• Tidak ada hasil yang ditemukan

Struktur Aktansial Lyra dan Arakian: Mengungkap Relasi Anak dan Ayah

Suara Samudra Catatan dari Lamalera adalah novel yang muncul dari rasa

keprihatinan terhadap tradisi penangkapan ikan paus di Lamalera yang diungkapkan Maria Matildis Banda dalam ungkapan fiktif tokoh Lyra dan Arakian. Lyra dan Arakian tidak bisa terhindarkan dari tradisi atau ritual masyarakat nelayan Lamalera dalam mencari tahu kebenaran dan asal-usul tentang jati dirinya.

Dalam novel ini digambarkan bagaimana Lyra dengan kegigihan dan tekat yang bulat pergi seorang diri dari Bali ke Lamalera untuk bertemu dengan Arakian dan mengetahui asal-usul dirinya.

Jika ditinjau dari sudut ini bisa dikatakan bahwa dorongan batin Lyra untuk mencari tahu asal usulnya menjadi pengirim atau pengerak dalam novel Suara

Samudra Catatan dari Lamalera. Gejolak batin Lyra yang sudah dipendam 27

tahun memunculkan keberanian dalam dirinya Lyra untuk pergi ke Lamalera dan bertemu dengan Arakian (ayah biologisnya). Hal ini ditunjukkan melalui kutipan berikut:

(5) Apakah ini saat yang tepat? Saat yang tepat untuk mendengarkan langsung suara-suara yang dating dari samudra tempatku berasal? Di mana langit, matahari, bintang-bintang, laut dan cakrawala mengirim pesannya untukku? (Banda,2017:3).

25

Lyra menempati fungsi subjek dalam novel Suara Samudra Catatan dari

Lamalera untuk berjuang mencari dan menemukan objek (Arakian dan leluhur)

objek yang dicapai subjek adalah dengan bertemu dengan Arakian dan kembali ke kampung halaman dapat diilustrasikan dalam tabel 4.

Fungsi-fungsi aktan yang terdapat pada novel Suara Samudra Catatan

dari Lamalera dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 4

Skema Aktansial Lyra dan Arakian

Berdasarkan skema aktansial di atas (lihat Tabel 4). Fungsi atau kedudukan masing-masing aktan sebagai berikut:

OBJEK Arakian dan Leluhur

PENERIMA Lyra dan Arakian

PEMBANTU Antony, Lelarat, Mariana

PENENTANG Boli, Agustina, Kia, Pito PENGIRIM

Dorongan Batin Lyra

SUBJEK Lyra

26 2.2.1 Pengirim

Pengirim atau sender novel Suara Samudra Catatan dari Lamalera adalah dorongan batin Lyra. Gejolak batin yang dialami oleh Lyra yang sudah dipendam 27 tahun lalu. Ketika mendengar berita terseretnya 17 orang nelayan dari Lamalera oleh ikan paus dan mendapatkan kabar bahwa salah satu nama dari 17 orang nelayan tersebut bernama Arakian membuat Lyra semakin bertekat bulat untuk pergi ke Lamalera dan mencari tahu bagaimana keadaan para nelayan tentu berharap bahwa Arakian masih hidup.

Aktan pengirim dalam novel Suara Samudra Catatan dari

Lamalera Lyra dan Arakian adalah dorongan batin Lyra yang sudah

bertekat untuk pergi ke Lamalera. Dorongan batin Lyra menjadi pengerak dalam cerita ini dan memberikan karsa atau keinginan kepada subjek (Lyra) untuk bertemu dengan objek (Arakian dan Leluhur). Hal ini dapat ditunjukkan melalui kutipan:

(6) Lyra menyesal mengapa baru sekarang hatinya bergemuruh hatinya bergemuruh untuk pergi. Mengapa tidak sejak dulu didengarnya suara hatinya sendiri. Kali ini tidak ada seorang pun yang akan dibiarkan menghentikan langkahnya untuk terbang jauh ke Lamalera. Kali ini suara dalam hatinya lebih menggema. Dia harus pergi sebelum semuanya terlambat (Banda,2017:21)

2.2.2 Objek

Dalam novel Suara Samudra Catatan dari Lamalera Lyra dan Arakian, objek yang dicari oleh subjek atas ide dari pengirim adalah

27

Arakian dan Leluhur. Lyra sebagai subjek berusaha untuk bisa menemukan Arakian dan Leluhur sebagai objek tentu usaha subjek mengalami beberapa tantangan dalam menemukan objek tetapi karena kegigihan dari subjek akhirnya subjek bisa menemukan objek.

Aktan objek dalam novel Suara Samudra Catatan dari Lamalera adalah Arakian dan Leluhur dan pada akhirnya Lyra berhasil bertemu dengan Arakian dan Leluhur dengan pergi ke Lamalera. Hal ini dapat ditunjukkan melalui:

(7) Bapa? Tuhan! Aku yang dimaksudnya dengan Bapa bukan?”Arakian ingin mendekat dan bertanya, apa kabar anakku, selamat datang, selamat pulang. Mari kita pulang ke rumah kita. Akan tetapi langkahnya terasa berat. Dia menoleh tepat ketika Lyra juga menoleh dan mengangguk padanya lagi. (Banda,2017: 432).

(8) Diperhatikan dnegan jelas wajah bapanya. Sungguh tidak jauh berbeda dari juru tikam puluhan tahun. Wajah yang mirip dengan Dika Saudara kembarnya (Banda,2017:246)

2.2.3 Subjek

Subjek adalah pahlawan yang ditugaskan pengirim untuk mendapatkan objek. Dalam novel Suara Samudra Catatan dari Lamalera yang menjadi subjek adalah Lyra. Saat, ia sedang studi di Bali, mendapatkan berita mengejutkan tentang tragedi terseretnya 17 orang nelayan Lamalera oleh ikan paus selama 4 hari, dalam tragedi itu 10 orang berhasil diselamatkan sebuah kapal pesiar dan 7 orang belum ditemukan, Lyra memanfaatkan momen penting ini untuk mencari ayahnya.

28

Lyra memberanikan diri untuk pergi dari Bali ke Lamalera dan bertemu dengan Arakian, apapun yang terjadi Lyra harus sampai di Lamalera dengan berkat yang diberikan oleh Pater Dika-Saudara kembar Lyra membuat Lyra semakin yakin dengan keputusan yang diambil. Hal ini ditunjukkan melalui kutipan:

(9) Pada awalnya dia memastikan bahwa Pater memberikan restu. Berkat yang diberikan Pater Dika membuatnya merasa sudah sampai di Lamalera (Banda,2017:22).

2.2.4 Penolong

Dalam novel Suara Samudra Catatan dari Lamalera bagian Lyra dan Arakian ditemukan tiga orang yang berada dalam aktan penolong. Masing-masing di antaranya ada Mariana, ibu dari Lyra dan Dika yang sudah membantu Lyra mengetahui asal-usul dari cerita yang sering dibagikan oleh ibunya ketika masih kecil dulu. hal ini ditunjukkan melalui kutipan:

(10) Mariana tidak ingin anak-anaknya melupakan siapa sesungguhnya ayah kandung mereka sehingga Mariana selalu membagikan cerita tentang seorang lamafa dari gambar yang selalu dipanjang di kamar anak-anaknya (Banda,2017:16).

Penolong kedua adalah Anthony yang sudah membantu Lyra dalam perjalanan dari Kupang-Waibalun dan Lamalera. Lyra mendapatkan kabar tentang tragedi terseretnya nelayan oleh ikan paus dari sebuah surat yang dibawa Anthony untuk Lyra di Bali tetapi semua itu menjadi sebuah tanda tanya besar dalam hati Lyra siapa sesungguhnya yang sudah mengirim surat itu untuk Lyra namun pergulatan batin itu dipendam oleh Lyra

29

karena sekarang Lyra merasa beruntung dengan kehadiran Anthony bisa membawa Lyra sampai di Lamalera dengan selamat. Hal ini dapat ditunjukkan melalui kutipan:

(11) Saya tidak mengenal siapapun di sana,” jawab Lyra.Ada Anthony ”jawab Anthony dengan yakin.”percayalah!” (Banda,2017:353)

Penolong ketiga adalah Paulus Lelarat. Lelarat membantu Lyra untuk mencari tahu kebenaran dan asal-usul yang sengaja disembunyikan oleh orang-orang Lamalera. Lelarat adalah saudara dari Arakian walaupun Lelarat membenci Arakian tetapi dengan bencana yang dialami ketika berada di Samudra, Lelarat berubah menjadi bapak yang baik untuk Lyra dan membantu Lyra mencari tahu asal-usulnya. Hal ini dapat ditunjukkan melalui kutipan:

(12) Gerbang Lamalera adalah laut dan pantai Lamalera. Ina Lera sudah berani datang dari gerbang, dan pulanglah juga dari gerbang. Pulanglah dengan kebenaran (Banda,2017:481)

Kehadiran aktan penolong seperti Mariana, Anthony dan Lelarat membantu Lyra untuk menemukan Arakian dan Leluhur di Pantai Lamalera, ada beberapa tokoh yang tidak dimasukkan dalam aktan penolong seperti Ibu Mien dan Dika karena kedua tokoh ini hanya sebagai tokoh yang menunjang alur cerita dalam novel ini.

2.2.5 Penentang

Penentang (opponent) adalah seseorang atau sesuatu yang menghalangi usaha subjek untuk mendapati objek. Aktan penentang yang

30

muncul diantaranya Romansyah, Boli, Agustina, Kia dan Pito, kelima Aktan penentang ini berusaha untuk menghalangi perjalanan Lyra untuk tidak sampai di Lamalera dan bertemu dengan Arakian. Masing-maisng aktan memiliki tujuan tersendiri dalam menghalangi Lyra.

Aktan penentang pertama adalah Romansyah yang merupakan Ayah tiri Lyra, masa kecil Lyra dihabiskan bersama ayah tiri dan bahkan Lyra mendapatkan perlakuan kasar dari ayah tirinya dengan semua kejadian itu akhirnya Lyra menyadari bahwa Romansyah bukan ayah kandungnya tidak berhenti sampai di situ Romansyah tidak ingin Lyra dan Dika mengetahui siapa ayah kandung mereka. Hal ini dapat ditunjukkan melalui.

(13) Laki-laki ini! Laki-laki ini” Roman merobek-robek foto dengan kebencian. Diam-diam kamu ajarkan sejak kecil pisah dari saya, ayah mereka (Banda,2017:332)

Aktan penentang kedua adalah Boli. Boli tidak ingin Lyra sampai ke Lamalera karena jika Lyra sampai ke Lamalera, semua rencana yang sudah disusun Boli bisa terbongkar dan Boli tidak ingin Lyra bertemu dengan Arakian di Lamalera. Hal ini dapat ditunjuk melalui:

(14) Kamu sanggup ke Lembata? Sanggup jalan kaki di atas tebing sejauh 45Km? sudahlah pikirkan hal lain saja jangan Lamalera (Banda,2017:47)

Aktan penentang ketiga Agustina, kekasihnya Boli yang berada di Lamalera. Rencana yang disusun Boli sudah matang dia menyuruh Agustina untuk melancarkan rencananya dan membuat Lyra untuk tidak

31

sampai ke Lamalera. Agustina melakukan segala perintah Boli dengan baik dalam perjalanan menuju ke Lamalera di dalam kapal Feri Ile Boleng Agustina menjalankan rencananya. Hal ini ditunjukkan melalui:

(15) Banyak orang berduka karena persitiwa ini untuk apa Lyra ke sana ingin mencari apa di sana, anda mau juga dimarahi kah? kata agustin (Banda, 201:292).

Aktan penentang keempat adalah Kia dan Pito. Masa lalu Arakian menjadi duka untuk masyarakat Lamalera terutama Kia dan Pito. Kebencian yang terpancari di mata Kia dan Pito. Dendam masa lalu membuat Kia dan Pito begitu membenci Mariana maupun keluarganya. Hal ini ditunjukkan melalui:

(16) tidak penting, Bu! Sama sekali tidak penting. Arakian akan mengusir mereka seperti dulu Arakian diusir. Saya pun tidak mau melihat luka batinnya berdarah lagi. Saya juga akan berdiri di depan dan menghadang kedatangannya dengan cara saya!”. “mungkin saja anaknya yang datang. Kalau benar-benar mereka memiki anak.” “saya hadang dan tendang,”jawab Kia. (Banda, 2017:323 ).

Setiap aktan penentang berusaha menjalankan fungsinya masaing-masing dengan baik. Masa lalu Arakian dan Mariana membawa luka dan duka cita untuk masyarakat Lamalera terutama untuk Kia dan Pito, semua bencana yang terjadi mengingatkan mereka pada dosa masa lalu yang belum terselesaikan antara Arakian dan Mariana bahkan kehadiran Lyra di Lamalera mendapatkan penolakkan dari masyarakat Lamalera terutama Kia dan Pito karena Lyra dianggap sebagai anak dari dosa masa lalu.

32 2.2.6 Penerima

Penerima atau receiver adalah aktan sesuatu atau seseorang yang menerima objek yang diusahakan atau dicari subjek. Dalam novel ini penerimanya adalah Lyra dan Arakian. Keduanya akhirnya dipertemukan di Lamalera bisa saling memanggil anak dan bapak.

Dengan perjalanan yang begitu panjang dialami oleh Lyra dan Arakian akhirnya mereka bisa dipertemukan di Lamalera kembali. Lyra melakukan perjalanan yang cukup jauh dari Bali menuju ke Kupang lalu dari Kupang ke Larantuka dan akhirnya tiba di Lamalera dan Arakian pun melakukan perjalanan panjang dari Australia menuju ke Kupang lalu ke Larantuka dan sampai ke Lamalera.

Sudah 27 tahun mereka berdua dipisahkan namun dengan kejadian ini akhirnya Lyra dan Arakian kembali dipertemukan di Lamalera tempat asal-usul Lyra dan Arakian. Hal ini dapat ditunjukkan melalui:

(17) “Bapa,” Lyra memanggil perlahan dan membuka mata hitamnya. Arakian menoleh dan tatapan mata anak dan bapanya tak terhindarkan lagi. Saling menatap. Lyra benar-benar terlena dalam tarikan mata Arakian (Banda,2017:432).

Kajian pertama dalam novel Suara Samudra Catatan dari Lamlera, skema aktansial melibatkan Lyra dan Arakian. Dalam skema ini Lyra sebagai subjek berusaha untuk mencari dan menemukan objek yaitu Leluhur dan Arakian. Perjalanan Lyra begitu panjang dari Bali menuju ke Kupang, Larantuka dan Lamalera.

33

Pergulatan batin yang dirasakan Lyra membuat Lyra memberanikan diri untuk pergi ke Lamalera seorang diri dan mencari tahu asal-usul dirinya namun keberanian Lyra diuji ketika berada di Kupang dan bertemu dengan Agustina, Kia dan Pito, ketiga orang Lamalera ingin tidak menerima kedatangan Lyra di Lamalera karena dianggap membuka luka masa lalu dengan kehadiran Lyra akan menambah luka untuk masyarakat Lamalera, ketiga orang ingin berusaha untuk mengusir Lyra kembali ke Bali tetapi Anthony menolong Lyra dalam perjalanan itu dengan kehadiran Anthony membuat Lyra merasa lebih baik dari sebelumnya bahkan satu-satunya orang Lamalera yang menerima Lyra adalah Paulus Lelarat.

2.3 Struktur Aktansial Lyra dan Mariana: Mengungkap Relasi Anak dan