• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tanggung jawab pribadi dan tanggung jawab kualitatif

Dalam dokumen HUKUM PERIKATAN( Law of Obligations) (Halaman 45-50)

PERBUATAN MELAWAN HUKUM Hans Nieuwenhuis

4. Tanggung jawab pribadi dan tanggung jawab kualitatif

Tanggung jawab yang terkandung dalam pasal 6:162 didasarkan pada perbuatan melawan hukum oleh seseorang (tanggung jawab pribadi). Ada juga sejumlah kasus di mana seseorang bertanggung jawab karena hubungannya dengan seseorang atau sesuatu yang lain (orang tua-anak, majikan-karyawan, pemilik-bangunan; tanggung jawab kualitatif). Tanggung jawab untuk anak-anak

X, putra dari A, sedang mengendarai moped (semacam sepeda motor kecil, yang berkapasitas terbatas dengan mesin 50 cc. dan berkecepat- an maksimal 40 kilometer per jam) yang “ditune-up” dan sekarang bisa melaju jauh lebih cepat yaitu lebih dari 40 kilometer per jam. Ia melanggar peraturan lalu lintas dan menabrak mobil B (kerugian: € 2000)

Apakah A bertanggung jawab ketika putranya berusia 13, 15 dan 17 tahun berturut-turut?

Jika X berusia 13 tahun, ia tidak dapat dinyatakan bertanggung jawab, tetapi ayahnyalah yang bertanggung jawab (pasal 6:169 ayat 1). Tidak jadi persoalan bahwa A tidak bisa berbuat apa-apa akan apa yang terjadi (tanggung jawab mutlak). Jika X berusia 15 tahun dan perbuatan melawan hukum dapat diperhitungkan kepadanya (suatu “Kesalahan”; di bagian 6.3.2 “kesalahan” selalu berarti “suatu tindakan yang dapat diperhitungkan pada pelaku sebagai perbuatan melawan hukum”), maka X dan ayahnya bertanggung jawab, “kecuali A membuktikan bahwa ia tidak dapat disalahkan karena tidak mencegah tindakan anaknya (pasal 6:169 ayat 2). Dalam kasus ini, perbuatan melawan hukum secara pribadi dari A (tidak menjaga dan mengawasi anaknya secara lekat) diasumsikan ada, tetapi beban pembuktiannya bersifat terbalik; A harus membuktikan

bahwa ia tidak bisa dipersalahkan. Jika X berusia 17 tahun, maka A hanya bertanggung jawab jika B dapat membuktikan bahwa persyaratan- persyaratan dalam pasal 6:162 telah dipenuhi, misalnya jika B dapat membuktikan bahwa justru A sendirilah yang “me- tune-up” moped anaknya sehingga bisa lebih cepat dari 40 kilometer per jam dan bahwa A mengatakan kepada anaknya untuk melakukan uji coba atas moped tersebut.

Kasus 11 Seorang anak laki-laki berusia 14 tahun yang telah dibesarkan dengan sangat ketat oleh orang-tuanya, berlari-lari dari rumah dengan gada kecil yang ia buat sendiri; dengan gada itu ia menghantam seorang sopir taksi dalam upaya untuk merampoknya. Bagaimana memutuskan apakah orang-tuanya bertanggung jawab atas kerusakan yang disebabkan anak itu?

Tanggung jawab bagi karyawan

Majikan bertanggung jawab atas perbuatan melawan hukum dari para karyawannya (pasal 6:170). Tanggung jawab ini tidak tergantung pada kesalahan apa pun yang dilakukan oleh majikan (tanggung jawab mutlak).

1. Jenis tanggung jawab ini mengandaikan adanya sebuah hubungan subordinasi. Yang menentukan adalah apakah seseorang dapat memberikan instruksi kepada yang lain. Wewenang ini dapat dicarikan akarnya dalam sebuah kontrak kerja, tetapi juga misalnya dalam penetapan berdasarkan hukum publik (hubungan negara- PNS).

2. Harus ada “kesalahan” yang dibuat oleh bawahan, yaitu sebuah perbuatan melawan hukum yang olehnya ia dapat ditimpakan pertanggungjawaban.

3. Yang diperlukan adalah bahwa majikan memiliki wewenang atas perbuatan yang menentukan “kesalahan”. Hal ini biasanya akan berarti bahwa majikan tidak bertanggung jawab atas tindakan karyawannya yang dilakukan di luar jam kerja. Hal ini berbeda ketika perbuatan melawan hukum telah dilakukan dengan bantuan berupa hal-hal yang telah majikan sediakan bagi karyawan atau dengan informasi yang diperoleh karyawan dari pekerjaannya. 4. Yang diperlukan adalah bahwa kemungkinan untuk terjadinya

perbuatan melawan hukum meningkat oleh adanya tugas yang dikenakan pada karyawan.

Kasus 12 Pada malam hari, karyawan Pabrik Mesin “Victoria” mencuri beberapa mesin cuci milik Electrolux yang terletak di dalam pabrik “Victoria”. Sudah pasti bahwa pencurian itu telah disiapkan selama jam kerja. Apakah Victoria bertanggung jawab atas kerugian yang diderita oleh Electrolux?

2. Perbuatan Melawan Hukum

Kasus 13 X, seorang karyawan perusahaan pipa A, merasa terancam oleh seekor laba-laba raksasa (Tarantula Gigans) ketika ia sedang bekerja di rumah B. Laba-laba tersebut merupakan peliharaan B dan telah lolos dari kandangnya. X meremukkan laba-laba yang berharga mahal itu (€ 1.500) dengan sebuah pipa timah. Apakah A bertanggung jawab untuk membayar kerugian yang dialami B?

Paragraf kedua pasal 6:170 membatasi tanggung jawab dari seseorang atas perbuatan melawan hukum dari karyawannya yang tidak bekerja dalam profesi bisnis yang dijalankannya. Tanggung jawab dalam kasus seperti ini hanya diasumsikan ada jika karyawan bertindak dalam rangka memenuhi instruksi majikan. Hal ini hanya dapat benar: “jika karyawan itu setidaknya untuk sebagian termotivasi oleh keinginan untuk melayani majikannya ketika ia menyebabkan kerugian dengan melanggar hukum dan bukan ketika bawahan tersebut melakukannya hanya demi kepentingannya sendiri dan karenanya tidak melakukan tindakan tersebut dalam kapasitasnya sebagai karyawan” (Buku Sejarah Parlemen 6, hlm. 715).

Kasus 14 X, pelayan Nyonya A, mengalami hari yang buruk. Pertama dia secara tidak sengaja menjatuhkan kacamata mahal milik salah satu tamu dari Nyonya A ke lantai dan, setelah itu, dia tidak bisa mengekang dirinya dari perbuatan mengambil sebotol parfum mahal dari koper tamu. Apakah Nyonya A bertanggung jawab untuk membayar:

a. kerusakan atas kacamata tamunya itu? b. botol parfum yang dicuri?

Jika persyaratan yang terdapat dalam pasal 6:170 terpenuhi, majikan serta karyawan bertanggung jawab atas kerusakan yang diderita. Jika salah satunya membayar, yang lain tidak harus membayar lagi (lihat juga pasal 6:7). Sejauh yang diperhatikan adalah hubungan antara majikan dan karyawan, maka ayat ketiga dari pasal 6:170 menyatakan bahwa karyawan tidak harus berkontribusi terhadap pemberian kompensasi, kecuali jika kerusakan itu disebabkan oleh dia secara sengaja atau dengan bertindak ceroboh.

Kasus 15 X, seorang sopir yang dipekerjakan oleh perusahaan transportasi A, kehilangan konsentrasi sejenak dan menabrak mobil B. Kerusakan pada mobil B adalah sebesar € 3.000.

Dapatkah B mengajukan tuntutan untuk mendapatkan kompensasi dari X, dan jika demikian, dalam jumlah berapa?

Misalkan X dihukum dengan membayar € 3.000 kepada B, apakah kemudian mungkin bagi X untuk menuntut kompensasi dari A, dan jika demikian, dalam jumlah berapa?

Kewajiban untuk nonbawahan

Pasal 6:171 menciptakan tanggung jawab mutlak untuk kasus- kasus di mana seorang “majikan” meminta beberapa pekerjaan untuk perusahaannya dilakukan oleh seseorang yang bukan bawahan atau karyawannya. Apakah non-bawahan tersebut bertanggung jawab atas perbuatan melawan hukum yang dilakukannya sendiri, dan kemudian orang yang memberinya pekerjaan itu juga bertanggung jawab? Persyaratannya adalah bahwa harus ada kemungkinan bagi korban untuk menganggap “pemberi kerja” dan “nonbawahan” lebih atau kurang merupakan suatu entitas. Perusahaan transportasi bertanggung jawab atas perbuatan melawan hukum dari orang-orang yang kepada mereka telah ia distribusikan sebagian dari usahanya, dan termasuk bawahan mereka. Tapi sebuah perusahaan konstruksi tidak bertanggung jawab atas kerusakan terhadap atau kerugian yang diderita oleh pihak ketiga yang disebabkan oleh personil atau karyawan pihak pemasok dari siapa perusahaan konstruksi tersebut telah memesan bahan bangunan. Karena dalam hal ini tidak mungkin untuk menganggap pelaku dan perusahaan konstruksi lebih atau kurang sebagai satu entitas. (Buku Sejarah Parlemen

6, hlm.729).

Kasus 16 Perusahaan Konstruksi A telah menyewa perusahaan X khusus untuk membuat atap sebuah bangunan villa A. Salah satu karyawan dari X menjatuhkan palu sementara dia bekerja, dan telah mendatangkan luka yang serius terhadap B. Apakah A bertanggung jawab untuk membayar ganti rugi atas kerugian yang dialami B?

Tanggung jawab untuk perwakilan

Pasal 6:172 menciptakan tanggung jawab mutlak untuk orang yang diwakili oleh seseorang yang telah melakukan perbuatan melawan hukum. Yang diperlukan adalah:

a) ada “kesalahan”; perwakilan harus telah melakukan perbuatan melawan hukum yang dapat diperhitungkan kepadanya (bahwa ia dapat dimintakan bertanggung jawab untuk hal tersebut).

b) perbuatan tersebut dilakukannya dalam kaitan dengan pelaksanaan atau penggunaan wewenang untuk mewakili pihak yang lain.

Kasus 17 X, yang telah dipekerjakan oleh A untuk mengumpulkan atau menagih uang sewa untuk sejumlah besar rumah yang dimiliki oleh A, membuat perjanjian dengan B yang menyewa sebuah rumah milik A. X membuat perjanjian ini untuk dan atas nama A, tetapi A tidak tahu apa-apa tentang ini. X mendapatkan bonus sebesar € 1.500 dari B. Secara tepat A menyangkal bahwa perjanjian tersebut berlaku. Apakah A bertanggung jawab untuk mengkompensasi kerugian yang dialami B?

2. Perbuatan Melawan Hukum Kewajiban untuk bangunan

Sebuah tangki minyak yang dimiliki oleh Perusahaan Listrik di Provinsi Noord-Brabant (PNEM) tiba-tiba pecah dan bocor. Sebagian besar minyak mengalir ke sungai Amer. Apakah PNEM bertanggung jawab atas kerusakan dalam pencemaran air? (HR 13 Juni 1975, NJ 1975, 509; Amercentrale)

Pasal 6:174 menciptakan tanggung jawab mutlak untuk “pemilik” dari sebuah bangunan.

1. “Bangunan” A dalam pasal ini juga dapat berupa sebuah kerangka yang terikat dengan tanah untuk jangka waktu lama, baik secara langsung, atau dengan “penyatuan” (penempelan) pada bangunan atau kerangka lain (ayat 4). Dalam pengertian ini, tangki minyak merupakan “bangunan” yang meskipun hanya bertumpu di atas lapisan kerikil namun ia tetap “terikat dengan tanah untuk jangka waktu lama” karena tangki tersebut “... dilihat dari sifat dan cara ia ditata, dimaksudkan untuk berada di tempat tersebut untuk jangka waktu lama.”

2. Selain itu, diperlukan syarat bahwa kerusakan itu disebabkan karena “bangunan” tersebut tidak sesuai dengan tuntutan yang harus dipenuhi seseorang dalam membuat kerangka atau struktur yang sesuai dengan keadaan tertentu dan bahwa hal ini menyebabkan risiko (bahaya) kepada orang atau barang. Dalam contoh di atas, persyaratan ini juga telah terpenuhi. Kecelakaan itu disebabkan oleh beberapa kelemahan konstruksi. Fakta bahwa perusahaan konstruksilah yang benar-benar harus disalahkan atas kecelakaan itu tidak sendirinya melepaskan PNEM dari tanggung jawab atas kecelakaan tersebut.

Kasus 18 Bagian tertentu dari atap sebuah rumah yang dimiliki A tertiup angin ke kebun tetangganya B, yang menyebabkan kerusakan pada rumah kaca tempat pemeliharaan tanaman milik B. Haruskah A membayar ganti rugi kepada B atas kerusakan ini?

Jawaban: Ya.

Tanggung jawab untuk hewan

Pasal 6:179 menyatakan: “Para pemilik hewan bertanggung jawab atas kerusakan yang disebabkan oleh hewan, kecuali, sesuai dengan Bagian sebelumnya, tidak akan ada tanggung jawab pemilik jika ia telah melakukan pengawasan yang ketat atas perilaku hewan yang menyebabkan kerusakan tersebut.” Pasal ini menciptakan tanggung jawab mutlak untuk pemilik hewan. Kata-kata yang dimulai dengan “kecuali” membatasi tanggung jawab.

mulut dengan para penghuni ilegal (liar) yang mendiami salah satu rumahnya ia jatuh ke lantai. Ia takut ia akan dipukuli secara parah. Untungnya Nero, anjingnya, berlari masuk tempat kejadian. Nero berhasil menakut-nakuti dan membuat para penyerang tersebut pergi dengan menggigit mereka secara kejam.

A tidak harus membayar ganti rugi atas kerugian yang disebabkan oleh anjingnya. Bahkan sekalipun anjingnya itu tetap berada di bawah kendalinya, pemilik rumah tersebut tetap dapat dibenarkan dalam situasi berbahaya seperti itu untuk membiarkan anjingnya menggigit para penyerangnya. Keadaan tersebut akan dipandang sebagai pembelaan diri dan akan menghilangkan tanggung jawab atas sebuah perbuatan melawan hukum (“bagian sebelumnya”).

Kasus 19 A memiliki dua kuda: Xaviera dan Ysbrand. Kedua kuda tersebut berada di kandang B. A membayar B untuk mengurus Xaviera, tetapi B menyewa Ysbrand dari A menggunakannya dalam kegiatannya memberikan pelajaran berkuda. Suatu malam Xaviera dan Ysbrand bolos dari kandangnya. Xaviera menghancurkan taman milik C dan Ysbrand memakan semua tanaman gandum milik D. Siapa yang bertanggung jawab atas kerusakan yang disebabkan oleh:

Xaviera? Ysbrand?

Pertimbangkan ketentuan dalam pasal 6:181.

Dalam dokumen HUKUM PERIKATAN( Law of Obligations) (Halaman 45-50)