• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III: METODOLOGI PENELITIAN

E. Metode dan Alat Pengumpulan Data

2. Skala Pembelian Impulsif

Pada saat subjek memilih untuk membeli produk yang ditawarkan

dalam iklan, subjek kemudian diminta untuk memberikan respon

Alat ukur skala pembelian impulsif ini dibuat oleh Hutapea (2013) dan

telah mengalami revisi oleh peneliti dan dosen pembimbing peneliti.

Revisi yang dilaksanakan oleh peneliti tersebut dilakukan dengan

menambahkan angka-angka dalam rentang nilai di setiap aspek tanpa

mengubah konten pada skala tersebut. Selain itu, peneliti juga

menambahkan keterangan mengenai arti dari angka-angka (1 sampai

7) pada setiap rentang nilai tersebut. Hal ini dimaksudkan agar para

subjek penelitian memiliki persepsi yang sama mengenai arti dari

setiap angka dalam rentang nilai tersebut sehingga diharapkan tidak

terjadi kebingungan dalam proses pengisian skala. Pada penelitian

Hutapea, reliabilitas skala pembelian impulsif ini adalah α = 0,960.

Koefisien ini dinyatakan reliabel karena koefisien reliabilitasnya

mendekati 1,00 (Azwar, 2011).

Skala ini terdiri dari lima aitem yang dibuat berdasarkan definisi,

kata kunci, atau ciri dari pembelian impulsif. Skala ini tergolong dalam

bentuk semantic differential scale yakni salah satu jenis skala penilaian

(rating scale) yang disusun untuk mengukur arti konatif dari objek,

peristiwa, dan konsep atau sikap (Osgood, Suci, & Tannenbaum dalam

Hutapea, 2013). Pada skala diferensi semantik ini, subjek diminta

untuk langsung memberikan bobot penilaian mereka terhadap suatu

stimulus menurut kata yang ada pada setiap kontinum dalam skala

Pada teknik ini, kontinum psikologis dibagi atas tujuh bagian yang

diberi nilai 1 sampai 7, dimulai dari kutub yang unfavorable sampai

dengan kutub yang favorable. Nilai 1 menunjukkan bahwa terdapat

sikap yang tidak favorabel dengan intensitas tinggi, sedangkan nilai 7

menunjukkan bahwa sikap yang favorabel dengan intensitas yang

tinggi pula (Azwar, 2005). Semakin kecil subjek memberikan nilai

pada skala ini, maka semakin rendah pula pembelian impulsif pada diri

subjek. Sebaliknya, apabila subjek memberikan nilai yang semakin

tinggi, maka semakin tinggi pula pembelian impulsif pada diri subjek.

Pada skala pembelian impulsif ini kata-kata yang berada di bagian kiri

kontinum merupakan kata-kata yang unfavorable, sedangkan kata-kata

yang berada di bagian kanan kontinum ini merupakan kata-kata yang

favorable.

Dalam memberikan respon terhadap stimulus dengan teknik

diferensi semantik ini, subjek diminta untuk menempatkan persepsinya

atau evaluasinya terhadap stimulus menurut masing-masing kata yang

ada pada ujung kontinum (Azwar, 2005). Pada alat ukur skala

pembelian impulsif ini, subjek diminta untuk memberikan tanda

lingkaran (O) pada salah satu ruang sesuai dengan respon subjek

terhadap produk yang dibelinya. Semakin subjek menempatkan tanda

lingkaran ke arah kiri kontinum, maka menunjukkan bahwa subjek

semakin tidak impulsif. Sebaliknya, apabila subjek semakin

menunjukkan tingginya tingkat pembelian impulsif pada subjek.

Berikut merupakan bentuk skala pembelian impulsif :

a. Membutuhkan .--1--.--2--.--3--.--4--.--5--.--6--.--7--. Menginginkan

b. Terencana .--1--.--2--.--3--.--4--.--5--.--6--.--7--. Spontan /

Seketika

c. Berdasarkan .--1--.--2--.--3--.--4--.--5--.--6--.--7--. Berdasarkan

rasa pertimbangan rasa senang

(senang jika membeli) d. Reflektif .--1--.--2--.--3--.--4--.--5--.--6--.--7--. Antusias ketika membeli e. Terpenuhi .--1--.--2--.--3--.--4--.--5--.--6--.--7--. Terpenuhi kebutuhan kepuasan

3. Iklan televisi celebrity endorser

Dalam melakukan pemilihan iklan televisi celebrity endorser,

peneliti memilih produk-produk yang sesuai dengan produk yang akan

ditampilkan. Produk-produk yang dipilih pada penelitian ini

merupakan produk-produk yang menyebabkan pembelian impulsif

diantaranya produk pakaian, alas kaki, produk yang terkait dengan

hobi, aksesoris, produk kosmetik atau perawatan tubuh, produk

perlengkapan olahraga, parfum, dan produk makanan yang kurang

Pada saat dilaksanakannya penelitian ini, video iklan televisi

celebrity endorser dan iklan televisi non celebrity endorser akan

ditampilkan dengan menggunakan viewer dan layar LCD. Video iklan

televisi celebrity endorser dan iklan televisi non celebrity endorser

yang dipilih merupakan video iklan yang sudah pernah ditayangkan

pada program siaran televisi sebelumnya. Oleh karena itu, video iklan

televisi yang dipilih tersebut merupakan video iklan yang sebelumnya

sudah pernah dilihat subjek di media massa televisi. Pada setiap

kategori iklan, akan ditayangkan satu iklan televisi celebrity endorser

dan satu iklan televisi non celebrity endorser.

Peneliti memperoleh dan menentukan video-video yang digunakan

dalam penelitian ini dari situs internet. Peneliti mendapatkan

video-video tersebut dari situs pencarian video-video yakni www.youtube.com.

Video-video tersebut dipilih sesuai dengan kriteria video yang akan

digunakan dalam penelitian eksperimen ini.

Video iklan televisi celebrity endorser yang dipilih merupakan

video-video yang di dalamnya menampilkan selebritis/artis, aktor,

atlet, ataupun public figure yang dikenal oleh masyarakat, terdapat

pesan yang jelas, tidak terdapat bias gender terhadap sasaran

konsumen dalam iklan, dan video yang ditampilkan merupakan video

yang jelas dan menarik untuk ditonton. Sedangkan, iklan televisi non

celebrity endorser yang dipilih adalah video yang di dalamnya tidak

dikenal oleh masyarakat, terdapat pesan yang jelas, tidak terdapat bias

gender terhadap sasaran konsumen dalam iklan, dan video yang

ditampilkan merupakan video yang jelas dan menarik untuk ditonton.

Iklan televisi celebrity endorser dan iklan televisi non celebrity

endorser yang dipilih merupakan iklan yang memiliki kesamaan

produk dan merek pada masing-masing jenis iklan. Hal ini

dimaksudkan agar subjek tidak memilih untuk membeli atau tidak

membeli produk yang ditawarkan dalam video berdasarkan mereknya,

melainkan berdasarkan pada perbedaan bentuk iklan yang ditayangkan

tersebut.

Peneliti memilih delapan jenis produk dan iklan berdasarkan

kriteria produk yang digunakan dalam penelitian. Oleh karena itu,

terpilihlah 16 video iklan yang terdiri dari 8 video iklan televisi

celebrity endorser dan 8 video iklan televisi non celebrity endorer

yang dijadikan calon iklan-iklan yang akan digunakan dalam penelitian

eksperimen ini. 16 video iklan tersebut kemudian disajikan dan

diberikan peniliannya secara objektif oleh para professional judge.

Peneliti memberikan skala interval survei iklan kepada para

professional judge untuk diberikan penilaian terhadap masing-masing

video iklan yang ditayangkan. Skala interval survei iklan ini dibuat

berdasarkan definisi dari iklan televisi celebrity endorser dan

disajikan dalam bentuk semantic differential scale yang terdiri dari

tujuh kontinum dengan nilai satu sampai tujuh per indikator iklannya.