Sejauh ini telah dilakukan pengamatan secara berkala oleh Dinas Kesehatan dan juga Badan Lingkungan Hidup Kota Bontang terhadap kualitas air dari
C. Skema Kebijakan Pendanaan
Adapun skema kebijakan pendanaan pengembangan SPAM adalah tergambar dalam tabel 6.76.
Tabel 7.46
Skema Kebijakan Pendanaan Pengembangan SPAM
Kegiatan SPAM Air Baku Unit Produksi Transmisi dan Distribusi (SR dan HU)
Kota APBN APBD, PDAM, KPS (APBN) APBN, PDAM, KPS, APBN (MBR)
IKK APBN APBN APBN (s.d. Hidran Umum)
Desa Rawan Air APBN APBN APBN (s.d. Hidran Umum)
Desa dengan air baku mudah (Pamsimas)
APBN APBN, APBD, Masyarakat Pamsimas (APBN 70%, APBD 10%, Masyarakat 20%
Catatan :
Semua sistem yang sudah ada (sudah jadi) dikelola oleh Pemda/PDAM/Masyarakat;
Keikutsertaan Pemda/PDAM/Masyarakat dalam proses pembangunan adalah keharusan
HU : Hidran Umum
7-92
Gambar 6.1
Pembagian Kewenangan Pengembangan SPAM
Pendekatan Pembiayaan APBN 1. Non Cost-Recovery
Fasilitasi pengembangan SPAM (unit air baku dan unit produksi) pada IKK, kawasan perbatasan/ pulau terdepan;
Fasilitasi pengembangan SPAM (unit air baku dan unit produksi) bagi kawasankawasan tertinggal (kawasan kumuh, kawasan nelayan, dan ibu kota kabupaten pemekaran; Fasilitasi pengembangan SPAM bagi perdesaan (desa rawan air) melalui pemicuan
perubahan perilaku menjadi hidup bersih dan sehat, pembangunan modal sosial, capacitu building bagi masyarakat, serta pembangunan dan pengelolaan SPAM berbasis masyarakat;
pengembangan SPAM skala kecil (perdesaan) pembiayaannya didorong melalui DAK.
2. Cost recovery
Fasilitasi penyediaan air baku untuk air minum melalui kerjasama dengan Ditjen Sumber Daya Air;
Fasilitasi penyediaan air minum (PDAM) di kawasan strategis (PKN, PKW, PKL, dll) dengan pendanaan melalui perbankan, Pemda/PDAM, serta KPS.
Alternatif Pola Pembiayaan
Equity adalah merupakan sumber pendanaan dari internal cash PDAM dan Pemda untuk program penambahan sambungan rumah (SR). Dilaksanakan oleh PDAM yang memiliki kecukupan dana untuk memenuhi sebagian kebutuhan investasi;
Pinjaman Bank Komersial adalah merupakan sumber pembiayaan dari pinjaman bank komersial dengan jumlah equity tertentu sebagai pendamping pinjaman. Dilaksanakan oleh PDAM yang memiliki kecukupan dana pendamping dan menerapkan tarif minimal diatas harga pokok produksi (tarif dasar);
7-93
Trade Credit adalah merupakan sumber pembiayaan dari pinjaman bank komersial melalui pihak ke tiga (kontraktor/supplier) dan dibayar dengan angsuran dari pendapatan PDAM dalam masa tertentu (10 tahun atau lebih). Dilaksanakan oleh PDAM yang diperkirakan dapat mengangsur sesuai dengan perjanjian;
Kerjasama Pemerintah dan Swasta (KPS) merupakan sumber pembiayaan dari badan usaha swasta (BUS) berdasarkan kontrak kerjasama antara BUS dengan pemerintah (BOT/Konsesi). Dilaksanakan di kabupaten/kota yang memiliki pasar potensial (captive market) dan telah dilengkapi dengan studi praFS dan kesiapan pemerintah daerah;
Obligasi adalah merupakan sumber dana dari penerbitan surat utang yang akan dibayar dari pendapatan PDAM. Dilaksanakan oleh PDAM yang telah memiliki rating minimal BBB;
CSR (Corporate Social Responsibility) adalah suatu tindakan yang dilakukan suatu perusahaan sebagai bentuk tanggungjawab terhadap sosial/lingkungan sekitar dimana perusahaan itu berada.
7.4.5 Usulan Program dan Kegiatan Pengembangan SPAM A.Usulan Program dan Kegiatan Pengembangan SPAM
Usulan dan prioritas program komponen pengembangan SPAM Kota Bontang, meliputi : 1. Program Bidang Teknis Operasional
Sasaran yang ingin dicapai pada perencanaan program adalah :
a.
Manambah pasokan air baku.b.
Meningkatkan kehandalan sistem penyediaan air bersih, melalui kegiatan : Program penyediaan perencanaan dan rancang bangun.
Program peningkatan kapasitas produksi, meliputi kegiatan : - Optimalisasi rehabilitasi dan pembuatan WTP baru. - Pembangunan baru pompa distribusi.
- Pembangunan reservoir. - Pengembangan jaringan pipa.
- Pengembangan/penambahan sambungan pelayanan.
Pogram penurunan tingkat kebocoran, dengan kegiatan :
- Pemantapan data jaringan distribusi primer, sekunder dan tersier. - Pemantapan data sambungan pelanggan.
- Pemasangan meter induk pada reservoir distribusi. - Pembentukan zona dan pemasangan katub.
- Pemantauan kehilangan air melalui zona.
- Rehabilitasi dan rasionalisasi jaringan pipa distribusi
- Pemutusan penyadapan air langsung dari pipa transmisi ke pelanggan
- Optimaslisasi pipa transmisi sehingga dapat meningkatkan kapasitas produksi - Penambahan sambungan pelayanan baru dari hasil penurunan kehilangan air
dan optimaslisasi kapasitas produksi 2. Program Pemenuhan Air Baku
Untuk memenuhi kebutuhan air baku sesuai kebutuhan, saat ini alternatif yang tersedia adalah dengan mengambil dari air bawah tanah dengan membuat deep well. Seiring
7-94
dengan semakin berkurangnya ketersediaan air bawah tanah dari tahun ke tahun maka penggunaan sumber air baku alternatif (air baku permukaan) sangat diperlukan.
Adapun tahapan dalam pemenuhan kebutuhan air baku adalah sebagai berikut :
Tahap Jangka Pendek (2015-2016)
Pada dengan tahun 2015, kebutuhan air baku di PDAM Kota Bontang sebesar 369,50 L/dt. Dengan melihat kondisi sumber air baku saat ini dimana terdapat kapasitas terpasang air baku sebesar 385 L/dt. Namun air baku yang tersedia tidak selalu sesuai dengan lokasi pengembangan yang direncanakan.
Sampai dengan tahun 2020 untuk pemenuhan kebutuhan air baku PDAM Kota Bontang adalah dengan memanfaatkan air tanah dalam dengan membuat sumur bor.
Tahap Jangka Menengah (Sampai Dengan Tahun 2020)
Pemenuhan air baku untuk tahap menengah sampai dengan tahun 2020 tetap mengandalkan air bawah tanah dengan menggunakan sumur bor. Pada tahap ini diperlukan pembangunan sumur bor sesuai dengan kebutuhan serta mengganti sumur bor lama yang dianggap telah habis masa pakai.
Pada tahap pendek ini selain pemenuhan air baku dari air bawah tanah, sudah harus dipikirkan upaya jangka panjang untuk pemenuhan air dari sumber-sumber lain. Upaya yang perlu dilakukan dalam upaya mencapai keinginan ini antara lain:
Membuat studi perencanaan untuk alternatif pemanfaatan air baku dari sumber lain (air baku permukaan)
Mendorong kerjasama dengan daerah lain dalam rangka pemanfaatan sumber air baku dari wilayah lain diluar Kota Bontang yang memungkinkan pemanfaatan air baku dari wilayah tersebut atau daerah yang akan mempengaruhi kondisi air baku di Kota Bontang.
Tahap Jangka Panjang (Mulai Tahun 2021)
Pemenuhan kebutuhan air baku Kota Bontang mulai tahun 2021 diharapkan sudah menggunakan sumber air permukaan. Alternatif-alternatif sumber air baku permukaan yang potensi untuk dapat digunakan berada di wilayah Kabupaten tetangga maupun di wilayah Kota Bontang. Yang berada di wilayah luar Kota Bontang antara lain : Waduk Marangkayu Kab. Kutai Kartanegara dan Bendungan Sukarahmat Kab. Kutai Timur. Sedangkan untuk yang berada di wilayah Kota Bontang antara lain : Waduk Kanaan, Pembangunan Estuary Dam di Nyerakat.