Kesehatan
untuk IMD dan
ASI Eksklusif
Deskripsi Modul
Modul ini menguraikan tentang strategi promosi kesehatan yang digunakan KINERJA dalam program Persalinan Aman, IMD dan ASI Ekslusif yang dapat diterapkan oleh Dinas Kesehatan dan Puskesmas untuk meningkatkan kinerja program menjadi lebih partisipatif, akuntabel, responsif, transparan dan inovatif melalui pendekatan utama KINERJA dengan penguatan sisi demand dan supply. Oleh karena itu modul ini juga membahas strategi promosi yang melibatkan masyarakat sebagai pengguna layanan. Disamping dapat digunakan sebagai panduan dalam melakukan promosi kesehatan oleh puskesmas dan dinas kesehatan, modul ini juga dimaksudkan sebagai acuan bagi fasilitator dalam menyelenggarakan pelatihan tentang strategi promosi kesehatan yang efektif.
Sasaran Pengguna
1. Dinas Kesehatan provinsi, kabupaten dan kota 2. Puskesmas
3. Konsultan/pelatih 4. Fasilitator kesehatan 5. Bidan dan staf puskesmas 6. MSF
7. Masyarakat yang peduli Kesehatan (kader, tokoh agama/ulama, PKK, tokoh masyarakat, LSM, asosiasi).
Modul 7
...
membahas
strategi promosi
yang melibatkan
masyarakat
sebagai pengguna
layanan.
Tujuan bagi peserta dalam pelatihan instansi pemerintah dan unit pelayanan kesehatan:
1. Mampu menjelaskan pentingnya promosi kesehatan
2. Mampu menjelaskan beberapa metode promosi kesehatan dan perbedaannya
3. Mampu menganalisir kebutuhan wilayah terhadap isu apa yang perlu dipromosikan 4. Mampu mendesain strategi promosi kesehatan,
termasuk sasaran, tujuan, dan metode promosi 5. Mampu melaksanakan kegiatan dan kampanye
promosi kesehatan.
Pokok Bahasan
1. Latar Belakang 2. Strategi Promosi
3. Jenis dan Media Promosi
Metode
Sesi pelatihan
1. Pemaparan materi 2. Diskusi dan tanya jawab 3. Latihan kelompok 4. Presentasi hasil latihan.
Tujuan Pembelajaran
Tujuan Umum
Tujuan lokakarya agar peserta mampu menyusun dan mengimplementasikan strategi promosi
kesehatan yang inovatif sebagai upaya menjalankan manajemen pelayanan puskemas yang baik dengan paradigma yang kuat pada pencegahan.
Tujuan Khusus
Tujuan bagi peserta dalam Training of Trainers (TOT):
Setelah mengikuti pelatihan ini, peserta akan mampu menjadi fasilitator untuk memberikan pelatihan kepada instansi pemerintah dan unit pelayanan kesehatan.
Setelah mengikuti TOT, peserta akan:
1. Mampu menawarkan strategi dan metode promosi kesehatan yang efektif dan partisipatif yang telah dilakukan di daerah lain (praktek baik)
2. Mampu mendesain strategi dan metode promosi kesehatan yang sesuai dengan kearifan lokal 3. Mampu memberikan penguatan terhadap
strategi promosi kesehatan
4. Mampu memberikan pemahaman tentang pelaksanaan monitoring dan evaluasi promosi kesehatan
5. Mampu melaksanakan kegiatan dan kampanye promosi kesehatan.
Sesi pelaksanaan:
1. Sosialisasi materi
2. Pembentukan kelompok kerja di Puskesmas/ Dinas Kesehatan
3. Diskusi kelompok terfokus dengan melibatkan lintas sektor dan para pemangku kepentingan.
Alat dan bahan
1. LCD Projector 2. Laptop
3. Flipchart/Kertas Plano/Metaplan/white board 4. Alat tulis
5. Materi Presentasi.
Waktu
Sesi pelatihan: Satu hari
Hari I:
Waktu Pokok Bahasan
1 x 45 menit
Pembukaan
Penjelasan singkat tentang Program KINERJA dan pengantar pelatihan Promosi Kesehatan Bina Suasana
1 x 45 menit
Self-assessment: Diskusi
kelompok identiikasi kekuatan,
kelemahan, peluang dan tantangan pelaksanaan promosi kesehatan saat ini
2 x 45 menit
Penyajian materi: Promosi kesehatan: konsep, strategi, dan pelaksanaannya
Diskusi dan tanya jawab
Proses Fasilitasi
Kegiatan Pelatihan
a) Pengantar
• Fasilitator membuka sesi dengan
menyampaikan pentingnya promosi
kesehatan sebagai bagian dari pelaksanaan pelayanan puskesmas yang partisipatif, akuntabel, responsif, transparan dan
inovatif. Penyusunan dan penerapan strategi promosi kesehatan dengan melibatkan berbagai unsur termasuk masyarakat merupakan salah satu mekanisme untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam program, sehingga pencapaian SPM menjadi lebih mudah.
• Fasilitator menjelaskan desain kegiatan
secara umum, yaitu akan diselenggarakan selama 1 hari, dengan alokasi waktu 1 x 45 menit per hari. Peserta diharapkan aktif dalam setiap sesi, baik sesi penyajian materi maupun sesi diskusi dan penugasan.
• Fasilitator melakukan bina suasana untuk
mencairkan situasi sebelum memulai pelatihan. Kegiatan yang bisa dilakukan misalnya: perkenalan, mapping harapan
Waktu Pokok Bahasan
3 x 45 menit
Diskusi kelompok: Menyusun rencana promosi kesehatan untuk program Persalinan Aman, IMD dan ASI Eksklusif
Pemaparan hasil diskusi
1 x 45 menit Rencana tindak lanjut Penutupan
• Sesi IV: Minta kelompok untuk melakukan diskusi secara berkelompok. Dengan tujuan menyusun rencana promosi kesehatan untuk program Persalinan Aman, IMD dan ASI Eksklusif. Rencana ini disusun dengan memperhatikan hasil self-assessment
yang telah dilakukan sebelumnya, dan diperkaya dengan materi yang disampaikan narasumber.
c) Penutup
Setelah semua sesi berakhir, susun rencana tindak lanjut pelatihan dengan melibatkan kontribusi aktif peserta. Rencana tindak lanjut yang dimaksud berupa uraian langkah konkrit yang akan dilakukan baik oleh OMP, LPSS, MSF, maupun Puskesmas dan Dinas Kesehatan untuk mulai menerapkan beberapa pendekatan strategi promosi kreatif untuk program Persalinan Aman, IMD dan ASI Eksklusif. Selanjutnya fasilitator menutup sesi dengan menarik kesimpulan dari hasil presentasi dan tanya jawab, serta menekankan kembali beberapa hal yang akan dilakukan sesuai dengan rencana tindak lanjut yang telah disusun.
peserta dan permainan yang memotivasi peserta.
b) Proses pelatihan
Fasilitator atau nara sumber menyajikan materi sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Gunakan media pembelajaran yang sesuai untuk memudahkan penangkapan peserta. Bahan presentasi dapat menggunakan bahan yang tersedia dalam modul ini. Gunakan metode interaktif, dengan mengutamakan peran aktif dari seluruh peserta. Minta peserta untuk menyampaikan pendapatnya terkait dengan topik yang tengah dibahas.
Beri kesempatan kepada setiap peserta untuk mengajukan pertanyaan. Tawarkan dulu komentar atas pertanyaan peserta kepada peserta yang lain, agar suasana diskusi tidak hanya berjalan 1 arah. Tugas fasilitator adalah memfasilitasi proses diskusi dan mengarahkan jika ada proses diskusi yang menyimpang.
Rincian aktivitas per sesi adalah sebagai berikut:
• Sesi I: Sudah dijelaskan dalam pengantar
• Sesi II: Melaksanakan self-assessment
untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan, serta capaian pelaksanaan promosi kesehatan saat ini.
• Sesi III: Nara sumber menyajikan materi tentang konsep, strategi dan pelaksanaan promosi kesehatan, khususnya dalam program Persalinan Aman, IMD dan ASI Eksklusif.