BAB VIII. KETERANGAN TENTANG PERSEROAN A. RIWAYAT SINGKAT PERSEROAN
D. TATA KELOLA PERUSAHAAN (CORPORATE GOVERNANCE)
Sejalan dengan visi dan misi, manajemen Perseroan selalu berusaha untuk meningkatkan kualitas dan citra positif perusahaan untuk menjadi lebih baik.
Good Corporate Governance ("GCG") pada dasarnya diciptakan sebagai sistem pengendalian dan pengaturan perusahaan, yang berperan sebagai pengukur kinerja yang sehat, sebuah perusahaan melalui etika kerja dan prinsip-prinsip kerja yang baik. Sistem ini menjaga Perseroan agar dikelola secara terarah untuk memberikan keuntungan bagi stakeholder.
31,61% 21,14% 21,14% 21,14% 3,13% 1,84%
Soediarto
Soerjoprahono Ibnu Susanto Handaja Susanto Entario Widjaja Susanto Laksmono Tirta Kusumo SebastianAnton
PT Saranacentral Bajatama Tbk Komite Audit RUPS Dewan Komisaris Direktur Utama Direktur Direktur Direktur Sekretaris Perusahaan Audit Internal
Pemasaran Umum Keuangan
Produksi Ü·®»µ¬«® Ü·®»µ¬«® ˳«³ л³¿-¿®¿² Ю±¼«µ-· Ü·®»µ¬«®
ëí
Manajemen menyadari bahwa pelaksanaan tata kelola perusahan membutuhkan suatu kesadaran, kerja keras dan dukungan dari pihak ketiga. Selain itu manajemen juga menyadari pentingnya konsistensi serta penyempurnaan dalam pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik.
Hal yang berkaitan dengan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (GCG) dilakukan Perseroan melalui penerapan prinsip-prinsip dalam GCG diantaranya transparansi, profesionalisme, akuntabilitas serta pertanggungjawaban.
Untuk menerapkan tata kelola perusahaan Perseroan mempersiapkan perangkat-perangkatnya sebagai berikut : Dewan Komisaris termasuk Komisaris Independen, Direktur Tidak Terafiliasi, Sekretaris Perusahaan dan Komite Audit serta Internal Control dan Internal Audit.
Komisaris Independen dan Direktur Tidak Terafiliasi
Dewan Komisaris Perusahaan terdiri dari seorang komisaris utama, seorang komisaris dan seorang komisaris independen yang merangkap sebagai ketua komite audit. Dewan Komisaris bertugas untuk menjamin terlaksananya strategi perusahaan dan mengawasi Manajemen serta memastikan terlaksananya transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan Perusahaan. Komisaris Independen akan memiliki tanggung jawab pokok untuk mendorong diterapkannya prinsip tata kelola perusahaan yang baik dalam perusahaan. Dalam melaksanakan tugasnya, Komisaris Independen akan secara proaktif mengupayakan agar Dewan Komisaris melakukan pengawasan dan memberikan nasihat kepada Direksi secara efektif sehingga dapat meningkatkan kinerja perusahaan, menjamin transparansi dan keterbukaan laporan keuangan perusahaan.
Direksi Perusahaan terdiri dari seorang Direktur Utama dan 3 orang Direktur, dimana salah satunya merupakan Direktur Tidak Terafiliasi, secara bersama-sama bertanggung jawab penuh atas pelaksanaan jalannya seluruh aktifitas usaha Perusahaan. Direktur Utama memegang fungsi koordinasi antar para anggota direksi dan sebagai penentu akhir atas strategi dan kebijakan Perusahaan yang akan diambil. Sekretaris Perusahaan (Corporate Secretary)
Perseroan telah membentuk Sekretaris Perseroan sebagaimana disyaratkan dalam Peraturan No. IX.I.4 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam Nomor : Kep-63/PM/1996 tanggal 17 Januari 1996 berdasarkan Surat Keputusan Direksi Perseroan tanggal 15 September 2011, Perseroan telah menunjuk Sdr. Handaja Susanto sebagai Sekretaris Perseroan (Corporate Secretary).
Sekretaris Perusahaan mempunyai tugas dan tanggung jawab mencakup :
- Mengikuti perkembangan Pasar Modal khususnya peraturan-peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal
- Memberikan pelayanan kepada masyarakat atas setiap informasi yang dibutuhkan pemodal yang berkaitan dengan kondisi Perseroan
- Memberikan masukan kepada direksi Perseroan untuk mematuhi ketentuan Undang-undang nomor 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal dan peraturan pelaksanaannya.
- Sebagai penghubung atau contact person antara Perseroan dengan Bapepam dan masyarakat. - Pengelolaan informasi dari dalam maupun luar perusahaan,
- Membantu Direksi dalam penyusunan dan koordinasi rencana strategis korporasi,
- Menjalankan tugas-tugas yang berkaitan dengan pembinaan dan kerjasama dengan institusi yang merupakan stakeholder perusahaan,
- Menyusun laporan pertanggungjawaban Direksi, melaksanakan dan mengkoordinasikan kegiatan RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa,
- Memastikan kepatuhan dari Perseroan pada ketentuan dan peraturan Pasar Modal,
- Menyampaikan informasi-informasi yang bersifat relevan dan material serta melakukan kegiatan hubungan investor serta bertindak sebagai penghubung dengan otoritas Pasar Modal,
- Melakukan proses penatausahaan dan penyimpanan dokumen perusahaan yang meliputi notulen direksi, daftar pemegang saham dan MOU dengan institusi lain,
- Menjaga citra dari Perseroan melalui berbagai kegiatan public relations, dan
- Mewakili dari Direksi pada setiap kegiatan yang erat kaitannya dengan komunikasi eksternal, khususnya dengan investor, komunitas pasar modal, dan para pemegang saham.
ëì
Saat ini Perseroan belum membentuk Komite Audit sebagaimana disyaratkan dalam Peraturan No. IX.I.5 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam Nomor: Kep-29/PM/2004 tanggal 24 September 2004 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit dan Keputusan Direksi PT Bursa Efek Jakarta No. Kep-305/BEJ/07-2004 tanggal 19 Juli 2004 tentang Peraturan Nomor No. I-A tentang Pencatatan Saham dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham Yang Diterbitkan oleh Perusahaan Tercatat.
Sehubungan dengan hal tersebut, berdasarkan Surat tertanggal 15 September 2011 perihal Informasi Penunjukan Komite Audit Perseroan, Perseroan menyatakan dan berjanji untuk membentuk Komite Audit sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam jangka waktu 6 (enam) bulan sejak tanggal pencatatan saham Perseroan pada BEI atau pada RUPS selanjutnya mana yang lebih cepat.
Komite Audit akan diangkat dan bertanggung jawab terhadap Dewan Komisaris dengan tugas antara lain memberikan pendapat kepada Dewan Komisaris terhadap laporan atau hal-hal yang disampaikan oleh Direksi kepada Dewan Komisaris, mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Komisaris dan melaksanakan tugas-tugas lain yang berkaitan dengan tugas Dewan Komisaris, antara lain meliputi: 1. Melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang akan dikeluarkan Perseroan seperti laporan
keuangan, proyeksi dan informasi keuangan lainnya;
2. Melakukan penelaahan atas ketaatan Perseroan terhadap peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal dan peraturan perundang-undangan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan usaha Perseroan;
3. Melakukan penelaahan atas pelaksanaan pemeriksaaan oleh tim auditor eksternal dan internal; 4. Melaporkan kepada Dewan Komisaris mengenai berbagai risiko yang dihadapi Perseroan dan
menerapkan manajemen risiko untuk dilaksanakan Direksi Perseroan;
5. Melakukan penelaahan dan melaporkan kepada Komisaris atas pengaduan yang berkaitan dengan Perseroan sebagai perusahaan publik;
6. Menjaga kerahasiaan dokumen, data dan informasi Perseroan. Unit Audit Internal
Perseroan akan mengembangkan sistem pengendalian internal yang terpadu dengan membentuk divisi Audit Internal yang independen, yang berwenang dalam penyusunan standar operasional audit dan penerapan maupun pemeriksaan di semua bagian dari Perseroan. Berdasarkan Surat Pernyataan Perseroan No 17/SCB/10/2011 tertanggal 27 Oktober 2011, Perseroan telah membentuk dan menyusun Piagam Unit Audit Internal sebagaimana disyaratkan dalam Peraturan No. IX.I.7 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor: Kep-496/BL/2008 tanggal 28 Nopember 2008 tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit Internal. Perseroan telah menunjuk Sdr John Benny Tibuludji untuk menjabat sebagai Kepala Unit Audit Internal yang mulai efektif pada tanggal 27 Oktober 2011. E. SUMBER DAYA MANUSIA
Sumber daya manusia yang berkualitas baik dan memiliki pengetahuan serta ketrampilan yang cakap merupakan modal yang penting dalam Perseroan. Strategi dan tujuan jangka panjang yang akan dicapai oleh Perseroan, juga tergantung kepada kemampuan mendayagunakan sumber daya manusia yang dimiliki. Perseroan memiliki Perjanjian Kerja Bersama (PKB) yang dibuat oleh dan antara Perseroan dengan PSP-SPN yang telah didaftarkan pada Direktorat Jendral Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja dan telah memperoleh keputusan Direktur Jendral Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja No. Kep.115/PHIJSK-PKKAD/PKB/VIII/2010 tanggal 3 Agustus 2010. PKB ini dibuat untuk menjadi pegangan bagi Perseroan maupun karyawan yang berisikan tentang hak-hak dan kewajiban masing-masing pihak dengan tujuan memelihara hubungan baik dan harmonis antara Perseroan dan karyawan dalam usaha bersama meningkatkan kesejahteraan karyawan dan kelangsungan Perseroan. Oleh karena itu Perseroan selalu memperhatikan pengembangan sumber daya manusia yang dimilikinya, dengan secara teratur melakukan pelatihan baik secara internal maupun eksternal dalam rangka mewujudkan strategi usaha serta pengembangan usaha Perseroan di masa mendatang. Saat Saat ini
ëë
program pelatihan yang sedang dilaksanakan dan diikuti Perseroan dalam rangka pengembangan SDM antara lain Pelatihan PSAK Terkini yang diselenggarakan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dan Pelatihan internal untuk Supervisory Basic Course.
Perseroan memang memiliki beberapa karyawan yang memiliki keahlian khusus seperti operator mesin, perawatan mesin produksi dan pengendalian mutu. Namun dengan adanya pelatihan-pelatihan untuk karyawan lain diharapkan dapat mengurangi ketergantungan terhadap karyawan yang memiliki keahlian khusus tersebut.
Selain itu rasa kebersamaan diantara semua karyawan terus dibina dengan baik sehingga diperoleh hubungan industrial antar Perseroan dengan seluruh karyawan yang harmonis. Dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan, Perseroan senantiasa berusaha meningkatkan kesejahteraan karyawan. Dengan demikian diharapkan dalam jangka panjang hal tersebut dapat memupuk loyalitas dan meningkatkan rasa ikut memiliki di kalangan karyawan.
Disamping itu, Perseroan juga menyediakan sarana dan fasilitas untuk menunjang kesejahteraan karyawan di antaranya:
a. Asuransi Tenaga Kerja (Jamsostek); b. Asuransi kesehatan;
c. Tunjangan Hari Raya; d. Tunjangan pulsa; e. Bonus tahunan; f. Insentif marketing; g. Tunjangan kenaikan BBM; h. Tunjangan jabatan; i. Tunjangan transpor; j. Tunjangan shift kerja; k. Tunjangan lembur 6 hari kerja.
Selama ini Perseroan telah memberikan gaji dan upah telah memenuhi ketentuan Upah Minimum Propinsi sesuai dengan peraturan yang berlaku. Pada tanggal 30 Juni 2011, karyawan tetap Perseroan berjumlah 142 orang (tidak termasuk direksi), sedangkan karyawan harian lepas Perseroan berjumlah 166 orang. Perseroan saat ini tidak memiliki tenaga kerja asing.
Komposisi karyawan Perseroan menurut status kerja (tetap/ harian lepas), jenjang manajemen, tingkat pendidikan dan kelompok usia per 30 Juni 2011 dan per 31 Desember 2010, 2009, 2008, 2007 dan 2006 adalah sebagai berikut:
Komposisi Karyawan di Perseroan Berdasarkan Jenjang Jabatan
Jabatan 30 Juni 2011 % 2010 % 2009 % 2008 31 Desember % 2007 % 2006 %
Manajer 8 5,63 8 5,52 8 5,19 4 2,44 4 2,44 4 2,38
Staf 130 91,55 81 55,86 66 42,86 83 50,61 79 48,17 88 52,38 Non Staf 4 2,82 56 38,62 80 51,95 77 46,95 81 49,39 76 45,24 Jumlah 142 100,00 145 100,00 154 100,00 164 100,00 164 100,00 168 100,00
Komposisi Karyawan di Perseroan Berdasarkan Jenjang Usia
Usia 30 Juni 2011 % 2010 % 2009 % 31 Desember 2008 % 2007 % 2006 %
>50 Tahun 3 2,11 3 2,07 7 4,55 6 3,66 6 3,66 5 2,98
41 - 50 Tahun 15 10,56 16 11,03 20 12,99 20 12,20 20 12,20 6 3,57
31 - 40 Tahun 92 64,79 93 64,14 87 56,49 83 50,61 83 50,61 80 47,62
18 - 30 Tahun 32 22,54 33 22,76 40 25,97 55 33,54 55 33,54 88 52,38
ëê Status 30 Juni 31 Desember 2011 % 2010 % 2009 % 2008 % 2007 % 2006 % SD 11 7,75 11 7,59 11 7,14 11 6,71 11 6,71 11 6,55 SLTP 12 8,45 12 8,28 12 7,79 12 7,32 12 7,32 12 7,14 SLTA (sederajat) 70 49,30 76 52,41 91 59,09 103 62,80 110 67,07 105 62,50 Akademi/ D3 23 16,20 21 14,48 18 11,69 16 9,76 13 7,93 11 6,55 Sarjana/ S1 25 17,61 24 16,55 21 13,64 21 12,80 17 10,37 28 16,67 S2 1 0,70 1 0,69 1 0,65 1 0,61 1 0,61 1 0,60 Jumlah 142 100,00 145 100,00 154 100,00 164 100,00 164 100,00 168 100,00 Kecenderungan menurunnya jumlah karyawan Perseroan dari tahun 2006 sampai tahun 2011 disebabkan karena pada periode tersebut ada beberapa karyawan tetap yang mengundurkan diri dan kemudian digantikan dengan karyawan tidak tetap berstatus kontrak (outsource).