai dengan tujuan dan sumber-sumber/

kemampuan yang dimiliki perusahaan.

e) Posisi persaingan Suatu segmen mungkin mempunyai ukuran dan pertumbuhan yang baik tetapi mempunyai potensi lemah dalam hal laba. Lebih sedikit persaingan lebih aktratif/ menariklah segmen tersebut untuk dimasuki.

3) Positioning

Penempatan produk (positioning) mencakup kegiatan merumuskan penempatan produk dalam persaingan dan menetapkan bauran pemasaran yang terperinci. Pada hakekatnya penempatan produk adalah tindakan merancang produk dan bauran pemasaran agar tercipta kesan tertentu diingatan konsumen. Kotler menjelaskan beberapa cara product positioning yang dapat dilakukan pemasar dalam memasarkan produk kepada konsumen yang dituju, antara lain:17

a) Penentuan posisi menurut atribut Ini terjadi bila suatu perusahaan memposisikan dengan menonjolkan atribut produk yang lebih unggul dibanding pesaingnya, seperti ukuran, lama keberadaannya, dan

17 Hari Wijaya dan Hani Sirine, ibid., h. 180-181.

16

seterusnya. Misalnya Disneyland dapat mengiklankan din sebagai taman hiburan terbesar di dunia.

b) Penentuan posisi menurut manfaat Dalam pengertian ini produk diposisikan sebagai pemimpin dalam suatu manfaat tertentu.

c) Penentuan posisi menurut penggunaan atau penerapan Seperangkat nilai-nilai penggunaan atau penerapan inilah yang digunakan sebagai unsur yang ditonjolkan dibandingkan pesaingnya, misal: Japanese Deer Park memposisikan diri untuk wisatawan yang hanya ingin memperoleh hiburan singkat.

d) Penentuan posisi menurut pemakai Ini berarti memposisikan produk sebagai yang terbaik untuk sejumlah kelompok pemakai. Dengan kata lain pasar sasaran lebih ditujukan pada sebuah atau lebih komunitas, baik dalam arti sempit maupun dalam arti luas. Misalnya Magic Mountain dapat mengiklankan diri sebagai taman hiburan untuk „pencari tantangan‟.

e) Penentuan posisi menurut pesaing Disini produk secara keseluruhan menonjolkan nama mereknya secara utuh dan diposisiskan lebih baik daripada pesaing. Misalnya: Lion Country Safari dapat beriklan memilk lebih banyak macam binatang jika dibandingkan dengan Japanese Deer Park.

f) Penentuan posisi menurut kategori produk Disini produk diposisikan sebagai pemimpin dalam suatu kategori produk.

g) Penentuan posisi harga atau kualitas Disini produk diposisikan sebagai menawarkan nilai terbaik.

Misalnya Busch Gardens dapat memposisikan din sebagai nilai terbaik untuk harga.

c. Model Pengembangan Strategi Bisnis

Model Matriks SWOT, matriks SWOT dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Matriks ini dapat menghasilkan empat set kemungkinan altenatif strategis. Alternatif strategi adalah hasil dari matriks analisis SWOT yang menghasilkan berupa Srtategi SO, WO, ST, WT. Alternatif strategi yang dihasilkan minimal 4 buah strategi sebagai hasil dari analisis matriks SWOT.

18

Tabel 3.1 Gambaran dari Matriks SWOT18 EFAS

OPPORTUNITY STRATEGI SO STRATEGI WO

Tentukan faktor peluang

1. Strategi SO (Strength-Opportunity)

Strategi ini merupakan gabungan dari faktor internal (Strength) dan faktor eksternal (Opportunity), strategi ini dibuat berdasarkan pemikiran para eksekutif perusahaan, yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya.

2. Strategi ST (Strength- Threat)

18 Freddy Rangkuti, Analisis SWOT : teknik membedah kasus bisnis cara perhitungan bobot, Rating, dan OCAI, ( Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, 1998), h. 83.

Strategi ini merupakan gabungan dari faktor internal (Strength) dan faktor eksternal (Threat), strategi ini menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk mengatasi segala ancaman dari luar.

3. Strategi WO (Weakness-Opportunity)

Strategi ini merupakan gabungan dari faktor internal (Weakness) dan faktor eksternal (Opportunity), strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara mengurangi kelemahan yang dimiliki oleh perusahaan.

4. Strategi WT (Weakness- Threat)

Strategi ini merupakan gabungan dari faktor internal (Weakness) dan faktor eksternal (Threat), strategi ini didasarkan pada aktivitas yang sifatnya defenisive dan berusaha menghindari kemungkinan adanya ancaman dari luar untuk mengurangi kelemahan perusahaan.

2. Analisis SWOT

a. Pengertian Analisis SWOT

Penelitian menunjukkan bahwa kinerja perusahaan dapat ditentukan oleh kombinasi faktor internal dan eksternal. Kedua faktor tersebut harus dipertimbangkan dalam analisis SWOT.

SWOT adalah singkatan dari lingkungan internal strenghts dan weaknesses serta lingkungan eksternal opportunities dan threats yang dihadapi dunia bisnis. Analisis SWOT membandingkan

20

antara faktor eksternal peluang (opportunities) dan Ancaman (threats) dengan faktor internal kekuatan (strenghts) dan kelemahan (weaknesses).19 Jadi Analisis SWOT merupakan suatu analisis yang memandingkan antara faktor eksternal dari peluang dan ancaman dengan faktor internal perusahaan yaitu kekuatan dan kelemahan.

Analisis SWOT adalah suatu cara untuk mengidentifikasi berbagai faktor secara sistematis dalam rangka merumuskan strategi perusahaan. Analisis SWOT mempertimbangkan faktor lingkungan internal Strengths dan weakness, serta lingkungan eksternal opportunities dan threats yang dihadapi dunia bisnis. Analisis SWOT membandingkan antara faktor eksternal peluang (opportunities) dan ancaman dengan faktor internal kekuatan dan kelemahan sehingga dari analisis tersebut dapat diambil suatu keputusan strategi suatu perusahaan. Analisis SWOT didahului dengan identifikasi posisi perusahaan/istitusi melalui evaluasi nilai faktor internal dan evaluasi nilai faktor eksternal.20 Teknik SWOT ini adalah produk dan jasa dari Albert Humphrey, melalui proyeknya di Stanford University Tahun 1960 dan 1970-an Ia menganalisis data dari majalah Fortune 500.21

19 Freddy Rangkuti, Analisis SWOT : teknik membedah kasus bisnis cara perhitungan bobot, Rating, dan OCAI, ( Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, 1998), h. 20.

20 Marimin. Pengambilan Keputusan Kriteria Majemuk. (Jakarta : PT Grasindo). hlm. 58

21 J. Salusu, Pengambilan Keputusan Stratejik untuk organisasi publik dan organisasi nonport, (Jakarta : PT Grasindo), hlm. 175

SWOT merupakan upaya yang dilakukan dalam kegiatan usaha untuk menetapkan strategi bisnis, dengan panduan yang sistematis dan kerangka dalam menjalankannya.

Agar lebih terarah dan fokus dengan hal hal yang ingin dicapai dalam perusahaan. Analisis SWOT dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam pengembangan bisnis yang dijalani.

SWOT terdiri dari Strengths (kekuatan), Weakness (Kelemahan), Opportunities (Peluang), Threats (Ancaman).

Alat yang dipakai untuk menyusun faktor-faktor strategis perusahaan adalah Matriks SWOT. Matriks ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya.22

b. Tahapan Analisis SWOT

Proses yang harus dilakukan dalam pembuatan Analisis SWOT agar keputusan yang diperoleh lebih tepat perlu melalui berbagai tahapan sebagai berikut :23

a) Tahapan pengambilan data yaitu evaluasi faktor eksternal dan internal

b) Tahapan Analisis yaitu pembuatan matriks internal eksternal dan matriks SWOT

c) Tahap pengambilan keputusan

22 Freddy Rangkuti, ibid., h. 83

23 Marimin. ibid. h. 60.

22

Tahap pengambilan data ini digunakan untuk mengetahui faktor-faktor yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman bagi perusahaan dapat dilakukan dengan cara wawancara terhadap ahli perusahaan yang bersangkutan ataupun analisis secara kuantitatif misalkan neraca, laba rugi, dll setelah mengetahui berbaai faktor dalam perusahaan maka tahapan selanjutnya adalah membuat matriks internal eksternal. Matriks SWOT menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi oleh perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yag dimiliki. Matriks ini akan berbentuk empat kemungkinan alternatif strategi.

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Penelitian ini mengacu pada penelitian sebelumnya untuk mempermudah dalam pengumpulan data, metode analisis yang digunakan dan pengolahan data yang dilakukan para peneliti tersebut adalah sebagai berikut:

1. Joko Sutrisno. 2011. Strategi Pengembangan Teknologi E-Commerce Dengan Metode SWOT : Studi Kasus: PT. Chingmix Berhan Sejahtera.

Fakultas Teknologi Informasi Universitas Budi Luhur. Hasil dari penelitian ini Strategi OW (Opportunity – Weakness) yang di temukan adalah Memperbaiki situs e-Commerce, Membuat katalog online, Membuat fasilitas pemesanan online, Membuat informasi status order, Melakukan kerja sama dengan jasa kurir, membentuk data

member/pelanggan yang lebih baik. Sementara Strategi OS (Opportunity – Strength) Menambah jumlah forum/komunitas untuk jenis hewan peliharaan lain melakukan kerjasama dengan produsen produk lain untuk jenis makanan hewan selain makanan ikan hias.24

2. Vieqi Rakhma Wulan. Financial Technology (Fintech) A New Transaction In Future”. Management of Economy Department of Pgri Adi Buana Surabaya University Dalam Journal of Electrical Engineering and Computer Sciences. Berdasarkan data dan diskusi yang telah disajikan. Pengembangan dan pemanfaatan teknologi harus diikuti oleh matangnya teknologi, sumber daya dan pengguna. Undang-undang juga diatur agar tidak mematikan industri serupa lainnya seperti perbankan.25 3. Umi Masruroh. Analisis SWOT dalam Strategi Pemasaran Produk

Tabungan Batara IB (Studi Pada PT. Bank Btn Syariah Cabang Semarang). 2015. Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan analisis swot.

Dalam praktek Bank BTN Syariah Cabang Semarang mengimplementasikan strategi pemasaran menggunakan segmentasi, posisioning, targeting untuk menganalisis strategi pemasaran agar lebih terarah. Untuk pengembangan strategi menggunakan konsep bauran

24 Joko Sutrisno, “Strategi Pengembangan Teknologi E-Commerce Dengan Metode SWOT Studi Kasus Pt. Chingmix Berhan Sejahtera”, dalam jurnal telematika mkom, Vol. 3 No. 2, 2011, h. 50.

25 Vieqi Rakhma, “Financial Technology (Fintech) A New Transaction In Future”. dalam Journal of Electrical Engineering and Computer Sciences, Vol.2 No. 1 2017, h. 177.

24

pemasaraan (marketing mix), dan melakukan proses penjualan dengan Up selling.26

4. Imanuel Adhitya Wulanata Chrismastianto. Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Pelita Harapan Tangerang, 2017. Analisis Swot Implementasi Teknologi Finansial Terhadap Kualitas Layanan Perbankan Di Indonesia.

Jurnal Ekonomi Dan Bisnis. Analisis Swot Implementasi Teknologi Finansial Terhadap Kualitas Layanan Perbankan Di Indonesia”. Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Pelita Harapan Tangerang, 2017. Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa untuk menyikapi realisasi era digital saat ini, kualitas layanan perbankan di Indonesia diharapkan semakin meningkat secara signifikan, agar mampu menjangkau seluruh lapisan masyarakat, khususnya bagi masyarakat yang tinggal di daerah 3T (Terdepan, Terluar, dan Terpencil). Namun, pada kenyataannya kualitas layanan perbankan di Indonesia saat ini masih minim dalam mengakses masyarakat yang tinggal di daerah 3T tersebut. Mencermati berbagai realita yang telah diuraikan di atas, maka melalui analisis SWOT implementasi kebijakan teknologi finansial ini, diharapkan kualitas layanan perbankan semakin dapat ditingkatkan dan dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Dengan demikian, setelah melakukan analisis kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman (SWOT) terhadap implementasi teknologi finansial, maka dapat disimpulkan bahwa teknologi finansial tersebut memiliki tingkat efektivitas yang baik untuk meningkatkan kualitas layanan perbankan di Indonesia, sehingga pihak

26 Umi Masruroh, “Analisis Swot Dalam Strategi Pemasaran Produk Tabungan Batara Ib Studi Pada Pt. Bank Btn Syariah Cabang Semarang”. Skripsi (Semarang: IAIN Walisongo, 2015)

manajemen perbankan dapat mengimplementasikannya untuk menjangkau seluruh lapisan masyarakat Indonesia, khususnya bagi masyarakat yang tinggal di daerah 3T (Terdepan, Terluar, dan Terpencil).

Teknologi finansial memiliki tingkat efektivitas yang baik untuk meningkatkan kualitas layanan perbankan di Indonesia, namun implementasi teknologi finansial di Indonesia masih tergolong baru dan kajian literasi yang relevan dengan teknologi finansial tersebut masih sangat terbatas.27

Dalam pemaparan diatas terdapat keunikan yang membedakan penelitian saya dengan penilitan-penelitian yang relevan tersebut. Jadi hal yang membedakan yaitu bahwa penelitian-penelitian di atas belum ada yang meneliti pada strategi bisnis yang fokus di segmen pembiayaan atau khusus membahas peer to peer lending pada fintech syariah. Selain itu yang membedakan penelitian ini adalah perbedaan waktu penelitian, tempat penelitian dan subjek penelitian karena penelitian ini berlokasi di lembaga pembiayaan berbasis tekhnologi Ammana Syariah.

27 Imanuel Adhitya Wulanata Chrismastianto, “ Analisis Swot Implementasi Teknologi Finansial Terhadap Kualitas Layanan Perbankan Di Indonesia”, dalam Jurnal Ekonomi Dan Bisnis, Vol. 20, No. 1, 2017, h. 142.

26 BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tujuan Penelitian

Tujuan dilakukannya Penelitian ini untuk mengetahui pengembangan strategi bisnis perusahaan fintech syariah pada perusahaan finansial tekhnologi Ammana Syariah dengan menggunakan pendekatan analisis SWOT.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di PT Ammana Fintek Syariah yang beralamat di Jl. Mampang Prapatan Raya No. 88, Kavling B 5, Lantai 4 Tegal Parang, Kota Jakarta Selatan DKI Jakarta.

Waktu Penelitian akan dilaksanakan pada tanggal bulan Desember-Januari 2019.

C. Latar Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di perusahaan tekhnologi finansial Ammana Syariah yang beralamat di beralamat di Jl. Mampang Prapatan Raya No. 88, Kavling B 5, Lantai 4 Tegal Parang, Kota Jakarta Selatan DKI Jakarta. Ammana merupakam Fintek Syariah Pertama di Indonesia hadir untuk mendukung kemajuan para pelaku UMKM dengan cara menjembatani para pendana/lender dengan para peminjam/borrower,

dalam hal ini para pelaku UMKM yang membutuhkan modal usaha yang halal melalui program pendanaan bersama / halal crowdfunding.

Ammana hadir sebagai perusahaan P2P (Peer to Peer ) lending Syariah dengan sistem non direct funding yaitu para pelaku UMKM diwajibkan untuk menjadi bagian/anggota dari para mitra keuangan syariah mikro yang telah terdaftar di Ammana yang berfungsi sebagai lembaga kurasi kelayakan usaha UMKM yang akan didanai bersama para lender/pendana melalui skema crowdfunding/pendanaan bersama melalui aplikasi fintech.28

Ammana merupakan fintech syariah pertama di Indonesia yang terdaftar OJK dan memfokuskan kegiatan usahanya terhadap UMKM dari berbagai daerah di Indonesia sehingga penulis memiliki ketertarikan untuk menggali lebih dalam mengenai pengembangan strategi bisnis PT.

Ammana Fintek Syariah.

D. Metode dan Prosedur Penelitian

Metodologi penelitian adalah suatu cara dan rencana dalam pelaksanaan sebagai upaya sistematika untuk mencari jawaban atas suatu masalah. Jawaban yang dicari tersebut dapat berupa jawaban yang abstrak dan umum atau konkrit dan spesifik.29

Pendekatan dan jenis penelitian yang digunakan dalam penelitianini adalah pendekatan kualitatif yaitu “suatu prosedur penelitian

28 www.ammana.id/profile, diakses pada tgl 1 November 2019 jam 11.05

29Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan R&D), (Bandung, Alfabeta,2013), h. 13

28

yang menghasilkan data deskriptif berupa tulisan dan prilaku yang dapat diamati dari subyek itu sendiri”.30 Penelitian ini berdasarkan studi kasus di PT Ammana Fintek Syariah. Studi kasus adalah Penelitian mengenai manusia (dapat suatu kelompok, organisasi maupun individu), peristiwa, latar, secara mendalam tentang suatu kasus yang sedang diteliti. Yang mana pengumpulan data yana diperoleh dari wawancara, observasi dan dokumentasi.31

E. Data dan Sumber Data

Sumber data pada penelitian ini, yaitu data primer dan data sekunder yang terdiri dari orang, dokumen dan bahan pustaka. Sumber data yang didapat oleh peneliti terbagi menjadi dua bagian :

1. Data primer

Data primer adalah data yang dikumpulkan secara langsung dari lapangan penelitian.32Sumber data primer ini diperoleh langsung dari lapangan dengan melakukan wawancara secara langsung dengan Bapak Lutfi Adhiansyah CEO & CO-Founder PT Ammana Fintek Syariah.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang didapati dari literatur yang relevan dengan penelitian seperti buku, skripsi, internet, dan data perusahaan.

30Arif Furchan, Pengantar Metode Penelitian Kualitatif, (Surabaya: Usaha Nasional, 1992), h. 21.

31V. Wiratna Sujarweni, Metodologi penelitian bisnis &ekonomi, (Yogyakarta : Pustaka Baru Press, 2015), h. 24.

32 Ervan Agsu Purwanto dan Dyah Ratih Sulistyastuti, Metode Penelitian Kualitatif (Jakarta : Gava Media, 2007), h. 20.

F. Teknik dan Prosedur Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang benar akan menghasilkan data yang memiliki kredibitlitas yang tinggi, oleh karena itu dalam tahap pengumpulan data tidak boleh salah dan harus dilakukan dengan cermat sesuai prosedur. Jika salah dalam tahap pengumpulan data akan berakibat fatal, yakni berupa data yang tidak mempuyai kredibilitas.33

Teknik dan Prosedur pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan wawancara secara langsung di lapangan, Dokumentasi dan bahan Audiovisual.

1. Wawancara adalah salah satu instrumen yang digunakan untuk menggali data secara lisan. Hal ini haruslah dilakukan secara mendalam agar kita mendapatkan data yang valid dan detail. Wawancara yang dilakukan

1. Wawancara adalah salah satu instrumen yang digunakan untuk menggali data secara lisan. Hal ini haruslah dilakukan secara mendalam agar kita mendapatkan data yang valid dan detail. Wawancara yang dilakukan

Dokumen terkait