• Tidak ada hasil yang ditemukan

Status dan Struktur Organisasi Rumah Sakit Bakti Timah

BAB V HASIL

5.1 Gambaran Umum Rumah Sakit

5.1.3 Status dan Struktur Organisasi Rumah Sakit Bakti Timah

a. Status Rumah Sakit Bakti Timah Pangkalpinang

Rumah Sakit Bakti Timah Pangkalpinang mendapatkan izin operasional yang dikeluarkan oleh Dirjen Pelayanan Medik Kementerian Kesehatan dengan nomor surat izin HK.03.05/I/1302/11 yang memiliki masa berlaku selama 6 tahun.

b. Struktur Organisasi Rumah Sakit Bakti Timah Pangkalpinang

Bagan 5.1 Struktur Organisasi Rumah Sakit Bakti Timah Pangkalpinang

5.1.4 Kegiatan Pelayanan Rawat Inap

Secara ringkas alur pelayanan rawat inap adalah sebagai berikut : pasien masuk yang telah diputuskan untuk menjalani rawat inap dapat melalui rujukan dari dokter jaga di instalasi rawat jalan atau instalasi gawat darurat. Pasien masuk kemudian menjalani pelayanan perawatan setelah dilakuka prosedur penempatan klasifikasi di kelas I, II, III. Pasien dengan klasifikasi perawatan di ruang VIP atau VVIP menjalani prosedur khusus yang terpisah.

Pasien di semua kelas perawatan menjalani pemeriksaan yang dilayani oleh beberapa dokter. Penanganan oleh tenaga medis di instalasi rawat inap dilaksanakan sesuai dengan penyakit yang diderita.

Kegiatan pelayanan rawat inap diselenggarakan pada instalasi rawat inap dimana ruang rawat inap di Rumah Sakit Bakti Timah Pangkalpinang memiliki pengklasifikasian yang terdiri dari :

1. Instalasi rawat inap VVIP, VIP, dan Utama 2. Instalasi rawat inap kelas I, III, dan III 3. Instalasi rawat kebidanan

Selain itu terdapat instalasi perawatan ruang isolasi dan perawatan intensif (ICU). Kapasitas tempat tidur tersedia terdiri dari :

1. Kelas VVIP : 1 tempat tidur 2. Kelas VIP : 12 tempat tidur 3. Kelas Utama : 10 tempat tidur 4. Kelas I : 16 tempat tidur

5. Kelas II : 41 tempat tidur 6. Kelas III : 24 tempat tidur 7. R. Isolasi : 4 tempat tidur 8. R. Kebidanan : 18 tempat tidur 9. R. ICU : 6 tempat tidur

5.2 Hasil Perhitungan Rata-rata Lama Hari Pasien Dirawat (LOS) di Ruang Rawat Inap Anggrek di Rumah Sakit Bakti Timah Pangkalpinang Berdasarkan Teori Barber-Johnson pada Triwulan I-IV Tahun 2014

Nilai Length of Stay (LOS) pada triwulan I-IV tahun 2014 untuk ruang rawat inap anggrek menurut perhitungan menggunakan rumus Barber-Johnson dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 5.1 LOS Tahun 2014 Menurut Perhitungan Rumus Barber-Johnson

Bulan Lama

Dirawat Jumlah

Hari Jumlah Pasien

Keluar LOS (Hari)

Januari 292 31 76 3,84

Februari 251 28 77 3,26

Maret 256 31 80 3,2

Triwulan I 799 90 233 3,43

April 231 30 78 2,96

Mei 260 31 87 2,99

Juni 247 30 86 2,87

Triwulan II 738 91 251 2,94

Juli 235 31 82 2,87

Agustus 234 31 69 3,39

September 276 30 74 3,73

Tabel 5.1 LOS Tahun 2014 Menurut Perhitungan Rumus Barber-Johnson

Triwulan III 745 92 225 3,31

Oktober 290 31 86 3,37

November 217 30 82 2,64

Desember 252 31 73 3,45

Triwulan IV 759 92 241 3,15

TAHUN 2014 3041 365 950 3,20

Sumber: Data Sensus Harian Rawat Inap (SHRI) Ruang Anggrek RS Bakti Timah Pangkalpinang Tahun 2014

Sumber: Data Sensus Harian Rawat Inap (SHRI) Ruang Anggrek RS Bakti Timah Pangkalpinang Tahun 2014

Standar nilai indikator LOS menurut Barber-Johnson yaitu 3-12 hari.

Berdasarkan Grafik 5.1, menunjukkan nilai LOS ruang Anggrek selama tahun 2014 yang tertinggi terjadi pada bulan Januari dengan nilai 3,84 hari yang artinya telah memenuhi standar Barber-Johnson, sedangkan nilai LOS terendah terjadi pada bulan November dengan nilai 2,64 hari yang artinya belum memenuhi standar Barber-Johnson.

Bulan

Grafik 5.1 Nilai Perhitungan Indikator LOS Berdasarkan Teori Barber-Johnson Periode Per Bulan Tahun 2014

3,84

Tabel 5.1 LOS Tahun 2014 Menurut Perhitungan Rumus Barber-Johnson (lanjutan)

Bulan Lama

Dirawat Jumlah

Hari Jumlah Pasien

Keluar LOS (Hari)

Triwulan III 745 92 225 3,31

Oktober 290 31 86 3,37

November 217 30 82 2,64

Desember 252 31 73 3,45

Triwulan IV 759 92 241 3,15

TAHUN 2014 3041 365 950 3,20

Sumber: Data Sensus Harian Rawat Inap (SHRI) Ruang Anggrek RS Bakti Timah Pangkalpinang Tahun 2014

Sumber: Data Sensus Harian Rawat Inap (SHRI) Ruang Anggrek RS Bakti Timah Pangkalpinang Tahun 2014

Standar nilai indikator LOS menurut Barber-Johnson yaitu 3-12 hari.

Berdasarkan Grafik 5.1, menunjukkan nilai LOS ruang Anggrek selama tahun 2014 yang tertinggi terjadi pada bulan Januari dengan nilai 3,84 hari yang artinya telah memenuhi standar Barber-Johnson, sedangkan nilai LOS terendah terjadi pada bulan November dengan nilai 2,64 hari yang artinya belum memenuhi standar Barber-Johnson.

Bulan

Grafik 5.1 Nilai Perhitungan Indikator LOS Berdasarkan Teori Barber-Johnson Periode Per Bulan Tahun 2014

3,84

Tabel 5.1 LOS Tahun 2014 Menurut Perhitungan Rumus Barber-Johnson (lanjutan)

Bulan Lama

Dirawat Jumlah

Hari Jumlah Pasien

Keluar LOS (Hari)

Triwulan III 745 92 225 3,31

Oktober 290 31 86 3,37

November 217 30 82 2,64

Desember 252 31 73 3,45

Triwulan IV 759 92 241 3,15

TAHUN 2014 3041 365 950 3,20

Sumber: Data Sensus Harian Rawat Inap (SHRI) Ruang Anggrek RS Bakti Timah Pangkalpinang Tahun 2014

Sumber: Data Sensus Harian Rawat Inap (SHRI) Ruang Anggrek RS Bakti Timah Pangkalpinang Tahun 2014

Standar nilai indikator LOS menurut Barber-Johnson yaitu 3-12 hari.

Berdasarkan Grafik 5.1, menunjukkan nilai LOS ruang Anggrek selama tahun 2014 yang tertinggi terjadi pada bulan Januari dengan nilai 3,84 hari yang artinya telah memenuhi standar Barber-Johnson, sedangkan nilai LOS terendah terjadi pada bulan November dengan nilai 2,64 hari yang artinya belum memenuhi standar Barber-Johnson.

Bulan

Grafik 5.1 Nilai Perhitungan Indikator LOS Berdasarkan Teori Barber-Johnson Periode Per Bulan Tahun 2014

3,84

Sumber: Data Sensus Harian Rawat Inap (SHRI) Ruang Anggrek RS Bakti Timah Pangkalpinang Tahun 2014

Standar LOS menurut teori Barber-Johnson yaitu 3-12 hari.

Berdasarkan Grafik 5.2, terlihat bahwa nilai LOS pada triwulan I, II, III, IV tahun 2014 mengalami fluktuasi nilai LOS, nilai LOS tertinggi terjadi pada triwulan I yaitu 3,43 hari yang artinya pada triwulan I nilai LOS telah memenuhi standar Barber-Johnson. Nilai LOS terendah terjadi pada triwulan II yaitu 2,94 hari yang artinya pada triwulan II nilai LOS belum memenuhi standar Barber-Johnson. Pada triwulan IV nilai LOS yaitu 3,15 hari yang artinya telah memenuhi standar Barber-Johnson, namun pada triwulan tersebut terdapat nilai LOS yang belum memenuhi standar Barber-Johnson yaitu terjadi pada bulan November (2,64 hari).

Triwulan

Grafik 5.2 Nilai Perhitungan Indikator LOS Berdasarkan Teori Barber-Johnson Periode Per Triwulan Tahun 2014

3,43

2,94

3,31

3,15

Hari

Sumber: Data Sensus Harian Rawat Inap (SHRI) Ruang Anggrek RS Bakti Timah Pangkalpinang Tahun 2014

Standar LOS menurut teori Barber-Johnson yaitu 3-12 hari.

Berdasarkan Grafik 5.2, terlihat bahwa nilai LOS pada triwulan I, II, III, IV tahun 2014 mengalami fluktuasi nilai LOS, nilai LOS tertinggi terjadi pada triwulan I yaitu 3,43 hari yang artinya pada triwulan I nilai LOS telah memenuhi standar Barber-Johnson. Nilai LOS terendah terjadi pada triwulan II yaitu 2,94 hari yang artinya pada triwulan II nilai LOS belum memenuhi standar Barber-Johnson. Pada triwulan IV nilai LOS yaitu 3,15 hari yang artinya telah memenuhi standar Barber-Johnson, namun pada triwulan tersebut terdapat nilai LOS yang belum memenuhi standar Barber-Johnson yaitu terjadi pada bulan November (2,64 hari).

Triwulan

Grafik 5.2 Nilai Perhitungan Indikator LOS Berdasarkan Teori Barber-Johnson Periode Per Triwulan Tahun 2014

3,43

2,94

3,31

3,15

Sumber: Data Sensus Harian Rawat Inap (SHRI) Ruang Anggrek RS Bakti Timah Pangkalpinang Tahun 2014

Standar LOS menurut teori Barber-Johnson yaitu 3-12 hari.

Berdasarkan Grafik 5.2, terlihat bahwa nilai LOS pada triwulan I, II, III, IV tahun 2014 mengalami fluktuasi nilai LOS, nilai LOS tertinggi terjadi pada triwulan I yaitu 3,43 hari yang artinya pada triwulan I nilai LOS telah memenuhi standar Barber-Johnson. Nilai LOS terendah terjadi pada triwulan II yaitu 2,94 hari yang artinya pada triwulan II nilai LOS belum memenuhi standar Barber-Johnson. Pada triwulan IV nilai LOS yaitu 3,15 hari yang artinya telah memenuhi standar Barber-Johnson, namun pada triwulan tersebut terdapat nilai LOS yang belum memenuhi standar Barber-Johnson yaitu terjadi pada bulan November (2,64 hari).

Triwulan

Grafik 5.2 Nilai Perhitungan Indikator LOS Berdasarkan Teori Barber-Johnson Periode Per Triwulan Tahun 2014

3,43

2,94

3,31

3,15

5.3 Hasil Perhitungan Rata-rata Lama Hari Tempat Tidur Tidak Terisi (TOI) di Ruang Rawat Inap Anggrek di Rumah Sakit Bakti Timah Pangkalpinang Berdasarkan Teori Barber-Johnson pada Triwulan I-IV Tahun 2014

Nilai Turn Over Inteval (TOI) pada triwulan I-IV tahun 2014 untuk ruang rawat inap anggrek menurut perhitungan menggunakan rumus Barber-Johnson dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 5.2 TOI Tahun 2014 Menurut Perhitungan Rumus Barber-Johnson

Bulan Lama

Januari 292 31 76 10 0,24

Februari 251 28 77 10 0,38

Maret 256 31 80 10 0,68

Triwulan I 799 90 233 10 0,43

April 231 30 78 10 0,88

Mei 260 31 87 10 0,57

Juni 247 30 86 10 0,62

Triwulan II 738 91 251 10 0,69

Juli 235 31 82 10 0,91

Agustus 234 31 69 10 1,10

September 276 30 74 10 0,32

Triwulan III 745 92 225 10 0,78

Oktober 290 31 86 10 0,23

November 217 30 82 10 1,01

Desember 252 31 73 10 0,79

Triwulan IV 759 92 241 10 0,67

TAHUN 2014 3041 365 950 10 0,64

Sumber: Data Sensus Harian Rawat Inap (SHRI) Ruang Anggrek RS Bakti Timah Pangkalpinang Tahun 2014

Sumber: Data Sensus Harian Rawat Inap (SHRI) Ruang Anggrek RS Bakti Timah Pangkalpinang tahun 2014

Standar nilai indikator TOI menurut Barber-Johnson yaitu 1-3 hari.

Berdasarkan Grafik 5.3, menunjukkan selama tahun 2014 nilai TOI ruang Anggrek yang memenuhi standar Barber-Johnson hanya terjadi pada bulan Agustus (1,10 hari) dan bulan November (1,01 hari).

Sumber: Data Sensus Harian Rawat Inap (SHRI) Ruang Anggrek RS Bakti Timah Pangkalpinang tahun 2014

Grafik 5.3 Nilai Perhitungan Indikator TOI Berdasarkan Teori Barber-Johnson Periode Per Bulan Tahun 2014

0,24

Grafik 5.4 Nilai Perhitungan Indikator TOI Berdasarkan Teori Barber-Johnson Periode Per Triwulan Tahun 2014

0,43

Sumber: Data Sensus Harian Rawat Inap (SHRI) Ruang Anggrek RS Bakti Timah Pangkalpinang tahun 2014

Standar nilai indikator TOI menurut Barber-Johnson yaitu 1-3 hari.

Berdasarkan Grafik 5.3, menunjukkan selama tahun 2014 nilai TOI ruang Anggrek yang memenuhi standar Barber-Johnson hanya terjadi pada bulan Agustus (1,10 hari) dan bulan November (1,01 hari).

Sumber: Data Sensus Harian Rawat Inap (SHRI) Ruang Anggrek RS Bakti Timah Pangkalpinang tahun 2014

Grafik 5.3 Nilai Perhitungan Indikator TOI Berdasarkan Teori Barber-Johnson Periode Per Bulan Tahun 2014

0,24

Grafik 5.4 Nilai Perhitungan Indikator TOI Berdasarkan Teori Barber-Johnson Periode Per Triwulan Tahun 2014

0,43

Sumber: Data Sensus Harian Rawat Inap (SHRI) Ruang Anggrek RS Bakti Timah Pangkalpinang tahun 2014

Standar nilai indikator TOI menurut Barber-Johnson yaitu 1-3 hari.

Berdasarkan Grafik 5.3, menunjukkan selama tahun 2014 nilai TOI ruang Anggrek yang memenuhi standar Barber-Johnson hanya terjadi pada bulan Agustus (1,10 hari) dan bulan November (1,01 hari).

Sumber: Data Sensus Harian Rawat Inap (SHRI) Ruang Anggrek RS Bakti Timah Pangkalpinang tahun 2014

Grafik 5.3 Nilai Perhitungan Indikator TOI Berdasarkan Teori Barber-Johnson Periode Per Bulan Tahun 2014

0,24

Grafik 5.4 Nilai Perhitungan Indikator TOI Berdasarkan Teori Barber-Johnson Periode Per Triwulan Tahun 2014

0,43

Standar TOI menurut teori Barber-Johnson yaitu 1-3 hari. Berdasarkan Grafik 5.4, menunjukkan pada tahun 2014 nilai TOI secara triwulan tidak ada yang memenuhi standar Barber-Johnson, namun pada triwulan tertentu terdapat bulan yang memenuhi standar Barber-Johnson yaitu triwulan III yang terjadi pada bulan Agustus dan triwulan IV yang terjadi pada bulan November.

Perbandingan nilai TOI Triwulan I-IV tahun 2014 menggunakan perhitungan rumus Departemen Kesehatan dengan rumus Barber-Johnson :

Tabel 5.3 Perbandingan Nilai TOI Depkes dengan Barber-Johnson

Triwulan TOI (Hari)

Depkes Barber-Johnson

Triwulan I 0,34 0,43

Triwulan II 0,39 0,69

Triwulan III 0,61 0,78

Triwulan IV 0,43 0,67

Sumber: Data Sensus Harian Rawat Inap (SHRI) Ruang Anggrek RS Bakti Timah Pangkalpinang tahun 2014

Terdapat perbedaan hasil perhitungan pada nilai TOI berdasarkan rumus perhitungan antara Departemen Kesehatan (Depkes) dengan Barber-Johnson, nilai hasil perhitungan Departemen Kesehatan (Depkes) lebih kecil dibandingkan dengan nilai hasil perhitungan Barber-Johnson. Jika menggunakan perhitungan dan standar Departemen Kesehatan (Depkes) yaitu 1-3 hari, nilai TOI pada triwulan I, II, III, IV tidak masuk ke dalam standar Departemen Kesehatan (Depkes).

5.4 Hasil Perhitungan Persentase Tempat Tidur Yang Terisi (BOR) di Ruang Rawat Inap Anggrek di Rumah Sakit Bakti Timah Pangkalpinang Berdasarkan Teori Barber-Johnson pada Triwulan I-IV Tahun 2014

Nilai Bed Occupancy Rate (BOR) pada triwulan I-IV tahun 2014 untuk ruang rawat inap anggrek menurut perhitungan menggunakan rumus Barber-Johnson dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 5.4 BOR Tahun 2014 Menurut Perhitungan Rumus Barber-Johnson

Bulan Lama Dirawat Jumlah Hari T.Tidur

Siap Pakai BOR

Januari 292 31 10 94,19(%)

Februari 251 28 10 89,64

Maret 256 31 10 82,58

Triwulan I 799 90 10 88,78

April 231 30 10 77

Mei 260 31 10 83,87

Juni 247 30 10 82,33

Triwulan II 738 91 10 81,09

Juli 235 31 10 75,81

Agustus 234 31 10 75,48

September 276 30 10 92

Triwulan III 745 92 10 80,98

Oktober 290 31 10 93,55

November 217 30 10 72,33

Desember 252 31 10 81,29

Triwulan IV 759 92 10 82,5

TAHUN2014 3041 365 10 83,32

Sumber: Data Sensus Harian Rawat Inap (SHRI) Ruang Anggrek RS Bakti Timah Pangkalpinang tahun 2014

Sumber: Data Sensus Harian Rawat Inap (SHRI) Ruang Anggrek RS Bakti Timah Pangkalpinang tahun 2014

Standar nilai indikator BOR menurut Barber-Johnson yaitu 75-85%.

Berdasarkan Grafik 5.5, terlihat bahwa nilai BOR di ruang Anggrek pada bulan Januari, Februari, September, dan Oktober tahun 2014 memiliki nilai BOR yang melebihi standar Barber-Johnson, sedangkan pada bulan November nilai BOR kurang dari standar Barber-Johnson.

Sumber: Data Sensus Harian Rawat Inap (SHRI) Ruang Anggrek RS Bakti Timah Pangkalpinang tahun 2014

Grafik 5.5 Nilai Perhitungan Indikator BOR Berdasarkan Teori Barber-Johnson Periode Per Bulan Tahun 2014

88,78

81,09 80,98

82,50

Grafik 5.6 Nilai Perhitungan Indikator BOR Berdasarkan Teori Barber-Johnson Periode Per Triwulan Tahun 2014

Bulan Persentase Persentase

Triwulan

Sumber: Data Sensus Harian Rawat Inap (SHRI) Ruang Anggrek RS Bakti Timah Pangkalpinang tahun 2014

Standar nilai indikator BOR menurut Barber-Johnson yaitu 75-85%.

Berdasarkan Grafik 5.5, terlihat bahwa nilai BOR di ruang Anggrek pada bulan Januari, Februari, September, dan Oktober tahun 2014 memiliki nilai BOR yang melebihi standar Barber-Johnson, sedangkan pada bulan November nilai BOR kurang dari standar Barber-Johnson.

Sumber: Data Sensus Harian Rawat Inap (SHRI) Ruang Anggrek RS Bakti Timah Pangkalpinang tahun 2014

Grafik 5.5 Nilai Perhitungan Indikator BOR Berdasarkan Teori Barber-Johnson Periode Per Bulan Tahun 2014

88,78

81,09 80,98

82,50

Grafik 5.6 Nilai Perhitungan Indikator BOR Berdasarkan Teori Barber-Johnson Periode Per Triwulan Tahun 2014

Bulan

Triwulan

Sumber: Data Sensus Harian Rawat Inap (SHRI) Ruang Anggrek RS Bakti Timah Pangkalpinang tahun 2014

Standar nilai indikator BOR menurut Barber-Johnson yaitu 75-85%.

Berdasarkan Grafik 5.5, terlihat bahwa nilai BOR di ruang Anggrek pada bulan Januari, Februari, September, dan Oktober tahun 2014 memiliki nilai BOR yang melebihi standar Barber-Johnson, sedangkan pada bulan November nilai BOR kurang dari standar Barber-Johnson.

Sumber: Data Sensus Harian Rawat Inap (SHRI) Ruang Anggrek RS Bakti Timah Pangkalpinang tahun 2014

Grafik 5.5 Nilai Perhitungan Indikator BOR Berdasarkan Teori Barber-Johnson Periode Per Bulan Tahun 2014

88,78

81,09 80,98

82,50

Grafik 5.6 Nilai Perhitungan Indikator BOR Berdasarkan Teori Barber-Johnson Periode Per Triwulan Tahun 2014

Bulan

Triwulan

Standar BOR menurut teori Barber-Johnson yaitu 75-85%.

Berdasarkan Grafik 5.6, terlihat bahwa hanya pada triwulan I tahun 2014 nilai BOR tidak memenuhi standar Barber-Johnson. Nilai BOR pada triwulan III dan triwulan IV telah memenuhi standar Barber-Johnson, namun pada triwulan tersebut terdapat nilai BOR yang tidak memenuhi standar Barber-Johnson yang terjadi pada bulan September (92%) dan bulan November (72,33%).

Perbandingan nilai BOR Triwulan I-IV tahun 2014 menggunakan perhitungan rumus Departemen Kesehatan dengan rumus Barber-Johnson :

Tabel 5.5 Perbandingan Nilai BOR Depkes dengan Barber-Johnson

Triwulan BOR (%)

Depkes Barber-Johnson

Triwulan I 91,11 88,78

Triwulan II 89,23 81,09

Triwulan III 85 80,98

Triwulan IV 88,80 82,5

Sumber: Data Sensus Harian Rawat Inap (SHRI) ruang Anggrek RS Bakti Timah Pangkalpinang tahun 2014

Terdapat perbedaan hasil perhitungan pada nilai BOR berdasarkan rumus perhitungan antara Departemen Kesehatan (Depkes) dengan Barber-Johnson, nilai hasil perhitungan Departemen Kesehatan (Depkes) lebih besar dibandingkan dengan nilai hasil perhitungan Barber-Johnson. Jika menggunakan perhitungan dan standar Departemen Kesehatan (Depkes) nilai BOR yaitu 60-85%, pada triwulan II, III, IV masuk ke dalam standar.

Hanya triwulan I yang tidak masuk ke dalam standar Departemen Kesehatan (Depkes).

5.5 Hasil Perhitungan Frekuensi Pemakaian Tempat Tidur Pada Satu Periode (BTO) di Ruang Rawat Inap Anggrek di Rumah Sakit Bakti Timah Pangkalpinang Berdasarkan Teori Barber-Johnson pada Triwulan I-IV Tahun 2014

Nilai Bed Turn Over (BTO) pada triwulan I-IV tahun 2014 untuk ruang rawat inap anggrek menurut perhitungan menggunakan rumus Barber-Johnson dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 5.6 BTO Tahun 2014 Menurut Perhitungan Rumus Barber-Johnson Bulan Jumlah Pasien Keluar T.Tidur Siap

Pakai BTO

Januari 76 10 7,6

Februari 77 10 7,7

Maret 80 10 8

Triwulan I 233 10 23,3

April 78 10 7,8

Mei 87 10 8,7

Juni 86 10 8,6

Triwulan II 251 10 25,1

Juli 82 10 8,2

Agustus 69 10 6,9

September 74 10 7,4

Triwulan III 225 10 22,5

Oktober 86 10 8,6

November 82 10 8,2

Desember 73 10 7,3

Triwulan IV 241 10 24,1

TAHUN2014 950 10 95

Sumber: Data Sensus Harian Rawat Inap (SHRI) ruang Anggrek RS Bakti Timah Pangkalpinang tahun 2014

Sumber: Data Sensus Harian Rawat Inap (SHRI) Ruang Anggrek RS Bakti Timah Pangkalpinang tahun 2014

Standar nilai indikator BTO menurut Barber-Johnson yaitu lebih dari 30 kali. Berdasarkan Grafik 5.7, menunjukkan bahwa nilai BTO ruang Anggrek setiap bulan selama tahun 2014 tidak ada yang memenuhi standar Barber-Johnson.

Sumber: Data Sensus Harian Rawat Inap (SHRI) Ruang Anggrek RS Bakti Timah Pangkalpinang tahun 2014

Grafik 5.7 Nilai Perhitungan Indikator BTO Berdasarkan Teori Barber-Johnson Periode Per Bulan Tahun 2014

Triwulan

23,3

25,1

22,5

24,1

Grafik 5.8 Nilai Perhitungan Indikator BTO Berdasarkan Teori Barber-Johnson Periode Per Triwulan Tahun 2014

KaliKali

Sumber: Data Sensus Harian Rawat Inap (SHRI) Ruang Anggrek RS Bakti Timah Pangkalpinang tahun 2014

Standar nilai indikator BTO menurut Barber-Johnson yaitu lebih dari 30 kali. Berdasarkan Grafik 5.7, menunjukkan bahwa nilai BTO ruang Anggrek setiap bulan selama tahun 2014 tidak ada yang memenuhi standar Barber-Johnson.

Sumber: Data Sensus Harian Rawat Inap (SHRI) Ruang Anggrek RS Bakti Timah Pangkalpinang tahun 2014

Grafik 5.7 Nilai Perhitungan Indikator BTO Berdasarkan Teori Barber-Johnson Periode Per Bulan Tahun 2014

Triwulan

23,3

25,1

22,5

24,1

Grafik 5.8 Nilai Perhitungan Indikator BTO Berdasarkan Teori Barber-Johnson Periode Per Triwulan Tahun 2014

Sumber: Data Sensus Harian Rawat Inap (SHRI) Ruang Anggrek RS Bakti Timah Pangkalpinang tahun 2014

Standar nilai indikator BTO menurut Barber-Johnson yaitu lebih dari 30 kali. Berdasarkan Grafik 5.7, menunjukkan bahwa nilai BTO ruang Anggrek setiap bulan selama tahun 2014 tidak ada yang memenuhi standar Barber-Johnson.

Sumber: Data Sensus Harian Rawat Inap (SHRI) Ruang Anggrek RS Bakti Timah Pangkalpinang tahun 2014

Grafik 5.7 Nilai Perhitungan Indikator BTO Berdasarkan Teori Barber-Johnson Periode Per Bulan Tahun 2014

Triwulan

23,3

25,1

22,5

24,1

Grafik 5.8 Nilai Perhitungan Indikator BTO Berdasarkan Teori Barber-Johnson Periode Per Triwulan Tahun 2014

Standar BTO menurut teori Barber-Johnson yaitu lebih dari 30 kali.

Berdasarkan Grafik 5.8, dapat disimpulkan bahwa nilai BTO pada periode triwulan tahun 2014 tidak ada yang memenuhi standar Barber-Johnson.

5.6 Hasil Perhitungan Penilaian Efisiensi Pelayanan Rawat Inap Berdasarkan Pemanfaatan Tempat Tidur dengan Menggunakan Grafik Barber-Johnson di Ruang Rawat Inap Anggrek Rumah Sakit Bakti Timah Pangkalpinang pada Triwulan I-IV Tahun 2014

Hasil perhitungan terhadap keempat indikator yang menggunakan rumus menurut teori Barber-Johnson didapatkan grafik efisiensi per triwulan pada ruang rawat inap Anggrek Rumah Sakit Bakti Timah Pangkalpinang dapat dilihat pada grafik berikut ini.

Sumber: hasil perhitungan indikator LOS, TOI, BOR, BTO berdasarkan teori Barber-Johnson periode triwulan tahun 2014

Grafik 5.9 Barber-Johnson Per Triwulan Tahun 2014 Triwulan I

Grafik Indikator Efisiensi berdasarkan teori Barber-Johnson Periode Per Triwulan Tahun 2014

Sumber: hasil perhitungan indikator LOS, TOI, BOR, BTO berdasarkan teori Barber-Johnson periode triwulan tahun 2014

Grafik 5.9 Barber-Johnson Per Triwulan Tahun 2014 Triwulan I

Grafik Indikator Efisiensi berdasarkan teori Barber-Johnson Periode Per Triwulan Tahun 2014

Sumber: hasil perhitungan indikator LOS, TOI, BOR, BTO berdasarkan teori Barber-Johnson periode triwulan tahun 2014

Grafik 5.9 Barber-Johnson Per Triwulan Tahun 2014 Triwulan I

Grafik Indikator Efisiensi berdasarkan teori Barber-Johnson Periode Per Triwulan Tahun 2014

Berdasarkan Grafik5.9, terlihat bahwa pada triwulan I pertemuan titik keempat indikator dalam grafik tidak berada dalam daerah efisiensi menurut teori Barber-Johnson, nilai indikator Length of Stay (LOS) berada pada titik 3,43 pada sumbu y, nilai indikator Turn Over Interval (TOI) berada pada titik 0,43 pada sumbu x, nilai indikator Bed Occupancy Rate (BOR) berada pada titik garis 88,78%, dan nilai indikator Bed Turn Over (BTO) berada pada titik 23,3. Pada triwulan II pertemuan titik keempat indikator dalam grafik tidak berada dalam daerah efisiensi menurut teori Barber-Johnson, nilai indikator Length of Stay (LOS) berada pada titik 2,94 pada sumbu y, nilai indikator Turn Over Interval (TOI) berada pada titik 0,69 pada sumbu x, nilai indikator Bed Occupancy Rate (BOR) berada pada titik garis 81,09%, dan nilai indikator Bed Turn Over (BTO) pada titik 25,1.

Pada triwulan III pertemuan titik keempat indikator dalam grafik tidak berada dalam daerah efisiensi menurut teori Barber-Johnson, nilai indikator Length of Stay (LOS) berada pada titik 3,31 pada sumbu y, nilai indikator Turn Over Interval (TOI) berada pada titik 0,78 pada sumbu x, nilai indikator Bed Occupancy Rate (BOR) berada pada titik garis 80,98%, dan nilai indikator Bed Turn Over (BTO) berada pada titik 22,5. Pada triwulan IV pertemuan titik keempat indikator dalam grafik tidak berada dalam daerah efisiensi menurut teori Barber-Johnson, nilai indikator Length of Stay (LOS) berada pada titik 3,15 pada sumbu y, nilai indikator Turn Over Interval (TOI) berada pada titik 0,67 pada sumbu x, nilai indikator Bed

Occupancy Rate (BOR) berada pada titik garis 82,5%, dan nilai indikator Bed Turn Over (BTO) berada pada titik 24,1.

Berdasarkan Grafik 5.9, menunjukkan bahwa pada triwulan I-IV tahun 2014 tidak masuk di dalam daerah efisiensi grafik Barber-Johnson. Daerah efisiensi yaitu daerah yang dibatasi dengan nilai Length of Stay (LOS) 3-12 hari pada sumbu y, Turn Over Interval (TOI) 1-3 hari pada sumbu x, Bed Occupancy Rate (BOR) 75-85% pada garis diagonal kiri bawah ke kanan atas, dan Bed Turn Over (BTO) lebih dari 30 pada garis diagonal kanan bawah ke kiri atas. Triwulan yang paling mendekati daerah efisiensi yaitu pada triwulan III. Dapat dinyatakan bahwa periode triwulan I-IV tahun 2014 tidak efisien menurut teori Barber-Johnson.

74 6.1 Keterbatasan Penelitian

1. Sulitnya mendapatkan informasi dari pejabat yang berwenang yang bersangkutan dengan unit pelayanan rawat inap untuk mendapatkan informasi mengenai faktor-faktor yang berpengaruh terhadap efisiensi pelayanan rawat inap.

2. Akses data yang terbatas di Rumah Sakit menyebabkan didapatkannya data yang sudah direkapitulasi di rekam medis sehingga perlu diverifikasi ulang untuk menghindari kesalahan pencatatan data.

6.2 Gambaran Rata-rata Lama Hari Pasien Dirawat (LOS) di Ruang Rawat Inap Anggrek di Rumah Sakit Bakti Timah Pangkalpinang

6.2 Gambaran Rata-rata Lama Hari Pasien Dirawat (LOS) di Ruang Rawat Inap Anggrek di Rumah Sakit Bakti Timah Pangkalpinang

Dokumen terkait