• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

1.6 Sistematika Penulisan

Berisi tentang sistematika dan penjelasan ringkas laporan penelitian yang terdiri dari:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini merupakan penjelasan secara umum, ringkas dan padat yang menggambarkan dengan tepat isi penelitian. Isi bab ini meliputi gambaran umum objek penelitian, latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini berisi teori dari umum sampai ke khusus, disertai penelitian terdahulu dan dilanjutkan dengan kerangka pemikiran penelitian yang diakhiri dengan hipotesis jika diperlukan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini menegaskan pendekatan, metode, dan teknik yang digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis temuan yang dapat menjawab masalah penelitian.

Bab ini meliputi uraian tentang jenis penelitian, operasionalisasi variabel, populasi dan sampel, pengumpulan data, uji validitas dan reliabilitas, serta teknik analisis Data

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Pustaka

2.1.1. Pemasaran

Menurut Kotler & Keller (2017:27) mengungkapkan, pemasaran suatu produk atau jasa merupakan seperangkat kegiatan dan proses dalam komunikasi, tawar menawar yang nilai bagi konsumen, klien, dan masyarakat besar. Pemasaran berhubungan dengan harapan konsumen, jadi perusahaan mencoba untuk memenuhinya misalnya dengan melakukan perubahan sehingga bisa memenuhi permintaan pasar serta dapat bersaing dengan kompetitor lainnya. Pemasaran merupakan seperangkat kegiatan atau aktifitas bisnis dengan cara mengkomunikasikan dan menawarkan suatu barang atau jasa terhadap calon konsumen dengan tujuan bahwa barang atau jasa tersebut bermanfaat bagi konsumen (Putri, 2021:35).

Berdasarkan uraian-uraian sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa pemasaran merupakan suatu proses atau kegiatan yang dilakukan oleh produsen dalam menawarkan suatu produk kepada calon konsumen dengan tujuan bahwa produk tersebut dapat memberikan manfaat bagi konsumen ataupun produsen.

2.1.2 Manajemen Pemasaran

Menurut Priansa (2017), Manajemen pemasaran adalah ilmu dan seni dalam melakukan fungsi-fungsi manajemen yang mencakup perencanaan, pengorganisasian, mengaktualisasikan, serta pengendalian dalam rangka menyampaikan produk dan nilai-nilai yang tertera didalamnya dari pihak produsen ke konsumen. Sedangkan, menurut Kotler & Keller (2017:55) menyatakan bahwa manajemen pemasaran sebagai seni dan ilmu memilih pasar sasaran dan meraih, mempertahankan, serta menumbuhkan pelanggan dengan menciptakan, menghantarkan, dan mengomunikasikan nilai pelanggan yang unggul. Manajemen pemasaran dapat dipahami sebagai suatu seni dan ilmu untuk menciptakan, menyerahkan, mengkomunikasikan nilai pelanggan yang unggul dengan memilih pasar sasaran dan mendapatkan, menjaga serta menumbuhkan pelanggan (Choerudin, 2017).

Berdasarkan uraian-uraian sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa manajemen pemasaran adalah sebuah proses untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam memilih sasaran pasar untuk menarik, mempertahankan, menumbuhkan serta memaksimalkan pelanggan melalui proses penciptaan nilai suatu produk untuk

kebutuhan pelanggan yang dilakukan oleh individu atau kelompok.

2.1.3 Bauran Pemasaran

Mc. Carthy mengklasifikasikan berbagai aktivitas pemasaran ke dalam alat bauran pemasaran dari empat jenis yang luas, yang disebutnya empat P yakni (dalam Kotler

& Keller, 2017:48):

a. Produk (Product) merupakan kombinasi barang dan layanan yang ditawarkan perusahaan kepada target pasar guna memenuhi kebutuhan dan keinginan dari konsumen.

b. Harga (Price), sejumlah nilai yang ditukarkan konsumen dengan manfaat dari memiliki atau menggunakan produk atau jasa yang nilainya ditetapkan oleh pembeli dan penjual melalui tawar menawar, atau ditetapkan oleh penjual untuk satu harga yang sama terhadap semua pembeli.

c. Tempat (Place) meliputi segala aktivitas perusahaan dalam membuat produk yang akan tersedia untuk konsumen sasaran. Tempat dapat dikatakan sebagai salah satu aspek penting dalam proses distribusi. Dalam melakukan distribusi selain melibatkan produsen secara langsung, melainkan akan melibatkan pula pengecer dan distributor.

d. Promosi (Promotion) “Promotion refers to activities that communicate the merits of the product and persuade target customers to buy it”. Maksud dari definisi tersebut adalah aktivitas yang digunakan untuk mengkomunikasikan informasi mengenai produk yang akan dijual kepada konsumen potensial.

Selain untuk mengkomunikasikan informasi mengenai suatu produk, promosi juga digunakan sebagai sarana untuk membujuk dan mempengaruhi konsumen untuk mengkonsumsi produk.

Berdasarkan uraian-uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa bauran pemasaran adalah suatu strategi yang dilakukan oleh suatu perusahaan yang dimana bauran pemasaran merupakan alat pemasaran yaitu (product, price, place, promotion) untuk mencapai tujuan perusahaan di pasar sasaran.

2.1.4 Keputusan Pembelian

Menurut Swastha & Handoko dalam (Putri, 2021:48) sebuah organisasi atau perusahaan perlu untuk mengenali dan memahami adanya peranan individu dalam sebuah keputusan pembelian karena semua peranan mengandung implikasi guna merancang produk, menentukan pesan dan mengalokasikan biaya anggaran promosi serta membuat program pemasaran yang sesuai dengan pembeli. Menurut Kotler dan

Keller (2017:195) proses keputusan pembelian terdiri dari lima tahap, yaitu:

a. Pengenalan Masalah

Proses pembelian dimulai ketika pembeli mengenali masalah atau kebutuhan tersebut dapat dicetuskan oleh rangsangan internal atau eksternal. Para pemasar perlu mengidentifikasi keadaan yang memicu kebutuhan tertentu. Dengan mengumpulkan informasi dari sejumlah konsumen, para pemasar dapat mengidentifikasi rangsangan yang paling sering membangkitkan minat akan kategori produk tertentu. Para pemasar kemudian dapat menyusun strategi pemasaran yang mampu memicu minat konsumen.

b. Pencarian Informasi

Konsumen yang terangsang kebutuhannya akan terdorong untuk mencari informasi yang lebih banyak. Yang menjadi perhatian utama pemasar adalah sumber-sumber informasi utama yang menjadi acuan konsumen dan pengaruh relatif tiap sumber tersebut terhadap keputusan pembelian selanjutnya. Sumber informasi konsumen digolongkan ke dalam empat kelompok:

1) Sumber pribadi (keluarga, teman, tetangga, kenalan)

2) Sumber komersial (iklan, wiraniaga, penyalur, kemasan, pajangan di toko)

3) Sumber publik (media massa, organisasi penentu peringkat konsumen)

4) Sumber pengalaman (penanganan, pengkajian, dan pemakaian produk)

Jumlah dan pengaruh relatif sumber-sumber informasi itu berbeda-beda bergantung pada kategori produk dan karakteristik pembeli. Melalui pengumpulan informasi, konsumen tersebut mempelajari merek-merek yang bersaing serta fitur merek tersebut.

c. Evaluasi Alternatif

Terdapat beberapa proses evaluasi keputusan, dan model-model terbaru memandang proses evaluasi konsumen sebagai proses yang berorientasi kognitif, yaitu model tersebut menganggap konsumen membentuk penilaian atas produk dengan sangat sadar dan rasional. Beberapa konsep dapat membantu memahami proses evaluasi konsumen. Pertama,

konsumen berusaha memenuhi kebutuhan. Kedua, konsumen mencari manfaat tertentu dari solusi produk. Ketiga, konsumen memandang masing-masing produk sebagai sekumpulan atribut dengan kemampuan yang berbeda-beda dalam memberikan manfaat yang digunakan untuk memuaskan kebutuhan itu. Atribut yang diminati oleh pembeli berbeda-beda tergantung jenis produknya.

d. Tindakan Pembelian

Dalam tahap evaluasi, konsumen membentuk preferensi atas merek-merek yang ada di dalam kumpulan pilihan. Konsumen tersebut juga dapat membentuk niat untuk membeli merek yang paling disukai. Namun, dua faktor yang berada diantara niat pembeli dan keputusan pembelian, yaitu:

1) Sikap orang lain semakin gencar sikap negatif orang lain dan semakin dekat orang lain tersebut dengan konsumen, konsumen akan semakin mengubah niat pembeliannya. Keadaan sebaliknya juga berlaku.

2) Faktor situasi yang tidak terantisipasi Faktor ini dapat muncul dan mengubah niat pembelian. Hal ini terjadi mungkin karena konsumen kehilangan pekerjaan, beberapa pembelian lain yang lebih mendesak, atau pelayanan toko yang dapat mengurungkan niat pembelian.

e. Perilaku Pasca Pembelian

Setelah membeli produk konsumen akan mengalami level kepuasan atau ketidakpuasan tertentu.

1) Ketidakpuasan pasca pembelian. Kepuasan pembeli merupakan fungsi dari seberapa dekat harapan pembeli atas produk dengan kinerja yang dipikirkan pembeli atas produk tersebut. Jika kinerja produk lebih rendah daripada harapan, pelanggan akan kecewa, jika ternyata sesuai harapan pelanggan akan puas dan jika melebihi harapan, pembeli akan sangat puas.

2) Tindakan pasca pembelian. Kepuasan dan ketidakpuasan terhadap produk akan mempengaruhi perilaku konsumen selanjutnya. Jika konsumen tersebut puas, ia akan menunjukkan kemungkinan yang lebih tinggi untuk membeli kembali produk tersebut.

3) Pemakaian dan pembuangan pasca pembelian. Jika para konsumen

menyimpan produk itu ke dalam lemari untuk selamanya, produk tersebut mungkin tidak begitu memuaskan, dan kabar dari mulut ke mulut tidak akan gencar. Jika para konsumen tersebut menjual atau mempertukarkan produk tersebut, penjualan produk baru akan menurun. Para konsumen dapat juga menemukan kegunaan baru produk tersebut. Jika para konsumen membuang produk tertentu, pemasar harus mengetahui cara mereka membuangnya, terutama jika produk tersebut dapat merusak lingkungan.

Menurut Kotler & Armstrong (2018:155) mengemukakan keputusan pembelian memiliki dimensi sebagai berikut:

a. Pilihan Produk

Konsumen dapat mengambil keputusan untuk membeli sebuah produk atau menggunakan uangnya untuk tujuan yang lain. Dalam hal ini perusahaan harus memusatkan perhatiannya kepada orang-orang yang berniat membeli sebuah produk serta alternative yang mereka pertimbangkan.

b. Pilihan Merek

Konsumen harus mengambil keputusan tentang merek mana yang akan dibeli setiap mereka memiliki perbedaan tersendiri. Dalam hal ini perusahaan harus mengetahui bagaimana konsumen memilih sebuah merek.

c. Pilihan Penyalur

Konsumen harus mengambil keputusan tentang penyalur mana yang akan dikunjungi. Setiap konsumen berbeda-beda dalam hal menentukan penyalur bisa dikarenakan faktor lokasi yang dekat, harga yang murah, persediaan barang yang lengkap, kenyamanan dalam belanja, keluasan tempat dan lain-lain.

d. Waktu Pembelian

Keputusan konsumen dalam pemilihan waktu pembelian bisa berbeda-beda. Misalnya ada yang membeli setiap hari, satu minggu sekali, dua minggu sekali dan lain sebagainya.

e. Jumlah Pembelian

Konsumen dapat mengambil keputusan tentang seberapa banyak produk yang akan dibelanjakan pada suatu saat. Pembelian yang dilakukan

mungkin lebih dari satu. Dalam hal ini perusahaan harus mempersiapkan banyaknya produk sesuai dengan keinginan yang berbeda-beda.

f. Metode Pembayaran

Konsumen dapat mengambil keputusan tentang metode pembayaran yang akan dilakukan dalam pengambilan keputusan menggunakan produk atau jasa. Saat ini keputusan pembelian dipengaruhi oleh tidak hanya aspek lingkungan dan keluarga, keputusan pembelian juga dipengaruhi oleh teknologi yang digunakan dalam transaksi pembelian.

2.1.5 Desain Produk

Menurut Kotler & Keller (2017:126), desain produk merupakan totalitas fitur yang dapat mempengaruhi cara produk terlihat, terasa, dan memiliki fungsi bagi konsumen. Tujuan desain produk yaitu untuk menciptakan hasil produksi yang sesuai dengan selera konsumen dan menghasilkan produk berkualitas tinggi serta mempunyai nilai jual tinggi. Pengertian lain juga dikemukakan oleh Kotler dan Armstrong (2018:332) menyatakan desain produk sebagai totalitas fitur yang mempengaruhi tampilan, rasa, dan fungsi produk berdasarkan kebutuhan pelanggan.

Atribut yang berbeda pada dua buah produk akan menimbulkan persepsi yang berbeda pula di mata konsumen. Keputusan tentang atribut yang ada sangat mempengaruhi reaksi konsumen terhadap suatu produk. Keunggulan bersaing dapat ditimbulkan melalui atribut produk atau pembedaan ciri khas suatu produk. Dua produk yang memiliki fungsi yang sama di mata produsen, belum tentu sama menurut pandangan konsumen. Karena itu konsumen akan lebih puas terhadap produk yang memiliki atribut atau ciri khas tertentu yang dianggapnya lebih bernilai (Putri, 2021:38).

Menurut Kotler & Keller (2017:128) dimensi-dimensi desain produk terbagi menjadi:

a. Mutu Kesesuaian

Mutu kesesuaian adalah tingkat kesesuaian dan pemenuhan semua unit yang diproduksi terhadap spesifikasi nya. Produk yang bagus memiliki mutu kesesuaian yang mampu memenuhi spesifikasi sasaran yang dijanjikan, dan kualitas yang bagus.

b. Tahan Lama

Daya tahan merupakan ukuran waktu operasi yang diharapkan dari suatu produk tertentu. Produk dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama.

Dengan kata lain produk memiliki keawetan.

c. Model

Model menggambarkan seberapa jauh suatu produk tampak dan berkenan-berkenaan bagi konsumen, mampu memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Model memberi keunggulan pada produk dan keunikan yang sulit untuk ditiru.

d. Tahan Uji

Adalah ukuran kemungkinan bahwa suatu produk tidak akan berfungsi salah satu atau rusak dalam suatu periode waktu tertentu. Pembeli rela membayar lebih untuk produk dengan reputasi reliabilitas yang lebih tinggi yang meliputi produk tidak mudah rusak, menghindari biaya karena kerusakan, dan waktu untuk reparasi.

2.1.6 Layanan Purna Jual

Menurut Rambat Lupiyoadi, (2018) pelayanan purna jual adalah perwujudan terciptanya layanan pelanggan. Hal ini menjadi salah satu cara untuk mempertahankan pelanggan (customer retention). Sedangkan, Menurut Dharmesta dalam (Brahmana, 2021:41), layanan purna jual adalah layanan yang diberikan oleh penjual setelah terjadi penjualan yang dapat berupa pemberian garansi, jasa reparasi, latihan tenaga profesional dan cara penggunaannya serta jasa pengantaran barang ke rumah.

Menurut Kotler (2018:234), indikator layanan purna jual adalah sebagai berikut:

a. Garansi, ditunjukkan untuk meyakinkan pelanggan bahwa produk dalam keadaan baik atau bebas dari kerusakan, akibat dari ketidaktelitian pengerjaan atau penggunaan material yang kurang baik yang berlaku untuk jangka waktu tertentu.

b. Pelayanan pemeliharaan diperlukan apabila suatu produk memiliki masa konsumsi yang lama dan memerlukan perawatan yang teratur agar dapat selalu berfungsi dengan baik.

c. Pelayanan Perbaikan, melakukan perbaikan atas kerusakan yang terjadi pada produk tersebut selama pemakaian.

d. Fasilitas dan Perlengkapan (suku cadang), merupakan saran untuk melakukan layanan purna jual. Peralatan dan perlengkapan yang canggih akan dapat menentukan kelancaran pelayanan petugas dalam melakukan

pemeliharaan dan perbaikan produk yang dibeli pelanggan.

Berdasarkan uraian-uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa bahwa layanan purna jual adalah hubungan yang berkelanjutan antara penjual dengan pembeli setelah produk terjual dan setelah produk tersebut digunakan untuk memastikan penggunaan produk yang berkelanjutan dan bebas dari masalah selama pemakaian produk tersebut. Perusahaan beranggapan bahwa pelanggan yang kembali adalah yang paling menguntungkan, karena mereka membutuhkan lebih sedikit upaya pemasaran dan membangun hubungan.

2.1.7 Hubungan Desain Produk Dengan Keputusan Pembelian

Keputusan pembelian diartikan oleh Kotler & Keller (2017:128) bahwa pada tahapan evaluasi, konsumen membentuk preferensi di antara berbagai merek yang terdapat dalam pilihan. Dapat dikatakan pengaruh harga terhadap keputusan pembelian merupakan hal penting untuk mendapatkan empati dari konsumen. Apabila harga yang ditawarkan sesuai dengan apa yang diinginkan konsumen terhadap suatu produk, maka konsumen akan membeli produk tersebut. Menurut Prastyowibowo (2017:10) desain produk salah satu unsur memajukan industri agar hasil industri produk tersebut dapat diterima oleh masyarakat, karena produk yang mereka dapatkan mempunyai kualitas baik, harga terjangkau, desain yang menarik dan mendapatkan jaminan lainnya.

2.1.8 Hubungan Layanan Purna Jual Dengan Keputusan Pembelian

Layanan purna jual merupakan layanan yang diberikan oleh perusahaan yang bertujuan untuk menjaga hubungan baik dengan pelanggan, degan cara memperbaiki kerusakan pada produk, membantu pelanggan untuk merawat produk yang telah di beli, dan membantu pelanggan ketika ada masalah dengan produk, layanan purna jual merupakan salah satu produk tambahan yang diberikan oleh perusahaan yang bertujuan untuk meningkatkan kepercayaan dan kepuasan pelanggan terhadap perusahaan yang dengan harapan pelanggan akan membeli kembali di masa yang akan datang. ketika pelanggan telah membeli suatu kendaraan pelanggan tidak hanya melihat kualitas dari produknya saja tetapi pelanggan juga memperhatikan bagaimana cara perawatan dari produk tersebut, ketika semua itu terpenuhi maka niatan pelanggan untuk membeli produk tersebut di kemudian hari akan semakin tinggi (Solihat, 2019).

2.2. Penelitian Terdahulu

Tabel 2.1 Jurnal Nasional

No Judul Penelitian Variabel Analisis Data Hasil Penelitian Perbedaan Persamaan

1. Pengaruh Desain Produk, Harga Dan Kualitas Produk Terhadap Loyalitas Pelanggan Sepatu SPECS.

Arif, D., Febrianto, M. & Hariadi, M.

(2021)

X: Desain produk, harga dan kualitas produk.

Y: Loyalitas pelanggan.

Analisis regresi linier berganda

Secara simultan desain produk, harga dan kualitas produk berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan.

1. Variabel harga dan kualitas produk 2. Variabel loyalitas pelanggan.

3. Objek penelitian.

1. Variabel desain produk.

2. Analisis regresi linier berganda.

(Bersambung)

(Sambungan Tabel 2.1) 2. Pengaruh Kualitas

Produk Dan Layanan Purna Jual Aplikasi Brompit Terhadap Loyalitas Konsumen Honda Scoopy Di Jombang.

Hasanah, U. (2020).

X: Kualitas

produk dan

layanan purna jual Y: Loyalitas konsumen.

Analisis regresi linier berganda

Kualitas produk dan layanan purna jual berpengaruh secara simultan terhadap loyalitas konsumen.

1. Variabel kualitas produk dan loyalitas konsumen.

2. Objek penelitian.

1. Variabel layanan purna jual.

2. Teknik analisis data.

(Bersambung)

(Sambungan Tabel 2.1) 3. Pengaruh Fitur

Produk dan Layanan Purna Jual Terhadap Keputusan Pembelian Motor Satria FU 150 Special Edition di Surabaya.

Hosnan. (2017).

X: Fitur produk dan layanan purna jual

Y: Keputusan Pembelian

Analisis regresi linier berganda

Fitur produk dan layanan purna jual berpengaruh secara simultan terhadap keputusan pembelian.

1. Variabel fitur produk

2. Objek penelitian

1. Variabel layanan purna jual dan keputusan

pembelian

2. Teknik analisis data.

(Bersambung)

(Sambungan Tabel 2.1)

4. Analisis Pengaruh Harga, Pelayanan Purna Jual dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian Custom Jersey Printing di Store Alfa Sport Kota Sragen.

Romadhon, R., & Widiastuti, E. (2020).

X: Harga, layanan purna jual dan kualitas produk.

Y: Keputusan

pembelian.

Analisis regresi linier berganda

Harga, layanan purna jual dan kualitas produk berpengaruh secara parsial dan simultan terhadap keputusan pembelian.

1. Variabel harga dan kualitas produk 2. Objek penelitian.

1. Variabel layanan purna jual dan keputusan

pembelian

2. Teknik analisis data.

(Bersambung)

(Sambungan Tabel 2.1) 5. Pengaruh Kualitas

Produk, Harga dan Pelayanan Purna Jual Terhadap Keputusan Pembelian Pada PT.

Yamaha Indonesia

Motor Cabang

Semarang.

Setianto, R., &

Fuady, W. (2018).

X: Kualitas produk, harga dan layanan purna jual Y: Keputusan pembelian

Analisis regresi linier berganda

Kualitas produk, harga dan layanan purna jual berpengaruh terhadap keputusan pembelian.

1. Variabel kualitas produk dan harga.

2. Objek penelitian.

1. Variabel layanan purna jual dan keputusan

pembelian.

2. Teknik analisis data.

(Bersambung)

(Sambungan Tabel 2.1) 6. Analisis

Faktor-Faktor Yang

Mempengaruhi Keputusan Pembelian Sepeda Motor Suzuki Di Peterongan Jombang.

Thobroni, M. (2018).

Keputusan Pembelian

Analisis regresi linier berganda

Keputusan pembelian dipengaruhi oleh faktor-faktor yang diantaranya harga, promosi, kualitas produk dan kualitas layanan.

1. variabel desain produk dan layanan purna jual

2. Lokasi penelitian

1. Variabel keputusan pembelian

2. Objek penelitian

Tabel 2.2 Jurnal Internasional

No Penelitian Variabel Analisis Data Hasil Penelitian Perbedaan Persamaan

1. Impact Of After Sales Service On Consumer Behavior Intentions.

Aslam, W. & Farhat, K.

(2018).

X: Layanan Purna Jual Y: Perilaku Konsumen

Analisis SEM menggunakan SPSS dan AMOS.

Kualitas layanan purna jual memiliki pengaruh terhadap perilaku konsumen untuk melakukan pembelian secara berulang terhadap suatu produk.

1. Variabel X hanya 1.

2. Variabel Y bukan

keputusan pembelian.

3. Teknik analisis data.

Variabel layanan purna jual.

(Bersambung)

(Sambungan Tabel 2.2)

2. After Sales Services, Brand Equity And Purchasing Intentions To Buy Second Hand Product.

Habib, M. & Sarwar, M. (2021).

X: Layanan purna jual dan ekuitas merek Y: Minat beli

Teknik analisisnya SEM.

Layanan purna jual merupakan faktor kunci untuk membangun ekuitas merek dan loyalitas merek. After sales memiliki pengaruh yang signifikan terhadap minat beli.

1. Variabel X2 bukan desain produk.

2. Variabel Y bukan keputusan

pembelian.

3. Teknik analisis data.

Variabel X.

(Bersambung)

(Sambungan Tabel 2.2)

Variabel harga memiliki pengaruh terhadap keputusan pembelian. Variabel citra merek memiliki pengaruh terhadap keputusan pembelian.

Layanan purna jual memiliki pengaruh terhadap keputusan pembelian.

1. Variabel harga dan citra merek.

2. Objek penelitian.

3. Teknik analisis data.

(Sambungan Tabel 2.2)

4. The Effect Of Price, Brand, And After Sales Services To The Purchasing Decisions Motorcycles Yamaha Matic At PT. Hasjrat Abadi Branch Kendari.

Muthalib, dkk. (2018).

X: Harga, merek dan layanan purna jual

Y: Keputusan pembelian

Analisis regresi linier berganda.

Variabel harga berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Variabel merek berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Variabel layanan purna jual juga berpengaruh terhadap keputusan pembelian.

1. Variabel harga dan merek.

2. Objek penelitian.

1. Variabel layanan purna jual dan

keputusan pembelian.

2. Teknik analisis data..

(Bersambung)

(Sambungan Tabel 2.2) 5. Impact Of After Sales

Service On Customer Retention Of Mobile Telecomunication In Nigeria.

Oladopo, F. (2020).

X: Layanan purna jual

Y: Retensi

konsumen

Analisis regresi linier sederhana.

Layanan purna jual berkontibusi terhadap rentensi konsumen.

1. Tidak ada variabel desain produk.

2. Variabel retensi konsumen.

3. Objek penelitian 4. Teknik analisis data.

Variabel layanan purna jual.

(Bersambung)

(Sambungan Tabel 2.1) 6. The Influence Of

E-Commerce, Products Prices And Product

Design On

Purchasing Decision In Souvenir Shop Tauko Medan.

Nanda, N. (2019)

X: E-commerce, harga produk dan desain produk.

Y: Keputusan pembelian

Analisis regresi linier berganda

E-commerce, harga produk dan desain produk memiliki pengaruh secara parsial dan simultan terhadap keputusan pembelian.

1. Variabel E-commerce dan harga produk

2. Objek penelitian 3. Lokasi Penelitian

1. Variabel desain

produk dan

keputusan pembelian.

2. Teknik analisis data

Tabel 2.3 Skripsi Terdahulu

No Penelitian Variabel Analisis Data Hasil Penelitian Perbedaan Persamaan

1. Pengaruh Desain, Kualitas dan Layanan Purna Jual Terhadap Kepuasaan Konsumen

Produk Kaos

BIGDEAL Konveksi Klaten.

Fattahillah, F. (2019).

X: desain, kualitas dan layanan purna jual.

Y: Kepuasaan

Konsumen.

Analisis

korelasi dan regresi linier berganda.

Terhadap korelasi yang signifikan antara desain, kualitas dan layanan purna jual terhadap kepuasaan konsumen.

1. Variabel kualitas dan kepuasaan konsumen.

2. Objek penelitian.

3. Analisis korelasi

1. Variabel desain dan layanan purna jual.

2. Analisis

regresi linier berganda.

(Bersambung)

(Sambungan Tabel 2.3) 2. Pengaruh Kualitas

Produk, Promosi dan Pelayanan

Purna Jual

Terhadap Keputusan Pembelian

Customer PT.

Kendali Paramita.

Ariyansyah, A.

(2019).

X: Kualitas Produk, Promosi dan Pelayanan Purna Jual

Y: Keputusan Pembelian

Analisis regresi linier berganda.

Kualitas produk, promosi dan pelayanan purna jual berpengaruh terhadap keputusan pembelian.

1. Variabel kualitas produk dan promosi.

2. Objek penelitian.

1. Variabel layanan purna jual dan

keputusan pembelian 2. Teknik analisis data.

(Bersambung)

(Sambungan Tabel 2.3) 3. Pengaruh Kualtias

Produk, Desain dan Layanan Purna Jual Terhadap Kepuasaan Konsumen Motor Honda Scoopy

Azis, F. (2019)

X: Kualitas produk, desain dan layanan purna jual.

Y: Kepuasaan Konsumen.

Analisis regresi linier berganda

Kualitas produk, desain dan

Kualitas produk, desain dan

Dokumen terkait