• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tindak kekerasan kepada anak di Rumang Tangga 2014

J. Sistematika Penulisan

Adapun sistematika dalam disertasi ini, untuk menghasilkan pembahasan yang secara sistematis, akurat, jelas, terarah, logis, penyusunan disertasi yang menggunakan dasar-dasar pembahasan antara yang satu dengan yang lainnya dan sampai kepada bab kesimpulan. Oleh sebanya, pada penyusunan dibagi menjadi tujuh bab, dengan penjelasannya sebagai berikut;

Bab pertama, berisi tentang pendahuluan A. latar belakang masalah, penulis menjelaskan sebab pentingnya pembinaan anak, di antaranya banyanya kekerasan yang terjadi kepada anak baik fisik maupun seksual, bahkan kekerasan tersebut dianggap kekerasan sebagai “metode” pendidikan, tidak sedikit Orang tua sering sekali berlaku kasar secara fisik seperti

78 Yaitu penelitian yang menggunakan sumber-sumber kepustakaan untuk membahas problematika yang telah dirumuskan. Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu pendekatan praktek, Jakarta: Rineka Cipta, 1993, cet.IX, hal.10-11.

memukul, menendang, menampar, dan melakukan kekerasan terhadap anak dalam keluarga. Selain itu kerapkali melakukan kekerasan psikis seperti memaki, menekan perasaan anak, mengancam, dan menakut-nakuti anak ketika membina anak. Hal tersebut tidak disadari dampak buruk yang diakibatkannya” . Oleh karenanya kajian dan penelitian tentang Pembinaan anak sangatlah diperlukan. Selain upaya untuk menekan angka kekerasan yang terjadi pada anak, juga melihat pembinaan anak perspektif para ahli Tafsir termasuk Al-Râzî, selain beliau seorang dokter, ulama, beliau juga seorang ahli psikologi.

Kemudian sub bagian B. indentifikasi masalah di mana penulis menjelaskan permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan judul dan menjadi sebab kenapa kenapa judul begitu penting untuk dibahas, kemudian sub bagian C. Pembatasan Masalah, dengan tujuan agar pembahasan terfokus pada pembinaan anak dalam surat Luqman, menurut al-râzî dalam tafsirnya namun juga ada upaya penulis membandingkan antara yang beliau tulis di

Tafsir Mafâtîh al-Ghaib dan buku-buku yang punya relevansi dengan judul

disertasi, termasuk juga dalam surat dan ayat lain yang memiliki hubungan dengan pembinaan di surat Luqmân.

Kemudian penulis mnejelaskan sub bagian D. Tujuan Penelitian dimaksudkah agar dapat dipahami kenapa penelitian ini ditulis, termasuk juga dengan sub bagian E. Manfaat Penelitian, peneliti berharap bahwa penelitian dan disertasi ini dapat diimplementasikan dan bermanfaat bagi orang lain. Karena tema pembinaan anak adalah tema yang dibutuhkan semua orang tua yang menginginkan kesuksesan anaknya.

Berikutnya penulis menjelaskan sub bagian F. Kerangka Teori baik itu teori pembinaan, teori ekoparenting (peneliti mencoba menggabungkan antara teori ekologi dan parenting), teori keterlibatan orang tua (ayah), teori fungsi keluarga dan perlindungan anak, kemudian penulis menjelaskan sub bagian G. Tinjauan Pustaka, hal ini dimaksudkan agar peneliti dapat merunut semua referensi yang berkaitan dengan judul, sehingga penelitian ini dapat dikatakan suatu penemuan baru, dan apa persamaan dan perbedaan penelitian sebelumnya,

Sub bagian berikutnya adalah H. Metodologi Penelitian adalah metode atau cara pendekatan yang dilakukan oleh peneliti untuk menggali dan membedah tema pembinaan anak, kemudian sub bagian I. Sistematika Penulisan dimaksudkan agar pembahasan pada penelitian ini dapat dipahami oleh pembaca dan juga tersusun dengan sistematis, runut dan jelas, terarah.

Bab kedua, berisi diskursus terkait pembinaan anak; Sub bagian A. defenisi pembinaan anak, Peneliti mencoba memaparkan teori-teori yang berkaitan dengan Pembinaan anak, mengingat tema ini begitu luas dan

kompleks, sehingga penulis hanya membahas dari perspektif surat Luqmân menurut al-râzî dalam tafsirnya,

Pembinaan anak kuat kaitanya dengan fungsi keluarga, oleh karenanya penulis memaparkan B. Fungsi Keluarga, tidak dipungkiri bahwasannya Pembinaan keluarga yang benar dan baik adalah upaya orang tua memberikan perhatian penuh kepada anak-anak terutama pembinaan mental anak dalam belajar Agama Islam dan nantinya akan menjadi kekuatan spiritual yang dikerjakan melalui bimbingan dan memberikan bekal kepada anak-anak dengan wawasan dan agama dalam hal aqidah, ibadah muamalah serta mengajarkannya cara-cara yang baik atau hal yang positif untuk diamalkannyan

Tak kalah pentingnya adalah penulis berusaha memberikan konsep gabungan antara ekologi dan parenting C. Ekoparenting, pada dasarnya manusia saling ketergantungan antara manusia dengan lingkungan, baik sumber daya alam maupun sumberdaya buatan. Pendekatan ekologi atau ekosistem menyangkut hubungan interdependensi antara manusia dan lingkungan di sekitarnya sesuai dengan aturan norma kultural yang dianut, sub bagian berikutnya D. Defenisi Perlindungan anak, salah satu tema yang menarik untuk dibahas dalam bab ini adalah perlindungan anak, karena berdasarkan data bahwa masih banyak orang tua yang melakukan kekerasan karena tidak memahami apa yang dimaksudkan dengan kekerasan kepada anak, baik itu verbal, fisik, maupun seksual. Peneliti berharap penelitian ini dapat memberikan gambaran dan solusi baru bagi orang tua dan guru dalam pembinaan anak yang ramah terhadap anak.

Sub bagian berikutnya adalah E. Keterlibatan orang tua , karena dalam al-Quran surat Luqmân yang mempunyai keterlibatan yang besar dalam pembinaan kepada anaknya, maka sangat menarik jika membahas juga keterlibatan orang tua dalam pembinaan anak, ada saja orang tua yang ketika memasukkan anak mereka ke sekolah, pesantren, maka orang tua hanya “menitipkan” anaknya, belum melakukan upaya-upaya pembinaan yang bersinergi dengan pihak sekolah pesantren, sehingga hasil pembinaan yang dilakukan oleh sekolah belum maksimal.

Bab ketiga, berisi tentang term-term Terkait Tetang Pembinaan Anak Dalam Surat Luqmân ; pada bab ini penulis mencoba menjelaskan term-term terkait pembinaan anak, barikut juga bagaimana informasi singkat tentang sub bab A. Surat Luqmân dan Luqmân al-Hakim bagaimana diceritakan oleh al-râzi bahwa anaknya dalam keadaan musyrik, namun karena izin Allah dan pembinaan aqidah yang dilakukan Luqmân, maka anak itu masuk Islam

Term-term lainnya adalah sub bab B. Anak, Al-Quran menyebutkan

term anak sangat banyak di antaranya adalah walad , thifl, ghulâm, Ibn,

Pembinaan anak menurut al-ra>zi > dalam mafa>ti>h

al-ghaib

QS. Luqman/31 Ka>mil wa al-Muka>mil

Pembinaan anak menurut al-ra>zi > dalam mafa>ti>h al-ghaib

Perencaan Pembinaan Tujuan pembinaan Karakteristik Pembina Strategi Pembinaan Metode Pembinaan Aspek Pembinaan Dan juga bagaimana term terkait orang tua, sub bagian C. orang tua ,

yaitu diantaranya wâlid, wâlidain, umm dan sebagainya, sub bagian

berikutnya D. Pembinaan anak diantara termnya adalah al-hikmah, syukr,

shabr, dan shuhbah, peneliti juga mencoba menjelaskan bagaimana E. peran fungsi keluarga dan hak anak, peran keluarga dalam pembinaan anak, serta menjelaskan bagaimana hak-hak

Bab Keempat, berisi tentang pembinaan anak dalam surat Luqmân menurut al-razi dalam Tafsir Mafâtîh al-Ghaib; pada bab ini penulis menjelaskan konsep pembinaan anak dalam surat Luqman menurut al-râzi. Menurut penulis pembinaan anak, meliputi pembinaan dalam: nilai-nilai akidah, pemahaman ajaran agama secara ritual dan substansial, berbakti kepada orang tua, sikap demokratis, konsistensi dan sabar dalam amar ma’ruf nahi munkar, mengindari arogansi intellektual, moderat, dan komunikatif. Konsep pembinaan nilai agama secara ritual-substansial dan pembinaan karakter muslim tersebut terintegrasi secara aplikatif dan kontinyu.

Pembinaan justru dimulai dari orang tua , karena pembinaan anak membutuhkan pembina yang sukses. Luqman juga disimbolkan bagian dari orang tua , sebagai insân kâmil karena hikmahnya, “hakîm” sebuah isyarat akan kesempurnaan diri seseorang, “mengintegrasikan antara pengamalan ilmu, iman, dan amal”. Setelah itu, al-Râzî menyebut “mukâmil”, sebagai isyarat menyempurnakan kepribadian orang lain

Konsep yang diingkan dalam bahasa “pembinaan anak” dalam surat Luqmân menurut al-râzî dalam tafsir Mafâtîh al-ghaib adalah sebagai berikut;

Gambar 1.3: konsep pembinaan anak menurut al-Râzî dalam surat Luqmân

Bab kelima, berisi implementasi pembinaan anak di indonesia; Ada 5 hal yang menjadi fokus penulis, pertama, rekonsiderasi pembinaan anak,

kedua, ekoparenting, ketiga, gerakan keterlibatan orangtua (ayah dan ibu), keempat, revitalisasi wakaf, zakat dalam pembinaan anak, kelima,

Integrasi peran masyarakat dalam pembinaan anak

Yang penulis maksudkan dalam bab ini, adalah sebagai berikut;

Gambar 1.4: upaya implementasi pembinaan anak di Indonesia Menurut Penulis rumah merupakan tempat dimulainya pendidikan, dan sekolah merupakan lingkungan yang menengahi antara lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat luas dimana seseorang hidup, bergerak, dan melakukan interaksi dengan orang lain untuk saling mempengaruhi, maka satu sama lain hendaknya bersinergi dalam membina anak.

Sesunggunya ketiga lingkungan tersebut harus secara bersama-sama ikut memikul tanggung jawab, terlebih pada zaman sekarang ini dimana seorang wanita sudah disibukkan oleh tugas dan pekerjaan sehingga praktis ia tidak punya waktu luang untuk mendidik anak-anaknya, dan semakin merebaknya pengaruh yang ditimbulkan oleh buku-buku bacaan, majalah, radio, televisi, bioskop, dan sarana-sarana kemajuan teknologi lainnya.

Bab keenam, adalah penutup yang di dalamya penulis jelaskan kesimpulan dari konsep pembinaan anak dalam surat Luqman menurut al-râzi, dilengkapi dengan Saran dari penulis yang diharapkan dapat dilimplementasikan oleh orang tua, mayarakat, organisasi masyaraka,

Kebijakan Strategis Kota Ramah Anak Partisipasi Masyarakat Sinergitas Guru dan orang tua Revitalisasi Fungsi Keluarga Implementasi Pembinaan anak di Indonesia 1. Rekonsiderasi Pembinaan Anak 2. Implementasi Ekoparenting 3. Gerakan Keterlibatan orang tua (ayah_ 4. Pemberdayaan Potensi Wakaf, Zakat 5. Integrasi Pembinaan Anak

dan pemerintahan, terutama peneliti berikutnya agar melanjutkan penelitian ini kepada studi lapangan.

39

BAB II