• Tidak ada hasil yang ditemukan

Strategi Dasar dan Langkah-Langkah Pembelajaran Berbasis Multiple Intelgences

Pendekatan terbaik dalam pengembangan strategi pembelajaran berbasis Multiple Intelligences adalah dengan memikirkan cara menerjemahkan materi-materi yang akan diajarkan dari satu kecerdasan ke kecerdasan yang lain. Berikut beberapa strategi dan langkah-langkah pembelaran beebasis multiple intelligences menurut beberapa ahli:

a) Thomas Amstrong, Prosedur tujuh langkah berikut ini menawarkan satu cara menyusun rencana pembelajaran atau unit kurikulum yang menggunakan teori kecerdasan majemuk sebagai kerangka penyusunan:25

1. Memusatkan perhatian pada topik dan tujuan tertentu; hal pertama yang harus ditentukan adalah topik dan tujuan sebagai fokus. Topik atau tujuan tersebut dapat ditulis di tengah-tengah kertas seperti pada Gambar 2.1.

23 Ibid., h 99.

24 Brin Best. Strategi Percepatan Belajar.(Jakarta: Esensi, 2009) h. 82.

25 Armstrong, op. cit.,, h. 88.

14

Gambar 2.1 Pertanyaan kunci untuk merancang strategi pembelajaran Multiple Intelligence

2. Menjawab pertanyaan kunci Multiple Intelligences; gambar 2.1 dapat digunakan untuk merencanakan pembelajaran dalam topik tertentu. Pertanyaan yang ada dapat membantu memancing secara kreatif langkah selanjutnya.

3. Mempertimbangkan kemungkinan lain, kemudian tentukanlah metode, bahan dan alat mengajar, serta kegiatan belajar yang paling cocok untuk diterapkan.

4. Curah gagasan; pada langkah ini catatlah semua gagasan mengenai kegiatan pembelajaran setiap kecerdasan sebanyak mungkin.

5. Memilih kegiatan yang cocok; dari gagasan-gagasan yang telah dituliskan di lembar perencanaan, dapat dipilih kegiatan yang sesuai dengan keadaan dan lingkungan sekolah.

6. Menyusun rencana pembelajaran yang berkesinambungan. Setelah memilih kegiatan yang cocok, rancanglah rencana pembelajaran dengan mengumpulkan materi yang dibutuhkan dan menentukan pembagian waktu yang sesuai. Rencana dapat dimodifikasi atau disisipkan perubahan yang terjadi selama proses pembelajaran.

15

7. Menjalankan rencana; kumpulkan materi-materi yang dibutuhkan, pilih pembagian waktu yang sesuai dan kemudian jalankan rencana pembelajaran tersebut. Modifikasilah rencana pembelajaran tersebut apabila perlu.

b) Munif Chatib, Berikut adalah proses pembelajaran dalam penerapan strategi pembelajaran berdasarkan teori Multiple Intelligences: 26

Gambar 2.2 Bagan tahapan strategi pembelajaran Multiple Intelligences

1) Pendahuluan

Kegiatan pendahuluan dalam proses pembelajaran dapat dibagi menjadi empat, yaitu:

(a) Zona alfa, Kondisi ini adalah waktu yang paling baik untuk belajar sebab neuron sedang dalam suatu keseimbangan. Kondisi alfa adalah kondisi yang relaks dan menyenangkan. Tanda-tanda siswa masuk ke zona ini adalah hati mereka senang, wajah ceria, tersenyum, bahkan tertawa. Zona alfa merupakan kondisi sangat ampuh untuk melakukan apersepsi, yaitu stimulus khusus pada awal belajar yang bertujuan meraih perhatian dari siswa. Adapun cara yang dapat membawa siswa masuk dalam kondisi zona gelombang alfa adalah ice breaking, fun story, musik dan brain game.

(b) Warmer, Warmer atau pemanasan adalah pengulangan materi sebelumnya yang berkaitan dengan materi yang diajarkan agar materi atau informasi masuk dalam memori jangka panajang siswa, biasanya warmer baik dilakukan pada pertemuan kedua sebuah materi. Warmer pada apersepsi ini dapat berupa games pertanyaan dan penilaian diri.

(c) Pre-teach, Pre-teach adalah aktivitas yang harus dilakukan sebelum aktivitas inti pembelajaran. Pre-teach tidak harus selalu ada dalam setiap kali pertemuan

26Chatib, op.cit.., h.88.

16

karena sangat bergantung pada kebutuhan yang berkaitan dengan materi dan strategi pembelajaran akan tetapi jika tidak dilakukan pre-teach proses belajar akan menjadi terganggu. Pre-teach pada apersepsi bisa berupa penjelasan awal tentang menggunakan peralatan di laboratorium sains, penjelasan awal tentang alur diskusi, memilih moderator, notulen, jumlah kelompok dan lama waktu diskusi, serta penjelasan awal tentang prosedur yang harus dilakukan siswa ketika berkunjung ke sebuah tempat atau enviroment learning.

(d) Scene setting, Scene setting adalah aktivitas yang dilakukan oleh guru atau siswa untuk membangun konsep pembelajaran. Aktivitas ini akan memberikan makna belajar yang mendalam ketika siswa mulai memasuki materi. Pada awal pembelajaran guru dapat memancing motivasi siswa dengan berbagai cara yang bervariasi, misalnya dengan menampilkan video atau gambar (kecerdasan visual), bercerita (kecerdasan linguistik), atau menyanyikan lagu yang ada hubungannya dengan materi yang akan diajarkan (kecerdasan musikal), dan masih banyak lagi.

2) Kegiatan Inti

Pada kegiatan ini guru harus sekreatif mungkin untuk menciptakan suasana pembelajaran yang menarik bagi siswa. Teori multiple intelligences membuka kemungkinan pada berbagai macam strategi pembelajaran yang diterapkan di kelas.

Dalam hal ini guru dapat mengembangkan strategi pembelajaran inovatif yang relatif baru di dunia pendidikan. Setiap siswa memiliki kecerdasan dominan yang berbeda.

Oleh karena itu suatu strategi mungkin saja berhasil pada sekelompok siswa namun gagal pada kelompok siswa yang lain. Karena perbedaan itulah maka guru dianjurkan untuk menggunakan strategi pembelajaran yang bergantian dari pertemuan satu ke pertemuan lainnya. Dengan strategi pembelajaran yang bergantian ini, dalam beberapa hari, seluruh kecerdasan dapat tereksplorasi dan siswa memiliki kesempatan untuk belajar sesuai kecerdasan dominannya.27

27 Armstrong, op.cit.., h. 99.

17

3) Penutup

Pada akhir pembelajaran guru dapat memberikan refleksi pada suatu pertemuan dan memberikan penghargaan bagi siswa yang melaksanakan kegiatan belajar dengan baik.

4) Evaluasi

Cara penilaian yang digunakan untuk mengevaluasi kemajuan belajar harus disesuaikan. Tentu akan percuma saja meminta siswa untuk terlibat dalam pengalaman yang luas di delapan kecerdasan tetapi kemudian menunjukkan apa yang telah mereka pelajari melalui tes-tes standar yang hanya difokuskan pada wilayah verbal atau logis-matematis. Komponen terpenting adalah pendokumentasian hasil karya siswa dan proses pemecahan masalah yang dijalaninya. Misalnya siswa diberi tugas untuk membuat laporan kegiatan pembelajaran dalam format yang ditentukan oleh siswa sendiri, sesuai dengan minatnya. Misalnya menggubah simpulan menjadi sebuah lagu, membuat puisi mengenai materi yang dipelajari, membuat artikel, dan lain-lain sesuai dengan kreativitas pribadi siswa.28

Dokumen terkait