Endang L, Fitriana Yuli S., dan Wahyu S Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY
Abstrak
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan secara kolaboratif dan partisipatif antara peneliti dan guru matematika kelas VIII dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa kelas VIII SMP pada pembelajaran matematika melalui pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share (TPS) dipadukan dengan metode Inquiri. Subyek penelitian adalah siswa kelas VIII MTs. Al Mahalli Pleret Bantul sebanyak 21 siswa. Penelitian dilaksanakan dalam 2 siklus. Siklus 1 terdiri dari tiga pertemuan dan siklus 2 terdiri dari dua pertemuan. Instrumen penelitian berupa lembar observasi, soal tes, rubrik penilaian kemampuan berpikir kritis. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, pelaksanaan tes, catatan lapangan dan dokumentasi. Data yang dikumpulkan adalah data hasil observasi proses pembelajaran dan data hasil tes. Data hasil observasi digunakan untuk mengukur keterlaksanaan proses pembelajaran TPS dipadukan dengan metode Inquiri. Data hasil tes digunakan untuk mengukur kemampuan berpikir kritis siswa pada pembelajaran matematika. Selanjutnya data-data tersebut dianalisis secara deskriptif kualitatif.
Pembelajaran TPS yang dipadukan dengan inquiri meliputi 3 tahap kegiatan. Pertama, pembelajaran diawali guru dengan cara mengajukan pertanyaan/masalah pada LKS kepada siswa untuk dipikirkan secara mandiri (think). Kedua, siswa berdiskusi dengan pasangannya (pair & menemukan) untuk mengerjakan LKS dan menulis hasil diskusi. Ketiga, hasil diskusi kemudian dipresentasikan oleh beberapa kelompok berpasangan (share).
Kesimpulan dari penelitian ini adalah pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair- Share dipadukan dengan metode Inquiri dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa pada pembelajaran matematika. Peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa pada pembelajaran matematika tersebut ditunjukkan oleh : 1) peningkatan rata-rata persentase skor siswa pada tiap aspek kemampuan berpikir kritis yaitu: aspek memberikan penjelasan sederhana pada siklus 1 sebesar 46,% (kategori rendah) dan pada siklus 2 meningkat menjadi 62% (kategori sedang); aspek mengatur strategi dan taktik pada siklus 1 sebesar 50% (kategori rendah) dan pada siklus 2 meningkat menjadi 70% (kategori sedang); dan aspek menyimpulkan pada siklus 1 sebesar 50% (kategori rendah) dan pada siklus 2 meningkat menjadi 65% (kategori sedang); 2) Rata-rata sebesar 70% dari seluruh siswa mengalami peningkatan hasil tes dari ketiga aspek kemampuan berpikir kritis.
Kata Kunci : Berfikir kritis, Inquiri, kooperatif
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kemampuan berpikir merupakan kemampuan yang sangat esensial untuk kehidupan. Kemampuan seseorang untuk dapat berhasil dalam kehidupannya antara lain ditentukan oleh keterampilan berpikirnya, terutama dalam upaya memecahkan masalah-masalah kehidupan yang
M-58
dihadapinya. Kemampuan berfikir akan mempengaruhi keberhasilan hidup karena menyangkut apa yang akan dikerjakan dan apa yang akan dihasilkan individu.
Untuk menghadapi perkembangan ilmu dan teknologi yang demikian pesat dan permasalahan yang semakin kompleks, diperlukan kemampuan atau keterampilan berpikir kritis. Ketrampilan berfikir kritis dapat dikembangkan baik secara langsung maupun tak langsung dalam pembelajaran matematika. Pembelajaran matematika yang diarahkan pada pembelajaran konstruktivisme yang membentuk pembelajaran penuh makna tidak akan berlangsung baik tanpa adanya pembelajaran yang memungkinkan siswanya untuk berfikir kritis (Jarrett, D:1997).
Metode Inquiri yang dipadukan dengan strategi kooperatif merupakan salah satu cara untuk mengembangkan kemampuan berfikir kritis dalam pembelajaran matematika. Dengan kegiatan inkuiri, siswa dapat belajar secara aktif untuk merumuskan masalah, melakukan penyelidikan, menganalisis dan menginterpretasikan data , serta mengambil keputusan untuk memecahkan masalah yang dihadapinya (Jarrett, D:1997). Perpaduan metode inkuiri dengan strategi kooperatif dapat melatih siswa untuk bekerjasama dengan teman sebayanya. Ditinjau dari tahapan-tahapan pembelajarannya model pembelajaran inkuiri yang dipadukan dengan strategi kooperatif dapat mengakomodasi kegiatan-kegiatan yang mengarah pada pengembangan berfikir kritis siswa. Oleh karena itu dalam penelitian ini digunakan tahapan-tahapan dalam metode inkuiri yang dipadukan dengan strategi kooperatif untuk mengembangkan kemampuan berfikir kritis matematis siswa.
Dari penelitian ini diharapkan akan meningkatkan baik hasil belajar maupun kemampuan berfikir kritis siswa, yang merupakan salah satu program IMHERE yaitu meningkatkan soft skill berupa kemampuan berfikir kritis. Beberapa mahasiswa dilibatkan dalam penelitian ini. Tema- tema yang berkaitan dengan kemampuan berfikir kritis matematis dikembangkan di sekolah sebagai tugas akhir mahasiswa. Penelitian ini ditargetkan untuk mempercepat penyelesaian tugas akhir mahasiswa sehingga akan mempercepat waktu studi mahasiswa jurusan pendidikan matematika yang juga merupakan salah satu program IMHERE.
B. Rumusan masalah
Masalah yang dapat dirumuskan dalam penelitian ini adalah:
2. Bagaimanakah implementasi metode inquiri yang dipadukan dengan strategi kooperatif pada pembelajaran matematika?
3. Bagaimanakah dampak penerapan metode inquiri yang dipadukan dengan strategi kooperatif dalam meningkatkan hasil belajar siswa?
4. Bagaimanakah dampak penerapan metode inquiri yang dipadukan dengan strategi kooperatif dalam meningkatkan kemampuan berfikir kritis siswa?
C. Tujuan penelitian
Secara umum tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran matematika ditinjau dari kemampuan berfikir kritis dan hasil belajar siswa melalui pembelajaran berbasis metode inquiri dipadukan dengan strategi kooperatif. Tujuan umum tersebut dapat dijabarkan dalam tujuan yang lebih rinci sebagai berikut:
1. Mendiskripsikan implementasi metode inquiri yang dipadukan dengan strategi kooperatif pada pembelajaran matematika siswa SMP
2. Mendiskripsikan dampak penerapan metode inquiri yang dipadukan dengan strategi kooperatif dalam meningkatkan hasil belajar matematika siswa.
3. Mendiskripsikan dampak penerapan metode inquiri yang dipadukan dengan strategi kooperatif tipe Think Pair Share dalam meningkatkan kemampuan berfikir kritis siswa.
M-59
4. Mengidentifikasi hambatan-hambatan apakah yang dihadapi dalam implementasi metode inquiri yang dipadukan dengan strategi kooperatif tipe Think Pair Share pada pembelajaran matematika SMP.
D. Manfaat penelitian
Dengan pembelajaran yang menerapkan metode inquiri dipadukan dengan strategi kooperatif tipe Think Pair Share diharapkan dapat meningkatkan kemampuan berfikir kritis dan hasil belajar matematika siswa. Disamping itu juga akan meningkatkan soft skill lainnya seperti kemampuan komunikasi, bekerjasama, pemecahan masalah, sekalipun kompetensi tersebut tidak secara langsung diukur dalam penelitian ini.
METODE PENELITIAN A. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa MTs. Al Mahalli Pleret Bantul Yogyakarta. Objek penelitian meliputi seluruh proses pembelajaran beserta kemampuan siswa dalam berpikir kritis matematis.
B. Prosedur Penelitian Siklus I
a. Perencanaan
Kegiatan pada tahap ini meliputi:
1. Penyusunan disain pembelajaran yang mencakup penentuan jenis dan topik yang akan dijadikan tugas kelompok, penentuan kelompok, dan kegiatan pembelajaran baik dalam kelompok maupun kelas.
2. Menyusun RPP dan media pembelajaran
b. Tindakan
Tindakan berupa pembelajaran sesuai dengan rancangan pembelajaran yang telah dibentuk sesuai dengan prinsip-prinsip metode inkuiri yang dipadukan dengan strategi kooperatif tipe think pair share.
Tahapan dalam pembelajaran ini: think – pair inquiri - share
c. Observasi
Selama kegiatan pembelajaran dilakukan observasi terhadap aktivitas siswa selama pembelajaran, pada saat diskusi, dan keterlaksanaan tindakan serta hambatan-hambatan yang ditemui. Untuk mengetahui pencapaian tujuan yang direncanakan yaitu peningkatan kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar siswa dilakukan evaluasi terhadap kemampuan berfikir kritis siswa dan ujian/tes.
d. Refleksi
Pada akhir siklus dilakukan refleksi terhadap pelaksanaan pembelajaran berdasarkan hasil observasi, hasil penilaian kemampuan berfikir kritis, dan hasil tes.
Hal-hal yang menjadi perhatian pada tahap refleksi ini adalah:
Penilaian terhadap keterlaksanaan tindakan, hambatan-hambatan yang muncul.serta kemajuan-kemajuan yang telah dicapai yang meliputi aspek-aspek aktivitas siswa, kemampuan berfikir kritis siswa, dan hasil belajar siswa. Perencanaan untuk tindakan berikutnya disusun berdasarkan hasil refleksi.
Siklus II
Tahapan-tahapan yang dilakukan pada siklus I diulangi pada siklus II, dengan beberapa perbaikan berdasarklan hasil refleksi pada siklus I. beberapa aspek yang menjadi indiklator keberhasilan proses pembelajaran adalah meningkatnya aktivitas siswa, meningkatkan hasil belajar siswa (hasil tes), dan kemampuan berfikir kritis siswa.