As of December 31, 2014 and For the Year Then Ended with
PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
a. Pernyataan kepatuhan dan dasar pengukuran dan penyusunan laporan keuangan (lanjutan)
a. Statements of compliance and basis of measurement and preparation of financial statements (continued)
Dalam penyusunan laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, dibutuhkan pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi (lanjutan):
The preparation of financial statements in conformity with Financial Accounting Standards in Indonesia, requires the use of judgements, estimates and assumptions that affect to (continued):
nilai aset dan liabilitas dilaporkan dan pengungkapan atas aset dan liabilitas kontinjensi pada tanggal laporan keuangan,
the reported amounts of assets and liabilities and disclosure of contingent assets and liabilities at the date of the financial statements,
jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan.
the reported amounts of revenues and expenses during the reporting period.
Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan tindakan saat ini, hasil yang timbul mungkin berbeda dengan jumlah yang diestimasi semula.
Although these estimates are based on management’s best knowledge of current events and activities, actual results may differ from those estimates.
Estimasi dan asumsi yang digunakan ditelaah secara berkesinambungan. Revisi atas estimasi akuntansi diakui pada tahun dimana estimasi tersebut direvisi dan tahun yang akan datang yang dipengaruhi oleh revisi estimasi tersebut.
Estimates and underlying assumptions are reviewed on an ongoing basis. Revisions to accounting estimates are recognized in the year in which the estimation are revised and in any future year affected.
Secara khusus, informasi mengenai hal-hal penting yang terkait dengan ketidakpastian estimasi dan pertimbangan penting dalam penerapan kebijakan akuntansi yang memiliki dampak yang signifikan terhadap jumlah yang diakui dalam laporan keuangan dijelaskan dalam Catatan 3.
In particular, information about significant areas of estimation uncertainty and critical judgements in applying accounting policies that have significant effect on the amounts recognized in the financial statements are described in Note 3.
b. Perubahan kebijakan akuntansi dan pengungkapan
b. Change in accounting policies and disclosures
Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan telah diterapkan secara konsisten, kecuali bagi penerapan beberapa PSAK yang telah direvisi seperti yang diungkapkan pada Catatan 37.
The accounting policies adopted in preparing the financial statements have been consistently applied, except for the adoption of several amended SFAS as disclosed in Note 37.
c. Penjabaran mata uang asing c. Foreign currency translation
i. Mata uang pelaporan dan fungsional i. Reporting and functional currency Laporan keuangan dijabarkan dalam mata
uang Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional Bank.
The financial statements are presented in Rupiah, which is the functional currency of the Bank.
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and
For the Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
11 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
SIGNIFIKAN (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
c. Penjabaran mata uang asing (lanjutan) c. Foreign currency translation (continued) ii. Transaksi dan saldo dalam mata uang
asing
ii. Transactions and balances in foreign currency
Kebijakan akuntansi atas transaksi dan saldo dalam mata uang asing didasarkan pada peraturan BAPEPAM-LK No. VIII.G.7 dan Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia (PAPI).
Accounting policies for transactions and balances in foreign currency are based on BAPEPAM-LK regulation No. VIII.G.7 and the Accounting Guidelines for Indonesia Banking Industry (PAPI).
Transaksi dalam mata uang asing dicatat dalam nilai Rupiah berdasarkan nilai tukar yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada tanggal pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia.
Transactions in foreign currency are recorded in Rupiah at the exchange rate prevailing at the transaction date. At the reporting date, monetary assets and liabilities in foreign currency are translated into Rupiah using the middle rate of Bank Indonesia.
Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang timbul dari transaksi dalam mata uang asing dan dari penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing, diakui pada laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan.
Exchange gains and losses arising from transactions in foreign currency and from the translation of monetary assets and liabilities on foreign currency are recognized in the statements of comprehensive income for the year.
Berikut ini adalah kurs mata uang asing utama yang digunakan untuk penjabaran ke dalam Rupiah pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 yang menggunakan kurs tengah Reuters yang ditetapkan oleh Bank Indonesia (Pukul 16.00 WIB):
Below is the major foreign exchange rates used for the translation into Rupiah as of December 31, 2014 and 2013 using the Reuters middle rate (at 16.00 WIB) set by Bank Indonesia:
2014 2013
1 Dolar Amerika Serikat/Rp 12.385 12.170 United States Dollar 1/Rp
d. Transaksi dengan pihak berelasi d. Transactions with related parties Bank melakukan transaksi dengan pihak
berelasi. Definisi pihak berelasi yang digunakan sesuai dengan ketentuan PSAK No. 7 (Revisi 2010) mengenai “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”:
The Bank enters into transactions with related parties. The definition of related parties used is in accordance with SFAS No. 7 (Revised 2010) regarding “Related Party Disclosures” as:
a. Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut:
a. A person or a close member of the person’s family is related to a reporting entity if that person:
i. Memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor;
ii. Memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau
iii. Personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk entitas pelapor. parent of the reporting entity.
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and
For the Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
d. Transaksi dengan pihak berelasi (lanjutan) d. Transactions with related parties (continued) b. Suatu entitas berelasi dengan entitas
pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut:
b. An entity is related to a reporting entity if any of the following conditions applies:
i. Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain);
i. The entity and the reporting entity are members of the same group (which means that each parent, subsidiary and fellow is related to the others);
ii. Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya);
ii. One entity is an associate or joint venture of the other entity (or an associate or joint venture of a member of a group of which the other entity is a member);
iii. Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama;
iii. Both entities are joint ventures of the same third party;
iv. Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga;
iv. One entity is a joint venture of a third entity and the other entity is an associate of the third entity;
v. Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca-kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor;
v. The entity is a post-employment benefit plan for the benefit of employees of either the reporting entity or an entity related to the reporting entity. If the reporting entity is the entity who organize the program, the sponsoring entity are also related to the reporting entity;
vi. Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a);
vi. The entity is controlled or jointly controlled by a person identified in (a);
vii. Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a)(i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).
vii. A person identified in (a)(i) has significant influence over the entity or is a member of the key management personnel of the entity (or a parent of the entity).
Jenis transaksi dan saldo dengan pihak berelasi, telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.
The nature of transactions and balances of accounts with related parties, are disclosed in the notes to the financial statements.
e. Aset keuangan e. Financial assets
i. Aset keuangan (selain sukuk) i. Financial assets (other than sukuk) Bank menerapkan PSAK No. 50 (Revisi
2010), “Instrumen Keuangan: Penyajian”, PSAK No. 55 (Revisi 2011), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”
dan PSAK No. 60, “Instrumen Keuangan:
Pengungkapan”.
The Bank adopted SFAS No. 50 (Revised 2010), “Financial Instruments: Presentation”, SFAS No. 55 (Revised 2011), “Financial Instruments: Recognition and Measurement”
and SFAS No. 60, “Financial Instruments:
Disclosures”.
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and
For the Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
13 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
SIGNIFIKAN (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
e. Aset keuangan (lanjutan) e. Financial assets (continued)
i. Aset keuangan (selain sukuk) (lanjutan) i. Financial assets (other than sukuk) (continued)
PSAK No. 50 (Revisi 2010) berisi persyaratan penyajian dari instrumen keuangan dan mengidentifikasikan informasi yang harus diungkapkan.
Persyaratan pengungkapan berlaku terhadap klasifikasi instrumen keuangan, dari perspektif penerbit, dalam aset keuangan, liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas; pengklasifikasian yang terkait dengan suku bunga, dividen, kerugian dan keuntungan; dan keadaan dimana aset keuangan dan liabilitas keuangan akan saling hapus. PSAK ini mensyaratkan pengungkapan, antara lain, informasi mengenai faktor yang mempengaruhi jumlah, waktu dan tingkat kepastian arus kas masa datang suatu entitas yang terkait dengan instrumen keuangan dan kebijakan akuntansi yang diterapkan untuk instrumen tersebut.
SFAS No. 50 (Revised 2010) contains the requirements for the presentation of financial instruments and identifies the information that should be disclosed. The presentation requirements apply to the classification of financial instruments, from the perspective of the issuer, into financial assets, financial liabilities and equity instruments; the classification related to interest, dividends, losses and gains; and the circumstances in which financial assets and financial liabilities should be offset. This SFAS requires the disclosures of, among others, information about factors that affect the amount, timing and certainty of an entity’s future cash flows relating to financial instruments and the accounting policies adopted to those instruments.
PSAK No. 55 (Revisi 2011) mengatur prinsip-prinsip pengakuan dan pengukuran aset keuangan, liabilitas keuangan dan beberapa kontrak pembelian atau penjualan item non-keuangan. PSAK ini, antara lain, menyediakan definisi dan karakteristik derivatif, kategori instrumen keuangan, pengakuan dan pengukuran, akuntansi lindung nilai dan penetapan hubungan lindung nilai.
SFAS No. 55 (Revised 2011) establishes the principles for recognizing and measuring financial assets, financial liabilities and some contracts to buy or sell non-financial items.
This SFAS provides the definitions and characteristics of derivatives, the categories of financial instruments, recognition and measurement, hedge accounting and determination of hedging relationships, among others.
PSAK No. 60 mensyaratkan pengungkapan tambahan atas pengukuran nilai wajar dan risiko likuiditas. Pengukuran nilai wajar terkait pos yang dicatat pada nilai wajar disajikan berdasarkan sumber input dengan menggunakan tiga tingkatan hirarki nilai wajar untuk setiap kelas instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar.
Sebagai tambahan, PSAK ini mewajibkan rekonsiliasi antara saldo awal dan akhir untuk pengukuran nilai wajar tingkat 3, demikian pula pengungkapan transfer signifikan antar tingkatan dalam hirarki nilai wajar. Hal ini tidak berdampak signifikan terhadap laporan keuangan Bank, dikarenakan Bank tidak memiliki instrumen keuangan yang dicatat pada nilai wajar.
PSAK ini juga menjelaskan lebih lanjut persyaratan pengungkapan risiko likuiditas transaksi derivatif dan aset yang digunakan untuk pengelolaan likuiditas.
SFAS No. 60 requires additional disclosures about fair value measurement and liquidity risk. Fair value measurements related to items recorded at fair value are to be disclosed by source of inputs using the three level fair value hierarchy, by class for all financial instruments recognized at fair value.
In addition, a reconciliation between the beginning and ending balance for third level of fair value measurements is now required, as well as significant transfers between levels in the fair value hierarchy. This had no significant impact on the Bank’s financial statements, because the Bank has no financial instruments carried as fair value.
This SFAS also clarifies the requirements for liquidity risk disclosures with respect to the derivative transactions and assets used for liquidity management.
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and
For the Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
e. Aset keuangan (lanjutan) e. Financial assets (continued)
i. Aset keuangan (selain sukuk) (lanjutan) i. Financial assets (other than sukuk) (continued)
Pengungkapan risiko likuiditas tidak terpengaruh secara signifikan oleh PSAK ini dan diungkapkan pada Catatan 32.
Pengungkapan pengukuran nilai wajar diungkapkan pada Catatan 33.
The liquidity risk disclosures are not significantly impacted by the SFAS and are presented in Note 32. The fair value measurement disclosures are presented in Note 33.
Aset keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2011) diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi yang dimiliki hingga tanggal jatuh tempo dan aset keuangan tersedia untuk dijual. Aset keuangan pada awalnya diukur pada nilai wajar, dan dalam hal aset keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
Financial assets within the scope of the SFAS No. 55 (Revised 2011) are classified as financial assets at fair value through profit or loss, loans and receivables, held-to-maturity investments and available-for-sale financial assets. Financial assets are recognized initially at fair value, in the case of financial assets not at fair value through profit or loss, plus transaction costs that are directly attributable.
Aset keuangan Bank diklasifikasikan sebagai berikut:
The Bank’s financial assets are classified as follows:
Dimiliki hingga jatuh tempo Held-to-maturity
Pinjaman yang diberikan dan piutang Loans and receivables
Dimiliki hingga jatuh tempo Held-to-maturity
Aset keuangan diklasifikasikan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo hanya jika investasi tersebut memiliki pembayaran yang tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan serta Bank mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo.
Financial assets are classified as held-to-maturity investment if only these investments have fixed or determined payments and their maturity date has been determined and the Bank has the positive intention and ability to hold such financial assets to maturity.
Pada saat pengakuan awal, investasi dimiliki hingga jatuh tempo diukur pada nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan aset keuangan. Setelah pengakuan awal, investasi dimiliki hingga jatuh tempo diukur dengan biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi kerugian penurunan nilai yang ada.
Held-to-maturity investments are initially measured at fair value plus transaction costs which are attributable directly to the acquisition of the financial assets. After initial recognition, held- to-maturity investments are measured at amortized cost, using effective interest rate method less any impairment losses.
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and
For the Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
15 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
SIGNIFIKAN (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
e. Aset keuangan (lanjutan) e. Financial assets (continued)
i. Aset keuangan (selain sukuk) (lanjutan) i. Financial assets (other than sukuk) (continued)
Pinjaman yang diberikan dan piutang Loans and receivables Pinjaman yang diberikan dan piutang
adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif.
Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments and have not quoted in an active market.
Pada saat pengakuan awal, aset keuangan ini diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya dinyatakan sebesar biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Pendapatan dari aset keuangan dalam kelompok ini disajikan sebagai pendapatan keuangan dalam laporan laba rugi komprehensif.
At initial recognition, these financial assets are recognized at fair value plus transaction costs and subsequently carried at amortized cost using the effective interest rate method.
Income from this financial assets classification is presented as finance income in the statements of comprehensive income.
Dalam hal terjadi penurunan nilai, kerugian penurunan nilai dilaporkan sebagai pengurang dari nilai tercatat dari aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang dan diakui di dalam laporan laba rugi komprehensif.
In the case of impairment, the impairment loss is reported as a deduction from the carrying value of financial assets classified as loans and receivables and recognized in the statements of comprehensive income.
Metode suku bunga efektif Effective interest rate method Metode suku bunga efektif adalah metode
yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga dan beban bunga selama periode yang relevan.
Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang (mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan dan diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium atau diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal.
The effective interest rate method is a method of calculating the amortized cost of a financial instrument and method of allocating interest income and interest expense over the relevant period. The effective interest rate is the rate that exactly discounts estimated future cash receipts (including all fees and points paid or received that form an integral part of the effective interest rate, transaction costs and other premiums or discounts) through the expected life of the financial instrument, or, where appropriate, a shorter period to the net carrying amount on initial recognition.
Perhitungan dari suku bunga efektif termasuk semua fee dan pembayaran atau penerimaan poin yang merupakan bagian integral dari suku bunga efektif. Biaya transaksi termasuk biaya incremental yang secara langsung berkaitan dengan akuisisi atau penerbitan aset atau liabilitas keuangan.
The calculation of the effective interest rate includes all fees and points payment or receipt that are integral parts of the effective interest rate. Transaction costs include incremental cost that are directly related to acquisition or the publication of financial assets or liabilities.
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK HARDA INTERNASIONAL NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and
For the Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
e. Aset keuangan (lanjutan) e. Financial assets (continued)
i. Aset keuangan (selain sukuk) (lanjutan) i. Financial assets (other than sukuk) (continued)
Klasifikasi Classification
Bank mengklasifikasikan aset keuangan kedalam klasifikasi tertentu yang mencerminkan sifat dari informasi dan mempertimbangkan karakteristik dari aset keuangan tersebut. Klasifikasi ini dapat dilihat pada table berikut:
The Bank classify the financial assets into classes that reflect the nature of information
The Bank classify the financial assets into classes that reflect the nature of information