I ndust ri/bisnis pa nga n
DAFTAR PUSTAKA
5 Persyaratan Umum Persyaratan Umum 1 Materi Kontrak dan Hukum 1 Umum
5.1.3 Tanggung jawab keputusan sertifikasi Lembaga sertifikasi bertanggung jawab
untuk dan mempertahankan
kewenangannya atas keputusannya yang berkaitan dengan sertifikasi mencakup pemberian, pemeliharaan, pembaharuan,
5.b Lembaga Sertifikasi harus
bertanggung jawab atas keputusannya yang berkaitan dengan
pencabutan sertifikasi 5.2 Manajemen Ketidakberpihakan 5.2 Manajemen Ketidakberpihakan
5.2.1 Manajemen puncak lembaga sertifikasi
memiliki komitmen terhadap ketidakberpihakan dalam kegiatan sertifikasi sistem manajemen.
Lembaga sertifikasi memiliki pernyataan yang dapat diakses publik yang
menunjukkan ketidakberpihakannya dalam melaksanakan kegiatan sertifikasi sistem manajemen, mengelola konflik kepentingan, dan menjamin objektivitas kegiatan sertifikasi sistem manajemen.
Lembaga sertifikasi dan setiap bagian dari legal entity yang sama tidak menawarkan atau menyediakan: a) konsultasi analisis bahaya b) konsultasi sistem manajemen keamanan pangan
c) konsultasi sistem manajemen lembaga sertifikasi memastikan bahwa auditor yang melakukan konsultasi analisis bahaya, konsultasi SMKP, atau konsultasi sistem manajemen pada sistem manajemen dalam 2 tahun terakhir tidak diijinkan untuk
melakukan audit terhadap organisasi tersebut
5.a Lembaga Sertifikasi harus tidak memihak.
Belum diatur bahwa Lembaga Sertifikasi harus memiliki pernyataan yang dapat diakses publik tentang ketidakberpihakan
5.2.2 Lembaga sertifikasi mengidentifikasi,
menganalisis dan mendokumentasikan kemungkinan konflik kepentingan yang timbul dari penyediaan sertifikasi
termasuk setiap konflik yang timbul dari
Lembaga Sertifikasi harus menjamin bahwa kegiatan lembaga lainnya yang terkait, tidak
ketidakberpihakan tersebut tersedia bagi komite penjamin ketidakberpihakan.
kenetralan sertifikasinya.
Belum diatur bahwa
Lembaga Sertifikasi harus membentuk adanya komite penjamin
ketidakberpihakan
5.2.3 Lembaga sertifikasi tidak memberikan
sertifikasi bila suatu hubungan yang mengancam ketidakberpihakan tidak dapat dihilangkan atau diminimalkan
5.m Lembaga Sertifikasi harus bebas dari tekanan
komersial, keuangan, dan tekanan lainnya yang dapat mempengaruhi hasil proses sertifikasi
5.2.4 Lembaga sertifikasi tidak boleh
mensertifikasi lembaga sertifikasi lain untuk kegiatan sertifikasi sistem manajemennya
5.2.5
Lembaga sertifikasi dan setiap bagian dari badan hukum yang sama tidak boleh menawarkan atau menyediakan konsultan sistem manajemen. Hal ini juga berlaku untuk bagian pemerintahan yang
diidentifikasi sebagai lembaga sertifikasi.
5.n Lembaga Sertifikasi harus
menjamin bahwa kegiatan lembaga lainnya yang terkait, tidak
sertifikasinya dan tidak boleh menawarkan atau memberi: jasa konsultan untuk memperoleh atau memelihara sertifikasi HACCP
5.2.6
Lembaga sertifikasi dan setiap bagian dari badan hukum yang sama tidak boleh menawarkan atau menyediakan audit internal kepada klien yang disertifikasinya.
5.n Lembaga Sertifikasi harus
menjamin bahwa kegiatan lembaga lainnya yang terkait, tidak
mempengaruhi
kerahasiaan, objektifitas, atau kenetralan
sertifikasinya dan tidak boleh menawarkan atau memberi: jasa-jasa lain yang sertifikasinya dilaksanakan 5.2.7
Lembaga sertifikasi tidak boleh mensertifikasi suatu sistem manajemen
5.n 5.n. Lembaga Sertifikasi harus menjamin bahwa
konsultan dengan lembaga sertifikasi menunjukkan ancaman yang tidak dapat diterima terhadap ketidakberpihakan lembaga sertifikasi.
mempengaruhi
kerahasiaan, objektifitas, atau kenetralan
sertifikasinya dan tidak boleh menawarkan atau memberi: jasa-jasa untuk mendesain, menerapkan atau memelihara sistem HACCP
5.2.8
Lembaga sertifikasi tidak boleh mengoutsource jasa audit kepada organisasi konsultan sistem manajemen karena merupakan suatu ancaman yang tidak dapat diterima terhadap ketidakberpihakan lembaga sertifikasi
5.2.9
Kegiatan lembaga sertifikasi tidak boleh dipasarkan terkait dengan kegiatan organisasi konsultan sistem manajemen.
5.n Lembaga Sertifikasi harus
menjamin bahwa kegiatan lembaga lainnya yang terkait, tidak
mempengaruhi
boleh menawarkan atau memberi: jasa konsultan untuk memperoleh atau memelihara sertifikasi HACCP
5.2.10
Menjamin tidak adanya konflik kepentingan dari personel lembaga sertifikasi.
5.e Lembaga sertifikasi harus mempunyai struktur terdokumentasi untuk menjaga kenetralan termasuk ketentuan untuk menjamin pengoperasian lembaga sertifikasi 5.2.11
Lembaga sertifikasi harus mengambil tindakan untuk menanggapi setiap ancaman terhadap ketidakberpihakan yang timbul dari tindakan personel, lembaga, atau organisasi lain.
5.2.12
Seluruh personel lembaga sertifikasi, baik internal maupun eksternal, atau komite yang dapat mempengaruhi kegiatan sertifikasi harus bertindak secara tidak
5.m Lembaga Sertifikasi harus bebas dari tekanan
komersial, keuangan, dan tekanan lainnya yang
mengkompromikan ketidakberpihakan. 5.2.13
Lembaga sertifikasi harus mensyaratkan personel, baik internal maupun eksternal, untuk mengungkapkan seluruh situasi yang diketahui mungkin menimbulkan konflik kepentingan pada personel atau lembaga sertifikasi tersebut.
5.3
Pertanggunggugatan dan keuangan 5.3.1
Lembaga sertifikasi harus mampu menunjukkan bahwa lembaga sertifikasi telah mengevaluasi resiko yang timbul dari kegiatan sertifikasinya dan memiliki pengaturan yang cukup (seperti asuransi atau cadangan) untuk menanggung pertanggunggugatan yang timbul dari operasinya dalam setiap bidang kegiatan dan wilayah geografi dimana lembaga sertifikasi beroperasi.
Tidak diatur
Belum diatur bahwa Lembaga Sertifikasi harus memiliki pengaturan yang cukup
(asuransi/cadangan)
5.3.2
Lembaga sertifikasi harus mengevaluasi keuangan dan sumber pendapatannya, serta melaporkan kepada komite bahwa sejak awal dan selama berlangsungnya kegiatan tidak ada tekanan komersial,
Belum diatur bahwa Lembaga Sertifikasi harus membentuk adanya komite penjamin
6
Persyaratan Struktural 6 Persyaratan Struktural 6.1
Struktur organisasi dan manajemen puncak
Semua persyaratan pada klausul 6 dari ISO 17021 terpenuhi
6.1.1
Lembaga sertifikasi harus mendokumentasikan struktur organisasinya, yang menunjukkan tugas,
tanggung jawab dan kewenangan manajemen dan personel sertifikasi serta setiap komite.
Apabila lembaga sertifikasi merupakan bagian dari suatu badan hukum, struktur tersebut harus mencakup jalur kewenangan dan hubungan dengan bagian lainnya dalam badan hukum yang sama.
5.e Lembaga sertifikasi harus mempunyai struktur terdokumentasi untuk menjaga kenetralan termasuk ketentuan untuk menjamin pengoperasian lembaga sertifikasi
6.1.2
Lembaga sertifikasi harus mengidentifikasi manajemen puncak (dewan, kelompok personal, atau personal) yang memiliki kewenangan dan tanggung jawab menyeluruh untuk setiap hal berikut :
a) pengembangan kebijakan yang berkaitan dengan operasi lembaga
5.c
Lembaga sertifikasi harus menunjuk dan menetapkan manajemen yang akan mempunyai wewenang dan tanggung jawab menyeluruh atas hal:
5.c.2. Perumusan masalah kebijakan berkaitan
c) pengawasan keuangan lembaga
d) pengembangan jasa dan skema sertifikasi sistem manajemen
e) kinerja audit dan sertifikasi, dan daya tanggap terhadap keluhan
f) keputusan sertifikasi
g) delegasi kewenangan kepada komite atau individu, jika dipersyaratkan, untuk melaksanakan kegiatan tertentu atas nama lembaga sertifikasi
h) pengaturan kontrak
i) penyediaan sumberdaya memadai untuk kegiatan sertifikasi
5.c.4. Verifikasi penerapan kebijakan lembaga sertifikasi 5.c.5. Verifikasi keuangan lembaga sertifikasi 5.c.3. Keputusan sertifikasi 5.c.6.Pendelegasian kewenangan kepada personel, sebagaimana disyaratkan, untuk melaksanakan kegiatan yang ditetapkan atas namanya
6.1.3
Lembaga sertifikasi harus memiliki aturan resmi untuk penunjukkan, rujukan tata aturan dan operasi setiap komite yang terlibat dalam kegiatan sertifikasi. 6.2
Komite pengamanan ketidakberpihakan 6.2.1
a) membantu pengembangan kebijakan yang berkaitan dengan ketidakberpihakan kegiatan sertifikasinya
b) melakukan aksi balik terhadap setiap kecenderungan pada bagian lembaga sertifikasi yang memperbolehkan pertimbangan komersial atau pertimbangan lainnya yang mencegah konsistensi ketentuan objektivitas kegiatan sertifikasi.
c) memberikan saran pada hal-hal yang mempengaruhi kepercayaan sertifikasi, termasuk keterbukaan dan persepsi publik.
d) melakukan kajian, minimal setahun sekali, mengenai ketidakberpihakan dalam proses audit, sertifikasi dan pengambilan keputusan lembaga sertifikasi.
ketidakberpihakan
6.2.2
Komposisi, rujukan tata aturan, kewajiban, kewenangan, dan kompetensi anggota serta tanggung jawab komite harus secara formal didokumentasikan dan disahkan oleh manajemen puncak
Belum diatur bahwa Lembaga Sertifikasi harus membentuk adanya komite pengamanan
berkepentingan secara seimbang seperti tidak adanya kepentingan tunggal yang mendominasi (personel internal atau eksternal lembaga sertifikasi dipertimbangkan sebagai satu kepentingan tunggal dan tidak mendominasi)
b) akses terhadap seluruh informasi yang diperlukan agar komite mampu memenuhi fungsinya
c) bahwa jika manajemen puncak lembaga sertifikasi tidak menghargai saran komite, komite tersebut berhak melakukan tindakan independen (seperti, menginformasikan kepada pihak yang berwenang, badan akreditasi, dan pemangku kepentingan). Dalam melakukan tindakan independen, komite harus menghormati persyaratan kerahasiaan pada butir 8.5 yang berkaitan dengan klien dan lembaga sertifikasi.
6.2.3
Lembaga sertifikasi sebaiknya mengidentifikasi dan mengundang pihak yang berkepentingan dalam komite.
Belum diatur bahwa Lembaga Sertifikasi harus membentuk adanya komite
perwakilan asosiasi industri perdagangan, perwakilan lembaga pemerintah atau layanan pemerintah lain, atau perwakilan lembaga swadaya masyarakat, termasuk organisasi konsumen.
7
Persyaratan Sumberdaya 7 Persyaratan Sumberdaya 7.1
Kompetensi manajemen dan personel 7.1 Kompetensi manajemen dan personel
7.1.1
Lembaga sertifikasi harus memiliki proses untuk menjamin bahwa personel memiliki pengetahuan yang sesuai dengan tipe sistem manajemen dan wilayah geografi dimana lembaga sertifikasi tersebut beroperasi.
Lembaga sertifikasi harus menetapkan kompetensi yang diperlukan untuk setiap bidang teknis (sesuai dengan skema sertifikasi spesifik), dan untuk setiap fungsi dalam kegiatan sertifikasi.
Lembaga sertifikasi harus menentukan cara memperagakan kompetensi sebelum melaksanakan fungsi spesifik.
Semua persyaratan dari klausul 7.1 ISO 17021 terpenuhi
6.
Personel lembaga sertifikasi harus kompeten
dalam melaksanakan fungsinya
manajemen dan personel administratif disamping mereka yang melaksanakan kegiatan audit dan sertifikasi secara langsung.
7.1.3
Lembaga sertifikasi harus memiliki akses kepada tenaga ahli teknis .
7.2
Personel yang terlibat dalam kegiatan sertifikasi
7.2
Personel yang terlibat dalam kegiatan sertifikasi
7.2.1
Lembaga sertifikasi harus memiliki, sebagai bagian dari organisasinya, personel yang memiliki kompetensi yang cukup untuk mengelola tipe dan lingkup program audit serta pekerjaan sertifikasi lainnya yang dilakukan.
Semua persyaratan dari klausul 7.2 ISO 17021:2006 terpenuhi
Lembaga sertifikasi memastikan bahwa seluruh personel yang terlibat dalam audit dan kegiatan sertifikasi memiliki atribut personel.
8.d
Lembaga Sertifikasi harus menggunakan fasilitas yang dipersyaratkan, meliputi keahlian personel sertifikasi dan peralatan untuk melaksanakan asesmen, sertifikasi dan verifikasi sistem HACCP 7.2.2
Lembaga sertifikasi harus mempekerjakan atau memiliki akses kepada auditor dalam jumlah yang cukup termasuk ketua tim audit dan tenaga ahli teknis untuk mencakup seluruh kegiatannya dan menangani volume pekerjaan audit yang dilakukan.
7.2.2 Personel yang melaksanakan tinjauan
kontrak
Lembaga sertifikasi memastikan bahwa personel yang melaksanakan tinjauan kontrak:
• memiliki pengetahuan berkenaan
5.j
Memperkerjakan sejumlah
personel dengan kualifikasi pendidikan, pelatihan, pengetahuan teknik, dan pengalaman yang diperlukan untuk melaksanakan fungsi
manajemen keamanan pangan, standar terkait system manajemen keamanan pangan serta pelatihan proses audit berdasarkan ISO 19011.
• dapat mengaplikasikan pengetahuan dan ketrampilan pada area klasifikasi pemohon dalam kategori dan sektor rantai pangan; asesmen produk, proses dan praktek pemohon; distribusi kompetensi dan persyaratan auditor SMKP; penentuan persyaratan waktu dan durasi audit; kebijakan dan prosedur lembaga sertifikasi. 7.2.3
Lembaga sertifikasi harus menetapkan secara jelas kewajiban, tanggung jawab dan kewenangan untuk setiap personelnya
7.2.3 Personel yang memberikan sertifikasi
Lembaga sertifikasi memastikan bahwa personel yang mengambil keputusan pemberian sertifikasi:
• memiliki pendidikan, pelatihan keamanan pangan, pelatihan audit, dan pengalaman kerja.
6
Untuk setiap personel harus ada instruksi tertulis tentang tugas dan tanggung jawab.
HACCP; pemahaman tentang PPD, asesmen bahaya keamanan pangan; undang-undang dan regulasi terkait keamanan pangan; produk,proses dan praktik; persyaratan SMKP yang relevan; standar yang relevan;
mengases dan meninjau laporan audit; proses sertifikasi
7.2.4
Lembaga sertifikasi harus menetapkan proses seleksi, pelatihan, kewenangan auditor dan seleksi tenaga ahli teknis yang digunakan dalam kegiatan sertifikasi termasuk observasi pada audit lapangan untuk evaluasi awal kompetensi personel tersebut.
7.2.4 Auditor
Lembaga sertifikasi memastikan bahwa auditor:
• memiliki pengetahuan berhubungan dengan post secondary education yang mencakup mikrobiologi umum dan kimia umum.
• lulus pelatihan prinsip HACCP, prinsip manajemen keamanan pangan mencakup PPD, teknik audit berdasar ISO 19011, standar terkait SMKP
• memiliki minimal 5 tahun penuh
6
Informasi mengenai kualifikasi pelatihan dan
pengalaman setiap personel harus dipelihara
oleh lembaga sertifikasi. Belum diatur untuk point seleksi tenaga ahli teknis yang digunakan dalam kegiatan sertifikasi
minimal 2 tahun bekerja dalam jaminan mutu (QA) atau dapat dikurangi 1 tahun jika memiliki pendidikan post secondary sesuai
• dalam 3 tahun auditor melakukan paling sedikit 12 hari audit SMKP di paling sedikit 4 organisasi di bawah pimpinan auditor yang berkualifikasi.
• kompetensi auditor untuk setiap kategori dan sektor serta bukti keberhasilan evaluasi direkam 7.2.5
Lembaga sertifikasi harus memiliki proses terdokumentasi untuk memeragakan audit yang efektif termasuk penggunaan auditor dengan keterampilan dan pengetahuan yang tepat untuk mengaudit bidang teknis yang spesifik. Berdasarkan ISO 19011.
7.2.5 Tenaga Ahli
Lembaga sertifikasi memastikan bahwa tenaga ahli:
• memiliki pengetahuan
berkorespondensi pendidikan post secondary dalam industri rantai pangan yang akan diaudit, dalam proses yang akan diaudit, dan dalam bahaya keamanan pangan berlaku bagi
area teknis
• menunjukkan kemampuan untuk
menyediakan keahlian pada area teknis
7.2.6
Lembaga sertifikasi harus menjamin bahwa auditor (dan, bila diperlukan, tenaga ahli teknis) memiliki pengetahuan mengenai proses audit, persyaratan sertifikasi dan persyaratan lainnya yang sesuai.
Lembaga sertifikasi harus memberikan akses kepada auditor dan tenaga ahli teknis terhadap seperangkat prosedur terdokumentasi mutakhir yang mencakup instruksi audit dan seluruh informasi yang relevan dengan kegiatan sertifikasi.
6
Khusus persyaratan auditor harus memenuhi Pedoman BSN 1003-1999
7.2.7
Lembaga sertifikasi harus menggunakan auditor dan tenaga ahli teknis yang memiliki kompetensi tertentu untuk kegiatan sertifikasi.
8.d
Lembaga sertifikasi harus menggunakan fasilitas yang dipersyaratkan, meliputi keahlian personel sertifikasi.
harus memberikan kesempatan atau menyediakan akses pada pelatihan spesifik untuk menjamin auditor, tenaga ahli, dan personel lainnya yang terlibat dalam kegiatan sertifikasi kompeten untuk melaksanakan fungsinya .
pengalaman setiap personel harus dipelihara
oleh lembaga sertifikasi.Pemutakhiran
catatan pelatihan dan
pengalaman harus selalu dilakukan. Khusus auditor harus memenuhi Pedoman BSN 1003-1999
7.2.9
Kelompok atau individu yang mengambil keputusan sertifikasi harus memahami standar dan persyaratan sertifikasi yang berlaku dan harus menunjukan kompetensinya untuk mengevaluasi proses audit dan rekomendasi tim audit.
5.f
Memastikan bahwa setiap keputusan sertifikasi diambil oleh seseorang atau beberapa orang yang
tidak melaksanaka asesmen. Untuk harus menunjukan kompetensi belum diatur.
7.2.10 s.d 7.2.12
Prosedur terdokumentasi untuk pemantauan dan pengukuran performan dan kompetensi personel yang terlibat dalam kegiatan audit dan sertifikasi, termasuk observasi lapangan.
6
Informasi mengenai kualifikasi pelatihan dan
pengalaman setiap personel harus dipelihara
oleh lembaga sertifikasi. Pemutakhiran catatan pelatihan dan pengalaman harus selalu dilakukan.
individu
Lembaga sertifikasi harus mensyaratkan auditor dan tenaga ahli teknis eksternal untuk membuat perjanjian tertulis yang memuat komitmen mereka untuk mematuhi kebijakan dan prosedur yang berlaku sebagaimana ditetapkan oleh lembaga sertifikasi.
Perjanjian tersebut harus mencakup aspek yang berkaitan dengan kerahasiaan, bebas dari kepentingan komersial, dan tekanan lainnya, serta harus mensyaratkan auditor dan tenaga ahli eksternal untuk memberitahukan lembaga sertifikasi setiap hubungannya dengan organisasi yang pernah mereka audit saat ini dan sebelumnya.
individu
Semua persyaratan dari klausul 7.3 ISO 17021 terpenuhi
5.m
pelatihan personel (termasuk auditor) serta
pemantauan unjuk kerja. Daftar subkontrakor dan rincian prosedur untuk pengasesan, perekaman,
dan pemantauan kompetensi.
Bebas dari tekanan komersial, keuangan, dan tekanan lainnyayang dapat mempengaruhi hasil proses sertifikasi.
Untuk hubungannya dengan organisasi yang pernah diaudit belum diatur.
7.4
Rekaman personel
Lembaga sertifikasi harus memelihara rekaman personel yang mutakhir
mencakup kualifikasi, pelatihan,
pengalaman, afiliasi, status profesional, kompetensi dan setiap jasa konsultan yang sesuai yang telah diberikan
7.4
Rekaman personel
Semua persyaratan dari klausul 7.4 ISO 17021 terpenuhi
10.c
Sistem mutu lembaga
sertifikasi harus didokumentasikan: nama,
kualifikasi, pengalaman, dan pokok acuan eksekutif senior dan personel sertifikasi lain yang mempengaruhi mutu dari
7.5.1 Lembaga sertifikasi harus mempunyai proses penentuan dan perjanjian yang berkekuatan hukum.
Semua persyaratan dari klausul 7.5 ISO 17021 terpenuhi
sub-kontrakkan kepada lembaga lain, maka lembaga sertifikasi harus menjamin bahwa personel yang terkait dengan pekerjaan audit yang di sub-kontrak tersebut harus memenuhi persyaratan yang berlaku dalam pedoman BSN 1001.
7.5.2
Keputusan sertifikasi tidak boleh dioutsource.
Belum diatur
7.5.3
Lembaga sertifikasi
a) harus bertanggung jawab pada seluruh kegiatan yang dioutsource kepada lembaga lain
b) harus menjamin bahwa lembaga yang dioutsource dan individu yang dipekerjakannya memenuhi persyaratan lembaga sertifikasi dan ketentuan yang berlaku dari standar ini, termasuk kompetensi, ketidakberpihakan dan kerahasiaan
6.
Bila pekerjaan di subkontrakkan kepada lembaga lain, maka lembaga sertifikasi harus menjamin bahwa personel yang terkait dengan pekerjaan audit yang disubkontrak tersebut
langsung maupun melalui perusahaan lain dengan organisasi yang diaudit
sehingga menyebabkan ketidakberpihakan dapat dikompromikan.
1001-1999. Dan auditor harus memenuhi Pedoman BSN 1003-1999.
7.5.4
Lembaga sertifikasi harus mempunyai
prosedur terdokumentasi untuk
mengkualifikasi dan memantau seluruh lembaga yang dioutsource untuk kegiatan sertifikasi dan menjamin bahwa rekaman kompetensi auditor dan tenaga ahli teknis dipelihara.
8
Persyaratan Informasi 8 Persyaratan Informasi
8.1 Informasi yang dapat diakses publik Semua persyaratan dari klausul 8