• Tidak ada hasil yang ditemukan

4 7 Surveil ans Gizi Darurat 4 7 1 Regist rasi Pengungs

Dalam dokumen Buku pedoman teknis pkk ab (Halaman 128-136)

Regist rasi perlu dilakukan secepat m ungkin unt uk

m enget ahui j um lah Kepala Keluarga, j um lah j iwa, j enis kelam in, usia dan kelom pok rawan ( balit a, bum il, but eki, dan usila) . Di sam ping it u diperlukan dat a penunj ang lainnya m isalnya: luas wilayah, j um lah cam p, dan sarana air bersih. Dat a t ersebut digunakan unt uk m enghit ung kebut uhan bahan m akanan pada t ahap penyelam at an dan m erencanakan t ahapan surveilans berikut nya.

115

4. 7. 2. Pengumpul an Dat a Dasar Gizi

Dat a yang dikum pulkan adalah dat a ant ropom et ri yang m eliput i, berat badan, t inggi badan dan um ur unt uk m enent ukan st at us gizi, dikum pulkan m elalui survei dengan m et odologi surveilans at au survei cepat .

Disam ping it u diperlukan dat a penunj ang lainnya sepert i, diare, I SPA, Pneum onia, cam pak, m alaria, angka kem at ian kasar dan kem at ian balit a. Dat a penunj ang ini diperoleh dari sum ber t erkait lainnya, sepert i survei penyakit dari P2PL. Dat a ini digunakan unt uk m enent ukan t ingkat kedarurat an gizi dan j enis int ervensi yang diperlukan.

4. 7. 3. Penapisan

Penapisan dilakukan apabila diperlukan int ervensi PMT darurat t erbat as dan PMT t erapi. Unt uk it u dilakukan pengukuran ant ropom et ri ( BB/ TB) sem ua anak unt uk m enent ukan sasaran int ervensi. Pada kelom pok rent an lainnya sepert i bum il, but eki dan usila, penapisan dilakukan dengan m elakukan pengukuran Lingkar Lengan At as/ LI LA.

Unt uk keperluan surveilans gizi pengungsi, beberapa hal yang perlu disiapkan adalah:

1. Pet ugas pelaksana adalah t enaga gizi ( Ahli gizi at au t enaga pelaksana gizi) yang sudah m endapat lat ihan khusus penanggulangan gizi dalam keadaan darurat . Jum lah pet ugas pelaksana gizi m inim al t iga orang t enaga gizi t erlat ih, agar surveilans dapat dilakukan secepat m ungkin. Tenaga pelaksana gizi ini akan bekerj a secara t im dengan surveilans penyakit at au t enaga kedarurat an lainnya.

116

2. Alat unt uk ident ifikasi, pengum pulan dat a dasar, pem ant auan dan evaluasi:

 Form ulir unt uk regist rasi awal dan pengum pulan

dat a dasar dan screening/ penapisan; dan j uga

form ulir unt uk pem ant auan dan evaluasi secara periodik.

 Alat ukur ant ropom et ri unt uk balit a dan kelom pok

um ur golongan rawan lainnya. Unt uk balit a

diperlukan t im bangan berat badan ( dacin/ salt er) , alat ukur panj ang badan ( port able) , dan m edline ( m et eran) .

 Monit oring pert um buhan unt uk balit a ( KMS) .

 Jika m em ungkinkan disiapkan kom put er yang

dilengkapi dengan sist em aplikasi unt uk pem ant auan set iap individu.

3. Melakukan kaj ian dat a surveilans gizi dengan

m engint egrasikan inform asi dari surveilans lainnya ( penyakit dan kem at ian) .

Peran LSM Internasional dan Lokal

LSM internasional maupun lokal yang mempunyai pos kesehatan untuk m emberikan pelayanan kesehatan kepada para korban bencana sangat diharapkan bisa m enginform asikan kepada petugas kesehatan yaitu melaporkan penyakit-penyakit yang telah disebut dalam petunjuk teknis ini kepada Puskesm as atau Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota setem pat sesuai dengan format yang ada dalam buku petunjuk ini.

117

4. 8.

Penanganan Gizi Darurat

4. 8. 1. Penanganan Gi zi Dar ur at pada Bayi dan Anak

Penanganan gizi darurat pada bayi dan anak pada

um um nya dit uj ukan unt uk m eningkat kan st at us gizi,

kesehat an, dan kelangsungan hidup bayi dan anak dalam keadaan darurat m elalui pem berian m akanan yang opt im al. Sem ent ara, secara khusus, penanganan t ersebut dit ujukan

unt uk m eningkat kan penget ahuan pet ugas dalam

pem berian m akanan bayi dan anak badut a; m eningkat kan ket ram pilan pet ugas dalam m engenali dan m em ecahkan m asalah pada pem berian m akanan bayi dan badut a dalam keadaan darurat ; dan m eningkat kan kem am puan pet ugas dalam m endukung t erhadap pem berian m akanan yang baik dalam keadaan darurat .

4. 8. 2. Pember i an Ai r Susu Ibu (ASI) pada Bayi

Pem berian ASI m erupakan cara pem berian m akanan alam i dan t erbaik bagi bayi dan anak badut a, baik dalam sit uasi norm al t erlebih dalam sit uasi darurat .

Pem berian ASI pada bayi 0- 6 bulan: 1. Berikan hanya ASI saj a ( ASI Eksklusif)

2. Berikan kolost rum

3. Berikan ASI dari kedua payudara. Berikan ASI dari sat u payudara sam pai kosong, kem udian pindah ke payudara lainnya. Pem berian ASI dilakukan 8-10 kali set iap hari.

118 Pe m be r ia n M a k a na n pa da An a k 6 - 1 2 Bu la n

Set elah um ur 6 bulan, set iap bayi m em but uhkan m akanan lunak yang bergizi yang sering disebut .

4. 8. 3. Makanan Pendampi ng ASI (MP-ASI)

MP- ASI m erupakan m akanan peralihan dari ASI ke m akanan keluarga. Pengenalan dan pem berian MP- ASI harus dilakukan secara bert ahap baik bent uk m aupun

j um lahnya, sesuai dengan kem am puan pencernaan

bayi/ anak.

Pada keadaan biasa, MP- ASI dibuat dari m akanan pokok yang disiapkan secara khusus unt uk bayi, dan diberikan 2–3 kali sehari sebelum anak berusia 12 bulan. Kem udian pem berian dit ingkat kan 3–5 kali sehari sebelum anak berusia 24 bulan. MP- ASI harus bergizi t inggi dan m em punyai bent uk yang sesuai dengan um ur bayi dan anak badut a. Sem ent ara it u ASI harus t et ap diberikan secara t erat ur dan sering.

Anj uran Cara Pemberian Makanan Bayi

 Ber ikan ASI seger a set elah lahir (dalam wakt u 30 menit per t ama)  Ber ikan hanya ASI saj a sej ak lahir sampai umur 6 bulan (ASI

Eksklusif )

 Tet ap member ikan ASI sampai anak ber umur 2 t ahun.

119

Gambar 13. Pola mak anan bayi usia 0 – 24 bulan

Usia ( bu la n ) ASI M a k a n an Lu m a t M a k a n an Lu n a k M a k a n an Pa da t 0 – 6 6 – 9 9 – 12 12 – 24

Dalam keadaan darurat , bayi dan balit a seharusnya m endapat MP-ASI unt uk m encegah kekurangan gizi. Unt uk m em peroleh MP- ASI yang baik yang dibuat secara lokal, perlu diberi t am bahan vit am in dan m ineral pada m akanan wakt u akan dihidangkan. Jenis- j enis MP- ASI dapat dilihat dari buku st andar.

Hal-hal yang perlu diperhat ikan dalam pem berian m akanan bayi dan anak badut a yang dihadapi di lapangan, sebagai berikut :

1. Mem aham i perasaan ibu t erhadap kondisi yang sedang

dialam i

2. Mem berikan priorit as kepada ibu m enyusui unt uk

m endapat kan dist ribusi m akanan t epat wakt u

3. Anj urkan ibu agar t enang dan bangkit kan m ot ivasi ibu unt uk m enyusui bayinya

4. Anj urkan ibu agar m engonsum si m akanan bergizi

seim bang yang cukup jum lahnya

5. Mem ast ikan ibu m endapat t am bahan m akanan dan

cairan yang m encukupi

6. Beri pelayanan dan perawat an kesehat an yang

m em adai

7. Mem berikan perhat ian khusus dan dukungan t erus-

m enerus pada ibu unt uk m engat asi m it os at au kepercayaan yang salah t ent ang m enyusui

120

8. Mem berikan penyuluhan pada t okoh m asyarakat ,

t okoh agam a dan keluarga yang dapat m endukung ibu unt uk m enyusui

9. Menyediakan t em pat -t em pat unt uk m enyusui yang

m em adai at au kam ar lakt asi

10. Mengawasi sum bangan susu form ula sert a m enolak sum bangan yang t idak m em iliki label, kem asan yang rusak, bahasa yang t idak dipaham i pengguna, bat as

kedaluarsa (m inim al 6 bulan sebelum t anggal

kadaluarsa)

11. Jika ibu bayi t idak ada (m eninggal) , ibu sakit berat , at au ibu t idak dapat m enyusui lagi, m aka kepada bayi diberikan alt ernat if lain yait u:

 Mencari kem ungkinan donasi ASI dari ibu yang

sedang m enyusui

 Khusus unt uk bayi 0- 6 bulan dapat diberikan susu form ula, dengan m enggunakan cangkir dan t idak boleh m enggunakan bot ol at au dot . Susu form ula diberikan sesuai dengan pet unjuk penggunaan

 Susu form ula harus dipersiapkan dengan

m enggunakan air m asak.

 Tidak dianj urkan diberikan m akanan lain

Susu kent al m anis t ida k boleh diberikan pada bayi ( < 1 t ahun) .

121 4. 8. 4. Ident i f i kasi Car a Pember i an Makanan Bayi dan Anak 1 . I de n t ifik a si Se de r h an a

I dent ifikasi sederhana m em iliki beberapa kelebihan, ant ara lain:

 Mudah dilakukan

 Dilakukan secara individu

 Tidak diperlukan ket eram pilan m edis at au gizi

 Dapat m enent ukan apakah dalam wakt u singkat bayi berisiko kekurangan m akanan

Hasil ident ifikasi sederhana akan m enent ukan apakah pasangan ibu dan bayi perlu diruj uk unt uk m endapat ident ifikasi lengkap.

2 . I de n t ifik a si Le n gk a p

I dent ifikasi lengkap biasanya dilakukan di t em pat fasilit as kesehat an unt uk m enget ahui:

 Apakah posisi ibu dan bayi saat m enyusui sudah

benar?

 Apakah perlekat an bayi pada payudara ibu sudah

benar?

Apabila bayi t erpaksa diber ikan susu f or mula, gunakan cangkir / gelas, j angan diber ikan dengan bot ol dan dot , kar ena:a) dalam bot ol dan dot

ser ing t er t inggal sisa susu bayi, b) sisa susu bayi menj adi t empat yang subur bagi t umbuhnya kuman sehingga membuat bayi diar e, bat uk dan demam, c) bagian dalam bot ol dan dot sangat sulit sekali

diber sihkan.

Susu f or mula t idak dianj urkan diber ikan kepada bayi kar ena: - susu f or mula mudah t er kont aminasi

- pember ian susu f or mula yang t er lalu encer akan membuat bayi kur ang gizi

- pember ian susu f or mula yang t er lalu kent al akan membuat bayi kegemukan

122

 Apakah ibu percaya diri dalam m enyusui?

 Apakah produksi ASI cukup dan lancar?

 Apakah pem berian m akanan bayi dan anak badut a

sesuai um ur?

 Keadaan gizi dan kesehat an bayi dan anak badut a?

4. 8. 5. Penanganan Gi zi Dar ur at pada Kel ompok Usi a >24 Bul an

Upaya penanganan gizi darurat pada bayi usia > 24 bulan

pada um um nya dilakukan unt uk m encegah m em buruk -nya

st at us gizi dan unt uk m eningkat kan st at us gizi m asyarakat di pengungsian. Upaya ini j uga dit uj ukan unt uk m em ant au perkem bangan st at us gizi pengungsi m elalui kegiat an

surveilans, m enyelenggarakan pelayan- an gizi sesuai

dengan t ingkat m asalah gizi ( t ingkat kedarurat an) , dan unt uk m ewujudkan koordinasi lint as program dan lint as sekt or. Upaya ini dit ujukan bagi m asyarakat pengungsi t erut am a kelom pok rawan yait u balit a, ibu ham il, ibu m enet eki dan usia lanj ut .

Prinsip penanganan gizi darurat t erdiri dari 2 t ahap yait u t ahap penyelam at an dan t ahap t anggap darurat .

Dalam dokumen Buku pedoman teknis pkk ab (Halaman 128-136)