• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1.4. Struktur organisasi

Menurut peraturan Wali Kota Medan No 49 Tahun 2018 tentang rincian tugas dan fungsi Satuan Polisi Pamong Praja Kota Medan, Susunan Organisasi Satuan Polisi Pamong Praja Kota Medan, terdiri atas :

a. Kepala Satuan

b. Sekretaris, membawahkan :

43 1. Kepala sub bagian program 2. Kepala sub b agian keuangan

3. Kepala sub bagian umum dan perlengkapan

c. Kepala bidang ketertiban umum dan ketentraman masyarakat, membawahkan :

1. Kepala seksi operasi dan pengendalian 2. Kepala seksi komunikasi dan kerja sama 3. Kepala seksi pengamanan dan pengawalan

d. Kepala bidang perlindungan masyarakat, membawahkan : 1. Kepala seksi satuan perlindungan masyarakat

2. Kepala seksi bina potensi masyarakat

e. Kepala bidang penegak peraturan perundang-undangan daerah, membawahkan :

1. Kepala seksi pembinaan dan penyuluhan 2. Kepala seksi pengawasan dan penyelidikan

3. Kepala seksi penyidikan, penuntutan dan barang bukti f. Kepala bidang sumber daya manusia, membawahkan :

1. Kepala seksi pelatihan dasar 2. Kepala seksi teknis fungsional 3. Kepala seksi data dan pengembangan g. Kelompok jabatan fungsional dan pelaksana.

44 4.2 Validitas dan Reliabilitas Instrumen 4.2.1 Hasil uji Validitas Instrumen

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket atau kuisioner. Instrumen yang akan diuji validitas dan reliabilitasnya adalah angket dukungan organisasi dan kinerja pegawai dalam menertiban papan reklame.

Validitas kuisioner dapat diketahui dengan menghitung skor jawaban masing masing pegawai Satpol PP Kota Tanjung Balai. Rumus yang digunakan untuk menentukan validitas kuisioner adalah rumus kolerasi product moment yang dikelola dengan menggunakan program SPSS versi 21. Kaidah hasil keputusan hasil analisis kuisioner adalah dengan membandingkan r hitung dengan r tabel.

Jika r hitung ≥ r tabel untuk taraf kesalahan α = 0,05, maka instrumen tersebut dinyatakan valid. Sebaliknya jika r hitung < r tabel maka instrumen tersebut dinyatakan tidak valid, dan nilai r tabel yang digunakan adalah 0,148. Angket yang digunakan, skor angket dan perhitungan validitas secara lengkap dapat dilihat pada lampiran 4 dan 5, sedangkan kaidah hasil analisis variabel dukungan organisasi, dan kinerja pegawai dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.1 : Uji validitas Dukungan Organisasi

Konsep Dukungan Organisasi Indikator Angket Jumlah

+ -

Kinerja setiap orang juga tergantung pada dukungan organisasi dalam bentuk pengorganisasian, penyediaan sarana dan prasarana kerja, kenyamanan lingkungan kerja serta kondisi dan syarat kerja (Payaman J Simanjuntak, 2005 : 15)

45

Tabel 4.2 : Uji Validitas Kinerja pegawai

Konsep kinerja pegawai Indikator Angket Jumlah

+ -

Kinerja adalah hasil secara kuantitas dan kualitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugas kerjanya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya (Anwar Prabu Mangkunegara, 2011 : 75)

Berdasarkan tabel di atas instrumen dukungan organisasi memiliki 35 butir soal angket yang valid sedangkan instrumen kinerja memiliki 37 butir soal angket yang valid.

46 4.2.2 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen

Suatu alat ukur dikatakan memiliki reliabilitas apabila digunakan berkali-kali oleh peneliti yang sama atau peneliti lain tetap memberikan hasil yang sama.

Oleh karena itu, pengujian reliabilitas hasil pengukuran yang dilakukan menunjukkan bahwa suatu instrumen dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data yang tidak bersifat tendensius. Instrumen dapat dikatakan andal (reliable) bila memiliki koefisien keandalan reliabilitas sebesar 0,6 atau lebih. Atas dasar kriteria tersebut dengan alat uji reliabilitas yang digunakan adalah teknik Cronbach Alpha, hasil pengujian reliabilitas terhadap semua variabel ditunjukkan tabel berikut ini :

Tabel 4.3 : Interpretasi Reliabilitas Instrumen Dukungan Organisasi

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on Standardized

Items

N of Items

.937 .947 60

Pada tabel Reliability Statistics, pada nilai Cronbach’s Alpha Based on Standardized Items, pada nilai tersebut menunjukan 0,937 > 0,6. Oleh karena itu instrumen dukungan organisasi secara keseluruhan reliabel. Dapat diambil kesimpulan bahwa instrumen ini diketagorikan tinggi.

47

Tabel 4.4 : Interpretasi Reliabilitas Instrumen Kinerja Pegawai

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on Standardized

Items

N of Items

.940 .949 60

Pada tabel Reliability Statistics, lihat nilai Cronbach’s Alpha Based on Standardized Items, pada nilai tersebut menunjukan 0,949 > R tabel 0,361, maka instrumen kinerja pegawai secara keseluruhan reliabel. Dapat diambil kesimpulan bahwa instrumen ini diketagorikan tinggi.

Tabel 4.5 : Uji Reliabilitas Instrumen

No Variabel Alpha Keterangan

1 Dukungan Organisasi 0,937 Reliabel

2 Kinerja pegawai 0,940 Reliabel

Rekapitulasi hasil pengukuran reliabilitas pada tabel yang telah di paparkan di atas, menunjukkan bahwa ke lima variabel memiliki nilai alpha > 0,6 maka instumen penelitian dukungan organisasi dan kinerja pegawai layak untuk digunakan dalam pengumpulan data penelitian.

48 4.3 Deskripsi Data penelitian

4.3.1 Deskripsi Data Dukungan Organisasi (X)

Deskripsi data dukungan organisasi pada penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan data penelitian dari variabel tersebut dengan lebih rinci melalui tabel dan grafik sehingga lebih mudah untuk memahami penyebaran dari data yang diperoleh melalui instrumen angket yang dianalisis dengan SPSS versi 21.

Selanjutnya deskripsi data dukungan organisasi dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.6 : Deskripsi Data Dukungan Organisasi

Statistics

Dukungan_Organisasi

N Valid 72

Missing 0

Mean 139.75

Median 140.00

Mode 140

Std. Deviation 7.269

Variance 52.838

Range 36

Minimum 121

Maximum 157

Sum 10062

Berdasarkan tabel diatas data variabel dukungan organisasi dengan nilai minimum 121, nilai maksimum 157. Dengan nilai rata-rata (_

𝑋) 139,75 , nilai

49

median (me) 140, simpangan baku (s) sebesar 7,269 dan total nilai 10062. Adapun penyebaran distribusi frekuensi didalam dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 4.7 : Distribusi Frekuensi Data Dukungan Organisasi (X)

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 121-128 4 5.6 5.6 5.6

129-136 17 23.6 23.6 29.2

137-144 32 44.4 44.4 73.6

145-152 16 22.2 22.2 95.8

153-160 3 4.2 4.2 100.0

Total 72 100.0 100.0

Pada tabel distribusi frekuensi, distribusi frekuensi (X1) di atas dapat dilihat bahwa pada kelas interval 121 - 128 yaitu sebanyak 4 data atau sebesar 4

%. Pada kelas interval 129 – 136 sebanyak 17 data atau sebesar 23,6%. Pada kelas interval 137 – 144 sebanyak 32 data atau sebesar 44.4%. Pada kelas interval 145 – 152 sebanyak 16 data atau sebesar 22,2%. Pada kelas interval 153 – 160 sebanyak 3 data atau sebesar 4.2%. Selanjutnya data dukungan organisasi dapat dilihat pada gambar berikut ini :

50

Gambar 4.2 Histogram Dukungan Organisasi (X)

4.3.2 Deskripsi Data Kinerja Pegawai (Y )

Deskripsi data kinerja pegawai pada penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan data penelitian dari variabel tersebut dengan lebih rinci melalui tabel dan grafik sehingga lebih mudah untuk memahami penyebaran dari data yang diperoleh melalui instrumen angket yang dianalisis dengan program SPSS versi 21. Selanjutnya deskripsi data kinerja organisasi dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 4.8 : Deskripsi Data Kinerja Pegawai

Statistics

Kinerja_pegawai

N Valid 72

Missing 0

Mean 149.33

51

Berdasarkan tabel di atas data variabel kinerja pegawai dengan nilai minimum 130, nilai maksimum 168. Dengan nilai rata-rata (_

𝑋) 149,33 nilai median (me) 149, simpangan baku (s) 8,776 dan total nilai 10752. Adapun penyebaran distribusi frekuensi didalam dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 4.9 : Distribusi Frekuensi Kinerja pegawai (Y)

Kelas Interval KP

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Pada tabel distribusi frekuensi distribusi frekuensi (Y) di atas dapat dilihat bahwa pada kelas interval 130 - 137 yaitu sebanyak 8 data atau sebesar 11,1 %.

Pada kelas interval 138 – 145 sebanyak 16 data atau sebesar 22,2%. Pada kelas interval 146 – 153 sebanyak 25 data atau sebesar 34,75%. Pada kelas interval 154

Median 149.00

52

– 161 sebanyak 15 data atau sebesar 20,8 %. Pada kelas interval 162 – 169 sebanyak 8 data atau sebesar 11.1%. Selanjutnya data dukungan organisasi dapat dilihat pada gambar berikut ini :

Gambar 4.3 : Histogram Kinerja Pegawai (Y)

4.4 Pengujian Persyaratan Analisis

Dalam menggunakan uji parametrik dalam perhitungan statistik dengan menggunakan uji regresi perlu dipenuhi asumsi bahwa data berdistribusi normal dan juga mempunyai hubungan yang linier. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Supardi (2013:129) yang mengatakan bahwa pengujian dengan statistik inferensial parametrik mensyaratkan beberapa hal seperti uji normalitas dan uji linieritas. Dalam penelitian ini menggunakan uji regresi dengan terlebih dahulu menguji asumsi bahwa data berdistribusi normal dan mempunyai hubungan yang

53

linier. Dalam penelitian ini pengujian persyaratan analisis dilakukan dengan menggunakan program SPSS (Statistical Product and Service Solutions).

Uji normalitas adalah uji yang dilakukan dengan tujuan untuk menilai sebaran data pada sebuah kelompok data atau variabel, sehingga tujuan dari uji normalitas adalah untuk mengetahui sebaran data tersebut berdistribusi normal atau tidak.

Tabel 4.10 : Uji Normalitas Data

Hasil uji normalitas pada data variabel dukungan organisasi menujukkan nilai Sig. 0,506. Nilai tersebut lebih besar jika dibandingkan dengan nilai alpha (0,506>0,05). Sehingga dapat disimpulkan bahwa sebaran data pada variabel dukungan organisasi berdistribusi normal.

Hasil uji normalitas pada data variabel kinerja pegawai menujukkan nilai Sig. 0,681. Nilai tersebut lebih besar jika dibandingkan dengan nilai alpha (0,681>0,05). Sehingga dapat disimpulkan bahwa sebaran data pada variabel kinerja pegawai berdistribusi normal.

54 4.5 Uji Homogenitas

Uji homogenitas adalah pengujian mengenai sama tidaknya variansi- variansi dua buah distribusi atau lebih. Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah data dalam variabel X dan Y bersifat homogen atau tidak.

Tabel 4.11 : Uji Homogenitas Data

Signifikansi homogenitas variabel dukungan organisasi 0.553 >0.05 menunjukkan variabel dukungan organisasi adalah homogen. Signifikansi homogenitas variabel kinerja pegawai 0.605 >0.05 menunjukkan variabel kinerja pegawai adalah homogen.

4.6 Uji Linearitas

Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel mempunyai hubungan yang linear atau tidak secara signifikan. Pada penelitian ini maka pengujian dilakukan dengan menggunakan program SPSS (Statistical Package for the Social Sciences). Adapun hasil pengujian linieritas dengan SPSS pada data penelitian di bawah ini adalah sebagai berikut :

Tabel 4.12 : Uji Linearitas

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 2663.105 1 2663.105 171.277 .000a

Test of Homogeneity of Variances

Levene Statistic df1 df2 Sig.

Dukungan Organisasi .356 1 70 .553

Kinerja_pegawai .271 1 70 .605

55

Residual 1088.395 70 15.549

Total 3751.500 71

a. Predictors: (Constant), Kinerja_pegawai b. Dependent Variable: Dukungan_Organisasi

Dari tabel hasil pengujian linieritas antara dukungan organisasi dengan kemampuan kinerja pegawai Satpol PP dengan SPSS dilihat dari pengujian Sig Pada data X terhadap Y, dimana sebesar 0,000 karena Sig. > α (0,000 > 0,05) maka dapat disimpulkan bahwa data tersebut mempunyai hubungan yang linier.

Sedangkan pengujian dengan menggunakan nilai F diperoleh Fhitung = 171.277 sedangkan Ftabel = 19,30 (Fhitung < F5,2) maka dapat disimpulkan bahwa hubungan kedua variabel adalah tidak linier.

4.7 Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis terhadap data dukungan organisasi (X), terhadap kinerja pegawai Satpol Kota Medan (Y) menggunakan analisis statistik parametrik yaitu uji regresi yang mana uji asumsi persyaratan yang telah dilakukan sebelumnya telah memenuhi untuk menggunakan pengujian dengan uji parametrik yang mana data berdistribusi normal dan mempunyai hubungan yang linier.

Adapun hipotesis penelitian yang diuji dalam penelitian ini yaitu : (1) Terdapat kontribusi yang signifikan dukungan organisasi terhadap kinerja pegawai Satpol PP (Y) . Hasil pengujian dengan uji regresi terhadap variabel dukungan organisasi (X) terhadap kinerja pegawai Satpol PP (Y) Tahun 2019 adalah :

56

Dukungan_Organisasi 1.017 .078 .843 13.087 .000

a. Dependent Variable: Kinerja_pegawai

Perhitungan kontribusi dari antara variabel dukungan organisasi (X) terhadap kemampuan kinerja pegawai satpol PP (Y) terlebih dahulu mencari persamaan regresi. Persamaan regresi tersebut di analisis dari hasil output SPSS pada tabel coeficient yang ditunjukkan pada kolom B baris constant yaitu sebesar 7,181 sedangkan pada baris dukungan organisasi adalah 1.017. Dari hasil tersebut ditulis persamaan regresinya sebagai berikut Y = 7,181 + 1.017 X1. Angka ini mengandung arti setiap penambahan 1% tingkat dukungan organisasi (X), maka kinerja pegawai (Y) akan meningkat sebesar 1,017.

Selanjutnya untuk mengetahui besarnya hubungan atau korelasi antara dukungan organisasi (X) terhadap kinerja pegawai satpol PP (Y) menggunakan tabel model summary dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 4.14 : Hubungan korelasi dukungan organisasi dan kinerja pegawai

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square Std. Error of the Estimate

1 .843a .710 .706 4.761

a. Predictors: (Constant), Dukungan_Organisasi

57

Berdasarkan tabel di atas yang mana besarnya nilai korelasi hubungan (R) yaitu sebesar 0,843 dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hubungan antara dukungan organisasi dengan kinerja pegawai adalah tinggi. Untuk melihat besaran hubungan tersebut dari nilai R2 yaitu sebesar 0,710 sehingga besarnya determinasi variabel dukungan organisasi terhadap kinerja pegawai Satpol PP Kota Medan adalah 0,710 x 100 % = 71 % sedangkan 29 % dipengaruhi oleh variabel yang lain.

Untuk mengetahui besaran korelasi atau hubungan tersebut signifikan atau tidak maka dilakukan uji keberartian dengan uji t menggunakan tabel coefisient.

Dari tabel tersebut diketahui bahwa t hitung = 13,087 . Untuk mengetahui besaran t

tabel dengan taraf α = 0,05 dan dk = 72 - 1 = 71, melalui daftar distribusi t dengan menggunakan peluang 1 - α = 0,95 sehingga diperoleh harga ttabel (71,0,95) =1,67 . Dalam kriteria pengujian hipotesis satu arah dinyatakan bahwa tHitung< tTabel

dimana (13,087 > 1,67). Maka disimpulkan bahwa korelasi atau hubungan sebesar 0,843 dari dukungan organisasi terhadap kinerja pegawai Satpol PP Kota Medan signifikan.

Setelah mendapatkan persamaan Y = 7,181 + 1.017 X1 maka dilanjutkan dengan menguji persamaan tersebut apakah berarti atau tidak. Uji hipotesis untuk mengetahui apakah kooefisien regresi signifikan atau tidak. Uji hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah

Ho : Tidak terdapat pengaruh dukungan organisasi terhadap kinerja Satpol PP dalam menertiban papan reklame di kota Medan.

58

Ha : Terdapat pengaruh dukungan organisasi terhadap kinerja Satpol PP dalam menertiban papan reklame di kota Medan.

Untuk mematikan apakah kooefisien regresi signifikan atau tidak dilakukan uji hipotesis dengan cara membandingkan nilai signifikansi (Sig) dengan probabilitas 0,05. Adapun yang menjadi dasar keputusan dalam analiasi regresi dengan melihat nilai signifikansi (Sig).

1. Jika nilai signifikansi (Sig) lebih kecil < dari probabilitas 0,05 mengandung arti bahwa ada pengaruh dukungan organisasi (X) terhadap kinerja pegawai Satpol PP dalam menertiban papan reklame di Kota Medan.

2. Jika nilai signifikansi (Sig) lebih kecil > dari probabilitas 0,05 mengandung arti bahwa tidak ada pengaruh dukungan organisasi (X) terhadap kinerja pegawai satpol PP dalam menertiban papan reklame di Kota Medan

Berdasarkan tabel 4.11 diketahui nilai signifikansi pada tabel coefisient sebesar 0,000 lebih kecil dari < probabilitas 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima, berarti terdapat pengaruh dukungan organisasi terhadap kinerja Satpol PP dalam menertiban papan reklame di kota Medan. Maka persamaan regresi Y = 7,181 + 1.017 X1 dapat digunakan.

4.8 Pembahasan

Melalui hasil perhitungan yang telah dilakukan diperoleh uji variabel dukungan organisasi menunjukkan t-hitung sebesar 13,087 dengan taraf signifikasi 0,05, dengan t-tabel = 1,67 (lihat t tabel), serta nilai sig 0,00 < 0,05.

Hasil uji variabel dukungan organisasi menunjukkan t-hitung > t-tabel dan sig-t <

59

α. Maka dapat diartikan dukungan organisasi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja pegawai Satpol PP Kota Medan dalam menertiban papan reklame dan memberikan kontribusi sebesar 71 % dan 29 % ditentukan oleh faktor lainnya. Sehingga persamaan regresi dapat digunakan untuk memprediksi dengan persamaan regresi. Apabila dukungan organisasi ditingkatkan maka kinerja pegawai Satpol PP kota Medan dalam menertiban papan reklame juga mengalami kenaikan, begitu juga sebaliknya apabila dukungan organisasi menurun maka kinerja pegawai Satpol PP kota Medan dalam menertiban papan reklame juga mengalami penurunan.

Berdasarkan hasil perhitungan regresi dukungan organisasi mempunyai sumbangan naiknya kinerja pegawai Satpol PP dalam menertiban papan reklame di kota Medan sebesar 1,017. Kinerja pegawai Satpol PP Kota Medan dalam menertiban papan reklame merupakan hal yang harus diperhatikan dengan serius oleh atasan, karena apabila pegawai sudah merasa puas atau dengan kata lain pegawai tersebut merasa nyaman dengan pekerjaan masing-masing, maka tidak diragukan lagi mereka akan bekerja dengan sepenuh hati dan akan menghasilkan output yang memuaskan pihak instansi dengan indikasi kinerja pegawai yang membaik.

Hasil pengujian dalam penelitian ini relevan dengan pendapat Hutchinson (dalam Sutrisno, 2012:130) :

dukungan organisasi adalah komitmen organisasi kepada pegawainya. Maka dukungan organisasi adalah komitmen organisasi pada pegawai dalam organisasi tersebut. Komitmen organisasi pada pegawai bisa diberikan dalam berbagai bentuk, di antaranya berupa rewards, kompensasi yang setara, dan iklim organisasi yang adil.

60

Maka pegawai yang yang diperlakukan adil oleh organisasi tempatnya bekerja akan merasa berkewajiban untuk memberikan timbal balik yang positif terhadap organisasinya. Hal ini sejalan dengan pendapat Fahmi (2015:89) yang mengemukakakan dukungan organisasi yang tinggi akan memberikan rasa berkewajiban bagi pegawai untuk memberikan timbal balik yang tinggi. Lebih lanjut di dukung oleh pendapat Kaswan (2015:27) ketika organisasi memperlakukan pegawai dengan adil dan ketika organisasi menghargai kontribusi pegawai dan peduli terhadap kesejahteraan mereka, pegawai akan mempersepsi tingkat dukungan yang tinggi dari organisasi dan akibatnya mereka merasa berkewajiban membalasnya.

Selanjutnya beberapa penelitian terdahulu, diantaranya Agustina (2012:15) yang menemukan bahwa persepsi dukungan organisasi dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE Palangkaraya) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja dosen yang signifikan. Penelitian lainnya dilakukan oleh Kencanawati (2013: 31) tentang Pengaruh Dukungan Organisasi, Etos Kerja, Motivasi Dan Displin Terhadap Kinerja Pegawai Kantor Pelayanan Pajak Madya Denpasar, dengan hasil penelitian menunjukkan variabel dukungan Organisasi mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Pegawai Kantor Pelayanan Pajak Madya Denpasar.

Berdasarkan hasil penelitian, teori serta penelitian yang relevan maka dukungan organisasi harus mampu membantu organisasi dalam memelihara pengendalian efektif dengan cara memelihara komunikasi yang baik, memberikan

61

dorongan-dorongan positif baik secara moril maupun materil kepada pegawai sehingga merasa aman dan nyaman dalam bekerja yang nantinya akan mendorong peningkatan kinerja pegawai.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian di Satuan Polisi Pamong Praja Kota Medan mengenai dukungan organisasi terhadap kinerja pegawai Satpol Polisi Pamong Praja Kota Medan dalam menertiban papan rekmae, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Hasil penelitian ini memiliki persamaan regresi yang digunakan untuk memprediksi varibel dukungan organisasi terhadap kinerja pegawai Satpol PP Kota Medan dalam penertiban papan reklame Y = 7,181 + 1.017 X1

2. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel dukungan organisasi memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai Satpol PP Kota Medan. Hal ini dapat dilihat dari hasil perhitungan nilai t-hitung sebesar 13,087 dengan taraf signifikasi 0,05, dengan t-tabel = 1,67 dan taraf signifikasi (sig) 0,00 < 0,05. Maka persamaan bisa digunakan untuk memprediksi besaran variabel dukungan organisasi terhadap kinerja pegawai Satpol PP Kota Medan.

3. Hasil penelitian menunjukkan terhadap hubungan antara dukungan organisasi terhadap kinerja pegawai Satpol PP Kota Medan dalam penertiban papan reklame sebesar (R) 0,843 dan R2 yaitu sebesar 0,710.

Determinasi (sumbangan) variabel dukungan organisasi sebesar 71% dan 29 % disumbangakan oleh variabel lainnya.

5.2 SARAN

Berdasarkan kesimpulan di atas maka beberapa hal menjadi saran dalam penelitian ini khususnya bagi Satuan Polisi Pamong Praja Kota Medan.

1. Dukungan organisasi yang diterapkan di Satpol PP kota Medan untuk menunjang kinerja pegawai sudah dapat disimpulkan berpengaruh signifikan, tetapi dengan adanya hal tersebut, Satpol PP kota Medan harus terus tetap menjaga bahkan meningkatkan dukungan organisasi yang sudah terealisasi agar dapat terus meningkatkan kinerja pegawai dalam menjalankan tugasnya terutama dalam menertibkan papan reklame yang bermasalah di kota Medan.

2. Kinerja pegawai Satpol PP Kota Medan memiliki peranan yang sangat penting bagi kelangsungan suatu organisasi. Maka untuk menunjang suatu kinerja yang baik dalam penertiban papan reklame maka harus diseimbangi juga dengan dijalankannya dukungan organisasi yang baik, disiplin kerja yang diterapkan dalam diri masing-masing pegawai satpol PP Kota Medan untuk meningkatkan hasil kerja yang maksimal.

DAFTAR PUSTAKA Buku

A.A. Anwar Prabu Mangkunegara. 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya Offset.

Arikunto, Suharsimi. 2009. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:

Rineka Cipta.

Bambang Prasetyo dan Lina Miftahul Jannah. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif:

Teori dan Aplikasi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Bangun, Wilson. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Erlangga

Barata, A. A. (2003). Dasar-Dasar Pelayanan Prima. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.

Danisworo. 1989. Konsep Peremajaan Kota. Bandung : Institut Teknologi Bandung.

Dunn, William N. 2000. Pengantar Analisa Kebijakan Publik. Yogyakarta: Gadjah Mada Press.

Fahmi, Irham, 2016. Pengantar Manajemen Sumber Daya Manusia Konsep & Kinerja.

Jakarta: Mitra Wacana Media.

Handoko, T. Hani. 2001. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia.

Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.

Husein, Umar. (2003). Metode Riset Perilaku Konsumen Jasa. Jakarta : Ghalia Indonesia.

Kartasasmita, Ginanjar. 1994. Manajemen Pembangunan untuk Negara Berkembang.

Jakarta: PT Gelora Aksara Pratama

Kaswan, 2015. Sikap Kerja Dari Teori dan Implementasi Sampai Bukti.

Bandung: ALFABETA

Mahmud. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia Mahsun. M. 2006. Pengukuran Kinerja Sektor Publik. Yogyakarta: BPFE.

Moleong, L.J. 2010. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Muchamad Suyanto. 2004. Aplikasi Desain Grafis Untuk Periklanan. Yogyakarta: CV Andi Offset

Pasolong, Harbani. 2008. Teori Administrasi Publik. Bandung: CV Alfabeta.

Payaman J. Simanjuntak .2005.Manajemen Evaluasi Kinerja .Edisi 3. Jakarta:

Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia

Robbins, Stephen P. 1994. Teori Organisasi. Jakarta: Arcan

Suharsaputra, Uhar. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Tindakan.

Bandung: PT Refika Aditama

Siagian. Sondang P. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.

Sinambela, Lijan. (2012). Kinerja Pegawai: Teori, Pengukuran dan Implikasi.

Yogyakarta: Graha Ilmu

Singarimbun, Masri.1995. Metode Penelititan Survei. Jakarta : LP3S

Steers, Richard.M. 1985. Efektivitas Organisasi Kaidah Perilaku (Alih Bahasa Magdalena). Jakarta: Erlangga

Sugiyono. 2005. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta Sugiyono, 2008. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta

Sugiyono, 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta Suhardi, 2006. Pemasaran Jasa Konsep dan Implementasi. Ekonisia Fakultas Ekonomi

UII Yogyakarata

Sukmadinata, Nana Syaodih. Metode Penelitian Pendidikan, Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2005.

Supardi, 2013. Aplikasi Statistika dalam Penelitian Konsep Statistika yang Lebih Komprehensif. Jakarta: Change Publication.

Sutrisno. 2012. Manajemen Keuangan Teori, Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta : EKONISIA.

Sutrisno, Edy. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Kencana

Syafiie. Inu Kencana. 2006. Ilmu Administrasi Publik. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

Tangkilisan. Hessel Nogi S. 2005. Manajemen Publik. Jakarta : Gramedia Widia Sarana Indonesia.

Taniredja, Tukiran dan Mustafidah, Hidayati. 2012. Penelitian Kuantitatif.

Bandung : Alfabeta.

Wibowo. 2008. Manajemen Kinerja. Jakarta : Rajagrafindo Persada.

Winardi. 1992. Promosi dan Reklame. Bandung: Bandar Maju

Winarno. Budi. 2007. Kebijakan Publik: Teori dan Proses. Yogyakarta: Med Press.

Zuriah, Nurul.(2006). Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan Teori-Aplikasi, Jakarta : Bumi Aksara

Skripsi dan Jurnal

Anak Agung Mirah Kencanawati.2013. Pengaruh Dukungan Organisasi, Etos Kerja, Motivasi Dan Displin Terhadap Kinerja Pegawai Kantor Pelayanan Pajak Madya

Anak Agung Mirah Kencanawati.2013. Pengaruh Dukungan Organisasi, Etos Kerja, Motivasi Dan Displin Terhadap Kinerja Pegawai Kantor Pelayanan Pajak Madya

Dokumen terkait