• Tidak ada hasil yang ditemukan

Solusi Eksternalitas Dengan Nilai Pajak Lingkungan

EKSTERNALITAS, LAJU EKSTRAKSI OPTIMAL DAN PAJAK LINGKUNGAN PENAMBANGAN PASIR BESI

7.4 Solusi Eksternalitas Dengan Nilai Pajak Lingkungan

Total nilai eksternalitas negatif akibat penambangan pasir besi, terutama ekster

(MC), kedua nilai tersebut diturunkan dari kurva biaya dan kurva eksternalitas persamaan (1) dan (3) di subbab laju ekstraksi optimal.

Setelah diketahui total eksternalitas akibat pertambangan pasir besi ini, maka dapat ditentukan marginal eksternalitasnya (MD) dengan menurunkan nilai total eksternalitas tersebut terhadap jumlah kuantitas ekstraksi pasir besi (Q), sehingga persamaan (3) menjadi

MD= 7.969 + 0,00516Q………….………..(5) Nilai marginal ini akan sangat menentukan dalam menentukan berapa tingkat ekstraksi pasir besi yang optimal dengan adanya kerusakan lingkungan.

nalitas yang menyebabkan kerugian yang dialami oleh nelayan dan pengguna jalan sebesar Rp. 3,6 milyar. Nilai tersebut dapat diturunkan dalam bentuk pajak yang ditarik untuk setiap tonase pasir besi yang diproduksi oleh perusahaan. Untuk menentukan tingkat pajak berdasarkan hasil survei terhadap lima perusahaan pasir besi yang beroperasi di Kecamatan Cipatujah. Survei ini telah berhasil mengestimasi nilai marginal kerusakan (MD) dan nilai biaya marginal perusahaan 2 00 0 0 00 0 0 0 2 0 0 00 0 1 5 0 00 0 1 0 0 00 0 50 0 0 0 0 1 50 0 0 00 0 0 0 1 00 0 0 00 0 0 0 50 0 0 00 0 0 0 0 Q E

Gambar 18 Kurva eksternalitas penambangan terhadap jumlah produksi

Secara grafis dapat kita lihat pada gambar diatas bahwa hubungan antara eksternalitas dengan jumlah produksi pasir besi bersifat non linear positif, sehingga dengan semakin banyak produksi semakin meningkat jumlah

biaya marginal (MC) eksternalitas yang diakibatkannya. Dalam menentukan nilai

dari fungsi biaya tersebut ini harus dilakukan proses derivatif total biaya (persa

s kurva maan 1) terhadap quantitas ekstraksi (Q). Sehingga dari proses tersebut dihasilkan nilai biaya marginal sebagai berikut :

MC = 158.733+ 0,52Q………….………...(6)

Pada gambar dibawah ini dapat dilihat bahwa, biaya variabel produksi pasir besi akan meningkat dengan semakin banyak produksi pasir besi yang dihasilkan. Kurva biaya marginal ini diasumsikan adalah kurva penawaran dari pasir besi.Secara grafis kurva penawaran berslope positif, sedangkan kurva biaya marginal dengan sifat non linearnya memiliki arah kurva yang berslope negatif, sehingga kurva penawaran hanyalah kurva marginal cost yang berada diata

biaya rata – rata penambangan pasir besi.

3 . 0 0 0 0 E + 1 0 2 . 5 0 0 0 E + 1 0 2 . 0 0 0 0 E + 1 0 1 . 5 0 0 0 E + 1 0 0 T C 1 . 0 0 0 0 E + 1 0 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 1 5 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 5 0 0 0 0 0 Q

Gambar 19 Kurva total biaya terhadap jumlah produksi penambangan besi

Penjumlahan persamaan 5 dan 6 maka akan didapatkan total biaya sosial marginal (MSC), yaitu biaya produksi perusahaan dengan nilai marginal kerusakan/ eksternalitas (MD dari aktivitas penambangan pasir besi.

MSC = 166.702 + 0,59916Q………(7)

Biaya sosial marginal ini dapat digunakan untuk menentukan jumlah negatif yang diakibatkannya.Sebelumnya kita harus menentukan terlebih dahulu nilai manfaat socia

ekstraksi pasir besi dengan mempertimbangkan nilai eksternalitas

ldaripenambangan pasir besi. Nilai manfaat sosial atau MSB dapat diestimasi dengan menurunkan fungsi penerimaan total (TR) penambangan pasir besi terhadap jumlah ekstraksi (Q) pasir besi.

Hasil regresi total penerimaan dengan jumlah ekstraksi pasir besi maka didapatkan fungsi total penerimaan adalah

TR = 331.829 Q………..………(8)

P semp

ernalitas positif adalah nol. Kurva total penerimaan adalah seperti gambar dibawah ini.

enambangan pasir besi diasumsikan berada pada pasar persaingan urna sehingga perusahaan bersifat sebagai penerima harga (price taker), maka penurunan kurva total penerimaan yaitu marginal penerimaan (MR) adalah bersifat linear positif. Kurva MR inidapat dijadikan kurva yang mengestimasi jumlah permintaan pasir besi.

MR=331.829……….(9)

Persamaan MR dapat dijadikan sebagai kurva permintaan atau marginal sosial benefit dengan asumsi nilai marginal ekst

2 0 0 0 0 0 1 5 0 0 0 0 6 . 0 0 0 0 E+ 1 0 5 . 0 0 0 0 E+ 1 0 4 . 0 0 0 0 E+ 1 0 3 . 0 0 0 0 E+ 1 0 2 . 0 0 0 0 E+ 1 0 1 . 0 0 0 0 E+ 1 0 0 1 0 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Q ( t on) T R ( R p ) kita dapat men nt kan b rapa

ekster

k menentukan jumlah ekstraksi aktual

Gambar 20 Kurva total penerimaan terhadap jumlah produksi

Setelah mendapatkan kurva dan persamaan-persamaan diatas

e u e jumlah ekstraksi pasir besi dengan mempertimbangkan

nalitas. Jumlah ekstraksi teresebut didapatkan dari penyelesaian persamaan MSB = MSC yaitu.

331.829 = 166.702 + 0,52916Q………..……(10)

Hasil penyelesaian persamaan (10) diatas didapatkan jumlah ekstraksi optimal pasir besi dengan mempertimbangkan adanya eksternalitas adalah sebanyak 312.054 ton. Berikutnya untu

tanpa

33

tas. Hal ini sesuai dengan teori yang menyatakan

bahw g

Tingkat pajak didapatkan dengan mensubstitusikan jumlah produksi pasir besi dengan mempertimbangkan eksternalitas ke persamaan (6) sehingga secara matematis persamaan tersebut berubah menjadi biaya marginal eksternalitas (MCeks).

MCeks = 158.733 + 0,52 Q………12)

Penyelesaian persamaan diatas didapatkan nilai MCeks adalah sebesar Rp. 322.249. Nilai pajak didapatkan dari hasil pengurangan nilai marginal eksternalitas dengan permintaan pasir besi dengan pertimbangan eksternalitas. Perlu diingat karena pasar pasir besi berada pada pasar persaingan sempurna, sehingga perusahaan berperan sebagai price taker. Akibatnya kurva permintaan

pas b esar Rp.

331.829. Pajak lingkungan (Etax) untuk setiap tonase pasir besi dari perhitungan diatas

emerintah setiap tahun. Jumlah pajak yang dapat ditarik

adalah perkali s

yaitu

mempertimbangkan adanya eksternalitas adalah dengan menyelesaikan fungsi permintaan social MSB = MC.

1.829 = 158.733+ 0,52Q ………..(11)

Penyelesaian persamaan (11) didapatkan jumlah produksi pertahun pasir besi yang seharusnya dengan kondisi pasar persaingan sempurna saat sekarang ini adalah 330.335 ton. Dapat kita lihat bahwa jumlah produksi dengan mempertimbangkan eksternalitas lebih kecil daripada jumlah produksi tanpa mempertimbangkan eksternali

a peningkatan jumlah biaya, dalam hal ini biaya eksternalitas yan diinternalisasi dalam bentuk pajak akan mendorong produsen mengurangi jumlah produksinya.

ir esi adalah sama dengan slope dari penerimaan marginal yaitu seb

adalah Rp. 9.579 yang didapatkan dari persamaan (13).

Etax = 331.829-322.249……….(13) Nilai tersebut, dijadikan dasar perhitungan pajak lingkungan yang dapat dikumpulkan oleh p

an jumlah ekstraksi pasir besi dengan pertimbangan eksternalita 312.054 ton dengan nilai pajak lingkungan Rp.9.579. Hasilnya perkiraan penerimaan pemerintah adalah sebesar Rp. 2,98 milyar.

Gambar 21Kurva pergeseran produksi dengan adanya eksternalitas Secara grafis dapat dilihat pada gambar 21, dimana MB adalah manfaat marginal,

Nilai Kerusakan (Rp) 

MC adalah biaya produksi perusahaan, MD adalah biaya eksternalitas atau kerusakan lingkunga

biaya

Perbedaan jum h eks prose

ada penetapan nilai pajak dihitung pada saat sekarang maka jumlahnya tidak akan jauh berbeda. Sebagai catatan penting adalah bagaimana penetapan nilai tingkat bunga, dimana sudut n dan MSC adalah penjumlahan biaya produksi dan kerusakan lingkungan.Kompensasi akibat adanya eksternalitas yang diterjemahkan dalam bentuk pajak yang harus dibayarkan oleh produsen pasir besi kepada pihak yang menderita eksternalitas negatif. Kondisi ini menyebabkan biaya yang ditanggung perusahaan dalam proses produksi adalah senilai dengan biaya produksi privat ditambah dengan biaya kerusakan lingkungan atau biaya sosial. Hal ini menyebabkan kurva marginal cost sebagai kurva biaya produksi akan bergerak kearah kiri menjadi kurva marginal sosial yang akan menurunkan level produksi dari kondisi aktual.

la traksi optimal dengan dan tanpa eksternalitas dengan dur optimasi Hotelling dengan jumlah ekstraksi dalam perkiraan nilai pajak disebabkan oleh ekstraksi optimal didasarkan pada aspek intertemporal. Dimana aspek waktu yang secara ekonomi diterjemahkan dengan penetapan tingkat bunga yang berlaku diperhitungkan. Penggunaan tingkat bunga ini tidak diterapkan dalam penghitungan pajak. Secara umum jika ekstraksi p

pandang perusahaan tentunya akan berbeda apakah menentukan tingkat bunga secara sosial atau privat.