• Tidak ada hasil yang ditemukan

TAHAP-TAHAP DALAM MASA PEMBINAAN HIDUP RELIGIUS

B. Tahap-Tahap Pembinaan Dalam Kongregasi FdCC 1. Tahap Formasi Awal

3. Tahap Novisiat

65

berkembang dalam keyakinan pada diri sendiri sehingga mampu mengatasi hambatan-hambatan yang ada dalam dirinya dan mampu membangun relasi yang otentik dan penuh arti dengan Tuhan, diri sendiri dan sesamanya serta mampu membuat pilihan secara bebas dan sadar bagi hidup panggilannya. Dalam hal ini RF, FdCC (2006: art. 8) mengatakan:

Tujuan pembinaan dalam tahap Pra-Novisiat dalam Kongregasi Suster FdCC adalah; membantu para calon untuk semakin bertumbuh dalam kesadaran diri, atas karunia panggilan yang telah dia terima merupakan suatu anugerarah yang paling mulia dari Allah sendiri, dan juga dapat menghantar para calon untuk memurnikan motivasi mereka dalam terang iman, sehingga mereka dapat menyerahkan diri dengan gembira ke dalam kongregasi dengan suatu pilihan yang bebas dan bertanggung jawab atas panggilan mereka dalam mengikuti Kristus.

Dalam Kongregasi Suster FdCC, pada masa pra-novisiat ini sudah mulai memperkenalkan spiritualitas Yesus Tersalib, di mana lewat keutamaan-keutamaan cinta kasih yang terpancar dari Yesus Tersalib, misalnya: kerendahan hati dan cinta kasih, inilah yang merupakan semangat hidup keseharian mereka, yang sesuai dengan karisma dari Kongregasi Suster FdCC.

3. Tahap Novisiat

Tahap Novisiat adalah masa percobaan dan inisiasi menyeluruh ke dalam hidup religius FdCC. Para Novis dipanggil guna membuktikan keputusannya untuk hidup demi Allah sendiri dan untuk keselamatan dunia dalam kehidupan religius berdasarkan karisma dan spiritualitas kongregasi. Dalam hal ini

66

Pedoman Pembinaan Dalam Lembaga-Lembaga Religius (1992: no. 46) mengatakan:

Para novis hendaknya dibimbing untuk mengembangkan keutamaan-keutamaan manusiawi dan kristiani, dengan doa dan ingkar diri diajak masuk dalam jalan kesempurnaan lebih penuh; diajar juga memandang misteri keselamatan serta membaca dan merenungkan Kitab Suci; dipersiapkan untuk merayakan ibadat kepada Allah dalam liturgi suci; mempelajari cara menghayati hidup yang dibaktikan kepada Allah dan manusia dalam Kristus dengan nasehat-nasehat Injil, diberi uraian tentang sifat, dan semangat, tujuan, dan tata tertib, sejarah dalam kehidupan lembaga, serta dipupuk cinta mereka terhadap Gereja dan gembala rohaninya.

Dengan demikian dalam RF Kongregasi FdCC (1996: art. 9) dikatakan bahwa: “Melalui pendampingan pribadi inilah, pembinaan dalam tahap novisiat bagi Kongregasi Suster FdCC bertujuan untuk membantu para calon agar:

a. Mampu memaknai arti hidup panggilan yang telah mereka pilih sehingga mereka dapat mengambil suatu keputusan secara bebas dan penuh tanggung jawab, untuk bergabung bersama kongregasi yang telah mereka pilih.

b. Mampu memaknai hidup konsekrasi dalam Allah, sehingga mereka dapat menyerahkan diri secara total kepada Allah sendiri melalui hidup doa, hidup berkomunitas, hidup Kaul, dan hidup karya.

c. Semakin memperdalam keakrabannya dengan Allah setiap hari, melalui; Sabda-Nya, hidup doa baik secara pribadi maupun secara bersama-sama, hidup berkomunitas dengan penuh cinta kasih dan hati

67

yang terbuka untuk menerima siapa saja, dan melalui pelayana-pelayanan cinta kasih bagi semua orang.

d. Semakin memperdalam nilai-nilai karisma dan spiritualitas kongregasi Suster FdCC, sehingga mampu menghayati dan melaksanakannya dalam kehidupan sehari-hari dalam hidup bersama.

e. Mampu melibatkan diri dalam misi Gereja melalui: hidup doa, persembahan diri, serta memiliki semangat pelayanan bagi sesama.

Dalam hal ini Kons. Kongregasi Suster FdCC (1828: no. 65) mengatakan:

Novisiat adalah masa percobaan dan inisiasi menyeluruh ke dalam hidup religius canossian. Selama masa khusus ini novis diperkenalkan dengan pengetahuan yang dalam dan vital tentang Kristus dan tentang Bapa melalui bacaan dan meditasi, tentang Firman Allah, doa, kehidupan sakramental, dan liturgi. Melalui meditasi tentang rahasia Yesus Tersalib, para novis secara bertahap belajar untuk menyesuaikan diri kepada sikap-sikap-Nya, khususnya cinta kasih dan kerendahan hati-Nya melalui suatu kehidupan yang asketis yang dihayati dengan tulus hati. Para novis dibina secara bertahap ke dalam tuntutan spiritualitas, melalui suatu penghayatan dan pengalaman nasehat-nasehat Injil dalam mengikuti Kristus yang murni, miskin dan taat sampai mati. Dalam kerja sama yang aktif dan bertanggung jawab dengan pendamping, para novis belajar mengenai peraturan hidup kongregasi dengan demikian mereka dapat memberikan dirinya dengan penuh gembira dalam hidup berkomunitas. Hal ini membantu pertumbuhan mereka sebagai pribadi yang mampu hidup bersama-sama dalam suatu komunitas dan juga mereka dihantar untuk mengenal dan belajar mempraktekkan karya-karya cinta kasih dalam kongregasi suster FdCC.

Dengan demikian masa novisiat yang berlangsung selama dua tahun ini, mampu menghantar mereka untuk menjadi seorang pribadi yang memiliki kematangan

68

manusiawi dan kristiani serta mampu bertanggung jawab dalam menanggapi panggilannya secara bebas dan gembira.

Dalam tahap pembinaan di tahun pertama novisiat, yang disebut sebagai tahun Kanonik artinya tahun pembinaan yang diabsahkan oleh hukum kanon dan berlaku bagi semua tarekat hidup religius, sebagaimana ditegaskan dalam KHK, kan. 648 paragraf 1. menurut kanon tersebut, pelaksanaan masa novisiat dianggap sah haruslah meliputi dua belas bulan yang diselenggarakan dalam komunitas novisiat sendiri. Dalam hal ini RF Kongregasi FdCC (1996: art. 9) mengatakan bahwa: “Para novis dihantar untuk mengalami suatu pengalaman doa yang bersemangat, belajar mengenal, mendalami dan menghayati dalam kehidupan sehari-hari mengenai Peraturan Hidup, Spiritualitas, Kharisma, dan Visi – Misi Kongregasi Suster FdCC. Bersama dengan pendamping mereka mengevaluasi perjalanan yang telah mereka jalani, dalam rangka memurnikan dan memotivasi proses perkembangan hidup mereka, dalam hal:

a. Integrasi iman dan kehidupan.

b. Penghayatan nilai-nilai spiritualitas dan karisma, sehingga dapat mempraktekannya dengan baik melalui hidup bersama-sama dan hidup karya pelayanan kongregasi.

c. Komitmen mereka dalam mengikuti Yesus Kristus yang murni, miskin, dan taat.

d. Pertumbuhannya dalam semangat doa.

69

f. Kualitas relasi dalam hidup bersama dan kesanggupan mereka dalam mencintai, suatu relasi cinta yang rendah hati, universal dan terbuka pada semua di dalam komunitas, mampu untuk hal pengampunan dan pelayanan.

g. Kerelaannya untuk membuat Yesus dikenal dan dicintai kepada semua orang di seluruh dunia.

h. Perhatiannya untuk orang-orang yang amat membutuhkan.

Dalam tahap pembinaan tahun kedua di novisiat, mereka diajak untuk mempraktekkan mengenai apa yang telah mereka pelajari selama di tahun pertama. Para novis dikirim ke setiap komunitas, kecuali komunitas studi. Di sinilah mereka dilatih untuk menyatu dan berani mempraktekkan nilai-nilai karisma dan spiritualitas melalui hidup doa, kaul, komunitas dan karya pelayanan, yang telah mereka pelajari dan dalami selama tahun pertama. Semuanya ini bertujuan untuk semakin menemukan identitas dirinya dan merasa cocok untuk bergabung menjadi anggota dan penerus Kongregasi Suster FdCC. Mereka diajak untuk mampu memberikan kesaksian terhadap cinta Allah yang telah mereka alami, kepada sasama yang mereka jumpai dalam karya dan melalui hidup bersama, agar semangat misi dalam memperkenalkan cinta Tuhan kepada sesama dapat tercapai.

70