• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tindakan-tindakan apa sajakah yang termasuk “melawan hukum”?

Dalam dokumen HUKUM PERIKATAN( Law of Obligations) (Halaman 39-43)

PERBUATAN MELAWAN HUKUM Hans Nieuwenhuis

2. Tindakan-tindakan apa sajakah yang termasuk “melawan hukum”?

Ada tiga kasus yang disebutkan dalam pasal 6:162: a. pelanggaran atas hak

b. pelanggaran atas suatu kewajiban hukum

c. pelanggaran terhadap aturan hukum tidak tertulis tentang perilaku sosial yang tepat.

a. Pelanggaran atas hak

Termasuk misalnya hak orang (seperti kebebasan atau privasi atau integritas tubuh, kehormatan, dll.) dan hak-hak absolut (kepemilikan, hak cipta, dll.).

Kasus 4 Di bagian mana dari kasus-kasus di bawah ini, hak B telah dilanggar?

a. A memotong pohon apel di atas sebidang tanah yang mana B memiliki hak untuk “menggunakan dan memetik hasilnya” (usufruct).

b. Seorang dokter melakukan operasi terhadap pasien B tanpa seizin B sendiri.

c. A merusak mobil yang telah dibeli oleh B tetapi belum dialihkan ke dalam kepemilikan B.

Kapan hak tersebut dilanggar?

1. Pelanggar melakukan suatu perbuatan yang mana orang lain memiliki hak eksklusif atas perbuatan tersebut.

A menjual atau memasarkan edisi murah dari buku yang ditulis oleh B.

2a. Hak-hak pemilik untuk mengatur miliknya dihambat.

A secara tidak adil menguasai harta milik B yang disita oleh peng- adilan. Selama waktu ini, B tidak bisa bebas mengatur miliknya.

2b. Hak pemilik untuk menggunakan harta miliknya terganggu. 1. Objeknya rusak.

2. Penggunaan atas objek tersebut dihalangai atau dihambat. Pasal 5:37, HR 10 Maret 1972, NJ 1972, 278; Vermeulen/Lekkerkerker. Vermeulen membuang sampah dekat dengan kebun buah-buahan yang dimiliki oleh Lekkerkerker. Sampah tersebut menarik burung-burung yang mulai memakan buah-buahan di kebun Lekkerkerker, yang membuat hasil kebun tersebut tidak menguntungkan. Tindakan membuang sampah itu sendiri bukan tidak legal, namun konsekuensinya sangat buruk sehingga hak Lekkerkerker sebagai pemilik kebun buah-buahan dilanggar.

Kasus 5 Apakah ada pelanggaran hak dalam kasus-kasus di bawah ini? Jika ada, manakah dari yang disebutkan di atas berlaku?

ada di tempat.

b. Tempat kediaman B terletak bersebelahan dengan sebuah klub para siswa. Para siswa terlalu terlalu berisik dan menggedor- gedor dinding sampai larut malam.

b. Melanggar kewajiban yang ditetapkan oleh hukum

“Hukum” digunakan dalam pengertian sebagai berikut: setiap peraturan hukum (yang tertulis) yang dikeluarkan oleh otoritas yang berkompeten.

c. Pelanggaran terhadap aturan hukum tidak tertulis tentang perilaku sosial yang tepat.

Dua kelompok aturan telah diidentifikasi oleh para hakim:

1. Aturan yang melarang menghadapkan orang lain pada bahaya yang mereka sendiri tidak bisa menyadarinya tanpa pemberitahuan. Pemilik sebuah kafe membuka pintu rahasia di lantai kafenya dalam rangka menempatkan persediaannya di gudang bawah tanah. Tetapi dia tidak memperingatkan pelanggannya sebagaimana mestinya akan hal itu. Salah satu dari pelanggannya jatuh ke ruang bawah tanah tersebut dan kakinya sakit.

2. Aturan yang melarang mendatangkan kerugian secara serius terhadap kepentingan orang lain sementara mempromosikan kepentingan sendiri. Pos [nama orang] menerima sumbangan berupa sebuah lahan pertanian dari Nona N. Brouwer yang berusia 86 tahun. Pos sangat dipercaya oleh Nona Brouwer dan Pos juga memiliki pengaruh cukup besar pada dirinya. Pos tahu bahwa Van Bosch mempunyai niat dan kemungkinan untuk membeli lahan pertanian tersebut dan mestinya menyadari kerugian yang dialami Van den Bosch jika ia, Pos, akan menerima sumbangan tersebut dari Nona Brouwer. Karena pengetahuannya tentang fakta-fakta tersebut dan karena posisinya yang berpengaruh terhadap Nona Brouwer, Mahkamah Agung menilai tindakan Pos dalam menerima sumbangan tersebut telah melanggar hukum dalam kaitannya dengan kepentingan Van den Bosch. (HR 17 November 1967, NJ

1968, 42; Pos/Van den Bosch) Alasan untuk pembenaran

Dalam pasal 6: 162 ayat 2 dinyatakan bahwa bisa terdapat pembenaran untuk sebuah tindakan yang dalam keadaan normal akan dianggap “melanggar hukum”. Pertama-tama, terdapat pembenaran yang juga kita temukan dalam hukum pidana:

2. Perbuatan Melawan Hukum

Keadaan Kahar atau Keadaan Memaksa (Force Majeure); Darurat Perbuatan mematahkan sebuah dahan dari sebuah pohon milik B dalam rangka menyelamatkan seorang anak yang tenggelam.

Pertahanan Diri

A diserang oleh B, yang memegang pemukul base-ball. A membalas menyerang tetapi akibatnya gelas milik B pecah saat ia melakukannya. Hukum; Statuta; Peraturan

A adalah penerima pelimpahan tanggung jawab dalam kebangkrut- an B dan A kemudian menjual barang-barang milik B tersebut.

Perintah yang diberikan oleh otoritas atau pihak berwenang yang kompeten A, yang adalah seorang perwira polisi, menembak seekor anjing milik B berdasarkan perintah walikota.

Selain pembenaran-pembenaran ini, yang sudah kita kenal dalam bidang hukum pidana, beberapa pembenaran baru telah dikembangkan pula oleh sistem peradilan perdata seiring perjalanan waktu:

Izin

A membuang beberapa buku yang adalah milik B. Kemudian menjadi jelas bahwa ternyata B telah meminta A untuk melakukannya. Persetujuan korban

A dan B sama-sama merupakan anggota sebuah klub pelatihan olahraga bela diri yang berbahaya. Sementara pelatihan berlangsung, A menyakiti B.

Kasus 6. Pembenaran manakah yang berlaku dalam kasus-kasus di bawah ini?

a. A menjalankan pekerjaan untuk kepentingan kota dan menghancurkan sebuah gudang, yang dibangun oleh B di atas tanah B sendiri, atas perintah dari Inspeksi Bangunan kota. b. A sedang mengemudi mobilnya dan tiba-tiba melihat

seorang anak kecil yang berjalan menyeberangi jalan persis di depannya. Dalam usahanya mencoba untuk menghindari tabrakan dengan anak itu, A telah mendatangkan kerusakan pada mobil B.

Sifat relatif dari perbuatan melawan hukum

Pasal 6:163 menyatakan: Tidak ada kewajiban untuk memperbaiki kerusakan jika standard atau aturan yang dilanggar tidak dimaksudkan untuk memberikan perlindungan terhadap kerusakan seperti yang di-

alami oleh orang yang menderita kerugian atau kerusakan tersebut. Seorang juru panggil A melewati batas waktu atau terlambat dalam memberikan surat perintah pengadilan kepada B untuk muncul di peng- adilan. Dalam hal ini, A melanggar aturan dan sebagai konsekuensi dari hal ini, B kalah di pengadilan.

A menyebabkan kerusakan pada B, sampai batas tertentu, tetapi aturan yang telah dilanggar A (perihal batas kecepatan) itu dimaksudkan untuk melindungi pihak lain dalam lalu lintas, bukan orang yang dipanggil untuk hadir di pengadilan.

Banyak aturan hukum mencoba untuk melindungi kepentingan individu. Misalnya, pembunuhan dilarang untuk melindungi kehidupan seseorang, dan mencuri dilarang untuk melindungi harta milik seseorang. Tingkat perlindungan yang diberikan oleh aturan-aturan ini tidak pernah tanpa batas. Fakta bahwa ada hukum yang melarang merugikan orang lain memang benar-benar melindungi korban potensial, tetapi aturan tersebut tidak melindungi, misalnya, majikan mereka, yang dapat men derita kerugian juga karena korban tidak dapat bekerja untuk mereka selama waktu tertentu (pasal 6:107). Oleh karena itu, kita harus menentukan sejauh mana perlindungan aturan hukum berlaku. Ada tiga pertanyaan penting yang perlu dijawab:

a. Apakah penggugat termasuk dalam kategori sekelompok orang yang mana aturan ini dimaksudkan untuk melindunginya? b. Apakah aturan yang dilanggar itu melindungi jenis kerusakan yang

diderita oleh penggugat?

HR 25 Mei 1928, NJ 1928, 1688 (Onteigeningsarrest). Pemerintah melanggar pasal 12 undang-undang pengambilalihan, mengenai pu- blikasi rencana untuk menyita properti. Meskipun pada akhirnya pro- perti tersebut tidak disita oleh negara, pemiliknya mengklaim bahwa ia mengalami kerugian karena lebih sulit untuk menjual tanahnya akibat publikasi tersebut. Mahkamah Agung menilai bahwa aturan-aturan yang dilanggar dalam kasus ini, dengan mencoba untuk melindungi pemilik dari penyi taan yang tidak adil terhadap properti mereka, tidak berte ntangan dengan konsekuensi dari penetapan tanah mereka sebagai properti yang harus disita. Tuntutan terhadap negara tidak berhasil karena aturan-aturan yang dilanggar itu tidak dimaksudkan untuk memberikan perlindungan terhadap jenis kerugian seperti yang diderita oleh penggugat tersebut.

c. Apakah aturan-aturan yang dilanggar itu memberikan perlindungan terhadap cara-cara yang mendatangkan kerusakan atau kerugian itu?

Parliamentary History (Sejarah Parlemen) (Buku 6, hlm. 634) dari hukum perdata yang baru memuat contoh tentang pertanyaan ini:

2. Perbuatan Melawan Hukum

“Peraturan hukum yang dilanggar (yang menyatakan bahwa ternak harus diikat dengan menggunakan cincin-hidung selama diangkut melalui laut) memang melindungi pemilik terhadap kehilangan hewan karena penyakit menular, tapi tidak terhadap kehilangan mereka karena hewan- hewan tersebut tersapu dari geladak kapal oleh badai.”

Kasus 7 Bertentangan dengan pasal 1 Undang-Undang tentang Pencemaran Perairan-Permukaan, A membuang limbah dari pabrik catnya ke dalam kanal. Hal ini menyebabkan kematian banyak ikan di kanal tersebut di mana B menjalankan bisnis menyewakan perahu penangkapan ikan. B menjadi kehilangan banyak pelanggan karena terjadi penurunan jumlah ikan di kanal. Pertanyaan mana yang harus diajukan dalam rangka menentukan apakah pelanggaran A terhadap undang-undang tersebut merukapan perbuatan melawan hukum atau tidak terhadap B?

Dalam dokumen HUKUM PERIKATAN( Law of Obligations) (Halaman 39-43)