• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian

4.3.1 Penataan dan Pemberdayaan

4.3.1.1 Isi Kebijakan

4.3.1.1.6 Sumber Daya Yang Dilibatkan

Dalam pelaksanaan atau pengimplementasian suatu kebijakan perlu didukung dengan adanya sumber daya yang dapat memberikan pengaruh positif dan berguna untuk mensukseskan dalam pelaksanaan suatu kebijakan ataupun program tersebut. Sumber daya yang memadai terntunya sangat membantu di dalam pelaksanaan suatu kebijakan tersebut agar dapat berjalan dengan baik, maksimal, efektif dan efisien.

Pelaksanaan kebijakan akan berjalan dengan baik dan lancar apabila didalam pelaksanaannya dilakukan oleh Sumber Daya Manusia (SDM) yang mencukupi dan tentunya berkualitas. Dalam pencapaian tersebut tentu membutuhkan SDM yang sesuai dengan kemampuan, yang memiliki kecakapan dan kecukupan untuk menjalankan suatu kebijakan tersebut.

Pemaparan yang dilakukan oleh Kepala Pengelolaan Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi:

Sarana yang disediakan dari Pemerintah khusunya Disperendagkop adalah di tempat relokasi yang telah dibuat seperti di Pandean yang terdapat 50 tempat yang berbentuk tenda-tenda, 150 di daerah Banten lama sekitar 150 tenda, membangun tempat di daerah kasemen serta menyediakan ice box untuk pendinginan bahan baku PKL yang membutuhkan”

(Wawanacara: Jumat, 12 Mei 2018 13.15 WIB Kantor Disperindagkop Kota Serang).

Hal serupa juga dikatakan di oleh Kepala UPTD Kota Serang, beliau mengatakan:

"Dalam keberhasilan suatu Perda, maka ada dinas terkait akan memberikan sarana dan prasarana. Dalam Perda ini sarana yang diberikan dari Disperindagkop adalah Pemberian lokasi khusus yang tersebar di Kota Serang berupa tenda-tenda yang layak juga memberika tempat pendingin bagi PKL yang membutuhkan dan yang sesuai dengan fungsi tempa pendingin tersebu, jadinya kita tidak asal mengasih sarana

dan prasarana untuk mencapai kesejahteraan PKL”

(Wawancara: Selasa, 22 Mei 2018, 10.30 WIB. Kantor Disperindagkop Kota Serang)

Program Penataan dan pemberdayaan ini terdapat pemberian sarana untuk pendukung kemajuan pedagang kaki lima seperti pemberian tenda usaha yang membantu para pedagang kaki lima untuk membuka usaha maupun mengembangka suatu usaha.

Gambar 4.4

Tenda Bantuan Disperindagkop

(Sumber: Peneliti. 2018)

Bedasarkan gambar 4.2 di atas, dapt dilihat bahwa pedagang kaki lima Banten Lama di Kota Serang mendapatkan sebuah tenda untuk membuka usahnya, dengan membantu berupa sarana

berbentuk tenda maka pedagang kaki lima tidak akan menambah pembuatan modal setelah pemindahan maupun dalam membuka usaha.

Bedasarkan pernyataan dari I1.1 dan I1.2 di atas, bisa kita ketahui bahwa sumber daya yang dilibatkan merupakan bagian vital dalam pelaksanaan peraturan daerah mengenai penataan dan pemberdayaan pedagang kaki lima. Sarana dan prasarana merupakan bantuan yang sangat dibutuhkan oleh pedagang karena dalam hal ini dapat menekan beban awal pembuatan usaha. Hal ini sesuai dengan perkataan dari Kasi Penegakan Peroduk Hukum Daerah Satuan Polisi Pamong Praja, beliau mengatakan:

“Sarana prasarana disediakan oleh Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi secara penuh adalah wewenang dari dinas tersebut” (Wawancara: Senin, 28 Mei 2018 10.15 WIB. Kantor Kecamatan Cipocok Jaya)

Pernyataan dari wawancara di atas sesuai dengan pernyataan dari Sekertaris Kecamatan Taktakan, beliau mengatakan:

Sarana yang saya ketahui itu beruba tempat usaha yang sudah direncanakan oleh Disperindagkop Kota serang, kalau

tidak salah tempat usaha berbentuk tenda” (Wawancara: Rabu, 23 Mei 2018 08.15 WIB. Kantor Kecamatan Taktakan) Hal di atas juga dipertegas oleh Kasi Ekonomi Pembangunan Kecamatan Kasemen, beliau mengatakan:

Dalam pemberian sarana dan prasarana merupakan kordinasi dari Disperindagkop dalam pemberian barang-barang berbentuk apapun adapunya dari pihak kecamatan hanya memberikan lahan unutk suatu pembangungan tempat

kalau dari sini (Kecamatan Kasemen), terdapat 70 kios yang sudah siap ditempati dan sebagaian sudah ditempati oleh pedagang” (Wawancara: Rabu, 30 Mei 2018 13.50 WIB. Kantor Kecamatan Kasemen)

Hal serupa sesuai dengan pernyataan dari Kasi Trantib Kecamatan cuug, beliau mengatakan:

“Ketersediaan sarana merupakan hal yang harus diberikan

oleh Disperindagkop Kota Serang untuk kelancaran Perda ini, namun kami dari kecamatan curug hanya berwenang apabila

Disperindagkop meminta lahan relokasi untuk PKL”

(Wawancara:Senin, 28 Mei 2018 13.20 WIB. Kantor Kecamatan Curug)

Selanjutnya hal ini ini pun dipertegas oleh Kasi Trantib Kecamantan Serang, beliau mengatakan:

Sarana di kecamatan kami adalah lahan namun apabila

diminta oleh Disperindagkop” (Wawancara: kamis. 31 Mei 2018 09.35 WIB. Kantor Kecamatan Serang)

Hal serupa dijelaskan oleh Kasi Trantib Kecamatan Kasemen, beliau megatakan:

“sarana yan dibeikan dari Disperindagkop adalah tempat relokasi dan barang-barang pendukung, namun relokasi itu merupakan kordinasi dengan kecamatan-kecamatan yang ada di

Kota Serang” (Wawancara: Rabu, 30 Mei 2018 11.20 WIB. Kantor Kecamatan Walantaka)

Pada program penataan dan pemberdayaan pedagang kaki lima sudah dibangun tempat relokasi dengan bangunan bersih dan layak, berikut tempat relokasi yang diberikainstansi terkait.

Gambar 4.5

Tempat Relokasi Pedagang Kaki Lima

(sumber: peneliti 2018)

Bedasarkan gambar 4.3 di atas, bahwa kelayakan tempat relokasi bagi pedagang sangatlah baik dari segi bentu bangunan. Namun dari segi akses lokasi yang jauh dari rumah-rumah dan jauh dari tempat keramaian.

Dari hasil wawanara dari keterangan I1.5, I1.7, I1.8, I1.6 , I1.4, dan I1.9 di atas, kita dapat mengetahui bahwa pemberian sarana dan prasarana merupkan pemberian langsung bagi pedagang kaki lima dalam pencapaian peraturan daerah ini, apabila sarana dan prasarana baik maka hasil dari peraturan daerah ini akan lebih baik juga. Dan pendapat dari pejalan kaki membuat kejelasana dalam pemberian sarana dan prasarana, menurut beliau:

“Kata pedagang yang ada disini (stadion), itu tenda tapi belum bertanya dimana letak tenda tersebut. Semoga aja sarana dan prasarananya layak supaya kita sebagai pembeli jadinya gk kaya di sini yang macet dan padat” (Wawancara: kamis, 31 Mei 2018 15.50 WIB. Stadion Maulana Yusuf)

Hal tersebut sesuai dengan keterangan pedagang kaki lima yang mengatakan:

Tenda kata orang dinas, kan kita belum merasakan sarana yang akan dikasih karena kita disini nanti dipindahkan lagi

oleh mereka” (Wawancara: kamis, 31 mei 2018 14.20 WIB. Stadion Mualana Yusuf)

Pernyataaan di atas sesuai dari ketua peguyuban Kota Serang ynag menyatakan:

“Ada tenda, ada juga bangunan permanen yang disediakan dinas terkait” (Wawancara: kamis, 31 Mei 2018 12.32 WIB. Rumah Informan, Cipocok)

Bedasarkan keterangan dari I2.1, I2.2 dan I1.3 di atas, kita dapat mengetahui bahwa penyediaan dari instansi terkait sudah diberikan oleh pelaksana tugas peraturan ini

Bedasarkan uraian atapun hasil pemaran para informan mengenai Sumber Daya Yang Dilibatkan merupakan hal yang sangat dibutuhkan dalam Perda Penataan dan Pemberdayaan Pedagang Kaki Lima ini, dengan adanya suatu sumeber daya yang baik membuat pedagang-pedagang akan jauh lebih membuat mempermudah dalam pengimplementasiannya.

Dokumen terkait